Anda di halaman 1dari 19

PERKEMBANGAN HEWAN

“NEURULASI”

Disusun Oleh :

1. Hesty Oktafiany (1421160024)


2. Aryana Lulita Wati (1421160033)
3. Bima Riya Seprita (1421160026)
4. Desi Ratna Sari (1421160015)
5. Wiwik Nurmeli (1421160031)
6. Pegi Novriandi (1421160021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2017
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami dapat menyelesaikan
makalah tepat waktu. Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah
dengan judul “Neurulasi”. Guna untuk memenuhi persyaratan mata kuliah
perkembangan hewan pada tugas kelompok kami.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Kami berharap dengan dibuatnya makalah ini, dapat
membantu pembaca untuk memahami mengenai ruang lingkup mengenai
Neurulasi pada perkembangan hewan.
Akhir kata, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca, kami
sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu penulis mohon saran dan kritik bagi pembaca makalah kami
ini untuk perbaikan makalah kami guna membangun agar makalah kami lebih
bagus dan lebih baik lagi yang menuju kearah kesempurnaan. Akhir kata, kami
mengucapkan banyak terimakasih.

Bengkulu, 05 Desember 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i


KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan ...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Neurulasi .................................................................................... 3
B. Proses Neurulasi ....................................................................................... 5
C. Tahapan-tahapan Neurulasi...................................................................... 5
D. Macam-macam Neurulasi ........................................................................ 9
E. Neurulasi pada Berbagai Hewan ............................................................. 11

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimplan ............................................................................................. 15
3.2 Saran ..................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem saraf hewan saling berhubungan satu sama lain yang berfungsi
mengkoordinasikan, mengatur dan mengendalikan interaksi antara seorang
individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang penting ini juga
mengatur aktivitas sebagian besar sistem tubuh lainnya. Tubuh mampu
berfungsi sebagai satu kesatuan yang harmonis karena pengaturan hubungan
saraf diantara berbagai sistem. Fenomena mengenai kesadaran, daya pikir,
bahasa, sensasi dan gerakan semuanya berasal dari sistem ini. Oleh karena itu,
kemampuan untuk memahami, belajar dan berespon terhadap rangsangan
merupakan hasil dari integrasi fungsi sistem saraf, yang memuncak dalam
kepribadian dan perilaku seseorang.
Secara umum, sistem saraf bertanggung jawab untuk mengkoordinasi
respon yang cepat san cermat. Sinyal - sinyal saraf dalam bentuk potensial aksi
secara cepat merambat di sepanjang serat-serat sel saraf, menyebabkan
pelepasan suatu neurotransmitter di ujung saraf yang akan berdifusi hanya
dalam jarak yang sangat dekat ke sel sasarannya sebelum respon timbul.
Respon yang diperantarai oleh sel saraf bukan hanya cepat, tetapi juga singkat,
kerjanya dengan cepat terhenti karena neurotransmitter dengan cepat
disingkirkan dari sasarannya. Hal ini memungkinkan penghentian respon,
pengulangan respon yang berlangsung hampir dengan segera atau muncul
respon alternatif dengan segera, bergantung pada keadaan (sebagai contoh,
perubahan cepat perintah ke kelompok-kelompok otot yang diperlukan untuk
mengkoordinasikan gerakan berjalan). Cara kerja ini menyebabkan komunikasi
saraf berlangsung cepat dan cermat. Jaringan sasaran saraf bagi system saraf
adalah otot-otot dan kelenjar, terutama kelenjar eksokrin.
Neurulasi berasal dari kata neuro yang berarti saraf. Neurulasi adalah
proses penempatan jaringan yang akan tumbuh menjadi saraf, jaringan ini
berasal dari diferensiasi ectoderm, sehingga disebut ectoderm neural. Sebagai
inducer pada proses neurulasi adalah mesodem notochord yang terletak di

1
bawah ectoderm neural. Neurulasi dapat juga diartikan dengan proses awal
pembentukan sistem saraf yang melibatkan perubahan sel-sel ektoderm bakal
neural, dimulai dengan pembentukan keping neural (neural plate), lipatan
neural (neural folds) serta penutupan lipatan ini untuk membentuk neural tube,
yang terbenam dalam dinding tubuh dan berdesiferensiasi menjadi otak dan
korda spinalis dan berakhir dengan terbentuknya bumbung neural. Diduga
bahwa perubahan morfologi yang terjadi selama neurulasi sejalan dengan
perubahan kromosom dan pola proteinnya. Penelitian ini dilakukan untuk
membandingkan morfologi kromosom dan pola protein.

B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini antara lain:
1. Apa pengertian neurulasi ?
2. Bagaimana proses neurulasi ?
3. Bagaimana tahapan-tahapan neurulasi ?
4. Apa saja macam-macam dari neurulasi pada hewan ?
5. Bagaimana neurulasi pada berbagai hewan ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian neurulasi
2. Untuk mengetahui bagaimana proses neurulasi
3. Untuk mengetahui bagaimana tahapan-tahapan neurulasi
4. Untuk mengetahui macam-macam neurulasi pada hewan
5. Untuk mengetahui berbagai neurulasi pada berbagai hewan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Neurulasi

Neurulasi berasal dari kata neuro yang berarti saraf, jadi neurulasi ini
adalah proses awal pembentukan saraf, jaringan ini berasal dari diferensiasi
ectoderm sehingga disebut ectoderm neural. Neurulasi juga dapat dikatakan
sebagai proses pembentukan bumbung neural (= bakal sistem saraf pusat) atau
dapat diartikan sebagai pembumbungan (proses pembentukan bumbung
/saluran-saluran dari lapisan lembaga). Embrio yg mengalami neurulasi →
neurula.
Neurulasi ini pembentukan yang mengiringi pembentukan grastula ialah
neurulasi atau tubulasi. Sebagai induktor pada proses neurulasi adalah
mesoderm notochord yang terletak dibawah ectoderm neural, perubahan sel-sel
ektoderm bakal neural, dimulai dengan pembentukan keeping neural (neural
plate), lipatan neural (neural folds) serta penutupan lipatan ini untuk
membentuk neural tube yang terbenam dalam dinding tubuh dan
berdiferensiasi menjadi otak dan korda spinalis dan berakhir dengan
terbentuknya bumbung saraf.
Neurulasi ditandai dengan terjadinya interaksi antara kelompok-
kelompok sel korda mesoderm dengan sel-sel ectoderm di atasnya. Hasil
interaksi kedua lapisan sel itu menyebabkan sel-sel berada pada stadium
tersebut di sebut stadium neurula, karena neurulasi ini merupakan dasar
organogenesis dalam pembentukan sistem saraf. Akibat interaksi sel-sel
tersebut menyebabkan sel-sel ektoderm menjadi menebal dan mendatar
membentuk lempeng saraf atau neural plate, batas lateral dari lempeng saraf
terangkat membentuk lipatan saraf atau neural fold dan mengampit lekuk saraf
atau neural groove. Kedua tepi lateral dari lipatan neural ini akhirnya bersama-
sama berfungsi pada bagian medio dorsal embrio dan membentuk tabung saraf
atau neural tube.

3
4
B. Proses Neurulasi

Proses neurulasi merupakan suatu proses yang kompleks sehingga


apabila mengalami kelainan biasanya disebabkan oleh multifaktor. Proses
neurulasi diawali dengan adanya induksi yaitu bakal notocorda, sehingga
induktor terhadap ektoderm yang terletak tepat di atasnya yaitu ektoderm
neural, yang berperan sebagai jaringan, induksi memperlihatkan hierarki.
Tahap adanya induksi neural, induksi-induksi selanjutnya, terutama yang
terjadi pada tahap organogenesis tidak dapat berlangsung dan embrio tidak
akan berkembang lanjut secara sempurna. Pada induksi permisif, induktor
tidak melakukan suatu terhadap sel yang mengalami diferensiasi, melainkan
hanya menyediakan saja misalnya jalur untuk bermigrasi.
Setelah mengalami induksi primer, ektoderm neural akan
memperlihatkan perubahan antara lain, sel-selnya meninggi menjadi silindris
dan berbeda dari sel-sel ektoderm bakal epidermis yang berbentuk kubus.
Perubahan sel itu melibatkan pemanjangan mikrotubul yaitu salah satu
komponen sitoskelet. Meningginya sel-sel keeping neural menyebabkan
keeping keeping neural menjadi sedikit terangkat dari ektoderm disampingnya.
Dari kedua bagian tepi keeping neural melipat menjadi lipatan neural,
mengampit keeping neural yang melekuk yaitu dinamakan dengan lekuk
neural, lalu kedua lipatan neural akan bertemu yang berdifusi di bagian
mediodorsal embrio sehingga terbentuk bumbung neural seperti tampak pada
tahapan pembentukan neurulasi.

C. Tahapan-tahapan Neurulasi

Proses neurulasi diawali dari pembentukan lamina neuralis kemudian


mengalami invaginasi menjadi sulkus neuralis dan tebentuk tubulus neuralis.
Neurulasi sangat berhubungan erat dengan gastrulasi. Pada akhir gastrulasi
terbentuklah nerve cord dan notochord. Nerve cord sendiri berasal dari
ektoderm sedangkan notochord berasal dari lempengan ektoderm bagian
dorsal. Pada manusia khususnya, proses ini dimulai pada minggu ketiga setelah
pembuahan. Secara terperinci tahapan-tahapan proses neurulasi sangatlah

5
kompleks, maka berdasarkan perkembangan nya neurulasi melakukan beberap
tahapan diantaranya:
1. Pembentukan Neural Plate
Setelah fase gastrulasi selesai, kemudian perkembangan embrio
berlanjut pada fase neurulasi.Pada tahap awal notokord( sumbu primitive
embrio dan bakal tempat kolumna – vertebralis ) menginduksi ectoderm
yang berada di atasnya. Sel – sel ectoderm berubah menjadi panjang dan
tebal dari pada sel di sekitar nya atau disebut proses poliferasisel – sel
membentuk lempeng saraf( neural plate ). Pembentukan ini terjadi pada
bagian dorsal embrio, tepatnya di daerah kutub animal.

2. Pembentukan Neural Fold


Setelah neural plate terbentuk, maka akan di ikuti dengan penebalan
bagian neural plate itu sendiri. Karena pertumbuhan dan perbanyakan sel
ectoderm epidermis lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan
ectoedrm neural, mengakibatkan lapisan neural plate menjadi tertekan dan
mengalami pelekukan kebagian dalam (invaginasi) .Bagian Peleku kan ini
lah yang disebut sebagai neural fold.

6
3. Pembentukan Neural Groove
Terbentuk nya neural fold atau lebih sederhana nya adalah
pematangan neural yang merupakan lipatan dari kedua sisi lempeng neural
secara bersama anakan diiringi dengan terbentuknya neural groove.
Neuralgroove atauparit neural adalah bagian paling dasar dari lipatan
ektoderm neural itu sendiri yang mengalami pelekukan kebagian dalam
embrio.

4. Pembentukan Neural Tube


Karena pertumbuhan ectoderm epidermis lebih cepat, maka akan
semakin mendorong lipatan neural yang telah terbentuk, mengakibatkan
fusi antara neural fold bagian kanan dengan neural fold bagian kiri. Pada
akhirnya terbentuk tabung atau bumbung saraf ( neural tube ) dengan

7
lubangnya disebut neural canal atau neurocoel. Pada perkembangan
selanjutnya, neural tube akan berdiferensiasi menjadi organ berikutini :
a. Otak dan sumsum tulang belakang
b. Saraf tepi otak dan tulang belakang
c. Bagian persarafan indra mata, hidung, dankulit
d. Chromatophore kulit dan organ tubuh yang berpigmen
Pada saat awal terbentuknya, neural tube masih memiliki dua ujung
yang belum menutup, yang dinamakan neurophore.
a. Neurophore anterior, yang akan membentuk otak dan bagian –
bagiannya.
b. Nerophore posterior, yang akan membentuk fleksura atau lipatan yang
terdapat dalam otak, dan berperan dalam menentukan daerah otak.

5. Terbentuknya Neural Crest


Pada awa terbentuknya neural tube, bagain dorsal tube yang dekat
dengan kutub animal, masih menempel pada sel-sel ectoderm epidermis.
Pada bagian yang menempel tersebut terdapat sel-sel ectoderm neural yang
tidak ikut serta membentuk neural tube, sel ini lah yang dimaksud dengan
neural crest.Saat pembentukan tabung saraf (neural tube), sel-sel neural
crest akan terpisah dan akan bermigrasi jauh dari ectoderm neural. Neural
crest akan menjadi lokasi yang dituju kemudian berdiferensiasi menjadi
sel-sel ganglia spinalis dan otot otonom,dan sebagainya. Mesensim yang
berasal dari neural crest disebu tektomesensim.

8
D. Macam-macam Neurulasi
1) Neurulasi ini dibagi menjadi dua jenis berdasarkan bagaimana neural tube
terbentuk antara lain:
a. Neurulasi Primer
Pada neurulasi primer ini, dimana neural tube terbentuk akibat
adanya proses pelekukan atau invaginasi dari lapisan ektoderm neural
yang diinisiasi oleh nothocord. Cara ini paling umum ditemukan pada
kelompok hewan antara lain: amphibi, reptile, aves dan mamalia
termasuk manusia. Selama proses neurulasi primer, ectoderm dibagi
menjadi tiga area peruntukan sel yaitu:
 Bagian ectoderm yang di tempat kan pada bagian internal neural
tube, yang akan membentuk otak dan sumsum tulang belakang.
 Bagian ectoderm yang diposisikan eksternal untuk membentuk
epidermis kulit.
 Dorsal Root Ganglia akan menghubungkan tabung saraf dan
epidermis, dan bermigrasi untuk membentuk perifer neuron dan glia,
sel–sel pigmen kulit, dan beberapa jenis sel lain.

9
Proses nerulasi primer pada amfibi, reptil, burung, dan mamalia
hampir sama tidak lama setelah neural plate terbentuk bagian tepi
menebal ( neural fold ) dan bergerak keatas untuk membentuk lipatan
saraf, sedangkan saraf berbentuk U ( neural groove ) muncul di tengah
neural plate, membagi masa selektoderm depan sisi kanan dan kiri
embrio. Lipatan saraf yang bermigrasi kearah garis tengah embrio,
akhir nya berfusi dan menyatu untuk membentuk tabung saraf
(bumbung neural atau neural tube) dan memisahkan diri dari ektoderm
di atasnya. Sebagian besar neural dorsal bumbung neural akan menjadi
Dorsal Root Ganglia.
b. Neurulasi Sekunder
Proses neurulasi ini terjadi dapat ditandainya pembentukan nural
tube tanpa adanya pelipatan ectoderm neural, melainkan pemisahan
ectoderm neural tube. Misalnya pada pisces atau ikan. Selain pada
hewan yang khusus kedua neural ini dapat juga ditemukan pada embrio.
Neurulasi primer beralngsung dibagian anterior ( kepala dan tubuh )
sedangkan neurulasi sekunder terdapat pada bagian posterior (tubuh
dan ekor ).

2) Neurulasi berdasarkan pemisahan/ khusus


Pembentukan bumbung dengan adanya pemisahan (peninggian)
epidermis yang membatasi keping neural. Cara ini dilakukan oleh embrio
amfioksus. Peninggian epidermis juga disebut sebagai lipatan neural
temporer yang akan bertem di bagian mediodorsal dan menjadi atap di atas
keping neural yang sudah melipat dan melekuk,membentuk lipatan neural
dan lekuk neural biasa yang sama kejadiannya pada neurulasi primer.
Kedua lipatan neural ini akan bertemu satu sama lain membentuk
bumbung neural. Selanjutnya atap epidermis akan terpisah dari bumbung
neural, contoh : Amphioxus

10
Gambar
Neurulasi primer (A), Neurulasi sekunder (B), Neurulasi pemisahan (C)

3) Neurulasi berdasarkan perkembangannya dibagi menjadi beberapa tahapan


yaitu:
a. Pembentukan neural plate
b. Pembentukan neural fold
c. Pembentukan neural groove
d. Pembentukan neural tube
e. Terbentuknya neural crest

E. Neurulasi pada Berbagai Hewan


1. Neurulasi Amfibia
Pada amfibia, neurulasi diawali dengan terbentuk nya notokord dari
mesoderm bagian dorsal yang terkondensi diatas arkenteron.Setelah
notokord terbentuk,lempeng neuron melipat kearah dalam dan menggulung
menja dibumbung neural ( neural tube ). Akhirnya embrio dengan tabung
neural ( bumbung neural ) yang sudah selesai terbentuk, kemudian
membentuk somit atau ruas – ruas yang nantinya akan terisi sel – sel saraf.

11
2. Neurulasi Aves
Neurulasi aves, di tandai dengan terbentuk nya arkenteron yang
dibentuk ketika lipatan lateral menekan dan memisahkan embrio menjauhi
kuning telur. Sekitar bagian pertengahan dari panjang embrio akan tetap
bertaut kekuning telur melalui batang kuning telur yang sebagian besar
terbentuk dari sel – sel hipoblas.

12
Proses neurulasi pada aves tidak terjadi secara simultan dari ujung
anterior keujung posterior. Bagian anterior lebih awal mengalami
neurulasi.Akibatnya neurulasi baru selesai pada bagian posterior, sedangkan
ectoderm, mesoderm, dan endoderm sudah mengalami perkembangan lebih
lanjut. Oleh karena itu, pembahasan pembentukan bumbung saraf sering
dijalankan dengan difernsiasi mesoderm dan endoderm atau proses – proses
yang seiring dengan proses neurulasi. Proses diferensiasi tersebut diantara
nya adalah :
a. Proses pembentukan Kepala ( Formation of The Head Process )
Proses pembentukan kepala sejalan dengan pembentukan notokkord.
Selama pembentukan mesoderm, sel – sel ectoderm disekitar nodus
Hensen, menyelusup kedalam nodus, dan mendorong beberapa sel
nodushensen kearah anterior, kedalam celah atau ruang diantara depan
nodushensen. Proses pembentukan kepala, yang akhirnya membentuk
notokord, oleh karena itu proses kepala ini disebut juga dengan proses
pembentukan notokord
b. Pembentukan Somit dan perluasan Mesoderm
Somit terbentuk berpasangan, satu sebelah kanan notokord dan satu
lagi sebelah kiri notokord . Pasangan pertama terbentukan adalah pada
daerah kedua sisi nodushensen.Kemudian suatu alur kedua memotong
pasangan lain di belakang pasangan pertama. Dengan cara ini, maka
terbentuk lah suatu seri somit.
c. Pembentukan Lipatan Kepala
Lipatan ectoderm dan endoderm di depan notokord kerah ventrikal
ini disebut dengan lipatan kepala. Lipatan kepala ini membatasi anterior
bakal kepala embrio.Sampai pembentukan lipatan kepala ini, mesoderm
tidak terpencar diantara ectoderm dan endoderm.
d. Pembentukan Sayap Mesoderm
Sel – sel longgar (mesenkim) yang ditirun kan melalui primitive
streak bergabung membentuk lapisan mesoderm pada kedua sisi
notokord ( kiridankanan ). Mulanya mesoderm ini menempati area yang
kecil, kemudian sel ini semakin banyak dan bergabung sesamanya, dan

13
akhirnya mesoderm mulai menyebar atau meluas kearah lateral dan
anterior.

3. Neurulasi Mamalia
Proses neurulasi diawali dengan adanya induksi dari notochord
sebagai inductor terhadap ektoderm neural yang terletak di atasnya, yang
berperan sebagai jaringan. Induks paling awal oleh induksi dan disebut
sebagai induksi primer sedangkan induksi-induksi selanjutnya di sebut
induksi sekunder. Tanpa ada nya induksi neural, induksi-induksi
selanjutnya, terutama yang terjadi pada tahap organogenesis, tidak dapat
berlangsung dan embrio tidakkan berkembang lanjut secara sempurna.
Kebanyakan proses induksi ini bersifat instruktif dan sisa nya permisif.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Neurulasi adalah proses pembentukan bumbung neural (= bakal sistem
saraf pusat). Neurulasi juga dapat diartikan sebagai pembumbungan (proses
pembentukan bumbung atau saluran-saluran dari lapisan lembaga). Proses
neurulasi diawali dari pembentukan lamina neuralis kemudian mengalami
invaginasi menjadi sulkus neuralis dan tebentuk tubulus neuralis. Dan
neurulasi ini banyak terdapat pada berbagai macam hewan yaitu seperti
amphibi, aves dan lain-lain.
Proses neurulasi dapat dibedakan menjadi tiga elompok, yaitu dua
kelompok utama dan satu kelompok khusus yaitu Neurulasi primer, Neurulasi
Sekunder, dan Neurulasi Pemisah. Dengan adanya proses neurulasi ini kita
bisa mengetahui neurulasi dari berbagai jenis hewan terkhusus pada hewan
vertebrata yang berbeda-beda proses nya melalui berbagai tahapan atau
proses yang harus dilalui atau dilakukan. Neurulasi ini dibagi menjadi
beberapa macam antara lain:
1. Berdasarkan bagaimana neural tube yaitu:
a. Neurulasi primer contohnya pada amphibi, reptile, aves dan mamalia.
b. Neurulasi sekunder contohnya pada pisces.
2. Berdasarkan pemisahan/ khusus contohnya pada amphioxus
3. Berdasarkan berdasarkan perkembangannya dibagi menjadi beberapa
tahapan yaitu:
a. Pembentukan neural plate
b. Pembentukan neural fold
c. Pembentukan neural groove
d. Pembentukan neural tube
e. Terbentuknya neural crest

15
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami mohon kritikan dan saran
yang membangun agar kami bisa memperbaiki makalah kami menuju
kesempurnaan atau yang lebih baik lagi. Dalam pembuatan makalah ini
sangat dibutuhkan kerjasama antar kelompok dan pemahaman materi yang
akan kita buat dengan mencari dari berbagai sumber belajar.

16

Anda mungkin juga menyukai