Anda di halaman 1dari 37

MANAJEMEN

FISIOTERAPI
DATA DIRI PASIEN

– Nama : Ibu Hasmiati


– Usia : 52 Tahun
– Jenis kelamin : Perempuan Vital Sign :
Tekanan Darah : 120/80
– Alamat : Bumi Permata Sudiang Blok E1 no 18 Denyut Nadi : Normal
Pernapasan : Normal
– Pekerjaan : Guru
– Hobi : Mengetik
Chief Of
Complain
“Nyeri menjalar dari leher ke jari-jari kiri”
No Physio Pasien

History
Sejak kapan Ibu merasakan
1. Sejak sekitar sebulan yang lalu.
sakit?

taking 2.
Coba Ibu ceritakan waktu
pertama kali bu merasakan
Tiba-tiba saya merasakan sakit saat
sedang menyetir menuju Sekolah,
saat itu saya menoleh ke kebelakang
sakit
lalu terasa nyeri di leher

Bagaimana nyerinya, Bu?


Iya, nyerinya dari leher menjalar
3. Nyeri di punggung atau
sampai ke jari-jari kanan saya
menjalar?

Posisi-posisi bagaimana
4. yang bisa menambah rasa jika saya menggerak-gerakkan leher
sakitnya?
Masih sering walaupun saat mengajar saya merasa terganggu,
Bagaimana dengan pekerjaan Ibu? Apa masih dan jika nyerinya tidak tertahankan saya tidak bisa fokus saat
5.
sering mengajar? mengajar, saya juga khawatir dengan mata kuliah saya yang
terbengkalai. Saat mengetik di komputer saya juga merasa nyeri

6. Apakah Ibu merasakan sakit ketika batuk? Iya, kalau batuk yang keras, saya merasa sakit di leher saya

Tidur saya tidak nyenyak, makan saya tidak ada masalah, BAB
Bagaimana dengan tidur, makan, BAK dan BAB
7. dan BAK tidak ada masalah, hanya agak sulit saat
nya, Ibu?
membersihkannya

8. Ibu, sudah pernah ke dokter? Iya pernah, seminggu yang lalu

9. Dokternya bilang apa? Katanya saraf di leher saya terulur

10. Apakah ada obat yang diberikan oleh dokter? Iya, ada.

11. Apa Ibu tau obat apa saja itu? Obat pereda nyeri saja
Bagaimana perubahan yang Ibu dirasakan Setelah meminum obat nyerinya berkurang, namun
13.
setelah meminum obat? beberapa jam berikutnya nyerinya akan muncul lagi

Apa ada riwayat penyakit lain seperti


14. Ada.
Hipertensi dan Diabetes?

15. Ibu, apakah ada keluhan lain? Tidak ada


Assymetry
– Inspeksi statis
- Depan : Bahu depanna tidak simetris, bahu kiri lebih rendah dari yang kanan
- Samping Kiri : Normal
- Belakang : Bahu belakang tidak simetris, Bahu kiri lebih miring
- Samping Kanan : Normal
– Inspeksi Dinamis
– Pasien diminta jalan (Posisi Shoulder dan Lengan Cukup Baik)
– Palpasi
– Suhu : Normal
– Kontur : Kurang Elastis Akibat Spasme
– Tonus : Kiri ada Tonus (Spasme) . Kanan Tidak ada Tonus  Relax
– Oedema : Tidak Ada
Tes orientasi
• Pasien diarahkan menunduk dan menengadah  dapat
dilakukan tapi tidak timbul nyeri
• Pasien diarahkan menoleh kiri dan kanan  dapat
dilakukan tapi tidak timbul nyeri
• Mengambil sesuatu di atas meja  dapat dilakukan tidak
timbul nyeri
• Pasien diminta untuk menaruh tangan ke belakang 
dapat dilakukan tetapi timbul nyeri
Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar
(AKTIF)

Function Interpretasi

CERVIKAL
Flexi Normal

Extensi Full ROM tetapi ada nyeri di akhir pergerakan

Lateral flexi
Normal
dekstra

Lateral flexi
Normal
sinistra

Rotasi Normal
Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar
(PASIF)
Function Interpretasi

Flexi Normal

CERVIKAL Extensi Full ROM tetapi ada Nyeri di akhir pergerakan

Lateral flexi dekstra Normal

Lateral Flexi sinistra Normal

Rotasi Normal
Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar
(Tes Isometrik Melawan Tahanan)

Function Interpretasi

CERVIKAL Flexi Normal

Extensi Normal

Lateral flexi dekstra Normal

Lateral flexi sinistra Ada Nyeri (Leher Bagian Kiri)

Rotasi Normal
Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar
(AKTIF)
Function Interpretasi
Fleksi Full ROM dan ada Nyeri di akhir pergerakan

Shoulder Ekstensi
Abduksi
Normal
Full ROM dan ada Nyeri di akhir pergerakan
Adduksi Normal
Ekso Rotasi Normal
Endo Rotasi Normal
Elevasi Normal
Depresi Normal
Protaksi Retaksi Normal
Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar
(PASIF)
Function Interpretasi
Fleksi Full ROM dan ada Nyeri di akhir pergerakan
Ekstensi Normal
Shoulder Abduksi Full ROM dan ada Nyeri di akhir pergerakan
Adduksi Normal
Ekso Rotasi Normal
Endo Rotasi Normal
Elevasi Normal
Depresi Normal
Protaksi Retaksi Normal
Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar
(Tes Isometrik Melawan Tahanan)
Function Interpretasi
Fleksi Normal

Ekstensi Normal

Shoulder Abduksi Normal


Adduksi Normal
Ekso Rotasi Normal
Endo Rotasi Normal
Elevasi Normal
Depresi Normal
Protaksi Retaksi Normal
Restrictive
– ROM : Tidak ada limitasi ROM
– ADL : Keterbatasan untuk ADL (Dressing)
– Pekerjaan : Mengalami keterbatasan untuk
melakukan pekerjaan (sulit menulis di papan tulis,
sulit saat mengetik lama dengan komputer, mengajar
tidak tenang)
– Rekresi :Tidak nyaman saat bepergian dan
menggendong cucu
Tissue Impairment
Prediction & Psikogenik

– Musculotendinogen : Spasme m. Upper trapezius sinistra


Spasme m. Supraspinatus sinistra
– Osteoarthrogen : Bulging Disc (C5-6) dan Protrusio (C4-5)
– Neurogenik : Iritasi akar saraf (C4-5) dan (C5-6)
– Psikogenik : Ada kecemasan
Specific Test
(Pengukuran Nyeri)

Pengukuran menggunakan VAS.


Hasil :
Cevikal Shoulder
– Nyeri diam : 0 - Nyeri Diam : 0
– Nyeri gerak : 6.5 - Nyeri Gerak : 3
– Nyeri tekan : 3 - Nyeri Tekan : 3.5
Specific Test
(Tes sensorik)
– Tes rasa posisi
Hasil : pasien mampu membedakan lengannya tertekuk atau lurus
– Tes dua titik
Hasil : pasien tidak mampu membedakan ditusuk dengan jarak jauh atau
dekat
– Tes lokalisasi rasa raba
Hasil : pasien mampu menunjukkan area yang diraba
– Tes kasar halus
Hasil : pasien mampu membedakan benda kasar dan halus
Specific Test
(Tes refleks)

