Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan famili Solanaceae di Kecamatan Tugumulyo.
Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif eksplorasi. Teknik pengambilan data dengan observasi dan wawancara.
Cara kerja yang dilakukan yaitu observasi lapangan dan observasi laboratorium. Data yang diperoleh dari penelitian
dianalisis secara deskriptif kualitatif, yaitu dengan mencocokkan ciri-ciri sampel yang telah ditemukan dengan buku
acuan yaitu buku karangan Gembong Tjitrosoepomo tahun 2010 dan Van Steenis., et al tahun 2008. Hasil penelitian
didapat 5 genus dan 11 species yaitu Genus Solanum diperoleh 6 species: Solanum indicum (Terung peuheur),
Solanum lycopersicum (Tomat), Solanum melongena (Terung), Solanum nigrum (Leunca) dan Solanum torvum
(Takokak), Solanum tuberosum (Kentang). Kemudian genus Capsicum diperoleh 2 species: Capsicum annum (Cabe
merah) dan Capsicum frutescens (Cabe rawit), genus Datura diperoleh 1 species: Datura metel (Kecubung), genus
Brugmansia diperoleh 1 species: Cestrum nocturnum (Harum Dalu), dan genus Physalis diperoleh 1 species: Physalis
angulata (Ceplukan).
Abstract
The purpose of this study was to determine the types of Solanaceae families in Tugumulyo Subdistrict. The type of
this research is descriptive exploration. Data collection techniques by observation and interview. The method of work
is field observations and laboratory observations. The data obtained from the study were analyzed qualitatively
qualitative, namely by matching the characteristics of the samples that have been found with the reference book
namely the book written by Gembong Tjitrosoepomo in 2010 and Van Steenis., et al in 2008. The results obtained 5
genera and 11 species namely Genus Solanum obtained 6 species: Solanum indicum (Terung peuheur), Solanum
lycopersicum (Tomat), Solanum melongena (Terung), Solanum nigrum (Leunca) and Solanum torvum (Takokak),
Solanum tuberosum (Kentang). Then the genus Capsicum obtained 2 species: Capsicum annum (Cabe merah) and
Capsicum frutescens (Cabe rawit), genus Datura obtained 1 species: Datura metel (Kecubung), genus Brugmansia
obtained 1 species: Cestrum nocturnum (Harum Dalu), and the genus Physalis obtained 1 species: Physalis angulata
(Ceplukan).
73
BIOSFER, J.Bio. & Pend.Bio. Vol.4, No.2, Desember 2019 e-ISSN: 2549-0486
Famili Solanaceae adalah salah satu famili ter- Kecamatan Tugumulyo. Tujuan dari jelajah
penting dalam hal memenuhi kebutuhan manusia. bebas yaitu untuk menggambarkan sesuatu yang
Famili ini tidak hanya terdiri dari sayur-sayuran dilakukan dengan studi langsung ke lapangan
yang penting dan buah-buahan seperti kentang, mengenai objek yang diteliti supaya memperoleh
tomat, terung, paprika, cabai, paprika hijau dan pengetahuan yang lebih banyak tentang suatu
merah, tetapi juga digunakan sebagai tanaman keadaan.
hias contohnya petunia, dan juga untuk pengobat-
an, narkotika, obat bius dan bahkan beracun (Set- B. Waktu dan Tempat Penelitian
shogo, 2015). Ada 8 genus dari famili Solana- Penelitian ini dimulai dari bulan Januari sam-
ceae yang berbentuk pohon yaitu Solanum, Lyci- pai bulan Maret 2017. Tempat penelitian yang
anthes, Cestrum, Nolana, Physalis, Lycium, Ni- terdiri dari sepuluh Desa yaitu Desa Dwijaya, De-
cotiana, dan Brunfelsia memiliki lebih dari 60% sa Mataram, Desa Sidoharjo, Desa Srikaton, Desa
jenis (Yadav et al., 2016). Tambahasri, Desa Tegal Rejo, Desa Trikoyo, De-
Kecamatan Tugumulyo sebagai kawasan an- sa Widodo, Desa Wonorejo, dan Desa Wukirsari
dalan dari Kabupaten Musi Rawas (Pemkab Mu- Kecamatan Tugumulyo.
ra, 2010) memiliki iklim tropis basah, suhu mini-
mum 19.60C, pH tanah antara 4.5-6.0, dan curah C. Bahan dan Alat
hujan 2.285 per tahun yang menjadikan kawasan Alat yang digunakan dalam penelitian ini ada-
ini memiliki sektor unggulan, meliputi: peternak- lah kantong plastik besar, tali rafia, kertas label,
an, perikanan, dan pertanian (padi). Hal ini sesuai pisau pemotong, alat-alat tulis, kertas koran, pa-
dengan pendapat Sunarjono (2007) bahwa tum- pan triplek, album foto, dan kamera photo, se-
buhan solanaceae secara umum memerlukan ta- dangkan bahan yang digunakan dalam penelitian
nah yang gembur, sedikit menggandung pasir, pH ini adalah alkohol 70 %.
tanahnya 5-6, ditanam di dataran rendah sampai
dataran tinggi dengan suhu udara sekitar 20 0C D. Cara Kerja
serta memerlukan tanah yang beriklim basah (cu-
rah hujan 1000-2000 mm per tahun). Dengan de- 1) Oservasi lapangan
mikian dapat disimpulkan bahwa akan ditemukan Observasi lapangan dilakukan dengan cara
beberapa jenis tumbuhan famili Solanaceae di menjelajahi lokasi penelitian dan melakukan
Kecamatan Tugumulyo. wawancara terhadap masyarakat (informan)
Berdasarkan observasi awal, banyak ditemu- setempat tentang pemanfaatan tumbuhan fa-
kan berbagai jenis tumbuhan famili Solanaceae, mili Solanaceae yang terdapat di Kecamatan
namun hanya beberapa yang dikenal baik dan di- Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas.
konsumsi oleh masyarakat. Selain itu tumbuhan 2) Observasi Laboratorium
dari famili Solanaceae yang lainnya belum men- a) Pembuatan Herbarium
dapatkan perhatian dari masyarakat untuk dikem- Setelah sampel dikumpulkan, selanjutnya
bangkan atau dibudidayakan padahal mempunyai sampel dibuat herbarium yaitu herbarium ke-
nilai ekonomis tinggi. Penelitian tentang identifi- ring yang dapat digunakan sebagai bahan pe-
kasi tumbuhan famili solanaceae di Kecamatan ngamatan mengenai morfologi dari tumbuhan
Tugumulyo juga belum pernah dilakukan se- famili Solanaceae dan dapat juga berguna se-
hingga belum ada data jenis-jenis tumbuhan bagai bukti ilmiah yang dapat disimpan dalam
famili Solanaceae yang dapat dan tidak dapat waktu yang cukup lama.
dikonsumsi. Langkah-langkah pembuatan herbarium me-
nurut (Tjitrosoepomo, 2009:195) adalah seba-
gai berikut:
II. METODE PENELITIAN i) Sampel yang dikumpulkan dari lapangan
dibersihkan terlebih dahulu dengan air
A. Jenis Penelitian dengan cara dicuci.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu ii) Sampel yang telah terkumpul dan telah
deskriptif eksploratif. Eksploratif dilakukan diberi label gantung, kemudian direndam
dengan cara jelajah bebas di sepuluh Desa di dengan alkohol, kira-kira 10 menit.
74
BIOSFER, J.Bio. & Pend.Bio. Vol.4, No.2, Desember 2019 e-ISSN: 2549-0486
iii) Spesimen/sampel diangkat kemudian di- sebagai tanaman pangan, tumbuhan obat, dan ta-
letakkan di atas koran satu persatu dan di- naman hias. Masyarakat yang diwawancarai dipi-
susun sedemikian rupa. lih menjadi informan umum dengan teknik snow-
iv) Setelah seluruh spesimen/sampel dima-
ball sampling. Menurut Sugiyono (2012:219)
sukkan ke dalam kertas koran, spesimen
dijepit dengan papan triplek dan diikat menyatakan bahwa teknik snowball sampling
dengan menggunakan tali rapia, bagian adalah teknik pengambilan sampel sumber data
atas dan bagian bawahnya yang bertujuan yang pada awal jumlahnya sedikit, lama-lama
agar spesimen tidak terlipat atau bergeser menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jum-
selama pengepresan. lah sumber data yang sedikit itu tersebut belum
v) Setelah itu spesimen disimpan dalam mampu memberikan data yang memuaskan.
jangka waktu 3-4 hari.
vi) Setelah beberapa hari kemudian, spesi- F. Anaslis Data
men dibuka dan diangin-anginkan untuk
Semua data dianalisis secara deskriptif kuali-
memperoleh hasil yang lebih sempurna.
vii) Setelah spesimen diangin-anginkan, spe- tatif dari hasil wawancara kepada masyarakat (in-
simen/sampel tadi dimasukkan ke dalam forman) dengan mencocokkan manfaat tumbuhan
album dan diberi label yang berisi data- famili solanaceae di lokasi tumbuhnya famili so-
data famili “Solanaceae” seperti data tak- lanaceae dari sepuluh Desa di Kecamatan Tugu-
sonomi (nama spesies), nama kolektor, mulyo Kabupaten Musi Rawas berdasarkan buku
lokasi dan tanggal koleksi. /jurnal/artikel.
viii) Spesimen siap dijadikan herbarium.
b) Identifikasi setiap sampel III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengidentifikasi dengan menggunakan buku Kecamatan Tugumulyo terdiri 18 Desa yaitu:
panduan karangan Gembong Tjitrosoepomo Desa Dwijaya, Desa Kali Bening, Desa Mataram,
tahun 2010 dan Van Steenis., et al tahun Desa Nawangsasi, Desa Ngadirejo, Desa Sido-
2008. harjo, Desa Sitiharjo, Desa Srikaton, Desa Suko-
mulyo, Desa Surodadi, Desa Tambahasri, Desa
E. Teknik Pengumpulan Data Tegal Rejo, Desa Trikoyo, Desa Triwikaton,
Teknik Pengumpulan data dalam peneli- Desa Widodo, Desa Wonokerto, Desa Wonorejo,
tian ini melalui tahap-tahap yaitu tahap obser- dan Desa Wukirsari.
vasi mengenai jenis tumbuhan famili Solanceae Adapun lokasi yang dijadikan penelitian ada-
lah Desa Dwijaya, Desa Mataram, Desa Sido-
yang terdapat di empat desa yang sudah terpilih
harjo, Desa Srikaton, Desa Tambahasri, Desa Te-
menjadi tempat penelitian. Data observasi digu- gal Rejo, Desa Trikoyo, Desa Widodo, Desa Wo-
nakan untuk menggali informasi tentang berapa norejo, dan Desa Wukirsari Kecamatan Tugu-
banyak jenis-jenis tumbuhan famili Solanaceae mulyo Kabupaten Musi Rawas beriklim tropis
yang terdapat di sepuluh desa dengan menjelajahi basah, suhu minimum 19.60C, pH tanah antara
lokasi penelitian. Selanjutnya tahap wawancara 4.5-6.0, dan curah hujan 2.285 per tahun. Batas-
dilakukan dengan teknik wawancara semi struk- batas administrasi Kecamatan Tugumulyo yaitu
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan
tural dengan mengajukan pertanyaan yang telah
Purwodadi. Sebelah Barat berbatasan dengan
disiapkan. Menurut Yusuf (2014:377) menge- Kecamatan Muara Beliti. Sebelah Timur berba-
mukakan bahwa teknik wawancara semi struk- tasan dengan Kecamatan Sumber Harta dan Sebe-
tural dilakukan dengan menyusun rencana yang lah Selatan berbatasan dengan Kota Lubuk-
mantap terlebih dahulu, tetapi tidak mengguna- linggau.
kan format dan urutan yang baku. Wawancara Secara Administrasi Kecamatan Tugumulyo
dilakukan untuk mengetahui data lisan dari mas- berjarak ± 21 km dari Kabupaten Musi Rawas dan
berjarak ± 27 km dari kota Lubuklinggau ke loka-
yarakat (informan) tentang pemanfaatan tumbuh-
si penelitian. Keseluruhan Desa Dwijaya, Desa
an famili Solanaceae yang digunakan masyarakat Mataram, Desa Sidoharjo, Desa Srikaton, Desa
75
BIOSFER, J.Bio. & Pend.Bio. Vol.4, No.2, Desember 2019 e-ISSN: 2549-0486
Tambahasri, Desa Tegal Rejo, Desa Trikoyo, De- Setelah diadakan penelitian ditemukan family
sa Widodo, Desa Wonorejo, Desa Wukirsari, me- Solanaceae yang terdiri dari 5 genus dan 11 spe-
liputi: areal perkebunan, persawahan, ladang, pe- cies. Data secara lengkap dapat dilihat pada tabel
ternakan, perikanan, irigasi dan non irigasi. berikut ini:
Tabel 1.
Hasil identifikasi famili solanaceae
Tabel 2.
Hasil identifikasi famili solanaceae yang terdapat di setiap Desa
Nama Desa
D M S S T T T W W W
w a i r a e r i o u
i t d i m g i d n k
j a o k b a k o o i
Species a r h a a l o d r r
y a a t h R y o e s
a m r o a e o j a
j n s j o r
o r o i
i
Capsicum annum + + + + + + + + + +
Capsicum frutescens + + + + + + + + + +
Cestrum nocturnum + - - - - - - - - -
Datura metel + + + + + + - - + -
Physalis angulata + + + + + + + + + +
Solanum indicum + + + + + + + + + +
Solanum lycopersicum + + + + + + + + + +
Solanum melongena + - - + + - + + + +
Solanum nigrum - - - + - + + - - -
Solanum torvum + + + + + + + + + +
Solanum tuberosum + - + - - - - + - +
Jumlah species 1
7 8 9 8 8 8 8 9 8
0
Keterangan:
Ditemukan =+
Tidak ditemukan =-
Tabel 3.
Hasil identifikasi famili solanaceae dan manat erdasarkan wawancara, buku, jurnal, dan artikel
Bagian Manfaat
Ciri-ciri Manfaat Berdasarkan
Nama Lokal Nama Ilmiah Tumbuhan yang Berdasarkan
Morfologi Buku/Jurnal/Artikel
digunakan wawancara
Ujung daun Antifungai (De Lucca.,
Antioksidan, sakit
runcing, Tepi et al, 2006:42 dan
perut, flu, sariawan,
daun rata. Bunga Soumya and Bindu,
rematik, sebagai
Cabe Capsicum annum berwarna putih. Buah 2012:750), penurunan
penambah napsu
Buahnya kadar gula darah
makan, bumbu
berwarna hijau (Tundis., et al,
masak
jika masih muda 2011:269),
76
BIOSFER, J.Bio. & Pend.Bio. Vol.4, No.2, Desember 2019 e-ISSN: 2549-0486
Bagian Manfaat
Ciri-ciri Manfaat Berdasarkan
Nama Lokal Nama Ilmiah Tumbuhan yang Berdasarkan
Morfologi Buku/Jurnal/Artikel
digunakan wawancara
dan berwarna menghambat
merah jika sudah pertumbuhan bakteri
tua Streptococcus mutans
(Santos., et al,
2007:356), antioksidan
(Lei Chen., et al,
2012:721)..
Daun bualat
telur, tepi daun
rata, ujung daun
meruncing.
Bunga berwarna
putih. Buah nya
Capsicum Buah Luka, rematik
Cabe Rawit berwarna hijau Rematik
futesrcens (Sumpena, 2013:9)
jika masih muda
dan berwarna
merah jika sudah
tuh serta rasa
buah sangat
pedas
Obat Luka (Sotyati,
Arum Dalu Cestrum nocturnum Daun Obat Luka
2016)
Daun bulat telur.
Bunga
menyerupai
terompet
berwarna putih
atau lembayung. Asma, rematik, sakit
Pegal linu, demam,
Buah kecubung pinggang, pegl linu,
Kecubung Datura metel Daun obat cacingan, perut
bagian luarnya bisul, eksim (Putra,
kembung, bengkak.
dihiasi duri-duri 2016).
dan dalamnya
berisi biji-biji
kecil berwarna
kuning
kecoklatan
Tumbuhan liar
berupa semak. Korengan, cacar,
Bunga berwarna gatal-gatal, luka,
Batuk, flu, sakit
kuning. Buah hipertensi, demam,
gondong, kencing
berbentuk bulat, pusing, diabetes,
manis, epilepsi,
berwarna asam urat, sakit
pembengkakan prostat
kekuningan bila perut, flu, sakit
Daun, batang, (Faiha, 2015).
Ceplukan Physalis angulata masih muda, bila tenggorokan, sakit
buah, bunga, akar Korengan, cacar,
sudah tua kuning, malaria,
hipertiroid,
berwarna batuk rejan,
diabetes,darah tinggi,
kekuningan atau bronchitis, gondong,
panas dalam (Permadi,
cokelat, rasa bisul, borok,
2009)
asam manis. diabetes, paru-paru,
Buah muda ayan
dilindngi
cangkap
Batang dan daun
berbulu, pangkal
daun berlekuk,
ujung daun
meruncing.
Bunga berwarna Radang usus, hepatitis
Terong Bulat Solanum indicum Biji jerawat, radang usus
putih keunguan. (Hariana, 2008:145)
Buah berwarna
hijau jika masih
muda dan
berwarna orange
bila sudah tua
77
BIOSFER, J.Bio. & Pend.Bio. Vol.4, No.2, Desember 2019 e-ISSN: 2549-0486
Bagian Manfaat
Ciri-ciri Manfaat Berdasarkan
Nama Lokal Nama Ilmiah Tumbuhan yang Berdasarkan
Morfologi Buku/Jurnal/Artikel
digunakan wawancara
Batang berbentuk
bulat berwarna
hijau keputihan
serta batang dan
daunnya berbulu Sariawan,
Luka bakar, sariawan,
Solanum halus. Daun menghaluskan kulit,
Tomat Buah diabetes (Hariana,
lycopersicum majemuk Kesehatan mata,
2008: 146)
menyirip dengan luka bakar
panjang 10-40
cm, tepi daun
bergerigi. Bunga
Berwarna kuning
Batang dan daun
yang berbulu dan Jantung, menurunkan
biasanya batang berat badan, membantu
berduri. Pangkal pencernaan,
daun berlekuk, Hipertensi, mengontrol kadar gula
Terong Solanum melongena ujung daun Buah mencegah kanker, darah, kesehatan kulit,
runcing. Bunga jantung, paru-paru melembabkan kulit
berwarna antara kepala, mencegah
putih hingga diabetes (Rediana,
jingga dan Buah 2016).
berwarna ungu
Batang bulat,
berkayu,
bercabang,
berduri jarang.
Daun tunggal
Mengobati bengkak,
berbentuk bulat
batuk kronis, nyeri
telur. Ibu tulang
Vertigo, mata jantung, hipertensi
daun berduri.
bening, mata rabun, (Sirait, 2009:12).
Cepokak Solanum torvum Bunga majemuk Buah
hipertensi, diabetes, Mencegah Mata Mins,
berbentuk
benjolan di tubuh melancarkan
bintang,
peredaran darah
berwarna putih.
Hariana, 2008:93)
Buah buni bulat,
apabila masih
muda berwarna
hijau setelah tua
berwarna jingga.
Antikanker, mencegah
dan mengurangi
peradangan,
menurunkan demam
(penurun panas),
mengurangi rasa sakit,
Batang berwarna melancarkan sirkulasi
hijau, berdaun darah (mencegah
tunggal dan jipertensi), meredakan
lonjong. Pangkal batuk yang disertai
dan ujung daun dahak dan melegakan
meruncing nafas, antibiotik,
Lumai Solanum nigrum dengan tepi rata. Daun dan Buah Mencegah kelenjar antimikroba,
Buah berwarna menghilangkan gatal
hijau kalau masih (Anti-pruritus), dan
muda dan emiliki aktifitas anti-
berwarna hitam ulserogenik yang
mengkilap bila terhubung dengan
sudah tua lambung, sistem saraf
pusat, dan sebagai
agen anti-neoplastik.
Hal ini juga memiliki
peran sebagai
sitoprotektif yang
melawan kerusakan
78
BIOSFER, J.Bio. & Pend.Bio. Vol.4, No.2, Desember 2019 e-ISSN: 2549-0486
Bagian Manfaat
Ciri-ciri Manfaat Berdasarkan
Nama Lokal Nama Ilmiah Tumbuhan yang Berdasarkan
Morfologi Buku/Jurnal/Artikel
digunakan wawancara
pada ginjal
(Purwaningsih, 2016).
Berbatang basah. Mencegah kanker,
Daun berbentuk menurunkan kadar
bulat telur Jerawat, Bengkak kolesterol, mengurangi
berseling pada mata resiko batu ginjal,
menyirip ganjil. menyehatkan tulang,
Kentang Solanum tuberosum Bunga berwarna Umbi menyehatkan jantung,
ungu. Tidak ada kesehatan otak dan
Serbuk Sari. saraf, mengatasi
Buah Buni. Umbi jerawat, mengatasi
batang pada bengkak pada mata
stolon (Kurniawan, 2017).
79
BIOSFER, J.Bio. & Pend.Bio. Vol.4, No.2, Desember 2019 e-ISSN: 2549-0486
telan dalam jumlah kecil, gejala yang dinyatakan Menurut Hariana (2014:2008), Solanum lycoper-
sebagai kulit memerah, sakit kepala, halusinasi, sicum merupakan obat luka bakar, sariawan, dan
dan mungkin kejang atau bahkan koma. Unsur- diabetes.
