NEURULASI
Disusun Oleh :
JAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena atas berkat dan
limpahan rahmatnyalah maka kami dapat menyelesaikan makah tepat waktu.
Akhir kata, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami
pada khususnya, kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang membangun demi perbaikan
kearah kesempurnaan.Akhir kata, kami mengucapkan banyak terimakasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………ii
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………………….1
I.3 Tujuan………………………………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………...3
Pial Neural…………………………………………..……………………..……..5
A. Amphioxus…………………………………………………………………....9
B. Amphibia…………………………………………………………………....10
Perbedaan Amphioxus dan Amphibia………………………………............11
C. Unggas……………………………………………………………………....12
Perbedaan Unggas dari Amphioxus dan Amphibia…………………….......13
D. Mamalia…………………………………………………………………......13
III.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..…..14
III.2 Saran……………………………………………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..15
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dapat juga diartikan dengan proses awal pembentukan sistem saraf yang melibatkan
perubahan sel-sel ektoderm bakal neural, dimulai dengan pembentukan keping neural
(neural plate), lipatan neural (neural folds) serta penutupan lipatan ini untuk membentuk
neural tube, yang terbenam dalam dinding tubuh dan berdesiferensiasi menjadi otak dan
korda spinalis dan berakhir dengan terbentuknya bumbung neural. Diduga bahwa
perubahan morfologi yang terjadi selama neurulasi sejalan dengan perubahan kromosom
dan pola proteinnya. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan morfologi
kromosom dan pola protein.
I.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Neurulasi
Neurulasi adalah proses pembentukan bumbung neural (= bakal sistem saraf pusat).
Neurulasi juga dapat diartikan sebagai pembumbungan (proses pembentukan bumbung
/saluran-saluran dari lapisan lembaga).
2. Proses Neurulasi
Proses neurulasi diawali dari pembentukan lamina neuralis kemudian mengalami
invaginasi menjadi sulkus neuralis dan tebentuk tubulus neuralis. Neurulasi sangat
berhubungan erat dengan gastrulasi. Pada akhir gastrulasi terbentuklah nerve cord dan
notochord. Nerve cord sendiri berasal dari ektoderm sedangkan notochord berasal dari
lempengan ektoderm bagian dorsal. Pada manusia khususnya, proses ini dimulai pada
minggu ketiga setelah pembuahan.
Proses neurulasi merupakan suatu proses yang kompleks sehingga apabila
mengalami kelainan biasanya disebabkan oleh multifaktor. Proses neurulasi dapat
dibedakan menjadi tiga elompok, yaitu dua kelompok utama dan satu kelompok khusus.
a. Neurulasi primer
Bumbung neural dibentuk dgn cara pelipatan keping neural da
bertemunya kedua lipatan itu.
b. Neurulasi sekunder
bumbung neural atau salurannya terbentuk oleh adanya kavitasi
(pembentukan rongga) di dalam kelompo sel ektoderm neural yang
memadat, misalnya pada pisces. Selain pada hewan yang khusus, kedua
3
neurulasi ini dapat juga ditemui dalam satu embrio. Neurulasi primer
berlangsung di bagian anterior (kepala dan tubuh) sedangkan neurulasi
sekunder terdapat di bagian posterior tubuh dan ekor.
contoh : Ikan
c. Neurulasi pemisahan
Pembentukan bumbung dengan adanya pemisahan (peninggian)
epidermis yang membatasi keping neural. Cara ini dilakukan oleh embrio
amfioksus. Peninggian episermis juga disebut sebagai lipatan neural
temporer yang akan bertem di bagian mediodorsal dan menjadi atap di
atas keping neural yang sudah melipat dan melekuk,membentuk lipatan
neural dan lekuk neural biasa yang sama kejadiannya pada neurulasi
primer. Kedua lipatan neural ini akan bertemu satu sama lain membentuk
bumbung neural. Selanjutnya atap epidermis akan terpisah dari bumbung
neural.
contoh : Amphioxus
Gambar 7.1. Neurulasi primer (A); Neurulasi sekunder (B); Neurulasi pemisahan (C)
4
Gambar 7.2. Proses neurulasi
Sel-sel pial neural terlepas dari perbatasan ektoderm neural dan ektoderm
epidermal setelah kedua lipatan neural bertemu membentuk bumbung neural,
menghasilkan sel-sel mesenkim wajah. Pial neural bersifat migratif dan akan bermigrasi
5
cukup jauh ke tempat-tempat tertentu di dalam embrio. Di tempat kedudukannya yang
terakhir, pial neural akan berdiferensiasi menjadi berbagai struktur, misalnya :
1) neuron, termasuk ganglia saraf sensoris, simpatis dan parasimpatis, serta sel-sel
neuroglia;
4) berbegai komponen rangka dan jaringan ikat wilayah kepala. Tergantung pada
kedudukan awal dalam tubuh embrio
Deferensiasi pial neural berdasarkan arah migrasi dan kedudukan akhir sel-sel tsb. :
1) Pial cranial
sel-sel pial bermigrasi dorsolateral dan menghasilkan mesenkim wilayah
tengkorak dan wajah (kraniofasial) yang akan berdiferensiasi menjadi rawan, tulang,
neuron cranial, glia, dan jaringan ikat wajah. Selain itu terdapat pula sel-sel yang masuk
ke dalam kantung faring (kantung faring ialah evaginasi faring ke arah lateral
berpasangan kiri dan kanan) untuk menghasilkan sel-sel timus, odontobals, rawan telinga
dalam, serta rahang.
6
2) Pial tubuh (trunk crest)
sel-sel pial neural tubuh bermigrasi mengikuti dua jalur utama. Jalur pertama ialah
kea rah permukaan dorsal menuju ectoderm, kemudian sel-sel pial tersebut
berdiferensiasi menjadi sel-sel pigmen dalam epidermis atau dermis, tergantung dari jenis
hewannya. Jalur kedua lebih mengarah ke bagian ventral yaitu melewati dan mengitari
sklerotom (sklerotom merupakan kelompok sel-sel mesenkim yang mengelilingi
bumbung neural dan notokord yang akan berdiferensiasi menjadi rawan vertebra). Sel-sel
yang bermigrasi mengikuti jalur kedua ini, akan berdiferensiasi menjadi komponen-
komponen sistem saraf autonom dan berbagai struktur lainnya. Beberapa sel di daerah
pial tubuh ada yang masih tetap di dekat tempat semula, namun segara akan beragragasi
membentuk segmen-segmen yang berpasangan dan menjadi akar ganglion saraf sensoris.
4) Pial kardiak
Pial Kardiak terletak di antara pial cranial dan pial tubuh, berhimpit dengan
kedudukan sebagian pial vagal. Struktur yang dapat dihasilkannya yaitu melanosit,
neuron, rawan, jaringan ikat di lengkung faring 3,4,6 (lengkung faring adalah penonjolan
jaringan mesoderm diantara kantung faring yang satu dengan yang berikutnya). Selain
itu, pial tersebut juga dapat membentuk jaringan otot dan jaringan ikat pada dinding
arteri-arteri besar yang muncul dari jantung dan terdapat pula pada sekat-sekat yang
memisahkan sirkulasi pulmonalis dari sirkulasi aorta.
Selain dipelajari turunan-turuna pial neural setelah dewasa, perlu dipelajari pula
faktor-faktor yang:
1) menyebabkan pial neural bermigrasi dari tempatnya semula di dekat bumbung
neural,
2) menunjang migrasi dan jalur atau arah migrasi pial neural, dan
7
3) menghentikan migrasi pial neural setelah tiba di tempatnya yang definitive.
8
mengalami “restriction” atau keterbatasan untuk berekmbang menjadi bermacam-macan
struktur embrio, karena telah terdeterminasi, kemudian terdiferensiasi secara morfologi
dan secra fungsional.
A. Amphioxus
9
Gambar 7.5. Diferensiasi sekunder mesoderm pada Amphioxus
B. Amphibia
Pembagian mesoderm :
Setelah notokord terbentuk, lempeng neuron melipat ke arah dalam dan menggulung
menjadi Tabung neuron (neural tube) yang akan menjadi sistem saraf pusat (otak dan
sumsum tulang belakang).
10
Gambar 7.6. Diferensiasi sekunder mesoderm pada Amphibia
Dermatom dan sklerotom Amphibia tidak hanya berupa lapisan tipis, melainkan sel-sel
mesenkim yang awalnya epithelial (dari sel-sel somit). Dermatom menjadi dermis dan sklerotom
mengalami kondensasi di sekeliling notokorda dan bumbung neura membentuk columna vertebra
dan menjadi rusuk
11
C. Unggas
Somit :
12
Perbedaan Unggas dari Amphibia dan Amphioxus:
Mesoderm lateral tidak hanya mementuk bagi intraembrio, bag distal akan membentuk
ekstraembrio
Embrio unggas → diskus
Notokorda sudah terpisah dg mesoderm paraksial sejak awal pembentukannya
D. Mamalia
Prosesnya sama dengan unggas, namun terdapat perbedaan antara mamalia dan
unggas antara lain :
a. Keping embrio mamalia terletak di dalam suatu bola dengan trofoblas sebagai
permukaannya.
b. Mesoderm paraksial tidak segmental pada awalnya, setelah menjadi somit tampak adanya
segmentasi.
13
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Neurulasi adalah proses pembentukan bumbung neural (= bakal sistem saraf pusat).
Neurulasi juga dapat diartikan sebagai pembumbungan (proses pembentukan bumbung atau
saluran-saluran dari lapisan lembaga).
III.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Maka dari itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan
14
DAFTAR PUSTAKA
https://deximel.wordpress.com/2010/05/11/perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-aves-
15