Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH HIDRO & AKTINO TERAPI

“CONTAST BATH”

OLEH :
Alya Qisty Safirah PO713241181003
Andi Nadya Wulandari PO713241181004
Devi Elizabeth PO713241181008
Nur Safira Lasimpala PO713241181027
Nur Saqina PO713241181028
Nurul Aulia Putri PO713241181031
Risma PO713241181038
Siti Radliah PO713241181040
Suryanto Bakti Perdana PO713241181042
Yulfita PO713241181047
Wismayanti PO713241181046
Laila Fitri Kumara PO713241181050

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN MAKASSAR


JURUSAN FISIOTERAPI
2019-2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh


Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “CONTAST BATH”.
Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata kuliah Hidro &
Aktino Terapi.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan dengan semaksimal
mungkin. Namun, penulis menyadiri bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu
tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu
kami sebagai penyusun makalah ini mohon saran dan pesan dari semua yang
membaca makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
pembacanya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Makassar, 16 November 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………….………….…………….....…………….1

Daftar Isi…………………………………………..………………………….…..2

Bab I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang.………………………………..………………………3

B.Rumusan Masalah…… ……….…………….………………………...3

C.Tujuan………………………..………………..…………………….....4

Bab II PEMBAHASAN

A. Defenisi Contrast Bath …………………….………………….………4

B. Sejarah Contrast Bath ……………………..………………..…..….....6

C. Indikasi & Kontraindikasi Penggunaan Contrast Bath ………..………7

D. Tujuan Penggunaan Contrast Bath ……………………………...….….6


E. Efek Fisiologis Penggunaan Contrast Bath ……………………..……..9
F. Penatalaksanaan Penggunaan Contrast Bath ......…………………..…10
G. Contoh Kasus Penggunaan Contrast Bath …………………………...13
Bab III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………….…………..……...………….14

B. Saran…………………………………….……….....…...………..…..14

Daftar Pustaka……………….………………………………………….……..…15

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisioterapi merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada
individu dan/atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan
gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis
dan mekanis) pelatihan fungsi, komunikasi.
Dalam salah satu benuk pengobatannya fisioterapi menggunakan metode
hidroterapi ,dimana hidro terapi merupakan terapi menggunakan air. Salah satu
bagian terapi dari hidroterapi adalah contrast bath, dimana contrast bath
merupakan terapi pengobatan menggunakan rendaman air panas dan air dingn.
Contrast bath memiliki beberapa manfaat fisiologis bagi tubuh. Contrast bath juga
memiliki cara atau metode tersendiri dalam terapinya untuk mengobati sejumlah
gangguan atau penyakit terhadap tubuh terutama terhadap fungsi tubuh yang
terganggu. Pada pembahan makalah akan dibahas lebih lanjut mengenai terapi
contrast bath.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Contrast Bath?
2. Bagaimana sejarah Contrast Bath?
3. Apa saja indikasi & kontraindikasi penggunaan Contrast Bath?
4. Apa saja tujuan penggunaan Contrast Bath?
5. Apa saja efek fisiologis penggunaan Contrast Bath?
6. Bagaimana penatalaksanaan Contrast Bath?
C. Tujuan Penulisan:
1. Untuk mengetahui
2. Untuk mengetahui

3
3. Untuk mengetahui
4. Untuk mengetahui
5. Untuk mengetahui

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Contrast Bath

Mackenzie (2010) mendefinisikan contrast bath sebagai suatu metode


penyembuhan terhadap cedera-cedera olahraga seperti strain, sprain, maupun
gangguan kesehatan lain seperti osteoarthritis dan infeksi. Pengobatannya
dilakukan dengan cara merendam bagian tubuh yang mengalami gangguan
tersebut pada air panas dan air dingin secara bergantian atau berselang-seling.

