Anda di halaman 1dari 18

Gangguan

Pleksus Lumbalis
Oleh :

Luh Eka Suciwati


Sondang Samosir
Vinnysah I. Tonga
Robiatul Adawiyah
Definisi
Pleksus Lumbalis

Pleksus lumbalis adalah pleksus saraf di bagian lumbal yang merupakan


bagian dari pleksus lumbosakralis. Pleksus ini keluar dari T 12 sampai L 4 Saraf
pleksus lumbal lewat di depan sendi panggul dan terutama mendukung bagian
anterior paha. Pleksus keluar dari lateral foramen intervetebrae dan melewati
psoas mayor. Cabang kecil dari pleksus lumbalis di distribusikan langsung ke
psoas mayor sedangkan cabang besar pleksus lumbalis berjalan miring ke bawah
bagian panggul ligament inguinal. Namun lain hal nya dengan saraf obturator
yang keluar panggul melalui foramen obturator.
Anatomifisiologi Plexus Lumbalis

Plexus lumbalis dibentuk oleh


ramus anterior nervus spinalis L1-L4,
seringkali juga turut dibentuk oleh
ramus anterior nervus spinalis thoracalis
12. Plexus ini berada pada dinding dorsal
cavum abdominis, ditutup oleh psoas
major.

Plexus lumbalis membentuk


percabangan menjadi:
1. N. Iliohypogastricus
2. N. Ilioinguinalis
3. N. cutaneus femoris lateralis
4. N. Obturatorius
5. N. femoralis
Percabangan Pleksus Lumbalis

L 1, L2, L3 dan L4 terbagi menjadi cabang-cabang atas dan bawah.

 Cabang atas dari L 1 membentuk nervus ilioinguinalis.


Cabang bawah dari L1 bergabung dengan cabang atas dari L2 untuk
membentuk nervus genitorfemoralis.
Cabang bawah dari L4 menggabungkan diri dengan L5 untuk membentuk
truncus lumbosacralis
Cabang bawah dari L2, seluruh L3 cabang atas dari L4 pecah masing-masing
menjadi bagian anterior yang lebih kecil dan bagian posterior yang besar.
Ketiga bagian anterior bersatu membentuk nervus obturatorius.
Ketiga bagian posterior bersatu membentuk nervus femoralis. Dan 2 bagian
yang atas mengeluarkan cabang-cabang yang membentuk nervus cutaneus
femoralis lateralis.
• Infographic Style

N. Iliohipogastrikus dan N. Ilioinguinalis N. Ilioinguinal

• Nervus Ilioinguinal berasal dari bagian depan L1.


• Kedua nervus ini berasal dari T12 sampai L2. • Nervus ini muncul dari perbatasan superolateral
• Nervus Iliohipogastrikus dan nervus Ilioinguinalis m. psoas mayor, melewati kuadratus lumborum
menggerakkan musculus rektus abdominis, m. dan menembus transversus abdominis dan
oblikus eksternus abdominis, m. oblikus internus internal miring. Terus bawahnya miring eksternal
abdominis, m. transversus abcominis. dan memasuki kanalis inguinalis.
• Inervasi nervus iliohipogastrikus berada pada otot • Inervasi sensorik nervus Ilioinguinal berada pada
abdomen dan inervasi sensorisnya berada pada bagian superomedial paha dan area genital.
daerah pantat dan dinding perut di bagian simfisis.
• Infographic Style

N. Femuralis cutaneus lateral N. Genitofemuralis

• Nervus genitofemuralis berasal dari bagian


• Nervus Kutaneus lateral berasal L2 sampai ke L3.
depan L2 sampai L3 yang melewati m. psoas
• Muncul dari aspek lateral m. psoas mayor
mayor dan muncul dari permukaan anterior
sepanjang perjalanan m. iliakus untuk memasuki
yang mana ini terbagi menjadi cabang genital
permukaan paha di bawah ligamentum inguinalis.
dan femoral.
Nervus femuralis cutaneus lateral ini terbagi
• Inervasi Sensorik nervus genitofemuralis
menjadi cabang anterior dan cabang posterior.
berada pada segitiga femuralis dan area genital.
• Inervasi sensorik nervus ini berada pada bagian
lateral pada sampai ke lutut.
• Infographic Style

N. Femoralis
N. Obturator
• Merupakan nervus yang berasal dari L2 sampai L4.
• Nervus Femoralis saraf terbesar dari pleksus lumbalis.
Nervus ini muncul dengan dalam substansi dari otot • Nervus Obturator naik melalui m. psoas mayor dan
psoas yang melewati ke paha di bawah ligamentum muncul di pinggir panggul medial otot. Ini turun di
inguinalis, di mana ia terbagi menjadi cabang anterior sepanjang dinding lateral panggul untuk
dan posterior. memasuki paha melalui foramen obturatorius.
• Inervasi motorik nervus femoralis berada pada Berasal dari bagian depan L2 sampai L4.
iliopsoas, m. sartorius, dan bagian paha depan m. • Inervasi motorik nervus obturator berada pada
femoralis. Sedangkan Sensoriknya berada pada paha fleksor kaki dan sensoriknya berada pada sendi
bagian anterior dan lateral dan tungkai bagian medial. lutut dan kaki, daerah dorsum dan telapak kaki.
PATOFISIOLOGI
 Pleksus seringkali mengalami kerusakan jika tubuh membentuk
antibodi yang menyerang jaringannya sendiri (reaksi autoimun).
 Tetapi pleksus lebih sering mengalami kerusakan karena cedera
fisik atau kanker, tumor, hematom, jika seseorang terjatuh bisa
melukai pleksus lumbalis.
 Kanker usus, kandung kemih atau prostat bisa menyusup
kedalam pleksus lumbalis.

Namun, Lesi pada pleksus lumbalis sangat terbatas dan


jarang dijumpai. Kompresi dan infiltrasi oleh tumor dalam
abdomen dan abses psoas dapat menimbulkan gejala akibat
lesi primernya, apabila terjadi gejala akibat lesi sekundernya
akan menjadi lesi di pleksus lumbalis.
Nervus ilioinguinalis, iliohypogastricus, dan genitofemoralis
Hilangnya sensorik atau rasa nyeri pada distribusinya
dapat bermanfaat dalam menentukan lokasi lesi pada medulla
spinalis dan radiks. Nyeri yang menjalar pada distribusinya
terjadi pada penyakit-penyakit pelvis renalis dan ureter.

Nervus cutaneous femoralis lateralis


Trauma pada saraf ini mempunyai arti klinik karena pada
nervus ini sering menjadi tempat paresthesia dan kadang-kadang
rasa nyeri, keluhannya meliputi :
Rasa tebal, Kesemutan dan nyeri pada sisi luar dan depan
paha yang paling nyata pada waktu berjalan dan berdiri
Berbagai gangguan patologis telah diperkirakan sebagai
penyebabnya, misalnya :
•Neuritis
•Angulasi nervus tersebut ketika meninggalkan pelvis
•Obesitas
•Spondylitis
•Tekanan dari pakaian yang ketat
Nervus femoralis
Lesi pada nervus femoralis kerap kali juga mengenai
nervus obturatorius. Trauma dapat terjadi akibat cuman (forceps)
selama persalinan, trauma pada waktu reposisi dislokasi
congenital sendi panggul. Anaeurisma arteri femoralis dan
diabetes mellitus.
Gambaran klinik :
Gejala motorik : paralis m. iliopsoas menyebabkan
ketidakmampuan untuk memfleksikan paha ke badan. Apabila
hanya m. iliacus yang mengalami paralisis maka fleksi lutut akan
menghilang.
Gangguan sensorik : sensasi hilang pada distribusi cutaneous n.
femoralis. Rasa nyeri terjadi pada lesi iriatif dan sering paling
nyata pada lutut.

Nervus obturatorius
Lesi pada nervus ini akan menyebabkan rotasi eksternal
dan adduksi pada akan terganggu dan pasien akan sulit
menyilangkan tungkainya.
ETIOLOGI

• Trauma panggul yang merusak akar ataupun


saraf
• Cacat lahir
• Trauma pada lumbosacralneuropati
• Tumor
• Trauma berat atau terjatuh
• Menarik benda berat
TANDA dan GEJALA

• Nyeri punggung bawah dan kaki disertai


kelemahan pada sebagian atau seluruh kaki
kemungkinan dapat menjadi lumpuh
• Cedera plexus karena reaksi autoimun dapat
diatasi perlahan (beberapa bulan). Kerusakan
akibat kecelakaaan mungkin tidak dapat
sepenuhnya pulih.
ICF
Body Structure Paticipation
&Body Function Restriction
A c t i v i t y
L i m i t a t i o n
• Otot para vetebralem • Keterbatasan dalam
mengalami spasme • Membungkuk terlalu lama saat bekerja
• Otot paralumbal melakukan aktivitas • Keterbatasan dalam
mengalami athropi • Duduk terlalu lama beribadah
karena guarding spasme • Keterbatasan saat memegang • Keterbatasan dalam
• Parasthesia benda berat
berolahraga
• Rom terbatas • Kebiasaan dari posisi jongkok
berdiri

Eksternal
I n t e r n a l Factor
F a c t o r
• Menarik benda
• Kanker berat
• Tumor • Taruma berat
atau terjatuh
MANAGEMENT FISIOTERAPI

Electrical Stimulation (ES)

Alat yang digunakan untuk


menstimulasi otot-otot dan mencegah atrofi
manfaat dari penggunan alat ini :
• relaksasi otot yang mengalami
ketegangan
• pencegahan atrofi otot karena tidak
digunakan/kelumpuhan
• meningkatkan sirkulasi darah lokal
• menstimulasi pasca operasi otot betis
untuk pencegahan thrombosis vena
• mempertahankan atau meningkatkan
jangkauan gerak
PEMERIKSAAN FISIK
Palpasi Inspeksi Tes
Trendelenburg
• Tidak ada tanda oedem • Tampak gerakan abnormal
• terdapat sedikit nyeri dari pelvic girdle ke arah • Pasien berdiri, kemudian
tekan pada lateral kanan saat berjalan diperintahkan untuk
pelvic kanan • side flexi lumbal ke kanan mengangkat satu
• SIAS kiri lebih rendah tungkainya. perhatikan
daripada kanan pada lekukan/ garis
• trunk agak condong ke depan pantat
• tujuan latihan ini untuk
melihat apakah ada
kelemahan M. Gluteus
PEMERIKSAAN PENUNJANG

R A D I O L O G N E U R O F I S I O L O G I

• CT Scan dan myeolografi • EMG (Electro Myography)


• Kaudografi • SSEP (Somato Sensoric Evoked
• Diskografi Potential)
• MRI • Laboratorium dan X-Ray
Terimakasih
Ada Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai