PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Sebagian besar tumbuhan yang kita jumpai dewasa ini termasuk dalam
Angiospermae yang merupakan kelompok tumbuhan yang mendominasi daratan lebih
dari 100 juta tahun yang lalu meliputi 235.000 spesies tumbuhan berbunga. Sebagian
besar makanan yang kita konsumsi berasal dari tumbuhan berbunga dapat berupa akar
misalnya wortel, kangkung, buah-buahan misalnya apel, mangga, pisang, pepaya;
buah dan biji Leguminosae, buah kariopsis dari Graminae misalnya padi dan jagung.
Angiospermae dibedakan ke dalam dua kelas berdasarkan jumlah kotiledonnya, yakni
monokotil dan dikotil.
Monokotil meliputi sekitar 65.000 spesies, termasuk di dalamnya tumbuhan
Graminae, anggrek, palem, bambu dan lain-lain. Daun, batang, bunga dan akar
monokotil bersifat spesifik. Sebagian besar monokotil memiliki pertulangan daun
sejajar, batang dengan berkas pembuluh tersebar; daun mahkota bunga 3 atau
kelipatannya, dan memiliki akar serabut. Sebagian besar Angiospermae yakni sekitar
170.000 spesies adalah tumbuhan dikotil. Kelompok tumbuhan ini meliputi tumbuhan
semak, pohon serta banyak tumbuhan penghasil makanan. Ciri-ciri dikotil adalah
memiliki 2 kotiledon pada biji; pertulangan daun menjari, berkas pembuluh pada
batang tersusun melingkar, daun mahkota bunga 4, 5 atau kelipatannya, memiliki
sistem akar tunggang.
Pada tumbuhan kelas / tingkat tinggi dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam,
yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil
(monocotyledonae) dan tumbuhan berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan
dikotil (dicotyledonae). Ciri-ciri tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat
ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae karena memiliki bunga yang
sesungguhnya.
1.3 Tujuan
1.
2.
3.
5.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Sejarah Angiospermae
Pada awalnya, nama Angiospermae dimaksudkan oleh Paul Hermann (1690)
bagi seluruh tumbuhan berbunga dengan biji yang terbungkus dalam kapsula, dan
dipertentangkan dengan Gymnospermae sebagai tumbuhan berbunga dengan buah
achene atau berkarpela terbelah. Dalam pengertiannya, keseluruhan buah atau
bagiannya dianggap sebagai biji dan "terbuka". Kedua istilah ini dipakai oleh Carolus
Linnaeus dengan pengertian yang sama tetapi digunakan sebagai nama-nama dari
kelas
Didynamia.
Ketika Robert Brown pada tahun 1827 menemukan bakal biji yang benar-benar
terbuka (tak terlindung) pada sikas dan tumbuhan runjung, ia memberikan nama
Gymnospermae bagi kedua kelompok tumbuhan ini. Tahun 1851 Wilhelm Hofmeister
menemukan perubahan-perubahan yang terjadi pada kantung embrio dari tumbuhan
berbunga (penyerbukan berganda). Hasil penemuan ini menjadikan Gymnospermae
sebagai kelas yang benar-benar berbeda dari dikotil, dan istilah Angiospermae mulai
diterapkan untuk semua tumbuhan berbiji yang bukan kedua kelompok yang
disebutkan Robert Brown. Pengertian terakhir inilah yang masih bertahan hingga
sekarang.
berupa kulit polong yang tipis. Daun buah berfungsi melindungi biji agar tidak
kekeringan pada saat mengalami dormansi (tidak aktif).
Tubuh dan ukuran angiospermae memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi.
Tubuh Angiospermae terdiri dari akar, batang, daun dan bunga. Akarnya ada
yang serabut da nada pula yang tunggang, ada batang yang berkambium serta ada pula
yang tidak memiliki cambium. Angiospermae memiliki pembuluh xilem yang
diperkuat oleh serat dengan dinding sel tebal dan berlignin. Sedangkan daunnya juga
mempunyai beberapa tipe daun antara lain, lurus, menyirip dan menjari.
Tumbuhan berbunga dibedakan dari kelompok lain berdasarkan apomorfi (ciriciri terwariskan) yang khas dikembangkan oleh kelompok ini. Kebanyakan ciri-ciri ini
terletak pada bagian reproduktif.
Berikut adalah ciri-ciri tersebut:
Bunga
Disebut sebagai tumbuhan berbiji tertutup dikarenakan bakal biji yang dimiliki
tumbuhan ini dilindungi oleh daun buah. Pada tumbuhan ini juga telah memiliki
bunga yang sesungguhnya, memiliki bentuk dan susunan urat daun yang
beranekaragam. Ada daun yang pipih, sempit, ataupun lebar, dan susunan urat
daunnya ada yang menyirip, menjari, melengkung, ataupun sejajar seperti pita. Alat
perkembangbiakan
secara
generatif berupa
bunga.
Macam-macam
bunga:
1) Bunga lengkap
Merupakan bunga yang memiliki semua bagian bunga tanpa terkecuali, yaitu tangkai
bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Contohnya adalah
bunga
mawar,
melati
(Jasminum
sambac), dan
bunga
sepatu.
tanaman rumput-rumputan
yang
tidak
memiliki
mahkota
bunga.
3) Bunga sempurna
Merupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik sekaligus, selain itu juga
memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga sepatu.
4) Bunga tidak sempurna
Merupakan bunga yang hanya memiliki benang sari atau hanya memiliki putik saja,
selain itu juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga
salak, bunga kelapa, jagung, dan melinjo. Bunga yang hanya memiliki benang sari
biasa disebut juga sebagai bunga jantan dan bunga yang hanya memiliki putik saja
biasa disebut sebagai bunga betina.
Benang sari
Stamen atau benang sari jauh lebih ringan daripada organ dengan fungsi
serupa pada tumbuhan berbiji terbuka (yaitu strobilus). Benang sari telah berevolusi
untuk dapat beradaptasi denganpenyerbuk dan untuk mencegah pembuahan sendiri.
Adaptasi ke arah ini juga memperluas jangkauan ruang hidupnya.
oleh putik untuk membuahi sel telur (ovum). Setelah pembuahan, karpela dan
beberapa jaringan di sekitarnya juga akan berkembang menjadi buah. Buah berfungsi
adaptif dengan melindungi biji dari perkecambahan yang tidak diinginkan dan
membantu proses penyebaran ke wilayah yang lebih luas.
mempercepat
perkembangan
hidup
tumbuhan.
Hanya
kelompok
Endosperma
Pembentukan endosperma pada biji adalah ciri khas Angiospermae yang sangat
mendukung adaptasi karena melengkapi embrio atau kecambah dengan cadangan
makanan dalam perkembangannya. Endosperma secara fisiologis juga memperkuat
daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan muda dalam perkembangannya.
Bunga pada sporofit (2n) memiliki kepala sari yang di dalamnya terdapat sel
induk mikrospora (2n)
2)
3)
Pada bakal biji terdapat sel induk megaspore (2n). sel induk megaspore
membelah secara meiosis menghasilkan empat sel megaspore (n). namun, hanya
satu sel megaspore yang hidup, sedangkan tiga lainnya mengalami degenerasi
(mati)
5)
lembaga atau sel kantung embrio). Inti kandung lembaga membelah secata
mitosis tiga kali berturut-turut. Pembelahan inti tersebut tidak diikuti dengan
pembelahan sitoplasma, disebut kariokinesis. Dari kariokinesis dihasilkan
delapan inti (nucleus) yang akan tumbuh menjadi satu ovum (n), dua sinergid
(n), tiga antipoda (n), dan dua inti polar yang bersatu disebut Inti Kandung
Lembaga Sekunder (2n).
6)
Bila terjadi penyerbukan, serbuk sari (n) akan berkecambah membentuk buluh
(tabung) serbuk sari yang intinya akan mengalami kariokinesis dan
menghasilkan dua inti, yaitu satu inti generatif (n) dan satu inti vegetatif (n)
membelah lagi secara kariokinesis sehingga ;menghasilkan dua inti, yaitu sati
inti sperma I (n) dan satu inti sperma II (n).
7)
8)
Zygot (2n) akan tumbuh menjadi embrio (2n). Endosperma (3n) berfungsi
sebagai cadangan makanan bagi embrio. Endosperma (3n) berfungsi sebagai
cadangan makanan bagi embrio. Struktur yang meliputi embrio, endosperma
dan selaput biji, disebut biji. Ketika biji tumbuh menjadi biji, ovarium akan
berkembang
menjadi
buah
yang
melindungi
biji
dan
membantu
pemencarannya. Bila biji jatuh ke tempat yang sesuai maka akan timbuh
menjadi sporofit baru.
hibridogami) , yaitu bila serbuk sari berasal dari yang lain jenis.
karena pada satu kutubnya akan tumbuh dan berkembang membentuk batang dan
daun, sedangkan kutub lain membentuk sistem perakaran.
Ada 2 macam pembuahan pada tumbuhan berbiji :
1) Pembuahan Tunggal (pembuahan yang terjadi satu kali pembuahan), yaitu
peleburan gamet jantan dan gamet betina yang menghasilkan embrio. Terjadi
pada tumbuhan Gymnospermae.
2) Pembuahan Ganda (pembuahan yang terjadi dua kali pembuahan),
yaitu:
- peleburan inti sperma >< ovum , menghasilkan zygot (embrio).
- peleburan inti sperma >< kandung lembaga skunder ,
menghasilkan endosperm (untuk cadangan makanan).
- Terjadi pada tumbuhan Angiospermae.
2. Reproduksi Vegetatif
yaitu cara reproduksi tanpa melalui perkawinan (fertilisasi)
dan betina. Sifat dari reproduksi vegetatif adalah
identik
(sifat
sama)
gamet jantan
induknya.
jaringan
merupakan
usaha
perbanyakan
tanaman
dengan
tunggang
perkembangbiakan yang banyak dilakukan oleh manusia. Teknik ini dilakukan dengan
mengambil atau memotong bagian tubuh tumbuhan seperti akar, batang, dan daun.
Contohnya adalah pada tanaman ketela pohon, yaiotu dengan stek batang. Jika batang
tersebut dipotong menjadi beberapa bagaian kemudian ditanam, maka masing-masing
bagian tersebut akan tumbuh menjadi tanaman ketela pohon yang baru. Selain
dikembangbiakan dengan stek, tumbuhan Angiospermae juga dicangkok. Cangkok
dilakukan dengan menghilangkan bagian tertentu kulit batang dan getah tumbuhnya,
kemudian ditutup dengan lumut atau serat kelapa.setelah bagian yang dicangkok akar
tersebut dapat dipotong dan ditanam. Stek dan cangkok merupakan cara
perkembangbiakan vegetatif tradisional. Secara modern, perbanyakan tumbuhan juga
dilakukan melalui teknik rekayasa genetika, misalnya melalui kultur jaringan dan fusi
protoplasma.
Reproduksi seksual pada Spermatophyta dimulai dengan peyerbukan atau polinasi.
Polinasi merupakan proses menempelnya serbuk sari (stamen) pada kepala putik
(stigma). Proses tersebut dapat terjadi dengan bantuan angin, air, atau hewan-hewan
penyerbuk (polinator). Contoh hewan polinator adalah lebah, kupu-kupu, burung kolibri,
kelelawar, dan lain-lain.
Karena proses perkawinanya yang jelas, yaitu didahului dengan polinasi, maka sebelum
terjadi peyerbukan (polinasi), kepala sari yang telah masak akan membuka. Selanjutnya,
serbuk sari yang terdapat pada kepala sari tersebut akan keluar atau jatuh dan menampel
pada kepala putik. Bagian yang berperan dalam fertilisasi adalah putik (stigma) dan
benang sari (stamen). Putik terdiri dari 3 bagian, yaitu kepala putik, tangkai putik, dan
ovulum. Sementara itu, benang sari terdiri dari kepala sari dan takai sari.
Di dalam ovulum, terdapat megasporofit yang mebelah menjadi empat megaspora.satu
megaspora yang hidup membelah tiga kali bertururt-turut. Hasilnya berupa sebuah sel
besar, disebut kandung lembaga muda yang mengadung delapan inti. Di ujung ovulum
terdapat sebuah lubang (mikropil), sebagai tempat masuknya saluran serbuk sari ke
dalam kadung lembaga. Selanjutnya tiga dari delapan inti tadi menempatkan diri di dekat
mikropil dua dari tiga inti disebut sel sinergid.
Sementara itu, inti yang ketiga disebut sel telur. Tiga buah inti lainya (antipora) bergerak
kearah kutub yang berlawanan dengan mikropil (kutub kalaza). Sisanya dua inti yang
disebut inti kutub, bersatu di tengah kandung lembaga dan terjadilah sebuah inti diploid
(2n). Inti ini disebut inti kandung lembaga sekunder. Inti kandung lembaga yang telah
masak, disebut mengagametofit t dan siap untuk dibuahi.
Serbuk sari yang jatuh pada kepala putik yang sesuai, akan berkencambah atau
memunculkan suatu saluran kecil (buluh serbuk sari). Buluh serbuk sari semakin tumbuh
memenjang di dalam tangkai putik (stilus). Selama perjalanan buluh menuju ovulum, inti
serbuk sari membelah menjadi inti vegetatif dan inti generatif. Inti vegetatif berfungsi
sebagai penunjuk arah inti generatif dan akan melembur sebelum samapai ke bakal biji
(ovolum). Inti generatif membelah menjadi dua inti sperma yang akan menembus
ovarium ( bakal buah ) dan sampai ke ovulum ( bakal biji ). Di dalam ovulum, inti
serbuk sari
( inti sperma) bertemu dengan inti sel telur, sehingga terjadi
peleburan antara kedua inti tersebut. Proses peleburan kedua inti ini, disebut pembuahan
atau fertilisasi. Inti sperma yang satu akan memenuhi inti sel telur membentuk zigot,
sendangkan inti sperma lainnya membuahi inti kandung lembaga sekunder membentuk
endosperma. Peristiwa pembuahan ini disebut pembuahan ganda.
Bagian steril
Bagian steril bunga tidak terlibat langsung dengan proses pembuahan. Suatu tanaman
berbunga dapat memproduksi tanpa mereka, namun mereka memainkan peran besar
dalam membantu bersama reproduksi.
Wadah adalah bagian dari cabang pada tanaman dimana bunga terpasang.
Sepal adalah bagian yang terlihat seperti daun kecil yang menutupi bunga
sebelum mekar. Mereka cangkir bunga untuk melindunginya saat itu tumbuh.
Kelopak adalah bagian halus dari biasanya berwarna cerah yang memberikan
bunga karakter.
Bagian betina
Fungsi dari bagian perempuan adalah untuk menangkap serbuk sari dan memberikan
sperma di dalam serbuk sari ke telur yang menunggu untuk di buahi. Mereka juga rumah
telur.
Karpel adalah bagian wanita utama. Sebuah karpel sebenarnya tiga bagian
menyatu menjadi satu:stigma, mahkota, dan indung telur.
Stigma adalah bagian atas kerpal tersebut. Hal ini lengket untuk menangkap
serbuk sari.
Mahkota adalah tabung panjang yang melekat stigma ke ovarium. Serbuk sari
pada akhirnya akan muluncur ke bawah tabung untuk di buahi. Ovarium akan
matang setelah pembuahan dan membentuk buah untuk membimbing benih
baru di bentuk pada langkah berikutnya dari perjalanannya.
Bagian jantan
Fungsi dari bagian jantan dari tanaman berbunga adalah untuk menghasilkan serbuk sari.
Serbuk sari mengandung sperma, yang akan membuahi sel telur dan membuat benih
untuk tumbuhan generasi berikutnya dari tanaman.
Bagian utama pria adalah benang sari. Hal ini dibagi menjadi dua bagian:
antera dan filamen.
Antera menghasilkan serbuk sari yang berisi sperma yang dibutuhkan untuk
pembuahan.
Filamen mendukung antera.
Fertilisasi
Bunga dibentuk untuk memulai proses reproduksi. Bagian betina akan membuat bakal
biji atau telur yang akan dibuahi. Bagian jantan, khususnya anter, akan menghasilkan
serbuk sari, yang berisi sperma yang dibutuhkan untuk membuahi sel telur.
Sementara itu, bagian steril bunga juga memulai melakukan pekerjaan mereka. Kelopak
dan aroma taman makhluk kecil seperti serangga, burung kecil dan kelelawar.Meskipun
bunga menarik banyak hewan-hewan kecil, mari kita tetap dengan menggunakan lebah
sebagai contoh untuk pelajaran ini. Lebah terbang di sekitar bunga, biasanya
mendapatkan nektar, zat manis yang menggunakan lebah untuk membuat madu.
Sementara lebah yang terbang di sekitar bunga, serbuk sari yang terletak di bagian atas
tongkat anter ke kaki dan tubuh. Lebah akan melakukan perjalanan dari bunga ke bunga
lainnya dari spesies yang sama dari tanaman berbunga, proses pembuahan dimulai
menjadi perlengkapan. Lebah akan melakukan perjalanan dari bunga ke bunga dari
tanaman yang berbeda, menjatuhkan dan mengumpulkan serbuk sari di sepanjang jalan.
Serbuk sari akan turun ke stigma lengket dari karpel (bagian perempuan). Serbuk sari
kemudian akan melakukan perjalanan ke tabung dan sperma akan membuat jalan ke
ovarium untuk di buahi ovuola yang menunggu, telur.
Tumbuhan tumbuhan yang tergolong dalam anak kelas ini kebanyakan berupa pohon
pohon atau tumbuhan tumbuhan yang batangnya berkayu, bunga berkelamin tunggal
dengan penyerbukan anemogami, hiasan bunga tidak terdapat atau kalau ada hanya
tunggal oleh sebab itu disebut Monochlamydeae (mono = satu, tunggal ; chlamydos =
mantel, selubung). Hiasan bunga yang tunggal itu biasanya menyerupai kelopak, jarang
menyerupai mahkota oleh sebab itu dinamakan apetalae ( a = tidak, tanpa ; petala = daun
mahkota).
Subkelas ini meliputi :
1. Ordo Casuarinales
Ordo ini hanya terdiri dari satu family,
jarang banci, tersusun dalam tukal tukal atau bongkol yang simos dan selanjutnya
terkumpul dalam rangkaian yang menyerupai tandan atau bunga lada. Bunga
dengan tenda bunga yang berjumlah 4 5 (kadang kadang 2 3), benang
benang sari sama banyaknya dengan daun tenda bunga, berhadap hadapan
dengan daun tenda bunga, dalam kuncup membengkok ke dalam, pada waktu
bunga mekar lalu membengkok keluar. Putik dengan 1 kepala putik yang berbentuk
seperti bulu atau seberkas rambut rambut.
4. Ordo Piperales
Kebanyakan berupa terna, hanya kadang kadang berupa tumbuh tumbuhan
dengan batang yang berkayu. Daun tunggal, bunga amat kecil berkelamin tunggal
atau banci tanpa hiasan bunga.
Dalam bangsa ini termasuk 3 suku : Piperaceae, Saururaceae, dan Chloranthaceae,
yang terkenal ialah :
1). Famili Piperaceae
Terna atau tumbuh - tumbuhan berkayu seringkali memanjat dengan menggunakan
akar akar pelekat, dengan daun daun tunggal yang duduknya tersebar atau
berkarang dengan atau tanpa daun daun penumpu. Bunga tersusun dalam bunga
majemuk yang disebut bunga lada (amentum), masing masing kecil tanpa hiasan
bunga, berkelamin tunggal atau banci dengan 1 10 benang sari ; putik terdiri 1
6 bakal biji yang tegak pada dasarnya. Buahnya buah batu atau buah buni, jadi
dengan endosperm dan perisperm
3. Dialypetale (Dicotyledoneae)
Terna atau tumbuhan berkayu dengan daun-daun yang berhadapan atau tersebar,
kebanyakan mempunyai daun penumpu. Bunga sebagian besar banci, mempunyai
kelopak dan mahkota yang berbilangan 5. benang sari sama banyaknya dengan jumlah
daun mahkota atau lebih banyak. Bakal buah kebanyakan menumpang, kadangkadang tenggelam, biasanya beruang 1 dengan 3 papan biji pada dindingnya, kadangkadang
beruang
lebih
dari
1(Campbell,2003).
endosperm, lembaga besar dengan daun lembaga yang lebar dan melengkung
pada
ujungnya(Tjitrosoepomo,2004).
Ordo ini hanya terdiri atas 1 suku Bixa yang monotipik, asli Amerika tropik. Bixa
orellana, sering dipiara sebagai tanaman hias, dari bijinya diperoleh zat warna
merah (kesumba) yang antara lain berguna untuk mewarnai bahan makanan
(mentega, keju). Daunnya (folia bixae) berguna dalam obatobatan(Tjitrosoepomo,2004).
Guttiferales
Sebagian besar berupa semak, perdu, atau pohon dengan batang berkayu, daun
tunggal berhadapan, dengan atau tanpa daun penumpu. Bunga hampir selalu
banci, dengan kelopak dan daun-daun mahkota yang bebas, kebanyakan
berbilangan 5. benang sari sama banyaknya dengan jumlah daun mahkota, jika
lebih berbekas. Putik dengan bakal buah yang menumpang. Apokarp atau sinkarp,
jika sinkarp hanya beruang 1 dengan tembuni pada dindingnya, biasanya beruang
lebih dari 1 dengan tembuni di pusat dalam sudut-sudut ruangan. Biji dengan
endosperm
yang
tidak
mengandung
zat
tepung(Campbell,2003).
Dari segi anatomi terdapat sifat-sifat yang khas, yaitu adanya sel-sel spikula (selsel yang mengandung badan-badan seperti paku atau jarum-jarum kecil) dalam
daging daunnya dan terdapatnya saluran-saluran atau rongga-rongga yang berisi
resin
terutama
dalam
kulit
batang(Tjitrosoepomo,2004).
4). Ordo : Guttiferae.
Kebanyakan berupa pohon, jarang berupa terna, mempunyai saluran resin atau
kelenjar-kelanjar minyak, yang duduknya umumnya berhadapan dengan atau
tanpa daun penumpu. Bunga banci berkelamin tunggal, aktonomorf. Kelopak dan
mahkota mempunyai susunan dan letak yang amat bervariasi, daun kelopak 26,
daun mahkota sama banyaknya dengan daun kelopak, benang sari banyak,
poliadelf (berbekas-bekas) dan sebagian bersifat staminodial (mandul). Bakal
buah menumpang, beruang 115, kebanyakan beruang 35, bakal biji banyak,
masing-masing dengan 2 integumen. Buah dengan bentuk dan struktur yang
bermacam-macam, bila masak membuka atau tidak, biji tanpa endosperm,
seringkali
bersalut,
lembaga
besar(Tjitrosoepomo,2004).
Malvales
Warga Malvales disebut juga Columniferae, mempunyai sebagai ciri khasnya
terdapat columna, yaitu bagian bunganya yang terdiri atas perlekatan bagian
bawah bawah tangkai sarinya membentuk badan yang menyelubungi putik dan
bagian pangkalnya berlekatan dengan pangkal daun-daun mahkota, sehingga bila
mahkota bunga ditarik keseluruhannya akan terlepas dari bunga bersama-sama
dengan benang-benang sari dengan meninggalkan kelopak dan bakal buah saja.
Tumbuhan yang tergolong dalam bangsa ini kebanyakan berupa semak atau
pohon, ada pula yang merupakan terna yang annual. Daun tunggal, tersebar,
mempunyai daun penumpu. Bunga umumnya banci, aktinomorf, berbilangan 5,
dengan daun-daun kelopak yang berkatup dan daun-daun mahkota seperti sirap
atau genting. Benang sari banyak, tersusun dalam 2 lingkaran, yang lingkaran luar
seringkali tereduksi, yang di lingkaran dalam membentuk columna. Bakal buah
menumpang, beruang 2banyak, dalam tiap ruang terdapat 1banyak bakal biji
yang tegak, masing-masing dengan 2 integumen. Pada bagian-bagian tertentu
seperti daun dan kulit batang terdapat sel-sel atau saluran-saluran lendir, dan
diluar sering terdapat rambut-rambut berbentuk bintang(Kimball,1983).
4. Sympetalae (Dicotyledoneae)
Apocynales
Terna, semak atau pohon, kayunya seringkali mempunyai floem infraxiler,
dengan daun tunggal yang duduk berhadapan atau berkarang, kebanyakan tanpa
daun penumpu. Bunga banci, jarang berkelamin tunggal, aktinomorf, berbilangan
45, dengan daun-daun mahkota yang berlekatan dan dalam kuncup seperti
terpuntir ke satu arah. Benang sari sama banyaknya dengan taju-taju mahkota,
dan
berseling
dengan
taju-taju
tersebut(Tjitrosoepomo,2004).
Bakal buah menumpang, jarang setengah tenggelam, kebanyakan beruang 2
jarang hanya 1, tembuni pada dinding. Ada kalanya terdapat 2 bakal buah yang
menjadi satu karena pelekatan tangkai putiknya. Tiap ruang berisi sedikit sampai
banyak bakal biji, masing-masing dengan 1 integumen. Biji sering bersayap atau
berambut dengan endsoperm yang terbentuk secara nuklear, lembaga
lurus(Tjitrosoepomo,2004).
Suku : Apocynaceae.
Terna atau tumbuhan berkayu berupa semak, ruas, seringkali memanjat, dengan
daun tunggal yang duduk berhadapan atau berkarang, tanpa daun penumpu.
Bunga banci, aktinomorf, berbilangan 5, jarang berbilangan 4. kelopak berbagi
dalam, daun mahkota berlekatan membentuk buluh yang relatif panjang dengan
diatas taju-taju yang dalam kuncup terpuntir ke satu arah(Tjitrosoepomo,2004).
Benang sari sebagian berlekatan dengan buluh mahkota, berseling dengan tajutaju mahkota, kepala sari panjang bangun anak panah dan penghubung ruang sari
yang runcing. Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, beruang 1
dengan 2 tembuni pada dinding, ada kalanya bakal buah beruang 2, atau terdapat
2 bakal buah yang tangkai putiknya berlekatan, dengan banyak bakal
biji(Tjitrosoepomo,2004).
Bakal buah dikelilingi cakram yang berlekuk 45 atau berbelah 2. tangkai putik
1 dengan penebalan dekat kepala putiknya. Buahnya buah buni, buah kurung atau
serupa buah batu. Biji sering bersayap atau berambut, mempunyai endosperm
sedikit atau tanpa endsoperm, lembaga besar, lurus(Tjitrosoepomo,2004).
Suku ini membawahi kurang lebih 175 marga, seluruhnya meliputi sekitar 1.000
jenis
yang
tersebar
di
daerah
tropika(Tjitrosoepomo,2004).
Solanales
Suatu bangsa yang besar, terutama terdiri atas terna, jarang berupa tumbuhan
berkayu, daun tunggal, jarang majemuk, duduknya tersebar atau berhadapan,
tanpa daun penumpu. Bunga banci, aktinomorf atau lebih sering zigomorf,
dengan kelopak dan mahkota yang berlekatan, kebanyakan berbilangan 5, benang
sari dalam 1 lingkaran, berhadapan dengan daun-daun kelopak, dalam bunga yang
zigomorf jumlah benang sari berkurang karena ada reduksi. Bakal buah sebagian
besar beruang 2, kadang-kadang beruang 1, tiap ruang dengan 2 tembuni,
menumpang, jarang setengah tenggelam. Tiap ruang berisi 1banayk bakal biji,
masing-masing
dengan
1
integumen(Tjitrosoepomo,2004).
Suku : Solanaceae.
Terna, semak, atau perdu, kadang-kadang berupa pohon, daun tunggal, berlekuk
atau berbagi sampai majemuk, duduknya tersebar, karena pergeseran letak bukubuku kadang-kadang hampir berpasangan, tanpa daun penumpu. Bunga banci,
aktinomorf atau zigomorf, kebanyakan berbilangan 5. kelopak terdiri atas daundaun kelopak yang berlekatan, demikian pula mahkotanya yang berbentuk
bintang,
terompet
atau
corong(Tjitrosoepomo,2004).
Benang sari 5, dalam bunga yang zigomorf 1 diantaranya mandul, semuanya
tertanam pada mahkota. Bakal buah menumpang, beruang 2 dengan sekat miring
terhadap bidang median, kadang-kadang beruang lebih banyak, tiap ruang berisi
banyak bakal biji. Tangkai putik 1. buahnya buah buni atau buah kendaga. Biji
dengan
endsoperm
lembaga
bengkok
atau
melingkar
seperti
cincin(Tjitrosoepomo,2004).
Suku ini terbagi dalam kurang lebih 80 marga dan seluruhnya mencakup sekitar
1.700 jenis, yang tersebar di daerah-daerah iklim panas sampai daerah-daerah
iklim
sedang(Tjitrosoepomo,2004).
Suku : Convolvulaceae.
Terna atau tumbuhan berkayu, kebanyakan merayap atau membelit, daun tunggal,
sering bertoreh-toreh atau berbagi dalam, duduknya tersebar tanpa daun
penumpu. Bunga banci, aktinomorf. Kelopak terdiri atas 45 daun kelopak yang
bebas, mahkota berlekatan berbentuk corong atau terompet, dalm kuncup tajutaju mahkotanya berlipat atau tersusun seperti katup(Tjitrosoepomo,2004).
Benang sari 5, melekat pada buluh mahkota, berseling dengan taju-taju mahkota.
Bakal buah menumpang, kebanyakan beruang 2, jarang beruang 35, tiap ruang
dengan 2 bakal biji pada dasar ruang, masing-masing dengan 1 integumen.
Tangkai putik 12. buahnya buah kendaga, kadang-kadang terbagi dalam 4
bagian. Biji kadang-kadang berambut, lembaga sedikit banyak bengkok atau
tergulung,
endosperm
sedikit(Tjitrosoepomo,2004).
Suku ini membawahi lebih dari 1.000 jenis tumbuhan yang seringkali mempunyai
buah (ginobasis), jarang terminal pada ujung bakal buah. Buah berbagi dalam 4
bagian, yang masing-masing menyerupai buah kurung atau buah keras, jarang
menyerupai buah batu. Biji dengan atau tanpa endsoperm, lembaga
lurus(Tjitrosoepomo,2004).
Warga suku menunjukkan banyak persamaan dengan warga suku verbenaceae.
Labiatae membawahi hampir 200 marga dengan seluruhnya meliputi lebih dari
3.000 jenis yang sebagian besar menghuni daerah-daerah beriklim
panas(Tjitrosoepomo,2004).
Rubia tinctorumyt
b. Suku Caprifoliaceae
Tumbuhan semak atau perdu, kadang-kadang berupa liana, dengan kayu yang
relative lunak dan empulur yang lebar. Daun tunggal, duduk berhadapan,
kebanyakan tanpa daun penumpu. Bunganya banci, aktinomorf atau zigomorf.
Mahkota berlekuk dengan lima taju-taju. Benang sari kebanyakan 5, kadangkadang hanya empat, tertanam pada mahkota, berseling dengan taju-tajunya.
Bakal buah tenggelam, tangkai putik satu atau lebih. Buahnya buah buni atau
buah batu, jarang buah kendaga. Biji dengan kulit biji yang keras seperti
tulang, kebanyakan dengan endospermyang besar, lembaga lurus.
Contoh:
Sambucus : Sambucus nigra
c. Suku Valerianaceae
Tanaman terna, jarang berupa semak atau perdu, daun-daun tunggal
berbagi sangat dalam, duduk berhadapan tanpa daun penumpu. Bunga banci
atau berkelamin tunggal, zigomorf atau asimetris, kadang-kadang dengan
daun-daun pembalut atau daun pelindung. Kelopak dengan tepi yang tidak
jelas perkembangannya. Bakal buah tenggelam, beruang tiga, biasanya
menjadi satu atau tinggal satu ruang yang berisi satu bakal biji. Tangkai putik
satu, buahnya buah keras dengan satu biji, dengan di ujungnya terdapat
rambut-rambut yang berasal dari kelopak yang tidak gugur. Biji tanpa
endosperm, lembaga lurus.
Contoh: Valeriana officinalis
d. Suku Dipsacaceae
Merupakan tumbuhan terna atau semak-semak kecil, dengan daundaun tunggal yang kadang-kadang berbagi dalam, duduk berhadapan, tanpa
daun penumpu. Bunga tersusun sebagai bongkol, kebanyakan banci, zigomorf,
tiap bunga dilengkapi kelopak tambahan yang terdiri atas daun-daun
pelindung. Kelopak dengan taju-taju kecil seperti sikar. Mahkota mempunyai
2-5 taju-taju. Benang sari 2-4, tertanam pada mahkota. Bakal buah tenggelam,
beruang satu dengan satu bakal biji. Tangkai putik satu, buahnya buah satu
dengan satu bakal biji, buahnya buah keras, biji dengan endosperm, lembaga
besar, lurus.
Contoh:
Dipsacus silvestris
2. Bangsa Ligustrales
Bangsa ini hanya membawahi satu suku saja yaitu, Oleaceae yang mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut kebanyakan berupa perdu atau pohon, jarang berupa
semak atau terna, sering kali memanjat. Daun tunggal atau menyirip, duduk
berhadapan atau berkarang, tanpa daun penumpu. Bunga banci atau
berkelamin tunggal, aktinomorf, tersusun dalam bunga majemuk berganda
yang bersifat simos atau rasemos. Kelopak bergigi 4-15, mahkota mempunyai
4-6 taju-taju, kadang-kadang mahkota tidak terdapat. Benang sari dua, melekat
pada mahkota atau hipogin, tangkai sari pendek, kepala sari besar mempunyai
dua ruang sari. Bakal buah menumpang, beruang dua, tiap rung berisi dua
bakal biji, kadang-kadang 1-8. Tangkai putik satu. Buahnya buah kendaga
yang pecah dengan membela ruang, kadang-kadang berupa buah buni atau
buah batu. Biji biasanya mempunyai endosperm, lembaga lurus, akar lembaga
tersembunyi dalam pangkal daun lembaganya.
Contoh:
Olea europaea
3. Bangsa Contortae
Merupakan tumbuhan terna, semak atau pohon. Kayunya sering kali
mempunyai floem intraxiler, dengan daun tunggal yang duduk berhadapan
atau berkarang, kebanyakan tanpa daun penumpu. Bunga banci, jarang
berkelamin tunggal, aktinomorf, dengan daun-daun mahkota yang
berlekatan dan dalam kuncup seperti terpuntir ke satu arah. Benang sari
sama banyaknya dengan taju-taju mahkota, dan berseling dengan taju-taju
tersebut. Bakal buah menumpang, jarang setengah tenggelam, kebanyakan
beruang 2 jarang hanya 1. Adakalanya terdapat dua bakal buah yang
menjadi 1 karena pelekatan tangkai putiknya. Biji sering bersayap atau
berambut dengan endosperm yang terbentuk secara nuclear, lembaga lurus.
a. Suku Apocynaceae
Terna atau tumbuhan berkayu yang berupa semak, perdu atau pohon dengan
buluh getah yang tidak beruas-ruas, sering kali memanjat, dengan daun
tunggal yang duduk berhadapan atau berkarang, tanpa daun penumpu.
Bunga banci, aktinomorf. Kelopak berbagi dalam, daun mahkota berlekatan
membentuk buluh yang relative panjang dengan di atas taju-taju yang
dalam kuncup terpuntir ke suatu arah. Benang sari sebagian berlekatan
dengan buluh mahkota, berseling dengan taju-taju mahkota, kepala sari
panjang anak panah dan penghubung ruang sari yang runcing. Bakal buah
menumpang atau setangah tenggelam, bakal buah dikelilingi cakram yang
berlekuk 4-5 atau berbelah dua. Tangkai putik 1 dengan penebalan dekat
kepala putiknya. Buahnya buah buni, buah kurung atau serupa buah batu.
Biji sering bersayap atau berambut, mempunyai endosperm sedikit atau
tanpa endosperm, lembaga besar dan lurus.
Contoh:
Apocynum cannabinum
b. Suku Loganiaceae
Terna atau tumbuhan berkayu dengan floem intraxiler, daun tunggal
berhadapan atau berkarang, pada pangkal bersambungan dengan
perantaraan suatu rusuk atau mempunyai daun penumpu kecil. Bunga banci
atau berkelamin tunggal, aktinomorf. Daun kelopak 4-16, biasanya tersusun
dalam beberapa lingkaran. Daun mahkota berlekatan dengan 4,5 sampai
banyak taju-taju. Benang sari sama banyaknya dengan taju-taju mahkota,
berlekatan dengan buluh mahkota, jarang hanya terdapat satu benang sari.
Bakal buah menumpang atau setangah tenggelam, beruang 1-5, kebanyakan
beruang 2, tiap ruang dengan satu bakal biji. Tangkai putik satu, buahnya
buah kendaga yang pecah dengan membela sekat dengan dua katup, atau
buah buni atau buah batu. Biji dengan endosperm yang terbentuk secara
nuclear dengan lembaga yang lurus.
Contoh:
Fagraea fragrans
c. Suku Gentianaceae
Kebanyakan berupa terna annual atau pernial, jarang berupa semak atau
perdu. Daun tunggal, berhadapan, tanpa daun penumpu. Bunga dalam bunga
majemuk bersifat simos, banci, jarang berkelamin tunggal, aktinomorf,
jarang zigomorf. Kelopak dengan 4-12 taju-taju atau terdiri atas jumlah daun
kelopak yang sama. Mahkota berlekatan dengan jumlah taju-taju yang sama
dengan jumlah taju-taju kelopak, dalam kuncup terpuntir ke satu arah.
Benang sari sama banyak dengan jumlah taju-taju mahkota atau lebih sedikit,
berlekatan dengan buluh mahkota. Bakal buah menumpang atau setengah
tenggelam, hamper selalu beruang satu dengan dua tembunih pada dinding
dengan banyak bakal biji. Tangkai putik satu, kadang-kadang berbelah dua.
Buahnya buah kendaga yang membuka dengan dua katup atau buah kurung.
Biji dengan endosperm dan lembaga yang hampir berbentuk silinder atau
kerucut.
Contoh:
Gentiana lutea
d. Suku Asclepiadaceae
Terna atau tumbuhan berkayu, kadang-kadang membelit. Daun tunggal,
kebanyakan sukulen, duduknya berhadapan atau berkarang, kadang-kadang
tersebar, tanpa daun penumpu. Bunga banci, aktinomorf, berbilangan 5.
Kelopak dengan daun-daun kelopak yang bebas, mahkota dengan taju-taju
yang dalam kuncup terpuntir ke satu arah. Di sebelah dalam mahkota sering
terdapat mahkota tambahan atau korona. Benang sari bebas, atau berlekatan
pada pangkalnya pada pangkal dan punggung kebanyakan terdapat alat-alat
tambahan. Tangkai sari pendek, kepala sari besar, berlekatan satu dengan
yang lain dan berlekatan pula dengan kepala putik. Serbuk sari bergandenggandengan membentuk polinia, mempunyai alat-alat pelekat. Bakal buah 2,
bebas, menumpang, keduanya hanya bergandengan dengan perantaraan
pelekatan kepala putiknya, masing-masing berisi beberapa bakal biji. Dalam
bunga tidak terdapat cakram. Buahnya buah kurung berganda, biji
bermahkotakan rambut-rambut mengkilat, mempunyai endosperm, lembaga
lurus, hampir sepanjang bijinya dan daun lembaga yang pipih.
Contoh:
Asclepias curassavica
4. Bangsa Tubiflorae
Suatu bangsa yang besar, terutama terdiri atas terna, jarang berupa tumbuhan
berkayu, daun tunggal, jarang majemuk, duduknya tersebar atau berhadapan,
tanpa daun penumpu. Bunga banci, aktinomorf, atau sering zigomorf, dengan
kelopak dan mahkota yang berlekatan. Benang sari dalam 1 lingkaran,
berhadapan dengan daun-daun kelopak, dalam bunga yang zigomorf jumlah
benang sari berkurang karena ada reduksi. Bakal buah sebagian besar beruang 2,
kadang-kadang beruang 1, tiap ruang dengan 2 tembuni, menumpang, jarang
aetengah tenggelam. Tiap ruang berisi 1 sampai banyak bakal biji, masing-masing
dengan 1 integumen.
a. Suku Solanaceae
Terna, semak, atau perdu, kadang-kadang berupa pohon, daun tunggal,
berlekuk atau berbagi sampai majemuk, duduknya tersebar, karena
pergeseran letak pada buku-buku kadang-kadang hampir berpasangan,
tanpa daun penumpu. Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf. Kelopak
terdiri atas daun-daun kelopak yang berlekatan, demikian pula mahkotanya
yang berbentuk bintang, terompet, atau corong. Benang sari 5 dalam bunga
yang zigomorf 1 diantaranya mandul, semuanya tertanam pada mahkota.
Bakal buah menumpang ,beruang 2 dengan sekat yang miring terhadap
bidang median, kadang-kadang beruang lebih banyak, tiap ruang berisi
banyak bakal biji. Tangkai putik 1. Buahnya buah buni atau buah kendaga.
Biji dengan endosperm lembaga bengkok atau melingkar seperti cincin.
Contoh:
Solanum tuberosum
b. Suku convolvulaceae
Merupakan tumbuhan terna, atau tumbuhan berkayu, kebanyakan
merayap atau membelit, daun tunggal, sering bertoreh-toreh atau berbagi
dalam, duduknya tersebar tanpa daun penumpu. Bunga banci,
aktinomorf. Kelopak terdiri atas 4-5 daun kelopak yang bebas, mahkota
berlekatan berbentuk corong atau terompet, dalam kuncup taju-taju
mahkotanya berlipat atau tersusun seperti katup. Benang sari 5, melekat
pada buluh mahkota, berseling dengan taju-taju mahkota. Bakal buah
menumpang, kebanyakan beruang 2, jarang beruang 3-5, tiap ruang
dengan 2 bakal biji pada dasar ruang, masing-masing dengan 1
integumen. Tangkai putik 1-2. Buahnya buah kendaga, kadang-kadang
terbagi dalam 4 bagian. Biji kadang-kadang berambut, lembaga sedikit
banyak bengkok atau tergulung, endosperm sedikit.
Contoh:
Ipomea batatas
c.
Suku Cuscutaceae
Bersifat parasit obligat, tanpa klorofil, tanpa akar, menghisap air dan
makanan dari inangnya dengan perantaraan alat-alat penghisap
(haustoria) yang terdapat pada batangnya yang membelit inangnya,
berbentuk seperti benang-benang berwarna kuning jingga. Bunga kecil,
tesusun seperti setukal benang kusut, banci, aktinomorf. Kelopak terdiri
atas 5 dan 4 daun, kelopak yang bebas atau berlekatan. Mahkota terdiri
atas 5 atau 4 daun mahkota yang berlekatan, berwarna putih atau merah
jambu, berbentuk lonceng atau hampir bulat, dengan 5 atau 4 taju-taju.
Benang sari 5, tangkai sari pendek tertanam pada pangkal mahkota,
berseling dengan taju-taju. Di daerah benang sari terdapat sisik-sisik
yang berlekuk atau berbulu mata. Bakal buah menumpang, beruang 2
dengan sempurna atau tidak sempurna, masing-masing dengan 2 bakal
Cuscuta epilinum
d. Suku Polemoniaceae
Terna annual atau perennial, kadang-kadang memanjat dengan sulur-sulur
pembelit, jarang berupa tumbuhan berkayu. Daun tunggal atau majemuk,
tersebar atau berhadapan, tanpa daun penumpu. Bunga banci, aktinomorf,
berbilangan 5. Kelopak dan mahkota terdiri atas daun-daun kelopak dan
daun-daun mahkota yang berlekatan, dengan taju-taju yang dalam kuncup
terpuntir ke satu arah. Benang sari sama banyaknya dengan taju-taju itu
dan sebagian berlekatan dengan mahkota. Bakal buah menumpang,
beruang tiga, tiap ruang berisi banyak atau hanya satu bakal biji. Tangkai
puti satu, buah kebanyakan berupa kendaga yang pecah dengan membelah
ruang. Biji dengan endosperm, lembaga lurus atau sedikit bengkok.
Contoh:
Polemonium coeruleum
e. Suku Hydrophyllaceae
Kebanyakan berupa terna annual atau perennial dengan daun tunggal atau
berbagi yang duduknya tersebar atau berhadapan tanpa daun penumpu,
bunga banci, aktinomorf, tersusun dalam sinsinus (bunga bercabang seling
). Kelopak berbagi lima, mahkotapun demikian berbelah 5 dengan 5 tajutahu. Dalam bunga kebanyakan tidak terdapat cakram. Benang sari
melekat pada pangkal mahkota, berseling dengan taju-taju mahkota,
sering kali jumlahnya lebih besar dari pada jumlah taju-taju mahkota.
Bakal buah menumpang, beruang satu dengan dua tembuni pada
dindingnya, atau beruang dua dengan banyak bakal biji atau hanya 2
dalam tiap ruang. Tangkai putik 2 atau 1. Buahnya kebanyakan buah
kendaga yang pecah dengan membela ruang. Biji dengan endosperm,
lembaga kecil dan lurus.
Contoh:
Hydrophyllum virginianum
f. Suku Boraginaceae
Kebanyakan berupa terna, jarang pohon-pohonan, sering kali mempunyai
rambut kasar atau sikat, daun tunggal, tersebar, tanpa daun penumpu.
Bunga kebanyakan banci, aktinimorf atau zigomorf. Tersusun dalam
rangkaian yang bersifat simos berganda, tergulung pada ujung batang.
Kelopak berbagi, mahkota tersusun dari 5 daun mahkota yang berlekatan,
dalam kuncup teratur quinqunsial atau terpuntir, taju-taju mahkota tidak
sama besar di sebelah dalam buluh mahkota sering terdapar sisik-sisik.
Benang sari 5, sering dengan tangkai sari yang tidak sama panjang, di
antaranya ada yang mandul, melekat pada buluh mahkotanya. Bakal buah
menumpang, tangkai putik satu atau terbelah dua, tertanam pada pangkal
bagian-bagian bakal buah. Buah terbagi dalam 4 bagian buah yang
masing-masing bersifat seperti buah keras. Biji dengan atau tanpa
endosperm, lembaga lurus atau bengkok.
Contoh:
Boragoofficinalis
g. Suku Scrophulariaceae
Bonnayareptans
Linaria vulgaris
h. Suku Lentibulariaceae
Terna, seringkali berupa tumbuhan air atau tumbuhan darat yang
menyukai tanah-tanah yang lembab, daun tunggal, berbagi dalam,
duduknya tersebar atau membentuk rozet akar, kebanyakan mempunyai
gelembung-gelambung. Bunga banci, zigomorf, terpisah-pisah atau
tersusun dalam bunga majemuk berupa bulir atau tandan. Kelopak
berbagi 2-5, mahkota berlekatan membentuk dua bibir pada ujung dan
bertaji pada pangkalnya. Benang sari dua, melekat pada pangkal
mahkota. Dalam bunga tidak terdapat cakram. Bakal buah menumpang,
beruang satu, tembuni di tengah-tengah dengan banyak bakal biji.
Tangkai putik pendek, kepala putik dudk di atas bakal buah. Buahnya
buah kendaga, biji tanpa endosperm.
Contoh-contoh :
Utricularia flexuosa
Genlisea ornate
i. Suku Orobanchaceae
Terna anual atau parenial yang hidup sebagai parasit pada akar-akar
tumbuhan lain, tidak berklorofil, dengan daun-daun yang berubah bantuk
menjadi seperti sisik-sisik. Bunga dalam ketiak suatu daun pelindung,
terpisah-pisah atau tersusun dalam tandan, banci, zigomorf. Kelopak
terdiri atas 2-5 daun kelopak yang berlekatan pada pangkalnya. Mahkota
berlekatan dengan 4-5 taju-taju dan 2 bibir. Benang sari 4, 2-2 tidak
sama panjang, melekat pada mahkota. Bakal buah menumpang, beruang
1, dengan 2-4 tembuni pada dinding dan banyak bakal biji. Tangkai putik
1. Buahnya buah kendaga yang pecah dengan membelah ruang. Biji
dengan endosperm dan lembaga yang kecil.
Contoh-contoh :
Orobancha speciosa
Aeginetia indic
j. Suku Gesneriaceae
Terna, semak, jarang berupa pohon, seringkali hidup sebagai epifit, daun
sering tidak sama, duduk tersebar atau berhadapan, tanpa daun penumpu.
Bunga banci, zigomorf, berbilangan 5. Kelopak berlekatan, mahkota
sering mempunyai 2 bibir . benang sari 4, 2-2 tidak sama panjang, kadangkadang hanya 2, di antaranya kadang-kadang 1-3 bersifat mandul atau
tereduksi, semua melekat pada mahkota bunga, kepala sari 2-2 berlekatan
atau semuanya bergandengan menjadi satu. Bakal buah menumpang
sampai tenggelam, beruang 1 dengan 2 tembuni pada dinding dan banyak
bakal biji. Tangkai putik 1. Buahnya buah kendaga atau buah buni. Biji
dengan atau tanpa endosperm, lembaga lurus.
Contoh-contoh :
Gesneria libanensis
Saintpaulia ionantha
k. Suku Bignoniaceae
Semak atau pohon, kadang-kadang memanjat atau membelit, jarang
berupa terna. Daun kebanyakan majemuk, duduk berhadapan atau
tersebar, tanpa daun penumpu. Bunga banci, zigomorf, berbilangan 5,
sering berwarna sangat menarik. Kelopak bangun lonceng, romping
atau bergigi 5. Mahkota dengan 5 taju-taju yang tersusun seperti
genting, kadang-kadang berbibir 2. Benang sari 4 atau 2, melekat pada
mahkota berseling dengan taju-taju mahkota, 1-3 di antaranya mandul
atau tereduksi. Dalam bunga kebanyakan terdapat cakram. Bakal buah
menumpang, beruang 2 atau 1, tiap ruang dengan 2 tembuni, dengan
banyak bakal biji. Tangkai putik 1. Buahnya buah kendaga yang pecah
dengan membelah ruang atau membelah sekat dan 2 katup, sering tidak
membuka, ada pula yang berupa buah buni. Biji bersayap, tanpa
endosperm, lembaga lurus.
Contoh-contoh :
Bignonia fraxinifolia
Spathodea campanulata
l. Suku Pedaliaceae
Terna dengan rambut-rambut kelenjar yang mengeluarkan lender, annual
atau parenial. Daun tunggal, berhadapan, di bagian atas batang tersebar,
tanpa daun penumpu. Bunga banci, zigomorf, berbilangan 5. Kelopak
sedikit banyak berlekatan, mahkota berbibir 2. Benang sari 4, 2-2 tidak
sama panjang, melekat mahkota, kepala sari 2-2 berlekatan. Bakal buah
menumpang, beruang 2-4, tiap ruang dengan 1 - banyak bakal biji di sudutsudutnya. Cakram di bawah bakal buah. Buahnya buah kendaga. Biji
dengan endosperm tipis atau tanpa endosperm, lembaga lurus.
Contoh-contoh :
Sesamum indicum
Ceratotheca triloba
m. Suku Acanthaceae
Terna atau semak, jarang berupa pohon atau liana, daun tunggal dengan
sistolit-sistolit, berhadapan atau berkarang, kadang-kadang tersebar, tanpa
daun penumpu. Bunga dalam rangkaian yang rasemos, berupa bulir atau
tandan, banci, aktinomorf atau zigomorf, berbilangan 5, sering dengan
daun-daun pelindung yang nyata. Kelopak berlekuk 4-5 atau terdiri atas
daun-daun kelopak yang bebas. Mahkota membentuk buluh yang panjang,
berbibir 2 atau 1, taju-taju mahkota tersusun seperti genting atau terpuntir.
Benang sari 4, 2-2 tidak sama panjang, kadang-kadang hanya 2 atau malahn
5, melekat pada mahkota. Dalam bunga biasanya terdapat cakram. Bakal
buah menumpang, beruang 2 atau 1, tiap ruang berisi 2-8 bakal biji, jarang
kurang atau lebih, bakal biji tersusun dalam 1 atau 2 baris pada tembuninya.
Tangkai putik 1. Buahnya buah kendaga yang pecah dengan membelah
ruang, jarang berupa batu. Biji tanpa endosperm, sering menempel pada
tembuni dengan perantaraan badan-badan berbentuk kait, lembaga besar.
Contoh-contoh :
Acanthus mollis
Ruellia tuberose
n. Suku Verbenaceae
Terna, semak atau perdu, kadang-kadang juga berupa pohon atau liana
dengan ranting-ranting yang jelas berbentuk segi empat, jelas kelihatan
terutama pada ujung-ujung yang masih muda. Daun tunggal tanpa daun
penumpu, duduknya berhadapan, jarang tersebar atau berkarang. Bunga
dalam rangkaian yang bersifat rasemos. Kelopak berlekuk atau bergigi 4-5,
dapat bervariasi dari 2-6, seringkali zigomorf. Mahkota membentuk buluh
yang nyata, berbilangan 5 jarang yang 4, kebanyakan dengan taju-taju
mahkota yang tidak sama besar, sedikit miring, tidak jelas berbibir. Benang
sari biasanya 4, 2-2 tidak sama panjang, jarang hanya 2 ditambah 2 yang
mandul atau sama sekali tidak ada. Bakal buah menumpang, tersusun dari
2-4 daun buah yang tepinya melipat ke dalam membentuk sekat, hingga
bakal buah terbagi-bagi dalam 4-8 ruang. Salah satu daun kadang-kadang
tereduksi, sehingga bakal buah hanya beruang 2. Pada setiap daun buah
terdapat 2 bakal biji yang apotrop atau anatrop, menempel pada tepi daun
buah. Tangkai putik pada ujung bakal buah tidak berbagi. Buahnya buah
batu yang berisi 2, 4 atau 8 biji. Biji dengan sedikit endosperm, lembaga
lurus.
Contoh-contoh :
Verbena hybrid
Lantana camara
o. Suku Labiatae (lamiaceae)
Umumnya berupa terna, jarang berupa tumbuhan yang berkayu, dengan
batang yang jelas berbentuk segi empat (pada penampang lintangnya), daun
tunggal, jarang majemuk, duduk berhadapan atau berkarang, tanpa daun
penumpu, biasanya mempunyai kelenjar-kelenjar minyak atsiri, yang
memberikan bau yang sedap. Bunga dalam rangkaian yang bersifat simos,
sering berupa tukal-tukal yang rapat dalam ketiak-ketiak daun. Kelopak
tidak gugur, berbilangan 4-5, tidak jarang berbibir 2. Mahkota berlekatan
berbentuk buluh, berbilangan 5 atau 6, jelas berbibir 2 atau bertaju yang
tidak sama besar, zigomorf atau kadang-kadang hampir aktinomorf. Benang
sari tertanam pada buluh mahkota, biasanya ada 4, 2-2 tidak sama panjang,
kadang-kadang 2+2 yang mandul atau sama sekali tidak ada, jarang lebih
dari 4. Bakal buah menumpang, tersusun dari 2 daun buah yang membentuk
4 ruang yang hampir sempurna, pada tepi tiap daun buah terdapat 2
tembuni. Sekat antara ruang-ruang bakal buah kadang-kadang rusak,
sehingga tembuni kelihatan seakan-akan terletak di pusat. Tangkai putik
dari pangkal dalam daun buah (glinobasis), jarang terminal pada ujung
bakal buah. Buah berbagi dalam 4 bagin, yang masing-masing menyerupai
buah batu. Biji dengan atau tanpa endosperm, lembaga lurus.
Contoh-contoh :
Leucas zeylanica
lamium maculatum
p. Suku Plantaginaceae
Terna, jarang berupa semak-semak kecil, daun tunggal, pangkal tangkai
sering berubah membentuk upih daun, duduknya hampir selalu merupakan
rozet akar, jarang berhadapan atau tersebar tanpa daun banyak berlekatan.
penumpu. Bunga terpisah-pisah atau terangkai membentuk bulir, banci atau
berkelamin tunggal, aktonomorf. Kelopak terdiri atas 4 daun kelopak atau
berlekuk 4 yang jauh dari sumbu sedikit Mahkota seperti selaput, berlekuk
3-4 atau terdiri atas 4 daun mahkota. Benang sari 4, tertanam pada mahkota,
duduknya berseling dengan daun-daun mahkota. Cakram tidak terdapat.
Bakal buah menumpang, beruang 2-4, jarang hanya 1 ruang, biji1-banyak.
Tangkai putik 1. Buahnya buah kendaga yang pecah melintang atau buah
keras. Biji dengan endosperm yang berdaging, lembaga lurus.
Contoh-contoh :
Plantago lagopus
Plantago major
5. Bangsa Cucurbitales
Bangsa ini hanya terdiri atas satu suku saja yaitu suku Cucurbitaceae yang
mempunyai cirri-ciri sebagai berikut: Kebanyakan berupa terna annual, jarang
sekali berupa semak atau perdu, biasanya memanjat dengan menggunakan
sulur-sulur atau alat-alat pembelit yang merupakan metamorphosis cabang,
dahan atau kadang-kadang daun penumpu. Daun tunggal, berlekuk, berbagi
sampai majemuk menjari tanpa daun penumpu, biasanya duduk tersebar.
Bunga aktinomorf, hampir selalu berkelamin tunggal, berumah satu,
tetrasiklik, pentamer. Bagian ujung daun-daun mahkota tersusun seperti katup.
Benang sari berjumlah 5, jarang bebas, kebanyakan sedikit banyak berlekatan
satu sama lain, kepala sari beruang 2 dengan ruang sari terlipat menghadap ke
Cucumis sativus
Tumbuhan anggota kelas dikotil mempunyai cirri-ciri umum, terutama saat biji
berkecambah, biji mempunyai dua daun lembaga yang terbelah menjadi dua
bagian. Cirri lainnya adalah bagian-bagian bunga berkelipatan 2,4, atau 5.
Daunnya tunggal atau majemuk dan mempunyai tulang daun menjari dan
menyirip. Tumbuhan dikotil mempunyai system akar tunggang, dapat berupa
tumbuhan semak, herba, atau pohon. Batang bercabang dengan buku-buku dan
ruas-ruas tidak jelas. Batang dan akar tumbuhan dikotil berkambium (diantara
xylem dan floem), sehingga mengalami pertumbuhan sekunder (tumbuhan
membesar).
Dicotyledoneae (tumbuhan dikotil) memiliki beberapa cirri, yaitu sebagai
berikut :
Tidak memiliki pelindung ujung akar (koleoriza) dan pelindung ujung batang
(koleoptil
Berdaun tunggal atau majemuk, dengan urat daun menyirip atau menjari, dan
umumnya tidak berpelepah.
Bagian bunga (kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari) berjumlah 4 atau
5, atau kelipatannya.
bunga dalam bulir berbentuk kerucut, dan buah bongkol berbentuk kerucut.Terdapat
sekitar 70 spesies Casuarinaceae.Contohnya:
.
2) Ordo Capparales
Famili Capparaceae
Capparaceae berbentuk perdu, pohon, atau liana berkayu.Daunnya tunggal atau
majemuk menjari, dan berukuran kecil.Buah berbentuk kapsul memanjang (disebut
buah buni). Contohnya:
Gynandropsis speciosa
Capparis spinosa
3) Ordo Malvales
Famili Malvaceac
Malvaceae berbentuk perdu atau pohon.Daunnya tunggal, menjari atau
berurat daun menjari di bagian pangkal. Bunganya memiliki 5 daun kelopak
dan 5 daun mahkota, berkelamin dua, benang sari banyak, tangkai sari
bersatu dan tangkai putih berada diatasnya. Contohnya
kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis),
Abutilon sp.
4) Ordo Myrtales
Famili Myrtaceae
Myrtaceae berbentuk pohon atau perdu.Daunnya tampak selalu hijau dan
beraroma jika diremas. Contohnya
EucalyptuS
Eugenia Caryophyllus (cengkih).
5) Ordo Fabales
Famili Leguminosae (Fabaceae)
Leguminosae berbentuk perdu atau pohon, ada pula yang memanjat.
Leguminosae memiliki daun buah memanjang yang akan berkembang menjadi
polong (legume). Sebagian besar Leguminosae memiliki bintil-bintil pada akar
yang merupakan bentuk simbiosis dengan bakteri penambat nitrogen
6) Ordo Gentianales
a) Famili Apocynaceae
Apocynaceae berbentuk pohon, perdu, atau liana berkayu.Batangnya bergetah
putih.Pada umumnya memiliki bunga dengan warna mecolok, berukuran besar,
dan berbau harum. Contohnya
Catharanthus roseus (tapak dara)
Chrysanthemum.
7) Ordo Piperales
Famili Piperaceae
Piperaceae berbentuk perdu atau semak, ada yang memanjat dengan akar
lekat.Daun memiliki bau aromatik atau rasa pedas.Contohnya piper betle
(sirih)
piper nigrum (lada).
8) Ordo Rosales
Famili Rosaceae
Rosaceae merupakan kelompok mawar, berbentuk semak namun ada pula
yang memanjat, berkayu, berduri temple atau tidak berduri.Contohnya Rosa
hybrid (mawar) Malus sylvestris (apel).
9) Ordo Solanales
Famili Solanaceae
Solanaceae merupakan kelompok terong-terongan.Berbentuk perdu atau
semak basah.Bunganya berbentuk terompet.Contohnya Datura metel
(kecubung)
Bougainvillea spectabilis
Subkelas Dialypetalae
Subkelas
a.
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Subdivision
: Spermatophyta
Divisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Sub Kelas
: Dialypetalae
Ordo
: Polycarpicae
Famili
: Anonaceae
Genus
: Anona
Spesies
: squamosa
Deskripsi:
Sirkaya merupakan tanaman yang berasal dari daerah tropis. Buah sirkaya
berbentuk bulat dengan kulit bermata banyak (serupa sirsak). Daging buah
berwarna putih. Termasuk semak atau pohon yang meranggas dengan tinggi
mencapai 10 m, daun berselang, sederhana, tulang daun menyirip, panjang 7-12
cm dan lebar 3-4 cm. Bunga muncul dalam tandan sebanyak 3-4 bunga, tiap
bunga lebarnya 2-3 cm dengan enam daun bunga/kelopak, kuning hijau
berbintik ungu di dasarnya. Buah biasanya bundara atau mirip kerucut cemara,
diameter 6-10 cm dengan kulit berbenjol dan bersisik, daging buah berwarna
putih.
b.
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Subdivision
: Spermatophyta
Divisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Sub Kelas
: Dialypetalae
Ordo
: Polycarpicae
Famili
: Anonaceae
Genus
: Anona
Spesies
: muricata
Deskripsi :
Tanaman ini dapat mencapai tinggi 9 m. Di Indonesia sirsak dapat tumbuh
dengan baik pada ketinggian 1000 m dari permukaan laut. Buah sirsak
bukan buah sejati, yang ukurannya cukup besar hingga 20-30 cm dengan
berat mencapai 2,5 kg. Buah sebenarnya adalah kumpulan buah-buah
(buah agregat) dengan biji tunggal yang saling berhimpitan dan
kehilangan batas antar buah. Daging buah sirsak berwarna putih dan
memiliki biji berwarna hitam.
c.
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Subdivision
: Spermatophyta
Divisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Sub Kelas
: Dialypetalae
Ordo
: Polycarpicae
Famili
: Myristicaceae
Genus
: Myristica
Spesies
: fragans
Deskripsi :
Merupakan pohon dengan ketinggian mencapai 7-8 m. batang keras dan
berkayu. Daun berwarna hijau tua, pertulangan daun menyirip, bentuk
daun lancet dengan ujung daun meruncing dan pangkal daun runcing.
Memiliki tangkai yang pendek, duduk daun berselang-seling. Bunga
tersusun dalam tandan dan muncul dari ketiak daun, berwarna putih. Buah
pala memiliki daging yang tebal berwarna putih, di dalamnya terdapat biji
yang diselubungi oleh lapisan kulit berwarna merah, biji bulat berwarna
coklat kehitaman.
d.
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Subdivision
: Spermatophyta
Divisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Sub Kelas
: Dialypetalae
Ordo
: Rosales
Famili
: Rosaceae
Genus
: Rosa
Spesies
: sp
Deskripsi :
Merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjat, tinggi
mencapai 2-5 m. Daun memiliki panjang 5-15 cm, duduk daun dua-dua
berlawanan (pinnate). Daun majenuk yang tiap tangkai terdiri paling
sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak daun, daun penumpu berbentuk
lonjong, pertulangan menyirip, tepi beringgit, meruncing pada ujung daun
dan berduri pada batang yang dekat ke tanah. Bunga terdiri dari 5 helai
daun mahkota, warna bunga biasanya putih dan merah jambu atau kuning
dan merah pada beberapa spesies. Bunga menghasilkan buah agregat
(berkembamg dari satu bunga dengan banyak putik) disebut rose hips.
e.
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Subdivision
: Spermatophyta
Divisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Sub Kelas
: Dialypetalae
Ordo
: Leguminosae
Famili
: Mimosaceae
Genus
: Leucaena
Spesies
: glauce
Deskripsi :
Merupakan pohon atau perdu, tinggi hingga 10 m. Percabangan rendah,
banyak, dengan pepagan kecoklatan atau keabu-abuan, berbintil-bintil dan
berlentisel. Ranting bulat torak, dengan ujung yang berambut rapat. Daun
majemuk menyirip rangkap, sirip 3-10 pasang, daun penumpu kecil,
segitiga, anak daun tiap sirip 5-20 pasang, berhadapan, bentuk garis
memanjang, ujung runcing dan pangkal miring, permukaan beranbut halis
dan tepi berjumbai. Bunga majemuk berupa bongkol bertangkai panjang
yang berkumpul dalam malai berisi 2-6 bongkol, warna putih atau
kekuningan, berdiameter 12-21 mm, di atas tangkai sepanjang 2-5 cm.
Buah polong berbentuk pita lurus, pipih dan tipis dengan sekat-sekat
diantara biji, berwarna hijau dan akhirnya coklat kering jika masak,
memecah sendiri sepanjang kampuhnya. Berisi 15-30 biji yang terletak
melintang dalam polongan.
f.
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Subdivision
: Spermatophyta
Divisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Sub Kelas
: Dialypetalae
Ordo
: Leguminosea
Famili
: Mimosaceae
Genus
: Mimosa
Spesies
: pudica
Deskripsi :
Merupakan tumbuhan dengan ciri daun yang menutup dengan sendirinya
saat disentuh dan membuka kembali setelah beberapa lama. Batang
berduri halus, berwarna ungu sampai hijau pada batang yang muda. Daun
majemuk menyirip, bertepi rata dan memiliki letak daun yang berhadapan.
Bunga berbentuk bonggol, berwarna ungu dengan tangkai panjang.
g.
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Subdivision
: Spermatophyta
Divisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Sub Kelas
: Dialypetalae
Ordo
: Leguminosae
Famili
: Mimosaceae
Genus
: Sesbania
Spesies
: glandiflora
Deskripsi :
Merupakan pohon dengan tinggi mencapai 10 m. Bentuk pohon dengan
percabangan jarang, cabang mendatar, batang utama tegak, tajuk
cenderung meninggi. Daun menyirip ganda. Bunga tersusun majemuk,
mahkota berwarna putih, tipe kupu-kupu khas Faboideae. Buah polong,
menggantung.
a.
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Subdivision
: Spermatophyta
Divisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Sub Kelas
: Apetalae
Ordo
: Urticales
Famili
: Moraceae
Genus
: Ficus
Spesies
: elastica
Deskripsi :
Tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang, tinggi mencapai 20-30
m. Akar tunggang. Batang berkayu, silindris, warna coklat tua,
permukaan halus, percabangan menyebar tak beraturan, keluar akarakar menggantung dari cabang atau batang yang sudah besar. Daun
tunggal, bertangkai, tersusun berseling, bentuk lonjong (elliptica),
ujung dan pangkal meruncing (acuminatus), tepi rata, permukaan
mengkilat (nitidus), panjang daun 10-15 cm dan lebar 5-7 cm, daun
muda berwarna merah hati setelah hijau menjadi merah tua, kuncup
daun muda tertutup dengan selaput bumbung (ocrea) berbentuk
kerucut tajam berwarna merah muda. Bunga muncul di ketiak daun,
berwarna merah kusam.
b.
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Subdivision
: Spermatophyta
Divisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Sub Kelas
: Apetalae
Ordo
: Urticales
Famili
: Moraceae
Genus
: Morus
Spesies
: nigra
Deskripsi :
Merupakan pohon yang tumbuh cepat pada saat muda, namun kemudian
tumbuh lambat dan tingginya jarang mencapai 10-15 m. Daun tunggal,
bertangkai, berbentuk cuping dan bergerigi di bagian tepi, pertulangan
daun menyirip. Buah murbei merupakan buah majemuk dengan panjang
2-3 cm, berwarna merah bila masih muda dan ungu tua bila sudah
matang, dan dapat dimakan. Manfaat yaitu daunnya digunakan sebagai
makanan ulat sutra, kayumya sering digunakan untuk lantai rumah atau
mebel.
c.
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Subdivision
: Spermatophyta
Divisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Sub Kelas
: Apetalae
Ordo
: Urticales
Famili
: Moraceae
Genus
: Ficus
Spesies
: benjamina
Deskripsi :
Merupakan pohon besar, tinggi 20-25 m, berakar tunggang.Batang tegak,
bulat, permukaan kasar, cokelat kehitaman, percabangan simpodial, pada
batang keluar akar gantung. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak
bersilang berhadapan, bentuknya lonjong, tepi rata, ujung runcing,
pangkal tumpul, panjang 2-6 cm, lebar 2-4 cm, pertulangan menyirip,
hijau. Bunga tunggal, keluar dari ketiak daun, kelopak bentuk corong,
mahkota bulat, halus, kuning kehijauan. Buah buni, bulat, panjang 0,5-1
cm, masih muda hijau, setelah tua merah. Biji bulat, keras, putih
d.
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Subdivision
: Spermatophyta
Divisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Sub Kelas
: Apetalae
Ordo
: Euphorbiales
Famili
: Euphorbia
Genus
: Ricinus
Spesies
: communis
Deskripsi :
Perdu berumur panjang (perennial), tinggi mencapai 12 m. Akar
tunggang.Batang berbatang lunak, silindris, beruas, tegak, warna coklat
kebiru-biruan, bagian dalam berlubang, permukaan halus, percabangan
simpodial, arah cabang miring ke atas. Daun tunggal, bertangkai
panjang, tersusun berseling (alternate), saat muda berwarna ungu setelah
dewasa hijau tua, panjang 10-45 cm, lebar 20-45 cm, tepi bergerigi
(serratus), pertulangan menjari (palmate), bercangap menjari 5-7 cangap,
permukaan mengkilat (nitidus). Bunga majemuk, bentuk tandan muncul
di ujung batang (terminalis), kelopak berwarna hijau, mahkota berwarna
merah muda.Buah kotak (capsula), berlekuk tiga, berduri, panjang 3 cm,
buah muda berwarna hijau-setelah tua menjadi hitam.Biji lonjong,
berwarna coklat berbintik hitam.
e.
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Subdivision
: Spermatophyta
Divisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Sub Kelas
: Apetalae
Ordo
: Euphorbiales
Famili
: Euphorbia
Genus
: Phyllatus
Spesies
: acidus
Deskripsi :
Habitus : pohon, tinggi 10 cm. Batang : tegak, bulat, berkayu, mudah
patah, kasar, percabangan monopodial, coklat muda. Daun : majemuk,
lonjong, berseling, panjang 5-6 cm, lebar 2-3 cm, tepi rata, ujung
runcing, pangkal tumpul, pertulangan menyirip, halus, tangkai silindris,
panjang 2 cm, hijau muda. Bunga : majemuk, bulat, di ranting, tangkai
silindris, panjang 1 cm, hijau muda, kelopak bentuk bintang, halus,
mahkota merah muda. Buah : bulat, permukaan berlekuk, kuning
keputih-putihan. Biji : bulat pipih, coklat muda. Akar : tunggang, coklat
muda. (Hutapea, 1994).
f.
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Subdivision
: Spermatophyta
Divisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Sub Kelas
: Apetalae
Ordo
: Piperales
Famili
: Piperaceae
Genus
: Piper
Spesies
: betle
Deskripsi :
Habitus: tanaman merambat, tinggi mencapai 15 cm. batang sirih
berwarna coklat kehijauan, berbentuk bulat, beruas dan merupakan
tempat keluarnya akar. Daun tunggal berbentuk jantung, berujung
runcing, letak berselang seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang
sedap bila diremas, panjang 5-8 cm dan lebar 2-5 cm. Bunga majemuk
berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung berbentuk bulat panjang.
Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5-3 cm dan terdapat dua benang
sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5-6 cm
dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan
3. Subkelas Sympetalae
Habitus herba, semak, perdu dan pohon
Perhiasan bunga lengkap
Mahkota bunga saling berlekatan.
Anggota: Solanales,Rubiales, Apocynales
a. Rhododendron sp (Azalea).
Kingdom
: Plantae
Division
: Spermatophyta
Subdivision
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Subkelas
: Sympetalae
Ordo
: Ericales
Famili
: Ericaceae
Genus
: Rhododendron
Spesies
: Rhododendron sp.
Deskripsi :
Rhododendronadalahgenusditandai dengansemak dankecil untuk(jarang)
pohon-pohon besar, spesies terkeciltumbuh10-100cm(3,9-39,4 in) tinggi,
danyang terbesar, R.protistumvar. giganteum, dilaporkan30 m(98 kaki)[5]
[6] Daunspiraldiatur.; ukurandaundapat berkisar1-2cm(0,39-0,79 in)ke
lebih dari 50cm(20 in), sangat100cm(39 in)diR.sinogrande. Merekadapat
berupacemaraataugugur. Dalambeberapa spesies, sisi bawahdaunditutupi
dengansisik(lepidote) ataurambut(indumentum). Beberapa spesiesyang
Kingdom
: Plantae
Division
: Spermatophyta
Subdivision
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Subkelas
: Sympetalae
Ordo
: Contortae
Famili
: Apocynaceae
Genus
: Allamanda
Spesies
: cathartica
Deskripsi :
Tumbuhan perdu, perenial, tinggi mencapai 4 m. Akar tunggang. Batang
berkayu, silindris, terkulai, warna hijau, permukaan halus, percabangan
Kingdom
: Plantae
Division
: Spermatophyta
Subdivision
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Subkelas
: Sympetalae
Ordo
: Contortae
Famili
: Apocynaceae
Genus
: Plumeria
Spesies
: acuminata
Deskripsi :
Tanaman kamboja mempunyai pohon dengan tinggi batang 1,5-6 m,
bengkok, dan mengandung getah. Rantingnya besar, daun berkelompok
rapat pada ujung ranting, bertangkai panjang, memanjang berbentuk lanset,
panjang daun 20-40 cm, lebar 6-12,5 cm, ujung meruncing, pangkal
menyempit, tepi rata, tulang daun menyirip. Bunga dalam malai rata,
berkumpul diujung ranting, kelopak kecil, sisi dalam tanpa kelenjar,
mahkota berbentuk corong, sisi dalam berambut, sisi luar kemerahan atau
putih, sisi dalam agak kuning, putih atau merah, berbau harum. Tangkai
putik pendek, tumpul, lebar, bakal buah 1 atau 2, saling berjauhan,
berbentuk tabung gepeng memanjang, panjang 18-20 cm, lebar 1-2 cm,
berbiji banyak, biji bersayap, tanpa kuncung rambut, ketika masih muda
berwarna hijau, setelah tua hitam kecoklatan (Steenis, 1976; Dalimartha,
1999)
d.
Kingdom
: Plantae
Division
: Spermatophyta
Subdivision
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Subkelas
: Sympetalae
Ordo
: Tubiflorae
Famili
: Convolvulaceae
Genus
: Ipomoea
Spesies
: reptansi
Deskripsi ;
Merupakan tumbuhan air, menjalar atau tegak. Batang silindris, hijau
pucat, licin, bagian dalam berongga, beruas dan sebagai tempat keluarnya
akar. Daun licin, panjangnya 5-6 inci, permukaan halus, daun bentuk anak
Kingdom
: Plantae
Division
: Spermatophyta
Subdivision
: Angiospermae
Kelas
: Dicotiledoneae
Subkelas
: Sympetalae
Ordo
: Tubiflorae
Famili
: Solanaceae
Genus
: Solanun
Spesies
: tuberosum
Deskripsi :
Solanum tuberosum atau yang lebih dikenal sebagai kentang merupakan
tanaman setahun, bentuk sesungguhnya menyamak dan bersifat menjalar.
Batangnya berbentuk segi empat, panjang bisa mencapai 50 120 cm dan
tidak berkayu. Batang dan daun berwarna hijau kemerah-merahan atau
keungu-unguan. Akar tanaman menjalar dan berukuran sangat kecil bahkan
sangat halus. Selain mempunyai organ-organ di atas, kentang juga
mempunyai organ umbi. Umbi tersebut berasal dari cabang samping yang
masuk ke dalam tanah. Warna buah kentang bervariasi mulai hijau tua
sampai keunguan, berbentuk bulat, berdiameter kurang lebih 2,5 cm dan
berongga dua. Buah mengandung sekitar 500 bakal biji, tetapi yang dapat
berkembang menjadi biji hanya berkisar antara 10 300 biji. Biji kentang
berwarna coklat muda (krem), berdiameter kurang lebih 0,5 milimeter dan
mempunyai masa dormansi lebih kurang 6 bulan (Hartus, 2001). Umbi
kentang merupakan ujung stolon yang membesar dan merupakan organ
penyimpanan yang mengandung karbohidrat yang tinggi (Setiadi dan
Nurulhuda, 1998)
Klasifikasi :
Kingdom
: Plantae
Division
: Spermatophyta
Subdivision
: Angiospermae
Kelas
: Dicotiledoneae
Subkelas
: Sympetalae
Ordo
: Tubiflorae
Famili
: Solanaceae
Genus
: Solanum
Spesies
: melongela
Deskripsi :
Merupakan tanaman tahunan. Tumbuh dengan tinggi mencapai 40-150 cm.
Batang bulat, permukaan kasar, kadang berduri, percabangan simpodial.
Daun tunggal, bertangkai, permukaan atas kasar, pertulangan menyirip,
Klasifikasi :
Kingdom
: Plantae
Division
: Spermatophyta
Subdivision
: Angiospermae
Kelas
: Dicotiledoneae
Subkelas
: Sympetalae
Ordo
: Tubiflorae
Famili
: Labiatae
Genus
: Ocimum
Spesies
: basilicum
Deskripsi :
Kemangi adalah tanaman tahunan dengan tinggi 2-3 kaki.Batang bentuk
persegi, berwarna hijau (biasanya kayu di dasar). Daun bentuk bulat telur,
bertangkai, memiliki daun pelindung yang kecil, duduk daun berlawanan,
hijau, permukaan daun kasar. Bunga tersusun atas tandan, muncul di ujung
batang, berwarna putih atau ungu, bunga di atur dlam whorls yang
mengelilingi batang, satu lingkaran di atas yang lain.
h. Tectona grandis (Jati).
Klasifikasi :
Kingdom
: Plantae
Division
: Spermatophyta
Subdivision
: Angiospermae
Kelas
: Dicotiledoneae
Subkelas
: Sympetalae
Ordo
: Tubiflorae
Famili
: Verbenaceae
Genus
: Tectona
Spesies
: grandis
Deskripsi :
Pohon besar dengan batang yang bulat lurus, tinggi mencapai 18-20 m.
Kulit batang cokelat kuning keabu-abuan, terpecah-pecah dangkal dalam
alur memanjang batang. Daun umumnya besar, bulat telur terbalik,
berhadapan, dengan tangkai yang sangat pendek.Daun berbulu halus dan
mempunyai rambut kelenjar di permukaan bawahnya, daun muda berwarna
merah darah apabila diremas. Bunga majemuk terletak dalam malai besar
40 x 40 cm atau lebih besar, berisi ratusan kuntum bunga tersusun dalam
anak payng menggarpu dan trletak di ujung ranting, taju mahkota 6-7 buah,
keputih-putihan. Buah berbentuk bulat agak gepeng, 0,5-2,5 cm, berambut
kasar dengan inti tebal, berbiji 2-4, buah tersungkup oleh perbesaran
kelopak bunga yamg melembung menyerupai balon kecil.
Klasifikasi :
Kingdom
: Plantae
Division
: Spermatophyta
Subdivision
: Angiospermae
Kelas
: Dicotiledoneae
Subkelas
: Sympetalae
Ordo
: Rubiales
Famili
: Rubiaceae
Genus
: Coffea
Spesies
: arabica
Deskripsi :
Tanaman liar yang tumbuh antara 9-12 m, dan mempunyai sistem
percabangan terbuka. Daun berlawanan, bentuk oval atau ellips, panjang 6-12
cm dan lebar 4-8 cm, berwarna hijau tua mengkilap. Bunga berwarna putih,
dengan diameter 10-15 mm dan tumbuh di ketiak. Buah adalah buah berbiji
(walaupun biasanya disebut sebagai buah berry), diameter bunga 10-15
mm, jika masak berwarna merah terang dan biasanya berisi dua biji.
j. Gardenia agusta (Kaca Piring).
Klasifikasi :
Kingdom
: Plantae
Division
: Spermatophyta
Subdivision
: Angiospermae
Kelas
: Dicotiledoneae
Subkelas
: Sympetalae
Ordo
: Rubiales
Famili
: Rubiaceae
Genus
: Gardenia
Spesies
: agusta
Deskripsi :
Tinggi tanaman 1-3 m, merupakan tanaman hias. Daun berbentuk bulat telur,
tebal, permukaan daun berwarna hijau tua yang mengkilat.Bunga hanya
muncul
sekuntum
di
ujung-ujung
tangkai,
mempunyai
daun
Klasifikasi :
Kingdom
: Plantae
Division
: Spermatophyta
Subdivision
: Angiospermae
Kelas
: Dicotiledoneae
Subkelas
: Sympetalae
Ordo
: Cucurbitales
Famili
: Cucurbitaceae
Genus
: Citrullus
Spesies
: vulgaris
Deskripsi :
Habitus : merambat, semusim, panjang 3-5 m. Batang : bersegi, lunak,
percabangan simpodial, berambut, hijau. Daun : tunggal, lonjong, tepi
bergelombang, ujung runcing, pangkal bertoreh, panjang 8-15 cm, lebar 5-8
cm, tangkai silindris, panjang 3-7 cm, hijau, pertulangan menyirip, permukaan
berbulu, hijau. Bunga : tunggal, berumah satu, di ketiak daun, kelopak bentuk
lonceng, berbagi lima, panjang 6-8 mm, hijau, benang sari jumlah tiga,
panjang 1-2 cm, putih, tangkai putik silindris, panjang 1,5 cm, kepala putik
bentuk ginjal, putih, mahkota bentuk terompet, panjang 2-3 cm, kuning. Buah :
buni, bulat, diameter 15-20 cm, permukaan licin, hijau. Biji : lonjong, pipih,
putih kekuningan. Akar : tunggang, putih. (Syamsuhidayat dan Hutapea,
1991).
Klasifikasi :
Kingdom
: Plantae
Division
: Spermatophyta
Subdivision
: Angiospermae
Kelas
: Dicotiledoneae
Subkelas
: Sympetalae
Ordo
: Cucurbitales
Famili
: Cucurbitaceae
Genus
: Cucurbita
Spesies
: moschata
Klasifikasi :
Kingdom
: Plantae
Division
: Spermatophyta
Subdivision
: Angiospermae
Kelas
: Dicotiledoneae
Subkelas
: Sympetalae
Ordo
: Synandrae
Famili
: Asteraceae
Genus
: Cosmos
Spesies
: caudatus
Deskripsi :
Perdu dengan tinggi 75-100 cm dan berbau khas. Batang tegak, segi empat,
beralur
membujur,
bercabang
banyak,
beruas
berwarna
hijau
setelah tua coklat.Biji keras, kecil, bentuk jarum, panjang 1 cm, berwarna
hitam.Akar tunggang dan berwarna putih.
n. Helianthus annuus (Bunga Matahari).
Klasifikasi :
Kingdom
: Plantae
Division
: Spermatophyta
Subdivision
: Angiospermae
Kelas
: Dicotiledoneae
Subkelas
: Sympetalae
Ordo
: Synandrae
Famili
: Asteraceae
Genus
: Helianthus
Spesies
: annuus
Deskripsi :
Herba anual (umurnya pendek, kurang dari setahun), tegak, berbulu, tinggi 1-3
m, ditanam pada halaman dan taman-taman yang cukup mendapat matahari,
sebagai tanaman hias. Termasuk tanaman berbatang basah. Daun tunggal
berbentuk jantung. Bunga besar/bunga cawan, dengan mahkota berbentuk pita
disepanjang tepi cawan, berwarna kuning, dan b
DAFTAR PUSTAKA
http://biologipedia.blogspot.com/2010/06/dicotyledoneae.html
http://biologipedia.blogspot.com/2010/06/ordo-sympetalae.html
http://kasingkabotan.blogspot.com/2014/02/kelas-dicotyledoneae.html
http://www.sridianti.com/apa-saja-ciri-ciri-umum-angiospermae.html
http://www.sridianti.com/mengenal-siklus-hidup-angiospermae.html
http://krisnantoadinugroho86.wordpress.com/materi/ipa-3/klasifikasi-tumbuhanbiji-tertutup-angiospermae/
http://www.sridianti.com/reproduksi-dan-fertilisasi-tanaman-berbungaangiosperma.html
http://rafiqart.blogspot.com/2014/03/tumbuhan-berbiji-tertutupangiospermae.html
INDEKS
Angiospermae 1, 3, 4, 6, 7, 8
Columniferae 26
D
Dialypetaleae 15, 27, 28
Balsaminales 21
K
F
Karpel 3, 5, 21
Fagales 23
Kalazogami 23
Kenikir 16
G
Ginofor 24
Gymnospermae 9
Leng-lengan 17
Integumen 26, 28
Megasporofil 10
Mikropyle 25, 30, 32
S
Staminodium 47
Oleaceae 29
Ovulum 9, 19
Perisperm 23
Urticales 23
Porogami 25
Rudimen 26
Xilem 5
GLOSARIUM
A
Angiospermae
: tumbuhan yang memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah
mempunyai bunga sejati , umumnya berupa pohon, perdu, liana dan herba.
Alismatales : salah satu bangsa tumbuhan berbunga yang termasuk dalam klad monocots
menurut Sistem klasifikasi APG II
Apetalae : tanaman yang tidak mempunyai daun mahkota
Aktinomorf : pengertian aktinomorf (actinomorphic, radial, regular) adalah tipe simetri
benda atau bidang yang dapat dibagi menjadi bagian bersetangkap berkali-kali dari berbagai
arah oleh garis-garis lurus yang melalui sumbernya.
B
Balsaminales : termaksut salah satu ordo Dialypetaleae:
C
Columniferae : bagian bunga yang terdiri atas perlekatan bagian bawah tangkai sarinya
membentuk badan yang menyelubungi putikdan bagian pangkalnya berlekatan dengan
pengkal daun-daun mahkota, sehinggqa bila mahkota bunga di tarik keseluruhannya akan
terlepas dari bunga bersama-sama dengan benang-benang sari dengan neninggalakan kelopak
dan bakal buah saja
D
Dialypetaleae : sub kelas ini meliputi ternak, semak, perdu, dan pohon-pohon yang sesuai
dengan namanya sebagai ciri utama mempunyai buanga yang segera dapat menarik
perhatianya
Dicotyledonae :tumbuhan berbunga dibedakan dari kelompok lain berdasarkan ampomorfi
( ciri-ciri terwariskan) yang khas dikembangkan oleh kelompok ini.
E
Endosperm : bagian dari biji tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang merupakan hasil
dari pembuahan berganda selain embrio. Endosperma dapat dikatakan sebagai "saudara
kembar" embrio karena selalu terbentuk bersama namun, berbeda dengan embrio
yang diploid, endosperma adalah triploid.
F
Fagales : salah satu ordo dari kelas Apetalae
G
Ginofor : (tangkai kepala putik) muncul pada hari ke-4 atau ke-5 setelah bunga
mekar,kemudian akan memanjang, serta menuju dan menembus tanah untuk memulai
pembentukan polong
Gymnospermae : Tumbuhan biji terbuka.
I
Integumen : sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan
menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan
bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar
keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin
"integumentum", yang berarti "penutup".
Imbisisi : peristiwa penyerapan air adalah permukaan zat-zat yang
hidrofilik
K
Karpel : adalah daun yang dimodifikasi membungkus benih dan dapat berkembang menjadi
buah.
Kalazogami : proses pembuahan bakal biji tabung dengan serbuk sari yang masuk melalui
kalaza.
Kenikir : merupakan tumbuhan tropis yang berasal dari Amerika Latin, Amerika Tengah,[1]
tetapi tumbuh liar dan mudah didapati
L
Leng-lengan : : tumbuhan mengumla di pinggir jalan , saluran air persawahan, daerah
pertanian yg tidak di tanami, dan tempat-tempat terlantar pada ketinggian 1-1.500 meter di
Legum : tumbuhan perdu yang berkeping ganda, berbuah polong, menghasilkan mineral,
akarnya mengandung campuran nitrogen dan bakteri.
Makrosporofil : tidak langsung, sekunder atau sebagai tambahan cabang saraf atau pembulu
darah.
Mikropyle : tidak masuknya butir serbuk ( pallen ) kepala putik bunga.
O
Oleaceae : suku tumbuh-tumbuhan yang terdiri dari 24 marga dan sekitar 600 spesies
tanaman.
Ovulum : ( bakal biji ).
P
Perisperm : jaringan nucleus yang menyimpan cadangan makanan
Porogami : pembuahan yang terjadi bila buluh sari menuju kandung lembaga melalui
mikrofpil.
R
Rudimen : suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, es,
atau gletser di suatu cekungan
S
Sambiloto : tanaman semak, daunya berasa pahit digunakan sebagi obat tonikum.
Staminodium : Benang sari yang tidak sempurna perkembangannya dan tidak menghasilkan
serbuk sari (bersifat steril)
Sympetalae : Tumbuhan yang tergolong dalam anak kelas ini mempunyai ciri utama adanya
bunga dengan hiasan bunga yang lengkap terdiri atas kelopak dan mahkota, dengan daundaun mahkota yang berlekatan menjadi satu
U
Urticales : salah satu ordo dari Ampetalae
Xilem : jaringan pengangkut pada tumbuhan berpembuluh yang berfungsi untuk meyalurkan
nutrisi dari akar ke daun.