unsur beracun utama adalah alkaloid tropane. Se- Species Solanum nigrum hanya ditemukan di
ngaja (atau sengaja) menelan bahkan daun tung- keempat Desa yaitu Desa Srikaton, Desa Teral
gal dapat menyebabkan efek samping berat, se- Rejo, Desa Trikoyo, dan Desa Wonorejo. Hal ini
dangkan ditemukan di Desa Dwijaya, Desa Mata- karena masyarakat di desa lainnya masih jarang
ram, Desa Sidoharjo, Desa Srikaton, Desa Tam- yang membudidayakan tanaman ini karena mas-
bahasri, Desa Tegal Rejo dan Desa Wonorejo. yarakat disana tidak menyukai rasa daunnya yang
Hal ini karena masyarakat kedua desa tersebut su- agak langu. Buahnya agak getir dan dijadikan se-
dah membudidayakan tanaman ini yaitu di daerah bagai lalapan mentah. Solanum nigrum tidak se-
sekitar pekarangan rumah, sebagai tanaman hias suai pada tempat tumbuhnya yang mana ditemu-
dan tanaman ini juga ditemukan secara liar. Da- kan pada lokasi penelitian, dibawah tumbuhan
tura metel (Kecubung) dapat tumbuh liar di la- yang lebih besar sehingga tanaman ini tidak ter-
dang, kecubung juga sering ditanam di kebun kena langsung sinar matahari atau tumbuh pada
atau ditanam sebagai tumbuhan hias di pekarang- kawasan yang kurang terang dan masyarakat
an. Hal ini sesuai dengan Yadav., et al (2016: sekitar lokasi penelitian juga banyak yang tidak
372- 377), Datura metel merupakan species bera- melakukan pengolahan dan perawatan dengan
cun dari family Solanaceae. baik. Oleh karena itu tanaman ini banyak yang
Species Physalis angulata (Ceplukan) ditemu- musnah, sehingga tidak ditemukan pada keenam
kan di sepuluh desa. Hal ini karena tanaman ini desa tersebut. Tumbuhan Ranti merupakan tum-
bisa tumbuh dimana saja, baik tegalan, pinggiran buhan terna atau perdu semusim atau tahunan,
jalan, hutan yang terbuka atau tumbuh secara liar, tumbuhan ini tergantung tempat hidupnya. Tum-
sehingga banyak ditemukan pada keempat desa buhan ini menyukai kawasan ladang atau kebun
tersebut. Ceplukan umumnya tumbuh liar, biasa yang terang. Menurut Purwaningsih (2016), Sola-
didapati bercampur dengan herba dan semak lain- num nigrum sebagai antikanker, mencegah dan
nya di kebun, tegalan, sawah yang mengering, te- mengurangi peradangan, menurunkan demam
pi jalan, tepi hutan dan bagian-bagian hutan yang (penurun panas), mengurangi rasa sakit, melan-
terbuka disinari terik. Selain itu menurut masya- carkan sirkulasi darah (mencegah jipertensi), me-
rakat setempat tanaman ini dapat dimanfaatkan redakan batuk yang disertai dahak dan melegakan
sebagai obat penurun demam. Ceplukan berman- nafas, antibiotik, antimikroba, menghilangkan
faat sebagai tanaman herbal (obat-obatan). Akar gatal (Anti-pruritus), dan emiliki aktifitas anti-
tumbuhan ceplukan digunakan sebagai obat ca- ulserogenik yang terhubung dengan lambung, sis-
cing dan penurun demam. Menurut Latifah., dkk tem saraf pusat, dan sebagai agen anti-neoplastik.
(2014), Physalis angulata merupakan tumbuhan Hal ini juga memiliki peran sebagai sitoprotektif
liar, berupa semak/perdu yang rendah (biasanya yang melawan kerusakan pada ginjal.
tingginya sampai 1 meter) dan mempunyai umur Spesies Solanum tuberosum hanya ditemukan
kurang lebih 1 tahun. Tersebar di tanah tegalan, di keempat desa yaitu Desa Dwijaya, Desa
sawah-sawah kering, serta dapat ditemukan di Sidoharjo, Desa Widodo, dan Desa Wukirsari.
