Oleh:
ABDUL RAZAK
(201970001)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ 1
DAFTAR ISI.............................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................ 3
1.1 Pengenalan singkat materi.........................................................................4
1.2 Tujuan Praktikum........................................................................................
1.3 Manfaat Praktikum......................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................................4
2.1 Alat..........................................................................................................6
2.1 Bahan......................................................................................................9
2.2 Cara Kerja................................................................................................
2.3 Hasil Praktikum.......................................................................................
2.4 Hasil Analisa hasil praktikum..................................................................
BAB 3 KESIMPULAN..........................................................................................13
3.1 Kesimpulan umum praktikum
3.2 Kesimpulan khusus
REFERENCE.........................................................................................................14
UNIVERSITAS PAPUA
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Pengenalan singkat materi
Neuroembriologi adalah salah satu ilmu cabang embriologi yang
mempelajari tentang perkembangan sistem saraf pada embrio1. Sistem saraf
terbagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat (SSP) yang terdiri dari otak dan
sumsum tulang belakangk. Sistem saraf tepi (SST) terdiri dari 12 saraf cranial
dan saraf pada medulla spinalis2.
Secara garis besar perkembangan sistem saraf pusat dibagi atas tiga
periode yaitu : 1.) Periode embrionik ( mulai konsepsi sampai 8,5 minggu), 2.)
Periode fetal (mulai 8,5 minggu sampai 40 minggu), 3.) Periode pascanatal.
Periode embrionik sendiri terdiri dari 23 stadium perkembangan, yang waktu
kelangsungannya masing-masing stadium berkisar 2 –3 hari dengan total
waktu kurang lebih enam puluh hari pertama setelah ovulasi. Pada akhir
periode ini, panjang embrio sudah mencapai 30 mm dan kemudian dilanjutkan
dengan periodefetal. Pada periode fetal tidak dibagi atas stadium-stadium,
namun yang menjadi tolak ukur dalam pemantauan perkembangan didasarkan
atas ukuran dan usia janin.3,4
Perkembangan sistem saraf pusat pada sekitar hari-16 dari embriologis
perkembangan, notochord muncul dari lapisan sel germinal primer yang
dikenal sebagai mesoderm. Notochord menginduksi ektoderm di atasnya,
lapisan sel germinal primer lainnya, untuk mulai membentuk lempeng saraf.
Dimulai pada minggu ketiga, lempeng saraf ini mewakili bentuk paling awal
dari SSP)2. Proses pembentukan susunan saraf pusat manusia dimulai pada
awal minggu ketiga sebagai lempeng penebalan lapisan ektoderm (neural
plate) yang memanjang dari arah kranial ke kaudal. 2,4
.
UNIVERSITAS PAPUA
4
UNIVERSITAS PAPUA
5
UNIVERSITAS PAPUA
6
UNIVERSITAS PAPUA
7
serabut saraf motorik dan sensorik, konfigurasi saraf kranial analog dengan
saraf tulang belakang . Neuron motorik inti saraf kranial ada di batang otak,
sedangkan ganglia sensorik ada di luar otak. Ganglia sensorik saraf kranial
berasal dari placodes ektodermal dan sel krista neural. Plasoda neurogenik
adalah epitel yang menebal dari lapisan ektodermal, yang menimbulkan aspek
sensorik dari sistem saraf.2
UNIVERSITAS PAPUA
8
b. Kaca preparat
2.2 Bahan
a. Sediaan utuh embrio ayam umur 18 jam
b. Sediaan utuh embrio ayam 24 jam
c. Sediaan utuh embrio ayam 27-28 jam
d. Sediaan utuh embrio ayam 33 jam
e. Sediaan utuh embrio ayam 48 jam
f. Sediaan utuh embrio ayam 72 jam
2.3 Cara kerja
Pertama-tama menyiapkan sedian embrio 18 jam, 24 jam, 27jam, 33 jam,
48 jam, 55 jam, 72jam pada masing-masing kaca preparat . kemudian
menyalakan mikroskop dan menaruh kaca preparat pada meja preparat
kemudian mengatur perbesaran lensa mikroskop. kemudiam mengamati dan
UNIVERSITAS PAPUA
9
1. 18 jam
2. 24 jam
UNIVERSITAS PAPUA
10
3. 33 jam
4. 48 jam
5. 72 jam
UNIVERSITAS PAPUA
11
PotonganB
2 = (ch) Chorda,
3 = Neural tube,
4 = (ec) Ectoderm,
5 = Head mesoderm,
6 = (en) Endoderm,
Potongan C
2 = Chorda,
3 = Neural folds
Potongan D
1 = Primitive groove
3. 33 jam 1 = Proamnion,
2 = Prosencephalon,
3 = Mesencephalon,
4 = Rhombencephalon, 5 = Somite, 6 = Eye
vesicle, 7 = Foregut, 8 = Chorda (translucent),
UNIVERSITAS PAPUA
12
UNIVERSITAS PAPUA
13
UNIVERSITAS PAPUA
14
BAB 3
KESIMPULAN
3.1
UNIVERSITAS PAPUA
15
REFERENCE
1. Merriam Webster. Medical Definition Of Neuroembryology [Internet]. [Cited
2020 Sep 21]. Available From: Https://Www.Merriam-
Webster.Com/Medical/Neuroembryology
4. Sadler Wt. Langman’s Medical Embryology. 12th Ed. Usa; 2012. 287–320 P.
UNIVERSITAS PAPUA