Biomekanik Shoulder

Complex

Wahyuddin
 Glenohumeral System

• Posisi/sikap dan gerakan yang terjadi pada sendi

glenohumeralis selalu berkaitan dengan seluruh sub
sistem dalam scapulohumeral system
Shoulder Complex
Glenohumeral Joint

• Ball and socket joint

• Dibentuk oleh glenoid cavity yang

cekung menghadap ke lateral
serong cranioventral dengan caput
humeri yang berbentuk cembung
 Glenohumeral Joint
• Memiliki 3 derajat kebebasan gerak dalam 3 bidang gerak
dan sumbu utama:

• Sumbu transversal mengontrol gerak fleksi-ekstensi dalam

bidang sagital

• Sumbu antero-posterior mengontrol gerak abduksi-adduksi

dalam bidang frontal

• Sumbu longitudinal humerus terjadi gerak rotasi

• Sumbu vertikal mengontrol gerak fleksi-ekstensi dalam bidang

horizontal pada posisi lengan abduksi 900 (horizontal abd & add)
Shoulder Complex Muscles
Shoulder Muscles
Rotator Cuff Muscles
 Peran Rotator Cuff
Terhadap Stabilitas GH Joint
Kerja Sinergis Otot
Mis: Analis Gerak Fleksi
(Aktif)
• Tahap I (0-50/60):

• deltoid anterior, coracobrachialis,

pectoralis mayor pars clavicular

• Tahap II (60-1200), +:

• serratus anterior, trapezius pars

ascendence, latissimus dorsi

• Tahap III (120-1800), +:

• erector spine
 Ekstensi (Aktif)

• Latissimus dorsi

• Teres mayor

• Deltoideus posterior
 Fleksi & Ekstensi (Pasif)

• ROM fleksi : 1800 elastic end feel

• ROM ekstensi : 600 elastic end feel

• Gerak arthrokinematic: spin

 Abduksi
• Gerak fisiologis dalam bidang frontal, ROM 900

• Pasif: end feel elastic harder (peregangan inferior

capsul)

• Gerak arthokinematic: caudal translation

• Gerak aktif: deltoid pars medial & supraspinatus

• Isometrik: patologi m. supraspinatus

Abduksi: Arah Tarikan Deltoid
Terhadap Supraspinatus
Abduksi

• 0-600 —>: GH joint

• 60-1200 —>: GH
joint+scapulothoracic (joint)

• 120-1800 —>: GH
joint+scapulothoracic+lat flexion
(trunk contralateral)
Horizontal Abd & Add
• Posisi referensi abduksi 90°

• Horizontal abd: ROM 30-40°, penggerak

deltoid (posterolateral, posteromedial &
lateral, supraspinatus, infraspinatus, teres
major & minor, rhomboids, trapezius, &
latissimus dorsi

• Horizontal add: ROM 140°, penggerak

deltoid (anteromedial, anterolateral &
lateral, subscapularis, pectoralis major &
minor & serratus anterior
Internal Rotation
• Gerak fisiologis bidang tranversal, ROM
900

• Pasif: elastic end feel

• Gerak arthokinematic: dorsal translation

• Gerak aktif: subscapularis, pectoralis

mayor, latissimus dorsi, & teres mayor

• Isometrik: patologi m. subscapularis

 Eksternal Rotation
• Gerak fisiologis bidang tranversal, ROM 80-900

• Pasif: elastic end feel

• Gerak arthokinematic: ventral translation

• Gerak aktif: infraspinatus & teres minor

• Gerak isometrik: patologi m. infraspinatus

Aspek Fungsional Int & Eks Rot
 Abd Horizontal

• Gerak fisiologis bidang trasversal, ROM 1200

• Pasif: elastic end feel

• Gerak arthokinematic: ventral translation

• Gerak: deltoid pars posterior

 Add Horizontal

• Gerak fisiologis bidang trasversal, ROM 300

• Pasif: elastic end feel

• Gerak arthokinematic: dorsal translation

• Gerak aktif: pectoralis mayor & deltoid pars anterior

 Arthrokinematik

• Seluruh komponen di atas memiliki gerak arthrokinematic

traction dengan arah lateral sedikit serong ventrocranial
 MLPP & CPP

• MLPP: posisi dimana kekendoran maksimal capsul

ligament —> flexion-abduction 300 & sedikit internal
rotation

• CPP: posisi penguncian permukaan sendi/koaptasi

maksimal —> abduction-flexion penuh
Kontribusi Kapsul Terhadap
Stabilitas
Kontribusi Ligamen Terkait Stabilitas
 Suprahumeral (Joint)

