Anda di halaman 1dari 3

DISKRIMINASI TAKTIL (Ambang Mmebedakan 2 Titik Rangsang Taktil) Tujuan : Untuk mengetahui diskriminasi taktil di berbagai bagian bagian

tubuh Dasar Teori : Sensasi gabungan (Combinated Sensation) merupakan perasaan tubuh yang mempunyai sifat diskriminatif dan tiga dimensi. Melibatkan komponen kortikal (otak lobus parietal) untuk menganalisis dan mensintesis tiap jenis perasaan. Salah satu contoh dari sensasi gabungan adalah rasa diskriminasi, yaitu rasa yang melibatkan kemampuan taktil dari kulit dan terdiri dari diskriminasi intensitas (kemampuan menilai kekuatan stimulus, seperti tekanan benda ke permukaan kulit), dan diskriminasi spasial atau diskriminasi dua titik (kemampuan membedakan lokasi atau titik asal rangsang. Sumber: Zainal Alimin dan Euis Heryati. Hambatan Sensori dan Persepsi [Internet]. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia, 2005. Available from : www.upi.edu/directori/FIP/JUR._PEND._LUAR._BIASA/197710132005012EUIS_HERYATI/HAMBATAN_SENSORI%26PERSEPSI_[Compatibility_Mode].pdf

Alat dan Bahan : Jangka Anggota tubuh OP

Cara Kerja : 1. Ambillah sebuah jangka yang tersedia dan regangkan jangka sehingga kedua ujung jangka berjarak 1 cm ( sesuai dengan ukuran jari telunjuk OP )

2. Instruksikan OP untuk menutup mata dan letakkan secara simultan (bersamaan waktunya ) kedua ujung jangka pada ujung jari telunjuk OP (bila ujung jari telunjuk OP tidak dapat

digunakan, gunakanlah ujung jari lainnya) dan mintalah OP untuk mengidentifikasikan jumlah rangsang ( 1 atau 2 titik rangsang ) yang menekan/merangsang ujung jarinya. 3. Dekatkanlah kedua ujung jangka ( secara bertahap dan ulangilah langkah 2 sampai OP tidak dapat lagi membedakan kedua ujung jangka sebagai dua titik rangsang). Arah gerakan harus tegak lurus terhadap garis yang menghubungkan kedua ujung jangka. Catatlah ambang rangsang OP dalam membedakan 2 titk rangsang taktil. 4. Ulangi langkah 1 sampai 3, namun kedua ujung jangka diletakkan tidak secara simultan tetapi secara suksetif ( berurutan ) yaitu satu ujung diletakkan lebih dahulu daripada ujung lainnya. 5. Catatlah hasil pemeriksaan ambang membedakan 2 titik rangsang baik dengan cara perangsangan simultan maupun suksetif. 6. Tentukan dengan cara yang sama ( simultan dan suksesif ) ambang dua titik di tengkuk, bibir, pipi dan lidah. 7. Catatlah apa yang dialami OP. Hasil Percobaan : Ujung Jari Jarak Jangka 0,7 0,5 0,3 0,2 Pipi Jarak Jangka 1 0,8 0.6 0,4 0,2 0,1 Bibir Jarak Jangka Simultan Suksesif 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 Simultan Suksesif Jarak Jangka 1 0,8 0.6 0,4 0,3 0,2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 Tengkuk Simultan Suksesif 2 2 2 1 2 2 2 1 Simultan Suksesif Jarak Jangka 1 0,8 0.6 0,4 0,2 0,1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Lidah Simultan Suksesif

1 0,8 0.6 0,4 0,2 0,1

2 2 2 2 2 1

2 2 2 2 2 1

Analisis : P-MS.6. Apa artinya bila perangsangan oleh kedua ujung jangka memberi kesan sebagai satu titik rangsang? Perangsangan oleh jangka member kesan sebagai satu titik rangsang menandakan bahwa ujung-ujung jangka yang menempel pada permukaan kulit merangsang satu medan reseftif yang sama. Kesimpulan : Diskriminasi titik merupakan kemampuan membedakan rangsangan kulit oleh satu ujung benda dari dua ujung yang disebut diskriminasi dua titik. Setiap lokasi tubuh yang berbeda memiliki kemampuan membedakan dua titik yang berbeda pula yang tergantung pada tingkat derajat pemisahan jarak jangka yang bervariasi.

Anda mungkin juga menyukai