Ilmuwan lain mendefinisikan contrast bath sebagai suatu metode pemulihan


terhadap gangguan fungsi tubuh tertentu dengan merendam pada air panas dan
air dingin secara berselang-seling (Neil, 2001).Perendaman anggota tubuh ke
4
dalam air panas dan dingin secara bergantian dalam waktu yang teratur dan
dilakukan dengan cepat. Perendaman ini diawali dan diakhiri dengan
perendaman air panas.

Teori di balik terapi kontras mandi adalah bahwa air panas menyebabkan
vasodilatasi aliran darah di tungkai atau tubuh diikuti oleh air dingin yang
menyebabkan vasokonstriksi , meningkatkan sirkulasi darah lokal. Selain itu,
pembuluh getah bening berkontraksi ketika terkena dingin, dan rileks sebagai
respons terhadap panas. Sistem getah bening , tidak seperti sistem peredaran
darah, tidak memiliki pompa sentral. Dengan bergantian panas dan dingin,
diyakini bahwa pembuluh getah bening melebar dan berkontraksi pada dasarnya
"memompa" dan mengeluarkan cairan stagnan keluar dari daerah yang terluka,
dan bahwa ini secara positif mempengaruhi proses peradangan , yang
merupakan mekanisme utama tubuh untuk penyembuhan jaringan yang rusak.
Satu studi menunjukkan bahwa fluktuasi suhu intramuskuler lebih rendah
daripada yang disebabkan oleh mandi air panas saja.

Studi lain menunjukkan bahwa stres termal tampaknya secara positif


mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Sepasang studi yang diterbitkan pada
1994 dan 1997 oleh William Myer dan rekan-rekannya di Universitas Brigham
Young menyelidiki klaim ini menggunakan termometer yang dipasang dengan
jarum yang ditempatkan tepat di bawah kulit dan sedalam 1 cm ke dalam otot
betis. Dalam kedua penelitian, subjek menjalani kontras 20 menit rutin, dimulai
dengan panas dan bergantian dengan dingin setiap empat menit. Penelitian
tahun 1994 menggunakan dua pemandian pusaran air, sedangkan penelitian
tahun 1997 menggunakan paket panas dan kantong es. Dalam kedua kasus,
Myer et al. menemukan bahwa, sementara terapi kontras menyebabkan
fluktuasi suhu kulit, suhu otot tidak berubah secara signifikan selama terapi

5
kontras. Tubuh kemungkinan mampu mengalihkan aliran darah sehingga suhu
otot dalam dipertahankan pada tingkat yang cukup konstan. Memiliki asumsi
tentang terapi kontras ini membatalkan penelitian paksa untuk mencari
mekanisme lain yang mungkin.

Pada terapi kontras bath temperatur air panas yang digunakan: 36,50 C-400

C. Temperatur air dingin: 130 C-180 C. Air panas → 3,4 atau 5 menit dan Air
dingin → 1- 2 menit. Rendaman secara bergantian ini dapat dilakukan 5-8 kali.
Kontras bath ini bisa diberikan pada penyakit asam urat, tetapi tidak bisa
menyembuhkan penyakit asam urat. Hanya bisa mengurangi rasa nyeri akibat
asam uratnya. Bisa juga diberikan pada penderita rematik tapi hanya
menghilangkan rasa nyerinya saja karena rematik adalah penyakit degeneratif (
tidak bisa dicegah kapan datangnya ).

B. Sejarah Contas Bath

Pengobatan menggunakan air memiliki sejarah panjang sejak budaya


kuno. Terapi air diklasifikasikan dalam pengobatan tradisional sebagai:
a) Hidroterapi - metode pengobatan menggunakan air untuk
mengobati penyakit atau meringankan kondisi yang menyakitkan
b) Balneotherapy - perawatan menggunakan air panas mineral sulfur
(belerang) serta gas limpur vulkanis
c) Thalassotherapy – pengobatan menggunakan air laut dan produk
laut seperti ganggang, rumput laut, dan lumpur laut, dan bahkan
iklim laut untuk meningkatkan kesehatan, kebugaran, dan
kecantikan.
Hidroterapi telah menjadi terapi air yang paling populer. Hahn, Oertel,
Priessnitz, Rausse dan Kneipp mengembangkan pengobatan menggunakan air di

6
Eropa pada abad ke-18 dan ke-19. Berbagai gangguan atau penyakit yang tercatat
telah terobati diantaranya, fibromyalgia, osteoarthritis, insomnia dan rheumatoid
arthritis. Terapi fisik terus merekomendasikan penyembuhan menggunakan air,
paling umum dalam bentuk " “contrast bathing ", yang diaplikasikan berulang,
atau melakukan perendaman dalam, air panas / hangat dan air dingin. Literatur
ilmiah sekarang menggambarkan ini sebagai " contrast water immersion
(perendaman air kontras)" atau “contrast therapy ". Dalam praktik klinis, contrast
bath direkomendasikan untuk mengobati gejala yang terkait dengan peradangan
lokal dan respons terhadap trauma jaringan. Penggunaan yang lebih baru untuk
terapi kontras adalah untuk membantu tanda dan gejala nyeri otot, terutama pada
atlet.

C. Indikasi & Kontra Indikasi Kontras Bath


Indikasi dari kontras bath yaitu:
1) Pasca fraktur pada daerah tangan atau kaki
2) Arthritis kronis
3) Penyakit vaskuler perifer yang ringan
4) Sebagai tindakan permulaan sebelum dilakukan massage ataupun terapi
latihan pada kasus spran atau contusio.
Sedangkan kontra indikasinya adalah sebagai berikut:
1) Penyakit buerger yaitu, peradangan dan pembengkakan pada pembuluh
darah. Penyakit ini dapat menyerang pembuluh darah arteri mana pun,
namun biasanya lebih sering terjadi pada tangan dan kaki. Peradangan
terjadi karena adanya sumbatan pada pembuluh darah yang lama-kelamaan
menyebabkan aliran darah ke kaki dan tangan menjadi berkurang. Kondisi
tersebut menyebabkan kerusakan jaringan dan menimbulkan rasa nyeri.
2) Gangguan sirkulasi darah yang berat ( karena ada bahaya timbul luka

7
bakar dan timbul gangrene )
D. Tujuan Penggunaan Contras Bath
Teknik fisioterapi contrast bath memiliki beberapa tujuan diantaranya yaitu,
untuk pengobatan terhadap cedera olahraga, pemulihan atau rehabilitasi terhadap
cedera olahraga, relaksasi tubuh, dan melatih adaptasi tubuh terhadap perubahan
suhu secara tiba-tiba (Neil, 2001). Pihak-pihak yang terlibat dalam teknik
fisioterapi contrast bath meliputi fisioterapis dan pasien. Fisioterapis merupakan
orang yang ahli dalam memberikan fisioterapi pada pasien, sedangkan pasien
merupakan orang yang mengalami gangguan kesehatan meliputi cedera strain
dan sprain, penyakit osteoarthritis, dan gangguan kesehatan lain, serta perlu
diberikan fisioterapi contrast bath untuk membantu pemulihan terhadap
gangguan kesehatan tersebut.

E. Efek Fisiologis Contras Bath

1) Kontras bath dengan air panas dapat menimbulkan efek sedatif (


memberikan rasa nyaman )
2) Kontras bath pada air panas menyebabkan terjadinya vasodilatasi pada
otot dan pembuluh darah , sehingga tekanan darah menurun dan keja otot
menurun
3) Kontras bath pada air panas bias membuat relaksasi pada probandus
karena otot – otot nya lemas dan nyeri berkurang
4) Kontras bath pada air dingin bias menyebabkan nyeri pada probandus
karena dingin adalah penyebab nyeri
5) Kontras bath pada air dingin menyebabkan terjadinya vasokontriksi pada
otot dan pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat dan kerja
otot meningkat

