Anda di halaman 1dari 2

1.

6 Plastida dan Diferensiasi Sel


Plastida dewasa terbentuk dari proplastida dimana struktur kecil terpampang pada
meristem dan sel lain. Proplastida ganda berasal dari pembelahan dan distribusi antara dua
anak sel.
Tipe-Tipe Plastida :
1. Kloroplas : memiliki pigmen dominan klorofil, namun ada juga karatenoid seperti
xanthofil
2. Kromoplas : tidak terdapat klorofil didalamnya, namun terdapat karoten yang bewarna
kuning, orange dan merah
3. Leukoplas : tidak memiliki pigmen, namun dapat memproduksi dan menyimpan zat
tepung (amyloplas) dan lemak (elioplas) yang sebut sebagai biokimia
Kloroplas dapat berubah bentuk dan ukuran pada alga. Kloropas dewasa memiliki dua
membran tidak bewarna yang berupa cairan yang disebut stroma (berlangsungnya reaksi
gelap). Dalam kloroplas terdapat juga kantung yang bertumpuk yang disebut tilakoid
(berlangsungnya reaksi terang). Tilakoid terdiri dari grana. Tilakoid terdiri dari lipid dan
protein yang digunakan untuk menangkap cahaya.
Cahaya merupakan kebutuhan normal untuk perkembangan kloroplas dari proplastid oleh
membran dalam tunas yang terbentuk dari runtuhan dua membran lamellae sebuah tilakoid,
dan akhirnya berkembang menjadi klorofil. Bagaimanapun pertumbuhan biji juga
memerlukan fase gelap sebagai gantinya vesikel membentuk tilakoid normal yang merupakan
akumulasi sebagian sebagai helai tipis dan bagiannya berada pada struktur yang dinamakan
badan prolamellar. Materi yang terdapat dalam badan prolamellar terdiri dari tubulus yang
tersusun dalam 3 dimensi para-kristalin latis. Plastid yang berkembang dalam fase gelap
disebut etioplas.
Jika pertumbuhan biji yang terjadi pada kondisi gelap terkena cahaya , badan prolamellar
dan membran tirip putus, materialnya berkumpul lagi membentuk struktur membran normal
dari kloroplas yang terkena cahay sehingga terbentuklah klorofil.
1.7 Dinding Sel dan Diferensiasinya
Banyak sekali perkembangan dari berbagai tipe jaringan yang menghunbungkan ke
dinding sel, khususnya dinding sekunder.Dinding primer terbentuk selama ekspansi sel dan
karenanya harus terdapat suatu pemanasan, dinding sekunder terbentuk setelah pemanjangan
berhenti.
Dinding kedua terbentuk dari sintesis selulosa, dengan nilai rendah dari material
matriks. Sedangkan didalam dinding primer sering terletak secara acak atau transversal
menjadi arah pemanjangan, didinding sekunder microfribil tepat pada arahnya.
Dalam pemanjangan sel seperti benang, microfibril microfibril tersusun paralel

dengan sumbu utama sel lain, seperti trakeid dari konifer, keduanya berorientasi pada sudut
ke sel sumbu, dan sering dua atau tiga lapisan yang berbeda dari mikrofibril dapat dikenali,
kadang-kadang dalam aturan " cris - cros ". Diameter luas dalam sel, seperti elemen
pembuluh microfibril terbentuk pada sudut kanan hingga sumbu utama.
Seperti perkembangan dari dinding primer, orientasi microfibril dalam dinding
sekunder tampaknya dikendalikan oleh microtubulus diluat layer dari sitoplasma.
Mikrotubulus dan rektikulum endoplasma terlibat dalam lokalisasi endapan dari dinding
sekunder yang membentuk berbagi macam tipe dinding dalam xylem. Dinding sekunder
terbentuk dibagian wilayah mikrotubulus. Formasi dinding sekunder didampingi oleh proses
lignifikasi. Lignin merupakan komplek polimer, yang terdiri dari phenylproponal alkohool,
termasuk conyferyl, sinapyl dan alkohol p-hydroxycinnamyl.
Komunikasi antara sel yang beredekatan dari dinding sekunder mempertahankan
melalui untaian denda sitoplasma yang menembus dinding, yang dikenal sebagai
plasmodesmata. Dalam banyak sel ini didistribusikan secara acak di atas dinding sel, dalam
jumlah besar ( misalnya 20.000 m2 ). Di jenis-jenis sel, plasmodesmata dapat dikelompokkan
erat di daerah yang dikenal sebagai pitfields utama, ketika mereka terjadi di pitfields ini,
sehingga komunikasi antara sel-sel dipertahankan. Dalam trakea dan pembuluh xylem
beberapa spesies tanaman dinding sekunder melampaui tepi pitfields, untuk memberikanlubang yang berbatasan.

Anda mungkin juga menyukai