• Bukan sendi sebenarnya, dibentuk oleh celah antara acromion

(atas) & caput humeri (bawah)

• Terdapat bursa subdeltoidea atau subacromialis dan rotator cuff

muscles (teres minor, infraspinatus, supraspinatus &
subscapularis), serta tendon biceps caput longum

• Abduction-elevation: benturan caput humeri dengan acromion

• Antisipasi: humerus external rotation dan/scapular abduction

 Acromioclavicular Joint
• Plane joint: acromion (konkaf) menghadap ke medial, clavicula
(konveks)

• Gerakan: elevation-depression & protraction- retraction

• Acromion bergerak terhadap clavicula —> gerak arthrokinematic

mengikuti gerak osteokinematic (arah translasi acromion)

• elevation: cranial, depression: caudal, protraction: ventral, retraction: dorsal

• Gerak arthrokinematic: traction selalu kearah lateral searah tarikan

acromion

• MLPP: posisi netral, CPP: posisi protraction penuh

 Sternoclavicular Joint
• Saddle joint : sternum (konveks) ke arah craniocaudal & clavicula
(konkaf) ke arah anteroposterior

• Gerak fisiologis dalam klinis= AC joint sesuai gerak osteokinematic

• Gerak arthrokinematic: elevation-depression —> caudal-cranial

translation, protraction-retraction —> ventral–dorsal translation

• Traction selalu searah dengan tarikan sepanjang axis claviculae

• MLPP & CPP= AC joint

Gerak Sternoclavicular Joint
Scapulothoracal (Joint)
• Bukan sendi yg sebenarnya, pertemuan antara scapula
dengan dinding thorax

• Dibatasi oleh subscapular m.dan serratus anterior m,

dan dipertahankan oleh otot-otot trapezius,
rhomboideus major -minor, serratus anterior, dan
levator scapula

• Bersama SC joint: tempat bertumpunya extremitas atas

terhadap tubuh.

• Gerak scapulothoracal: elevation-depression-abd-add-

upward rotation-downward rotation

• Gerak arthrokinematic: gerak scapulae menjauh

terhadap dinding thorax
Gerakan Scapula
Gerakan Scapula
 Fungsi Scapula

• Fasilitasi peningkatan ROM GH joint.

• Proporsi GH & scapula = 2:1

• Fasilitasi peningkatan gerak SC & AC joint

Scapula Muscles
 Intervertebral Joint

• Intervertebral joint yang ikut terlibat dalam cervical

bawah (C6-7-Th1) dan thoracal atas (Th1-2-3-4)
dimana saat gerak bahu flexion atau abduction penuh
terjadi rotation ke arah ipsilateral dan lateral flexion
juga kontralateral

• Pembahasan osteo dan arthrokinematic pada cervical-

thoracal spine
 Costovertebral Joint

• Costa 1-4 secara bertahap mengikuti gerak lengan seperti

pada intervertebral joint dengan winging dan rotation

• Pembahasan gerak osteo- dan arthrokinematic pada thoracal

spine
 Scapulohumeral Rhythm

• Gerakan osteokinematic yang proporsional antara

scapula & humerus pada shoulder abduction-elevation
dan juga selama flexion
Scapulohumeral Rhythm
• Pada awal gerak abd 0-300 terjadi gerak
humerus 300 sementara scapula pada posisi
tetap atau bahkan sedikit add

• Range 30-600 terjadi gerakan yang

proporsional antara abd humerus : scapula
sebesar 2 : 1

• Range abduction 60-1200 juga terjadi

humerus external rotation secara bertahap
sebesar 900 —> menghindari benturan
acromion caput humeri
Scapulohumeral Rhythm
• Gerak proporsional antara
humerus dan scapula 2 : 1 tetap
berlanjut

• Range abd 120-1800 gerak

proporsional tersebut tetap
berlanjut

• Pada range ini mulai terjadi

gerakan intervertebral dan costae
dan bermakna pada akhir ROM
Elevasi=Rotasi Clavicula
& Scapula
Shoulder Load
Shoulder Torque
Terima Kasih