8
F. Penatalaksanaan Contras Bath
1. Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan dengan tanya jawab antara terapis dengan pasien.
Hal- hal yang perlu diketahui dari pasien antara lain:
a) Kondisi patologis pasien berkaitan dengan tingkat keparahan
kondisi patologis pasien ( akut atau kronis ). Di samping itu juga
apakah kondisi patologis pasien indikatif atau kontra indikatif
dengan terapi yang akan diberikan.
b) Gangguan sensibilitas yang dimaksud adalah sensibilitas panas-
dingin. Untuk mengetahui keadaan sensibilitas pasien maka perlu
dilakukan tes sensibilitas panas-dingin, seperti berikut:
1) Sediakan 2 buah tabung / kantung plastik kecil. Sebuah
tabung berisi air panas (hangat) yang lain berisi air dingin
(air es).
2) Kedua tabung tersebut diujikan satu per satu ke bagian
tubuh pasien yang normal sambil mengenalkan rasa /
sensasi yang dirasakan oleh pasien (pasien diminta untuk
melihat pengujian / pengenalan ini).
3) Setelah pengenalan sensasi dilakukan, pengujuan sensasi
yang sebenarnya dilakukan. Pasien diminta untuk tidak
melihat pengujian pada daerah yang abnormal. Pasien bisa
diminta untuk memejamkan matanya ataupun dengan cara
yang lain, misalnya dengan menghalangi pandangannya.
2. Pemilihan metode terapi
Metode terapi ditentukan sesuai hasil pemeriksaan pada pasien. Dalam hal
ini adalah kontras bath.

9
3. Persiapan alat
Alat yang digunakan untuk terapi harus tersedia sesuai dengan
metode terapi. Berikut alat-alat yang digunakan untuk metode terapi
kontras bath :
 2 buah ember
 air es
 air panas
 air netral
 handuk
 selimut

4. Persiapan penderita
Pasien diberikan pengetahuan / diberi tahu tentang perlakuan-perlakuan
apa saja yang akan diberikan oleh terapis kepada pasien.

5. Teknik pelaksanaan
Pelaksanaan terapi terkait dengan pemilihan metode terapi. Teknik
pelaksanaan terapi kontras bath adalah sebagai berikut:

a. Letakkan 2 buah ember di samping pasien.

b. Salah satu ember diisi dengan air netral dan air es (es), jaga
suhunya agar tetap berada di antara 10o-20o C.
c. Ember yang lain diisi dengan air panas dengan air netral, jaga
suhunya agar tetap berada di antara 36o-50o C.
d. Masukkan bagian tubuh pasien yang akan diberikan terapi kontras
bath ke dalam air hangat selama 2-3 menit. Setelah 2-3 menit,
angkat dan keringkan bagian tubuh pasien yang direndam tadi,
lalu masukkan bagian tubuh pasien ke dalam air dingin selam 1

10
menit. Perbandingan waktu yang dapat dilakukan adalah 2:1 atau
3:1 ( 3 menit dalam air hangat, 1 menit dalam air dingin).
e. Lakukan langkah di atas sebanyak 5 kali. Perendaman diawali
dengan air hangat dan diakhiri dengan air hangat. Keringkan
bagian tubuh pasien yang diterapi setiap kali setelah diangkat dari
air.
f. Setelah selesai, keringkan bagian tubuh pasien yang diterapi.

g. Bersihkan dan rapikan peralatan.

6. Evaluasi dan dokumentasi


Evaluasi dan dokumentasi bertujuan untuk:
a. Melihat / mengetahui efek hasil terapi

b. Membandingkan kondisi patologis sebelum dan sesudah diberikan


terapi

c. Menentukan tindakan / terapi selanjutnya Bersihkan dan rapikan


peralatan.
G. Contoh kasus

Studi Kasus : HIDROTERAPI - BATH KONTRAS

Latar belakang: Seorang pria berusia 29 tahun menderita laserasi atau robek
lengan posterior kanan dalam kecelakaan rollerblading (laceration of the right
posterior forearm in a rollerblading accident). Ada laserasi/robek parsial ekstensor
karpi radialis longus. ekstensor karpi radialis brevis, dan ekstensor digitorum
(communis), tidak ada kerusakan arteri, tidak ada kerusakan saraf motorik, tetapi
transeksi lengkap saraf radial superfisial. Laserasi atau robekan tersebut dijahit,
dan dibidai/diberikan penyanggah. Saat ini pasien tersebut sudah 12 minggu pasca
cedera, gerakan wrist and hand sudah full, dan kekuatan hampir normal. Namun,
11
ia sangat sensitif terhadap rangsangan apa pun pada bagian dorsal-radial wrist and
hand, dan mengalami rasa sakit yang hebat ketika sesuatu menyentuh area
tersebut (termasuk angin sepoi-sepoi). Daerah yang dipersarafi oleh saraf radial
superfisial terlihat mengkilap, dan sekarang tidak berambut (dibandingkan dengan
lengan kiri dan tangan). Dia telah dirujuk untuk manajemen nyeri dan
desensitisasi.Namun. Dia telah dirujuk untuk pengrangan nyeri dan desensitisasi.

Kesan: Complex regional pain syndrome (CRPS) tipe Il (juga dikenal sebagai
causalgia).

Rencana Perawatan: Dua bak yang cukup besar untuk merendam seluruh lengan
diisi dengan air, satu pada suhu 40oC (104oF) dan yang lainnya pada suhu 14oC
(57oF). Lengan pasien direndam dalam air hangat selama 2 menit, kemudian
diangkat dan direndam dalam air dingin selama 1 menit. Diulang berurutan
selama 6 kali, untuk total durasi pengobatan 18 menit. Segera setelah pencelupan
terakhir, pasien diinstruksikan untuk menggosok daerah yang sakit dengan tangan
kirinya, dan mengetuk mid- dan distal-radius, sepanjang saraf radial superfisial.

Respon: Setelah perawatan awal, pasien merasakan sedikit perbaikan, dan tidak
dapat mentolerir desensitisasi. Perlakuan diulangi pada hari berikutnya, dan ia
dapat mentolerir desensitisasi beberapa detik. Pasien dirawat di klinik setiap hari
total 4 sesi, dan kemudian diinstruksikan untuk melanjutkan perawatan mandi
kontras di rumah, dengan pemeriksaan ulang mingguan. Pasien melakukan dua
kali sesi sehari di rumah, dan mencatat peningkatan yang bertahap dalam toleransi
untuk menyentuh dan mengetuk, serta kemampuan untuk mentoleransi sentuhan
yang lebih kuat. Dua bulan kemudian, tidak ada hipersensitivitas dalam distribusi
saraf radial superfisial, dan kulit telah kembali ke penampilan normal.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
contrast bath sebagai suatu metode pemulihan terhadap gangguan fungsi
tubuh tertentu dengan merendam pada air panas dan air dingin secara berselang-
seling. contrast bath memiliki beberapa tujuan diantaranya yaitu, untuk
pengobatan terhadap cedera olahraga, pemulihan atau rehabilitasi terhadap cedera
olahraga, relaksasi tubuh, dan melatih adaptasi tubuh terhadap perubahan suhu
secara tiba-tiba. Dalam penatalaksanaannya dilakukan beberapa tahap, yaitu
pemeriksaan, pemilihan metode terapi, persiapan alat, persiapan penderita,
menentukan teknik pelaksanaan, dan melakukan evaluasi dan dokumentasi.
B. Saran
penulis berharap makalah atau karya tulis ini dapat bermanfaat pagi
pembaca sebagai ilmu pengetahuan atau wawasan umum. Penulis menyadari
bahwa dalam makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, karena
keterbatasan pengetahuan dan sarana yang kami miliki. Untuk itu saran dan kritik
yang bersifat membangun sesalu penulis harapkan agar makalah ini dapat menjadi
lebih baik.

13
DAFTAR PUSTAKA
Ardyanto, K. (2012). Scribd. Kontras Bath. Web. 16 November 2019
Natsir,F. (2017). Scribd. Kontras Bath 2. Web. 16 November 2019

14

Anda mungkin juga menyukai