Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM IX

Topik : Strobilus gymnospermae


Tujuan : Mengenal berbagai bentuk strobilus jantan dan betina pada
beberapa Gymnospermae dan bagian-bagiannya
Hari/tanggal : Minggu/15 Mei 2016
Tempat : Halaman Gedung Serbaguna Unlam Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Alat tulis
2. Kamera
B. Bahan
1. Daun strobilus jantan dan betina Pinus (Pinus merkusii Jungh. & De
Vriese)
2. Daun strobilus jantan dan betina Pakis Haji (Cycas rumphii L.)
3. Daun strobilus jantan dan betina Melinjo (Gnetum gnemon L.)

II. CARA KERJA


1. Mengamati bagian-bagian dari strobilus: sisik, bakal biji, tangkai sporofil,
tangkai strobilus, biji dan sayap.
2. Mengamati bagian-bagian daun, duduk daun dan deskripsi daun.

III. TEORI DASAR


Berdasarkan letak bakal bijinya, Divisio Spermatophyta dibagi dalam 2
subdivisio yaitu Gymnospermae dan Angiospermae. Gymnospermae adalah
tumbuhan yang bakal bijinya tidak terbungkus oleh daging atau daun buah, tetapi
menempel pada daun buah dan terlihat jelas dari luar, sehingga dinamakan
tumbuhan biji terbuka atau berbiji telanjang. Sedangkan Angiospermae adalah
tumbuhan yang bakal bijnya berada dalam daun atau daging buah dan tidak
terlihat dari luar, sehingga tumbuhan Angiospermae dinamakan tumbuhan biji
tertutup.
Ciri-ciri morfologi tumbuhan biji terbuka atau gymnospermae antara lain sebagai
berikut:
a. Umumnya berakar tunggang.
b. Daun sempit, tebal dan kaku.
c. Bunga yang sesungguhnya belum terdapat, jadi hanya berupa daun buah dan
badan penghasil serbuk sari yang disebut strobilus. Ada dua macam strobilus
yaitu strobilus jantan dan strobilus betina, strobilus jantan tersusun dari badan
penghasil serbuk sari sedangkan untuk strobilus betina tersusun dari daun
buah.
d. Terjadi pembuahan tunggal (hanya menghasilkan zigot saja) selang waktu
antara penyerbukan dengan pembuahan cukup lama.
Ciri-ciri anatomi tumbuhan biji terbuka atau gymnospermae antara lain
sebagai berikut :
a. Akar dan batang berkambium, sehingga dapat tumbuh membesar
(pertumbuhan sekunder).
b. Pada ujung-ujung akar terdapat sel-sel pemula yang menghasilkan sel-sel
kaliptra ke arah luar dan sel-sel akar ke arah dalam, tetapi tidak jelas batang
kaliptra dengan ujung akar.
c. Batang tidak mempunyai floeterna (sarung tepung) yaitu endodermis yang
menghasikan zat tepung.
d. Buluh kayu pada berkas batang pengangkut akar dan batang terbentuk dari
trakeid saja sehingga bersifat homogen.
Pada pertumbuhan gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka , kadang-
kadang ditemukan strobilus yang berupa helaian, serupa dengan kulit, ukurannya
cukup besar dan berbentuk seperti jarum atau sisik-sisik kecil. Bunga atau
strobilusnya berkelamin satu dan ada yang berumah satu atau dua serta telanjang.
Bunga atau strobilus jantan mirip bunga bentuk untai (amentum), benang sarinya
sangat banyak, tangkai sari dengan ujung perisai ini. Bunga betina yang diberi
nama kerucut dengan banyak sisi kerucut berjejal rapat dan tersusun spiral,
kadang-kadang mendukung sisik yang kedua (sisik buah), dan ini dari atas
dengan bakal biji. Kerucut buah pada waktu masak jatuh bercerai berai. Biji
bersayap atau tidak.
Sifat utama dari divisio Pinophyta adalah bijinya telanjang yang tumbuh
kurang lebih terendah ke udara pada permukaan dari sisik runjung (strobilus)
atau pada tangkai di antara daun-daun. Sebagai bandingan, biji Magnoliophyta
tumbuh di dalam jaringan bakal buah (ovarium) atau struktur bunga yang lain.
Serbuk sari dari Pinophyta berkecambah pada ovul yang yang terbuka dan
serbuk sari tumbuh dari tiap serbuk menembus jaringan ovul, tetapi pada
Magnoliophyta serbuk sari tidak langsung bersentuhan dengan ovul, tetapi
hinggap pada bagian kepala putik (stigma) dari putik (pistilum) di mana ia akan
berkecambah. Tabung sari tumbuh menembus jaringan-jaringan lain sebelum
akhirnya mulai memasuki jaringan ovula.
Beberapa hal lain yang membedakan antara Pinophyta dan Magnoliophyta:
1. Tidak adanya pembuahan ganda.
2. Tidak adanya pembuluh trakea pada xilem, kecuali pada sub divisio
Gnetophytina.
3. Tidak adanya sel pengantar pada xylem.
4. Adanya gametofit betina yang terdiri dari banyak sel.
5. Adanya arkegonium pada gametofit betina (kecuali pada Gnetum dan
Welwitschia).
6. Sebagian besar berupa tumbuhan berkayu.
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Tabel hasil pengamatan
No Nama Tipe rumah Bagian-bagian strobilus
1 Daun strobilus jantan Berumah Sporofil yang melekat pada
Pinus (Pinus merkusii satu tangkai strobilus
Jungh. & De Vriese)
2. Daun strobilus betina Berumah a. Sayap
Pinus (Pinus merkusii satu b. Bakal biji
Jungh. & De Vriese) c. Saprofil yang melekat
pada tangkai strobilus
3. Daun strobilus jantan berumah a. Sayap
pakis haji (Cycas rumphii dua b. Mikrosporofil
L.) c. Mikrosporangium
4 Daun strobilus betina Berumah a. Bakal biji
pakis haji (Cycas rumphii dua b. Makrosporofil
L.) c. Berbulu
5 Daun strobilus jantan Berumah a. Tangkai strobilus
Melinjo (Gnetum gnemon satu b. Tangkai sporofil
L.)
6. Daun strobilus bertina Berumah a. Tangkai strobilus
Melinjo (Gnetum gnemon satu b. Tangkai sporofil
L.)
B. Gambar hasil pengamatan
1. strobilus jantan Pinus (Pinus merkusii Jungh. & De Vriese)
a. Gambar hasil pengamatan