hutan-hutan jati. Hal ini karena masyarakat di desa lainnya masih
Species Solanum lycopersicum ditemukan di jarang yang membudidayakan tanaman ini karena
sepuluh Desa. Hal ini disebabkan masyarakat ke- masyarakat disana kurang tertarik untuk me-
sepuluh desa tersebut pada umumnya sudah me- ngembangbiakkan Solanum tuberosum di ke-
lakukan penyediaan dan pengelolaan tanah yang enam Desa yang lainnya. Selain itu keempat Desa
sesuai karakter tanaman tomat yang mana dila- yaitu Desa Dwijaya, Desa Sidoharjo, Desa Wido-
kukan dengan baik pada waktu penanaman tomat. do, dan Desa Wukirsari memiliki tanah yang
Selain itu dapat menyembuhkan sariawan, meng- gembur dan basah, serta sedikit mengandung pa-
haluskan kulit, kesehatan mata, dan luka bakar. sir. Menurut Sunarjono (2007) bahwa tumbuhan
80
BIOSFER, J.Bio. & Pend.Bio. Vol.4, No.2, Desember 2019 e-ISSN: 2549-0486
solanaceae secara umum memerlukan tanah yang Cestrum nocturnum. Hal ini karena species ini
gembur, sedikit mengandung pasir, dan memer- tidak terlalu cocok hidup pada kesepuluh lokasi
lukan tanah yang beriklim basah. penelitian, karena secara geografis berada pada
Species Solanum torvum ditemukan di sepu- daerah dataran rendah (dibawah 1000 m dpl).
luh Desa. Hal ini karena takokak banyak digemari Species ini hanya ditemukan di pekarangan ru-
oleh masyarakat kesepuluh desa tersebut untuk mah masyarakat. Secara geografis Cestrum noc-
dijadikan lalap dan di masak. Oleh karena itu, turnum tumbuh di dataran tinggi yaitu 1-1.500 m
masyarakat setempat membiarkan tanaman ini dpl (Steenis., et al 2008:348).
tumbuh dimana saja, baik tumbuh dipekarangan Dari 10 Desa yang dijadikan lokasi penelitian
rumah mereka sendiri, selain itu takokak dapat yaitu Desa Dwijaya, Desa Mataram, Desa Sido-
tumbuh baik dataran rendah maupun dataran ting- harjo, Desa Srikaton, Desa Tambahasri, Desa Te-
gi. Menurut Sirait, 2009:12, Solanum torvum da- gal Rejo, Desa Trikoyo, Desa Widodo, Desa Wo-
pat mengobati bengkak, batuk kronis, nyeri jan- norejo, Desa Wukirsari, bahwa Desa Dwijaya
tung, hipertensi. Selanjutnya Menurut Hariana, yang paling banyak ditemukan dengan jumlah 10
2008:93, Solanum torvum dapat mencegah mata species, sedangkan yang paling sedikit ditemukan
minus, melancarkan peredaran darah. adalah Desa Mataram dengan jumlah 7 species.
Berdasarkan hasil yang didapat pada tabel 2, Hal ini karena Desa Dwijaya memiliki luas wila-
dari ke-11 species yang ditemukan, terdapat 6 yah 1074,97 Ha. Adapun luas lahan pemukiman
species yang paling banyak ditemukan dari kese- dan fasilitas umum lebih sempit, dibandingkan
puluh Desa yaitu Capsicum annum, Capsicum luas lahan pertanian, perkebunan dan lahan yang
frutescens, Physalis angulata, Solanum indicum, belum digarap, dibandingkan sembilan Desa
Solanum lycopersicum, dan Solanum torvum. Hal yang lain. Hal ini menyebabkan tumbuhan family
ini disebabkan karena tumbuh-tumbuhan ini Solanaceae banyak terdapat di Desa Dwijaya ter-
(Capsicum annum, Capsicum frutescens, Phy- sebut, karena pada umumnya pertumbuhan Sola-
salis angulata, Solanum indicum, Solanum lyco- naceae dapat berkembang lebih baik pada daerah
persicum, dan Solanum torvum), merupakan ta- pertanian, perkebunan dan juga lahan yang belum
naman yang dibudidayakan masyarakat setempat digarap serta di pinggir sungai ketupat (Peme-
dan tumbuh liar, khususnya Capsicum annum, rintah Kabupaten Musi Rawas, 2010). Selain itu,
Capsicum frutescens, Solanum indicum, dan banyaknya masyarakat di Desa Dwijaya yang
Solanum lycopersicum selain dijadikan sebagai bercocok tanam tumbuhan Solanaceae yang tuju-
sayuran juga menambah perekonomian warga se- annya untuk menambah perekonomian atau seba-
tempat. Selain itu tanaman ini juga cocok dengan gai mata pencaharian mereka, sedangkan Desa
pH tanah kesepuluh desa tersebut yaitu 6,2 – 6,8. Mataram species yang ditemukan paling sedikit
Hal ini didukung oleh pendapat Sunarjono (2007) bila dibandingkan dengan Desa Dwijaya, Desa
bahwa tumbuhan solanaceae secara umum me- Sidoharjo, Desa Srikaton, Desa Tambahasri, De-
merlukan tanah yang gembur, sedikit menggan- sa Tegal Rejo, Desa Trikoyo, Desa Widodo, Desa
dung pasir, pH tanahnya 5-6, ditanam di dataran Wonorejo dan Desa Wukir Sari. Species yang di-
rendah sampai dataran tinggi dengan suhu udara temukan pada Desa Mataram hanya 7 species.
sekitar 200C serta memerlukan tanah yang berik- Hal ini karena Desa Mataram memiliki luas wila-
lim basah (curah hujan 1000-2000 mm per ta- yah 475,94 Ha. Selain itu Desa Mataram memi-
hun). Adapun 2 species yaitu Physalis angulata liki luas lahan pemukiman dan fasilitas umum
dan Solanum torvum merupakan tumbuhan liar lebih luas, dibandingkan luas lahan pertanian,
dan dapat dijumpai dimana-mana terutama ditem- perkebunan dan lahan yang belum digarap, diban-
pat terbuka, seperti di pinggiran jalan, pinggiran dingkan dengan Desa Dwijaya, Desa Sidoharjo,
sungai, semak-semak, tanah terlantar, dan di anta- Desa Srikaton, Desa Tambahasri, Desa Tegal
ra rerumputan. Rejo, Desa Trikoyo, Desa Widodo, Desa Wono-
Species yang paling sedikit ditemukan dari ke- rejo dan Desa Wukir Sari. Hal ini menyebabkan
sepuluh desa yang dijadikan penelitian adalah tumbuhan Solanaceae berkurang di Desa Mata-
81
BIOSFER, J.Bio. & Pend.Bio. Vol.4, No.2, Desember 2019 e-ISSN: 2549-0486
82
BIOSFER, J.Bio. & Pend.Bio. Vol.4, No.2, Desember 2019 e-ISSN: 2549-0486
Sirait, N. (2009). Terong Cepokak (Solanum beberapa Tanaman Sayuran Famili Solan-
torvum) Herba yang berkhasiat sebagai aceae. Jurnal Simbiosis IV (1): 19-21.
Obat. Warta Penelitian dan Pengembangan Tjitrosoepomo, G. (2010). Taksonomi Tumbuhan
Tanaman Industri. 15(3), 10-12. Obat-obatan. Yogyakarta: Gadjah Mada
Sotyati. (2016). Arum Dalu, “Ratu Malam” yang University Press.
Masih Dianggap Gulma. (Online). Tjitrosoepomo, G. (2009). Taksonomi umum.
http://www.satuharapan.com/read- Yogyakarta: Gadjah Mada University
detail/read/arum-dalu-ratu-malam-yang- Press.
masih-dianggap-gulma (Diakses tanggal Tjitrosoepomo, G. (2007). Taksonomi tumbuhan
27 Desember 2017). (Spermatophyta). (pp. 353). Yogyakarta:
Soumya, S.L and Bindu, R Nair. (2012). Antifu- Gadjah Mada University Press.
ngal efficacy of Capsicum frutescens L. Tundis, R., Loizzo, M.R., Menichini, F., Bonesi,
extract against some prevalent fungal M., Conforti, F., Statti, G., De Luca,
strain associates with graoundnut storeage. D., De Cindio, B., Menichini, F. (2011).
Journal of Agricultural Technology, 8(2), Comparative study on the chemical
739–750. composition, antioxidant properties and
Steenis, V., et al. (2008). Flora. Jakarta: Pradnya hypoglycaemic activities of two Capsicum
Paramita. annum I. cultivars (Acuminatum small and
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Cerasiferum). J Plant Foods for Human
Kualitatif, dan R&D. (pp. 219). Bandung: Nutrition, 66(3), 261 -269.
Alfabeta. Yadav, R., Rathi, M., Pednekar, A., and
Sumpena, U. (2013). Penetapan kadar Capsaicin Rewachandani, Y. (2016). A Detailed
Beberapa Jenis Cabe (Capsicum sp) di Review on Solanaceae Family. European
Indonesia. Jurnal Ilmu Pertanian, 9(2), 9- Journal of Pharmaceutical and Medical
16. Research, 3(1), 369-378.
Sunarjono, H. (2007). Bertanam 30 Jenis Sayur. Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif,
Jakarta: Penebar Swadaya. Kualitatif & Penelitian Gabungan. (pp.
Suyoga., dkk. (2016). Preferensi Makan Kum- 377). Jakarta: Kencana Praneda Media
bang Koksi (Epilachna admirabilis) pada Group
83
BIOSFER, J.Bio. & Pend.Bio. Vol.4, No.2, Desember 2019 e-ISSN: 2549-0486
84