Jumlah daun 8 8 9
Hijau hijau
Warna daun hijau
kekuningan
Penambahan 97 tetes
- 108 tetes
air
Jumlah daun 8 8 9
hijau hijau
Warna daun hijau
kekuningan
Penambahan 66 tetes
- 101 tetes
air
Jumlah daun 9 9 7
hijau
Warna daun hijau hijau kuning
CaCl2
3 Keadaan daun segar Layu, kering layu
0,05 M
Keadaan segar
segar layu
batang
Jumlah daun 8 8 1
Penambahan 24 tetes
- 65 tetes
air
Jumlah daun 9 9 5
hijau
Warna daun hijau hijau kuning
Jumlah daun 5 5 8
Penambahan 93 tetes
- 51 tetes
air
Dokumentasi Pribadi.2017
V. ANALISIS DATA
Berdasarkan hasil praktikum dapat dilihat pengaruh konsentrasi garam
(osmotic) terhadap kemampuan tanaman untuk mengabsorbsi air yang
merupakan pelarut dari garam tersebut. Keberadaan garam-garam terlarut dengan
konsetrasi yang berbda-beda pada tabung rekasi dapat mempengaruhi
pertumbuhan kacang Panjang (Vigna sinensis). Sebanyak 6 tanaman kacang
Panjang diperlakukan dengan penambahan CaCl2 dengan konsentrasi yang
berbeda-beda
1. CaCl2 dengan konsetrasi 0,01 M
Perlakuan pada kacang Panjang pertama ialah dengan CaCl2
berkonsetrasi 0,01 M. Pada penambahan awal, warna daunnya masih hijau
6. Aquadest
Perlakuan pada tanaman kacang hijau keenam ialah dengan aquadest.
Pada pengamatan awal, warna daunnya masih hijau, jumah daunnya 5,
keadaan daun dan batang masih segar, dan belum terdapat akar.
Pada pengamatan kedua yaitu 3 hari pertama tanaman kacang oanjang
mengalami sedikit perubahan, yaitu warna daunnya masih tetap hijau, jumlah
daunnya masih 5, keadaan daun dan batang menjadi layu dan belum terdaoat
akar. Pada pengamatan kedua ini banyak kehilangan air (aquadest) dalam
tabung reaksi sehingga ditambahkan kembali aquadest sebanyak 51 tetes.
Pada pengamatan ketiga yaitu pada 3 hari kedua, tanaman kacang
Panjang mengalami perubahan dari pengamatan kedua, yaitu warna daunnya
hijau, jumlah daunnya masih 5, keadaan daun dan batang menjadi layu, dan
belum terdapat akar. Pada pengamatan ketiga ini banyak kehilangan air
(aquadest) di dalam tabung reaksi sehingga ditambahkan kembali aquadest
sebanyak 93 tetes.
Menurut Harjadi S.S dan S. Yahya (1988) kosentrasi garam hara yang
tinggi pada suatu tanaman disebut stress garam. Stress garam merupakan salah
VI. KESIMPULAN
1. CaCl2 merupakan garam hara yang dapat mempengaruhi potensial osmotic
disekitar tanaman
2. Semakin besar konsentrasi garam hara (CaCl2) yang diberikan, maka
penambahan air (Aquadest) semakin berkurang