Biceps C5-C6 Musculocutaneous Normal

Brachioradialis C5-C6 Radialis Normal

Triceps C7-C8 Radialis Normal


Specific Test
Tes Provokasi
– Hasil positif : Nyeri radikuler ke arah ekstremitas ipsilateral sesuai
arah rotasi kepala.
– Pemeriksaan ini sangat spesifik namun tidak sensitif guna mendeteksi
adanya radikulopati servikal.
– Pada pasien yang datang ketika dalam keadaan nyeri, dapat dilakukan
distraksi servikal secara manual dengan cara pasien dalam posisi
supinasi kemudian dilakukan distraksi leher secara perlahan.
Specific Tes Roos
Test – Tes ini dapat dilakukan dalam posisi duduk atau berdiri, caranya minta
pasien mengangkat lengan hingga sebatas bahu kemudian
menggerakkannya ke belakang, kemudian pasien diminta menggenggam
tangannya selama 1 menit. Tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada
penekanan pada pembuluh darah di daerah proc. Coracoideus.
Specific Adson Test
Test Palpasi denyut nadi radial pada sisi yang sakit
dengan siku memanjang sepenuhnya. Minta Interpretasi :
Pasien bukan TOCS
pasien memutar kepalanya ke sisi yang sedang
diuji dan memperpanjang leher. Selanjutnya,
culik, rentangkan, dan putar bahu secara
lateral. Dari posisi ini, minta pasien mengambil
napas dalam-dalam dan tahan. Nilailah respons
nadi. Tes positif adalah penurunan kekuatan
nadi dari posisi awal ke posisi akhir.
Interpretasi :

Specific
Pasien bukan TOCS
AlLen Test
Test Tes Allen yang dimodifikasi, satu tangan diperiksa pada satu waktu:
1.Tangan diangkat dan pasien diminta mengepalkan tangan mereka selama
sekitar 30 detik.
2.Tekanan diberikan di atas ulnaris dan arteri radialis sehingga menutup
keduanya.
3.Masih terangkat, tangan kemudian dibuka. Itu harus tampak pucat (pucat
dapat diamati di kuku jari).
4.Tekanan ulnar dilepaskan saat tekanan radial dipertahankan, dan warnanya
akan kembali dalam 5 hingga 15 detik.
Jika warna kembali seperti yang dijelaskan, uji Allen dianggap normal. Jika
warna gagal kembali, tes dianggap abnormal dan menunjukkan bahwa pasokan
arteri ulnaris ke tangan tidak cukup. Ini menunjukkan bahwa mungkin tidak
aman untuk cannulate atau menyuntikkan arteri radial
Bakody’s Sign Test
– Tes ini dilakukan dengan posisi kedua lengan rileks disisi samping badan
– Kemudian therapis, secara pasif atau pasien secara aktif mengelevasikan

TES lengan melalui abduksi shoulder, dimana lengan bawah atau tangan dalam
posisi rest diatas kepala pasien.
SPESIFIK – Positif tes menunjukkan apabila gejala radicular berkurang.

Interpretasi :
Nyeri Berkurang
Tes Valsalva Manuver
Specific – Tes ini akan meningkatkan tekanan intratekal. Jika terdapat proses desak

Test ruang dikanalis vertebralis bagian cervical, maka dengan meningkatkan


tekanan intertekal akan menimbulkan nyeri radikuler/nyeri saraf sesuai
dengan tingkat proses patologik di kanalis vertebralis bagian cervical.
– Caranya dengan meminta pasien mengejan pada saat ia menahan nafas.
– Tes ini positif jika timbul nyeri radikuler yang berpangkal ditingkat cervical
dan menjalar ke lengan.

Interpretasi :
Tidak ada nyeri
Spesific Test
INTERPRETASI :
NERVUS MEDIANUS (+)
NERVUS RADIALIS (+)
NERVUS ULNARIS (-)
Diagnosis Fisioterapi

“ Gangguan gerak dan fungsi cervical spine


berupa nyeri menjalar et.cause HNP grade 2
(C4-5), grade 1 (C5-6) Sejak 1 bulan yang
lalu”
Problem Fisioterapi
Problem Primer
– Spasme otot Upper trapezius dan supraspinatus sinistra
Problem Sekunder
– Nyeri menjalar dari cervical sampai jari-jari
– Entrapment pada nerve
– Gangguan kecemasan
Problem Kompleks
– Gangguan ADL koordinasi (dressing, dll)
– Gangguan pekerjaan
Tujuan Fisioterapi

