Anda di halaman 1dari 22

SISTEM VESTIBULAR

NURUL FITHRIATI HARITSAH


Gangguan keseimbangan adalah gangguan yang
menyebabkan seseorang merasa goyah, pusing,
pening, atau memiliki sensasi gerakan, berputar
atau mengambang. Efek berputar dikenal sebagai
vertigo.

Organ di telinga dalam, labirin, adalah bagian


penting dari sistem vestibuler (keseimbangan).
Labirin berinteraksi dengan sistem lain di tubuh kita,
yaitu penglihatan (mata) dan sistem skeletal (tulang
dan sendi), untuk mempertahankan posisi tubuh.
Sistem-sistem ini, melalui otak dan sistem saraf,
dapat menjadi sumber masalah keseimbangan.
Rasa keseimbangan kita dikontrol oleh sinyal ke otak
dari 3 sistem sensoris:
1. Mata
Sensor pergerakan di kulit, otot dan sendi
2. Telinga dalam (sistem vestibuler): organ
keseimbangan pada telinga dalam yang disebut
sistem verstibuler.
3. Termasuk diantaranya 3 kanalis semisirkularis yang
bereaksi terhadap rotasi kepala. Dekat dengan
kanalis semisirkularis adalah utrikulus dan sakulus
yang mendeteksi gravitasi dan gerak maju mundur.
Keseimbangan yang baik bergantung pada
setidaknya dua dari tiga sistem sensoris yang
bekerja dengan baik. Jika satu sistem tidak bekerja,
sinyal dari input dua sensoris lainnya menjaga kita
tetap seimbang.

Bagaimanapun, jika otak tidak dapat memproses


sinyal dari semua sistem-sistem ini, atau jika pesan-
pesan kontradiksi atau tidak berfungsi semestinya,
kita akan merasakan perasaan kehilangan
keseimbangan.
Seperti kita ketahui bahwa sistem vestibuler
merupakan salah satu dari tiga sistem yang berfungsi
untuk mempertahankan posisi tubuh dan
keseimbangan.Yang dua lainnya adalah
somatosensoris (terutama proprioseptif) dan
sistem penglihatan.Kehilangan proprioseptif atau
penglihatan menyebabkan gangguan ekuilibrium dan
keseimbangan yang lebih nyata daripada kehilangan
fungsi vestibuler.

Gangguan fungsi yang paling nyata timbul ketika


sistem vestibuler terserang yaitu kerusakan asimetris
akut dan menimbulkan kesan kepala berputar.
FISIOLOGI
Keseimbangan dan orientasi tubuh seseorang terhadap
lingkungan di sekitarnya tergantung pada input sensorik
dari reseptor vestibuler di labirin, organ visual dan
proprioseptif. Gabungan informasi ketiga reseptor
sensorik tersebut akan diolah di SSP, sehingga
menggambarkan keadaan posisi tubuh pada saat itu.

Gerakan atau perubahan kepala dan tubuh akan


menimbulkan perpindahan cairan endolimfa di labirin
dan selanjutnya silia sel rambut akan menekuk. Tekukan
silia menyebabkan permeabilitas membran sel berubah,
sehingga ion kalsium akan masuk ke dalam sel yang
menyebabkan terjadinya proses depolarisasi dan akan
merangsang pelepasan neurotransmitter eksitator yang
selanjutnya akan meneruskan impuls sensoris melalui
saraf aferen ke pusat keseimbangan di otak.
Organ vestibuler berfungsi sebagai transduser yang
mengubah energi mekanik akibat rangsangan otolit
dan gerakan endolimfa di dalam kanalis
semisirkularis menjadi energi biolistrik, sehingga
dapat memberi informasi mengenai perubahan
posisi tubuh akibat percepatan linier atau
percepatan sudut.Dengan demikian dapat memberi
informasi mengenai semua gerak tubuh yang
sedang berlangsung.

Sistem vestibuler berhubungan dengan sistem


tubuh yang lain, sehingga kelainannya dapat
menimbulkan gejala pada sistem tubuh
bersangkutan. Gejala yang timbul dapat berupa
vertigo, rasa mual dan muntah.Pada jantung berupa
bradikardi atau takikardi dan pada kulit reaksinya
berkeringat dingin.
PATOFISIOLOGI
1. VERTIGO
Vertigo adalah perasaan berputar, merupakan gejala,
bukan suatu penyakit.

Sistem vestibuler sangat sensitif terhadap perubahan


konsentrasi O2 dalam darah, oleh karena itu
perubahan aliran darah yang mendadak dapat
menimbulkan vertigo. Vertigo tidak akan timbul bila
hanya ada perubahan konsentrasi O2 saja, tetapi harus
ada faktor lain yang menyertainya, misalnya sklerosis
pada salah satu dari arteri auditiva interna, atau salah
satu arteri tersebut terjepit. Dengan demikian bila ada
perubahan konsentrasi O2, hanya satu sisi saja yang
mengadakan penyesuaian, akibatnya terdapat
perbedaan elektro potensial antara vestibuler kanan
dan kiri. Akibatnya akan terjadi serangan vertigo.
Perubahan konsentrasi O2 dapat terjadi, misalnya
pada hipertensi, hipotensi, spondiloartrosis servikal.

2. NISTAGMUS
Nistagmus adalah gerak bola mata kian kemari yang
terdiri dari dua fase, yaitu fase lambat dan fase
cepat.

Nistagmus merupakan parameter yang akurat untuk


menentukan aktivitas sistem vestibuler.Nistagmus
dan vertigo adalah gejala yang berasal dari satu
sumber, meskipun nistagmus dan vertigo tidak
selalu timbul bersama.
Pemeriksaan Keseimbangan

1. Uji Romberg : berdiri, tangan dilipat di dada, mata


ditutup, dapat dipertajam (Sharp Romberg) dengan
memposisikan kaki tandem depan belakang, lengan
dilipat di dada, mata tertutup. Pada orang normal
dapat berdiri lebih dari 30 detik.
2. Uji berjalan (stepping test) : berjalan di tempat 50
langkah, bila tempat berubah melebihi jarak 1 meter
dan badan berputar lebih dari 30° berarti sudah
terdapat gangguan kesimbangan dilakukan dengan
mata tertutup.
3. Pemeriksaan fungsi cerebelum :past pointing test,
dilakukan dengan merentangkan tangan diangkat
tinggi, kemudian telunjuk menyentuh telunjuk yang
lain dengan mata tertutup. Tes jari hidung, dilakukan
dalam posisi duduk, pasien diminta menunjuk hidung
dengan jari dalam keadaan mata terbuka dan tertutup.
Penyebab
Infeksi (virus atau bakteri), trauma kepala, gangguan
sirkulasi darah mempengaruhi telinga dalam ataupun
otak; obat-obatan tertentu dan proses penuaan dapat
merubah sistem keseimbangan dan menghasilkan
gangguan keseimbangan. Individu dengan penyakit,
gangguan otak, atau trauma visual atau sistem
skeletal, seperti ketidakseimbangan otot-mata dan
artritis, juga dapat mengalami kesulitan
keseimbangan.Pertentangan sinyal ke otak mengenai
sensasi pergerakan dapat menyebabkan motion
sickness
Beberapa gejala motion sickness adalah pusing,
berkeringat, mual, muntah, dan kegelisahan umum.
Gangguan keseimbangan berhubungan dengan satu
dari 4 area berikut:
1. Gangguan vestibuler perifer, gangguan pada
labirin
2. Gangguan vestibuler sentral, masalah di otak atau
saraf yang berhubungan
3. Gangguan sistemik, masalah pada tubuh selain
masalah pada kepala dan otak
4. Masalah vaskuler, atau masalah aliran darah
GEJALA
Beberapa gejala gangguan keseimbangan yang
mungkin dialami antara lain:
1. Sensasi pening atau vertigo (berputar)
2. Terjatuh atau perasaan terjatuh
3. Pusing atau perasaan pusing
4. Penglihatan kabur
5. Disorientasi
Vertigo dan pening
a. Sensasi berputar atau pusing; ilusi pergerakan diri sendiri
atau sekitarnya (vertigo)
b. Nyeri kepala, mengambang, atau sensasi berayun (pusing)
c. Sensasi berat pada kepala atau tertarik ke satu arah

Keseimbangan dan orientasi ruang


a. Ketidakseimbangan, tersandung, sulit berjalan tegak atau
berbelok
b. Canggung atau kesulitan dengan koordinasi
c. Kesulitan mempertahankan posisi tegak; kecenderungan
melihat ke bawah untuk memastikan lokasi pijakan
d. Kepala berada pada posisi miring
e. Kecenderungan untuk menyentuh atau berpegangan pada
sesuatu ketika berdiri; atau menyentuh atau berpegangan
pada sesuatu ketika duduk
f. Kepekaan untuk merubah alas kaki
g. Nyeri otot dan sendi (karena kesulitan menyeimbangkan)
Penglihatan
a. Masalah berfokus atau mengikuti objek dengan mata;
objek atau kata-kata pada halaman terlihat seperti
melompat, memantul, mengambang atau kabur atau
terlihat ganda
b. Ketidaknyamanan akibat kesibukan lingkungan visual
seperti pada lalu lintas, keramaian, toko dan pola-pola
c. Peka terhadap cahaya, kilatan dan pergerakan atau
lintasan cahaya; cahaya fluorosens khususnya
menyulitkan
d. Kecenderungan fokus pada objek yang dekat,
meningkatkan ketidaknyamanan ketika berusaha fokus
pada jarak jauh
e. Meningkatkan buta senja; kesulitan berjalan dalam
gelap
f. Persepsi kedalaman yang buruk
Pendengaran
a.Hilangnya pendengaran, penyimpangan atau
fluktuasi pendengaran
b. Tinitus (dengingan, raungan, keributan, desingan
atau keributan lain di dalam telinga)
c. Peka terhadap suara bising dan lingkungan
d. Suara keras yang tiba-tiba dapat meningkatkan
gejala vertigo, pusing atau ketidakseimbangan
Kognitif atau psikologis
a. Kesulitan berkonsentrasi atau memberi perhatian,
mudah terganggu
b. Mudah lupa dan kehilangan memori jangka pendek
c. Bingung, disorientasi, kesulitan mengerti arah atau
instruksi
d. Kesulitan mengikuti pembicaraan dalam suatu
percakapan, pertemuan, dan lain-lain, khususnya
ketika ada latar belakang suara atau pergerakan
e. Lelah mental dan/atau fisik diluar proporsi aktivitas
f. Hilangnya kepercayaan diri, penghargaan diri
g. Cemas, panic
h. Depresi
Macam-Macam Gangguan Keseimbangan
Beberapa gangguan keseimbangan yang sering terjadi
adalah:
1. Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
Gangguan ini disebabkan beberapa kristal kalsium
karbonat yang sangat kecil yang berlokasi di telinga
dalam.

Gejala BPPV yang paling sering adalah berputar (vertigo)


segera setelah berbaring .Gejala biasanya berlangsung
beberapa detik sampai menit, namun dapat benar-benar
membangunkan seseorang di malam hari.

Trauma kepala merupakan penyebab umum BPPV pada


orang dibawah usia 50 tahun. Pada orang yang lebih tua
penyebab yang paling sering adalah degenerasi sistem
vestibuler telinga dalam.
2. Labirintitis vestibular
Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri dan
virus pada telinga dalam menyebabkan peradangan
labirintitis.Gejalanya termasuk kehilangan
pendengaran tiba-tiba pada satu sisi bersamaan
dengan nistagmus, vertigo, mual dan muntah.

3. Penyakit Meniere, vertigo episodic


Penyakit Meniere adalah gangguan telinga dalam
akibat tekanan fluktuatif pada cairan telinga
dalam.Gejalanya dapat berupa vertigo, perasaan
penuh tekanan di dalam telinga, tinitus (bising
dalam telinga).Tidak seperti BPPV, vertigo yang
muncul pada Penyakit Meniere dapat muncul
sewaktu-waktu, tidak peduli bagaimanapun posisi
pasien dan dapat bertahan selama beberapa jam.
4. Disfungsi vestibuler unilateral
Ini merupakan kelemahan pada sisi sistem vestibuler.
Gejala yang dialami dapat berupa ketidakseimbangan
dan atau pusing ketika menolehkan kepala.Pada
stadium awal gejala dapat berupa vertigo dan sensasi
berputar.Rehabilitasi vestibuler dapat memberikan
keuntungan penting pada pasien dengan gejala-gejala
ini.

5. Disfungsi vestibuler bilateral


Kelemahan pada kedua sisi sistem
vestibuler.Seseorang dengan gangguan ini dapat
mengalami ketidakseimbangan dan atau pusing ketika
menolehkan kepala
6. Migraine vestibuler
Dengan atau tanpa nyeri kepala, dapat
menyebabkan vertigo mulai dari hitungan menit
sampai berhari-hari.Serangan dapat dicetuskan oleh
gerakan menoleh cepat, berada dalam keramaian
atau tempat yang membingungkan, mengendarai
sebuah kendaraan, atau bahkan hanya menonton
pergerakan di televisi. Migraine vestibuler juga
menyebabkan ketidaktenangan, hilangnya
pendengaran, dan telinga berdenging (tinitus)

7. Fistula perilimfe
Bocornya cairan telinga dalam ke telinga
tengah.Dapat muncul setelah trauma kepala, latihan
fisik, atau yang jarang, tanpa penyebab yang
diketahui.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai