PEWARISAN EKSTRANUKLEAR
Kelompok 5 Offering C
Andy Heppi Risma Jaya (150341605349)
Farah Adibah Zuhri (150341603252)
Genetika ekstranuklear mempelajari bagaimana fungsi dari genom organisme yang terdapat diluar
inti, dalam hal ini yang lebih ditekankan adalah pada genom ekstranuklear dari organisme eukariot. Genome
ekstrakromosomal pada eukariot adalah berupa Mitochondria dan Chloroplast (plastida),
1
mengalami mutasi pada mtDNA-nya. Petite mengalami ketidakmampuan dalam menggunakan oksigen pada
metabolisme karbohidrat. Sebagai contoh, ketika terdapat glukosa di dalam medium, ragi petite hanya akan
tumbuh menjadi koloni berukuran kecil.
2
yang sama. Genom kloroplas untuk tumbuhan tinggi memiliki ukuran 21 sampai 31. Pada prokariotik
dipercaya telah berkembang, kloroplas telah kehilangan materi genetik. Informasi dari nenek moyang sangat
bergantung pada gen nuclear dari sekumpulan sel untuk banyak komponen esensial. Komponen dari
mitokondria yang terakhir disintesis pada ribosom sitoplasma dan disalurkan ke dalam kloroplas dengan
bantuan peptide amino terminal yang diangkut dan membelah selama transportasi berlangsung di dalam
membran sitoplasma
3
persilangan yg akan menghasilkan benih hybrid dalam skala besar. tanaman hibrida yang diproduksi secara
komersial pada jagung, mentimun, bawang, sorgum, dan tanaman lainnya untuk mendapatkan kemampuan
hibrida.
Efek maternal
Telur dan embrio dapat dipengaruhi oleh lingkungan maternal ketika mereka berkembang. Mereka
yang dikeluarkan dari tubuh ibu, awalnya menerima sitoplasma dan nutrisi dari ibu, dan pengaruh yang
spesial pada aksi gen mungkin sebagai efeknya. Potensi tertentu pada telur akan ditentukan sebelum
fertilisasi, dan dalam beberapa kasus ini dipengaruhi oleh lingkungan maternal. Keberadaan efek maternal
biasanya diperkuat dengan dibuktikan dengan adanya persilangan. Jika efek maternal yang terlibat, hasil dari
persilangan akan berbeda dari satu sama lain, dengan gen dari ibu diekspresikan.
4
PERTANYAAN
1. Mengapa mtDNA memiliki laju mutasi yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan nDNA?
Jawab:
Hal ini dikarenakan mtDNA tidak memiliki mekanisme reparasi yang efisien (Bogenhagen, 1999),
tidak memiliki protein histon, dan terletak berdekatan dengan membran dalam mitokondria tempat
berlangsungnya reaksi fosforilasi oksidatif yang menghasilkan radikal oksigen sebagai produk
samping. Selain itu, DNA polimerase yang dimiliki oleh mitokondria adalah DNA polimerase yang
tidak mempunyai aktivitas proofreading (suatu proses perbaikan dan pengakuratan dalam replikasi
DNA). Tidak adanya aktivitas ini menyebabkan mtDNA tidak memiliki sistem perbaikan yang dapat
menghilangkan kesalahan replikasi. Replikasi mtDNA yang tidak akurat ini akan menyebabkan mutasi
mudah terjadi.
3. Pada Paramecium diketahui dapat melakukan transimisi genetik. Bagaimana proses transmisi materi
genetik pada Paramecium dapat terjadi?
Jawab:
Paramecium melakukan transmisi genetik dengan cara reproduksi seksual. Tahap seksual,
paramecium berkonjugasi secara periodik dan mentransfer materi genetik dari satu sel ke sel lain.
Paramecium mempunyai dua macam nuclei, yaitu makronukleus vegetative besar dan mikronukleus
kecil. Meiosis berikutnya, menghasilkan sel haploid, tetapi sampai autogami menjadi homozigot diploid.