Keterangan:
1. Sisik
2. Tangakai strobilus
3. Tangkai Sporofil

b. Foto hasil pengamatan

Keterangan:
1. Sisik
2. Tangakai strobilus
3. Tangkai Sporofil

(Sumber: Dok. Pribadi. 2016)


c. Foto literatur

Keterangan:
1. Sisik
2. Tangakai strobilus
3. Tangkai Sporofil

(Sumber: Anonim a. 2016)


2. strobilus betina Pinus (Pinus merkusii Jungh. & De Vriese)
a. Gambar hasil pengamatan

Keterangan:
1. sayap
2. Tangakai strobilus
3. Tangkai Sporofil

b. Foto hasil pengamatan

Keterangan:
1. sayap
2. Tangakai strobilus
3. Tangkai Sporofil

(Sumber: Dok. Pribadi. 2016)


c. Foto literatur

Keterangan:
1. Sisik
2. Tangakai strobilus
3. Tangkai Sporofil

(Sumber: Anonim b. 2016)


3. Strobilus Jantan pakis haji (Cycas rumphii L.)
a. Gambar hasil pengamatan

Keterangan:
1. sayap
2. Tangakai strobilus
3. Tangkai Sporofil

b. Foto Literatur

Keterangan:
1. sayap
2. Tangakai strobilus
3. Tangkai Sporofil

(Sumber: anonim c. 2016)

4. strobilus betina pakis haji (Cycas rumphii L.)


a. Gambar hasil pengamatan

Keterangan:
1. Bakal buah
2. Tangakai strobilus
3. Tangkai Sporofil
b. Foto hasil pengamatan

Keterangan:
1. Bakal buah
2. Tangakai strobilus
3. Tangkai Sporofil

(Sumber: Dok. Pribadi. 2016)


c. Foto literatur

Keterangan:
1. bakal buah
2. Tangakai strobilus
3. Tangkai Sporofil

(Sumber: Anonim d. 2016)

5. Strobilus Jantan Melinjo (Gnetum gnemon L.)


a. Gambar hasil pengamatan

Keterangan:
1. Sayap
2. Tangakai strobilus
3. Tangkai Sporofil
b. Foto hasil pengamatan

Keterangan:
1. Sayap
2. Tangakai strobilus
3. Tangkai Sporofil

(Sumber: Dok. Pribadi. 2016)


c. Foto literatur

Keterangan:
1. sayap
2. Tangakai strobilus
3. Tangkai Sporofil

(Sumber: Anonim e. 2016)

6. Strobilus BetinaMelinjo (Gnetum gnemon L.)


a. Gambar hasil pengamatan

Keterangan:
1. bakal buah
2. Tangakai strobilus
3. Tangkai Sporofil
b. Foto hasil pengamatan

Keterangan:
1. Bakal buah
2. Tangakai strobilus
3. Tangkai Sporofil

(Sumber: Dok. Pribadi. 2016)


c. Foto literatur

Keterangan:
1. Bakal buah
2. Tangakai strobilus
3. Tangkai Sporofil

(Sumber: Anonim f. 2016)


V. ANALISIS DATA
1. Daun strobilus jantan dan betina Pinus (Pinus merkusii Jungh. & De Vriese)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Clasiss : Pinopsida
Ordo : Pinales
Family : Pinaceae
Genus : Pinus
Species : Pinus merkusii Jungh. & De Vriese
(Sumber : http://documents.tips/documents/pinus-merkusii-
5612fad971076.html. 2015)
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat
diketahui bahwa pinus merupakan tanaman yang tergolong dalam
gymnospermae yang berhabitus pohonn berkayu, daun berbentuk jarum,
bunganya berkelamin satu dan berumah satu. Maksudnya pada pohon pinus
ini alat kelamin jantan dan betinanya pisah atau tidak bergabung namun
masih dalam satu pohon yang sama.
Strobilus jantan letaknya pada ujung tangkai (Terminallis) sedangkan
strobilus betina pada ketiak daun (Axillar). Strobilus jantan memiliki bentuk
mirip untai dan memiliki banyak benang sari. Strobilus jantan membawa
banyak mikrosporofil yang tersusun spiral berwarna ungu kecokelatan. Pada
tiap mikrosporofil terdapat sepasang mikrosporangia yang bertumpuk seperti
bulir. Sedangkan pada strobilus betina sering dinamakan strobilus kerucut
dngan banyak sisik-sisik kerucut yang tertimbun rapat pada badannya yang
tersusun secara spiral. Sisik penutup serupa dengan selaput dan kerap kali
menghilang. Strobilus betina memiliki sisik-sisik ovula yang juga tersusun
spiral. Sisik-sisik ovula tumbuh pada ketiak sisi braktea. Strobilus betina
yang sudah matang tumbuh menjadi konus atau runjung yang mengeras dan
mengayu kemudian lama-kelamaan akan jatuh ke tanah. Pinus melakukan
perkembangbiakan dengan bantuan angin, agar benang sari dapat menempel
pada putik dan pembuahan akan terjadi.
2. Daun strobilus jantan dan betina pakis haji (Cycas rumphii L.)
Klasifikasi :
Kingom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Clasiss : Cycadopsida
Ordo : Cycadalas
Family : Cycadaceae
Genus : Cycas
Species : Cycas rumphii L.
(Sumber : https://www.scribd.com/doc/245430122/Pakis-Haji.
2014)
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, diketahui
bahwa tanaman pakis haji memiliki dua alat perkembangbiakan, yaitu
strobilus jantan dan strobilus betina. Strobilus ini letaknya terpisah atau
berumah dua. Maksud dari berumah dua ialah masing-masing strobilus
berada pada pohon yang berbeda. Pohon ini tidak selalu harus
berdampingan. Kadang ada disuatu tempat yang hanya ada pohon yang ada
strobilus betinanya saja. Karena tanaman ini terpisah antara strobilus jantan
dan betina atau berumah dua, maka susah untuk berkembangbiak. pada
strobilus betina memiliki bentuk seperti keris dan tidak memiliki sayap,
sedangkan pada strobilus jantan memiliki bentuk bulat telur yang besar dan
memiliki sayang yang berfungsi untuk penyerbukan.
Strobilus jantan terdiri dari banyak mikrosporofil yang tersusun spiral
dan masing-masing membawa banyak mekrosporangia pada permukaan
bawahnya. Sedangkan strobilus betina berbentuk sisik dengan 2-5 bakal biji.
Megaspore dari strobilus betina tersusun lepas satu dengan yang lain, setiap
makropspora membawa 2 atau lebih ovula dipinggirnya. Ovula kemudian
akan berkembang dan menghasilkan biji. Sisik strobilus tersusun spiral di
sekeliling poros tengah, tetapi pada strobilus betina ini kurang bervariasi dan
berbeda bentuknya dibandingkan strobilus jantan. Setiap sisik strobilus
berisi dua bakal biji yang masing-masing duduk pada satu sisi tangkai sisik.
Pada tumbuhan pakis haji betina, meristem ujungnya berselang-seling
menghasilkan daun sejati dan megasporofil. Jika megasporofil telah
memenuhi fungsi perkembangbiakan maka megasporofilnya akan gugur.
Penyerbukan pada tanaman pakis haji dibantu oleh angin dan serangga. Pada
strobilus jantan menghasilkan aroma yang cukup menyengat sehingga akan
menarik perhatian serangga.
3. Daun strobilus jantan dan betina melinjo (Gnetum gnemon L.)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Clasiss : Gnetopsida
Ordo : Gnetales
Family : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Species : Gnetum gnemon L.
(Sumber : https://www.scribd.com/doc/165421659/Tumbuhan-
Paku-Dan-Melinjo. 2013)
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat
diketahui bahwa tanaman melinjo memiliki alat perkembangbiakan berupa
strobilus jantan dan strobilus betina yang keduanya berada dalam satu pohon
dan keduanya tidak dalam satu tempat. Keduanya berpisah dengan jarak
yang tidak jauh. Strobilus jantan dan strobilus betina berada pada satu
tangkai strobilus yang tumbuh di ketiak daun namun terpisah.
Pada strobilus betina terdapat tenda bunga berbentuk tabung dan satu
bakal biji telanjang dengan dua selubung. Selubung terluar pendek dan yang
terdalam terdapat bakal biji. Biji berbentuk bulat telur terbalik pada waktu
masak. Buah pada tanaman melinjo duduk dengan ujung yang meruncing
pendek dan kulit luarnya berdaging. Biji dihasilkan oleh bungan atau
strobilus. Untuk srobilus jantan tersusun oleh 2-3 baris bunga jantan dan di
atasnya satu baris bunga betina yang tidak sempurna. Strobilus jantan
dengan tenda bunga berbentuk tabung, benang sari satu, ruang sari dua.
Pembuahan terjadi karena adanya sentuhan anatara jantan dan betina dengan
bantuan angin, serangga, atau manusia.
VI. KESIMPULAN
1. Pinus (Pinus merkusii Jungh. & De Vriese.) merupakan tumbuhan berumah
satu. Strobilus jantan yang banyak membawa mikrosporofil yang tersusun
spiral, pada tiap mikrosporofil terdapat sepasang mikrosporangia bersayap.
Sedangkan strobilus betina memiliki sisik-sisik ovula yang juga tersusun
spiral, setiap sisik ovula membawa 2 ovula.
2. Pakis haji (Cychas rumphii L.) merupakan tumbuhan berumah dua. strobilus
jantan dan strobilus betina pada tanaman pakis haji terdapat pada dua buah
pohon yang berbeda atau terpisah. Strobilus jantan terdiri dari banyak
mikrosporofil yang tersusun spiral dan masing-masing membawa banyak
mikrosporangia pada permukaan bawahnya. Sedangkan strobilus betina
berbentuk sisik dengan 2-5 bakal biji. Megaspora dari strobilus betina
tersusun lepas satu dengan yang lain, setiap makrospora membawa 2 atau
lebih ovula dipinggirnya.
3. Melinjo (Gnetum gnemon L.) merupakan tumbuhan berumah satu artinya
dalam satu pohon terdapat dua jenis strobilus. Baik strobilus jantan dan
maupun strobilus betina berada dalam satu tangkai, bentuk bijinya seperti
bulat telur terbalik.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri . 2016. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. FKIP
UNLAM. Banjarmasin.

Andreson, mikhel. 2014. Pakis haji. Diakses melalui


https://www.scribd.com/doc/245430122/Pakis-Haji. Pada tanggal 21 Mei
2016.

Anggraini, atika. 2015. PINUS MERKUSII. Diakses melalui


http://documents.tips/documents/pinus-merkusii-5612fad971076.html.
Pada tanggal 21 Mei 2016.

Anonim a. 2014. Pinophyta. Diakses melalui http://fitriaisrianti.blogspot.co.id/.


Pada tanggal 21 Mei 2016.

Anonim b. 2016. Ppt embriologi tumbuhan pinus merkusii. Diakses melalui


http://www.slideshare.net/agustinsoetopo/ppt-embriologi-tumbuhan-pinus-
merkusii. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Anonim c. 2011. Structural genetics repetition. Diakses melalui http://mundani-


garden.blogspot.co.id/2011/08/structural-genetics-repetition-of.html. Pada
tanggal 21 Mei 2016.

Anonim d. 2013. Laporan praktikum botani phanerogamae. Diakses melalui


http://vivisophieelfada.blogspot.co.id/2013/10/laporan-praktikum-botani-
phanerogamae.html. Pada tanggal 21 Mei 2016.

Anonim e. 2009. Gnetum gnemon. Diakses melalui


http://www.flickriver.com/photos/bushblog/4036502291/. Pada tanggal 21
Mei 2016.

Anonim f. 2012. Gnetum gnemon L. Diakses melalui


https://www.flickr.com/photos/adaduitokla/12481151284/. Pada tanggal 21
Mei 2016.

Nilmaz, zaleyna. 2013. Tumbuhan paku dan melinjo. Diakses melalui


https://www.scribd.com/doc/165421659/Tumbuhan-Paku-Dan-Melinjo.
Pada tangggal 121 Mei 2016.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2013. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University


Press. Yogyakarta.
LAPORAN PRAKTIKUM IX
MORFOLOGI TUMBUHAN
(ABKC 2203)
STROBILUS GYMNOSPERMAE

Disusun Oleh:
Alfin Zidniyatur Rochman Banjari
(A1C215002)
Kelompok I A

Dosen Pengasuh:
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si
Maulana Khalid Riefani, S.Si., M.Sc

Asisten Dosen:
Aulia Rahmah
Rahmaniah Ulfah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MEI
2016

Anda mungkin juga menyukai