Tujuan Jangka Pendek


– Mengatasi kecemasan
– Mengatasi spasme otot Upper trapezius
– Mengatasi nyeri menjalar dari cervical sampai lengan kanan
– Mengatasi Entrapment nerve
– Mengembalikan kekuatan otot
Tujuan Jangka Panjang
– Gangguan ADL Koordinasi (dressing, dll)
Modalitas
No Problem Dosis
Terpilih
F= 1 kali sehari
I= Pasien Fokus
Komunikasi
1. Mengatasi kecemasan T= Wawancara motivasi
Terapeutik
T= 5-10 menit

Program Mengatasi Nyeri


F= 3 kali seminggu

Fisoterapi
I= 35-40 cm
2. (Meningkatkan IR
T= Tegak lurus dengan area
Metabolic Reaction)
T= 10 menit
F= 1 kali sehari
I= 8 hitungan 3x repetisi
Mengatasi spasme otot Upper Exercise
3. T= NMT (elbow & elbow
trapezius Therapi
technic)
T= 5 menit
F= 1 kali sehari
Neural I = 8 hitungan, 3x repetisi
4. Entrapment Nerve
Mobilisasi T= ULTT (Mobilisasi Saraf)
T= 5 menit
F= 1 x sehari, setiap hari
Keterbatasan I= 8 hit, 3 rep
Exercise
4. ROM (terbatas T= PROMEX &
Therapy
karena nyeri) AROMEX

Program
T = 5 menit

F= 1 x sehari, setiap hari


Fisoterapi 5.
Kelemahan otot
cervical & Arm
Exercise
Therapy
I= 8 hit, 3 rep
T= Resisten Exercise
T= 5 menit

F= setiap hari
I= 8 rep
6. Gangguan ADL Exercise
T= PNF (eating, dressing)
T= 5 menit
EVALUASI SESAAT
Cervikal No. Problem/Tujuan Parameter Interval
Fisioterapi Sebelum Sesudah
1. Nyeri diam VAS 0 0
2. Nyeri tekan VAS 6,5 4
3. Nyeri gerak VAS 3 1,5

Shoulder No. Problem/Tujuan Parameter Interval


Fisioterapi Sebelum Sesudah
1. Nyeri diam VAS 0 0
2. Nyeri tekan VAS 3 1
3. Nyeri gerak VAS 3,5 2
HOME PROGRAM
a. Pasien disarankan untuk tidak menggunakan bantal yang terlalu tinggi saat tidur.
b. Pasien disarankan dan diajarkan untuk melakukan latihan-latihan sebatas kemampuannya (pain free).
Dokumentasi

Data-data tentang riwayat medis klien, hasil-hasil pemeriksaan klinis,


program intervensi fisioterapi yang telah dilaksanakan pada klien
dan catatan penting tentang hasil perkembangan terapi, dapat
dilihat dan tercantum pada kartu kontrol pemeriksaan kesehatan
klien.
Modifikasi

Dalam modifikasi, fisioterapis melakukan modifikasi pada program


intervensinya apabila tidak terdapat peningkatan kondisi yang
baik pada pasien dengan melihat hasil evaluasi.
Kemitraan

Pengembangan kemitraan dapat dilakukan dengan profesi kesehatan


lainnya dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan sepenuhnya
terhadap kondisi klien. Hal ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan
klien dan perkembangan patofisiologinya. Dalam memberikan
intervensi klien tersebut, fisioterapis dapat bermitra dengan dokter
spesialis saraf, dokter dokter spesialis patologi klinik, ahli
okupasional, perawat, psikolog, ahli gizi, dan pekerja sosial medis
lainnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai