Anda di halaman 1dari 26

LESI PLEKSUS LUMBOSAKRUM

Oleh :
Nay Intan Fauzi
17360012

Pembimbing :
dr. Hj.Sumarnita Tarigan, Sp.S

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR SMF ILMU NEUROLOGI


RUMAH SAKIT HAJI MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS KEDOKTERAN
ANATOMI

• Pleksus lumbosakralis terdiri atas pleksus lumbalis dan pleksus sakralis. Bagian
pertama disusun oleh cabang anterior saraf spinal L.1, L.2, L.3 dan sebagian dari
L.4. saraf perifer yang berinduk pada pleksus lumbalis ialah n. Kutaneus femoralis
lateralis, n. Femoralis, n. Genitofemoralis dan n. Obturatorius. Nervus femoralis
dan n. Obturatorius mempersarafi motorik dan sensorik pada sebagian medial
dan ventral tungkai atas.
 Pleksus sakralis disusun oleh cabang anterior saraf spinal L.4 sampai
dengan S.3. anyaman saraf itu terletak di atas m. Piriformis pada
permukaan dalam tulang pelvis.
 Saraf perifer kutan yang berasal dari pleksus sakralis ialah n. Gluteus
superior dan n. Gluteus inferior, n. Kutaneus femoralis posterior dan n.
Iskiadikus, ketiga nervus ini mempersarafi motorik dan sensorik bagian
dorsal dan lateral tungkai atas.

 Pleksus sacralis muncul dengan 5 radiks plexus yang dibentuk oleh


bagian-bagian primer anterior dari nervus lumbalis kelima dan sebagian
nervus lumbalis keempat.
 Sebuah cabang terminalis utama yaitu nervus ischiadicus dan beberapa
cabang collateral dibentuk oleh plexus sacralis. Masing-masing dari
kelima radiks plexus pecah menjadi bagian anterior dan posterior
Seluruh kulit kaki, kecuali yang menutupi maleolus medialis diurus oleh cabang – cabang pleksus
sakralis. Pada hakikatnya n. Iskiadikus merupakan kelanjutan pleksus sakralis. Pada fosa poplitea ia
bercabang dua menjadi: n. Tibialis dan n. Peroneus komunis.
Cabang bawah dari L2, seluruh L3 cabang atas dari L4 pecah masing-masing menjadi bagian
anterior yang lebih kecil dan bagian posterior yang besar. Ketiga bagian anterior bersatu
membentuk nervus obturatorius. Ketiga bagian posterior bersatu membentuk nervus femoralis.
Dan 2 bagian yang atas mengeluarkan cabang-cabang yang membentuk nervus cutaneus
femoralis lateralis.
DEFINISI
• Pleksus adalah jaringan pembuluh darah yang
berpotongan atau nervus yang berpotongan atau
pembuluh getah bening yang berpotongan/anyaman
atau jalinan antara struktur ; serat saraf atau pembuluh
darah. Lumbal dan sacral plexus selalu bersama.
Serabut Lumbosacral bermula dari lumbal dan upper
sacral spinal cord ( L1 – S4 ) dan pusatnya pada Lower
extremitas.
• Plexus sacralis dibentuk oleh ramus anterior nervus
spinalis L4-S3 (S4) dan berada di sebelah ventral
m.piriformis, dipisahkan dari vasa illiaca interna serta
ureter oleh suatu lembaran fascia (fascia pelvis
parietalis)
N. Femoralis
• Merupakan nervus yang berasal dari L2 sampai L4.
• Nervus Femoralis saraf terbesar dari pleksus
lumbalis. Nervus ini muncul dengan dalam substansi
dari otot psoas yang melewati ke paha di bawah
ligamentum inguinalis, di mana ia terbagi menjadi
cabang anterior dan posterior.
• Inervasi motorik nervus femoralis berada pada
iliopsoas, m. sartorius, dan bagian paha depan m.
femoralis. Sedangkan Sensoriknya berada pada paha
bagian anterior dan lateral dan tungkai bagian
medial.

N. Iliohipogastrikus dan N. Ilioinguinalis

• Kedua nervus ini berasal dari T12 sampai L2.


• Nervus Iliohipogastrikus dan nervus Ilioinguinalis
menggerakkan musculus rektus abdominis, m.
oblikus eksternus abdominis, m. oblikus internus
abdominis, m. transversus abcominis.
• Inervasi nervus iliohipogastrikus berada pada otot
abdomen dan inervasi sensorisnya berada pada
daerah pantat dan dinding perut di bagian simfisis.
N. Ilioinguinal

• Nervus Ilioinguinal berasal dari bagian depan L1.


• Nervus ini muncul dari perbatasan superolateral m.
psoas mayor, melewati kuadratus lumborum dan
menembus transversus abdominis dan internal
miring. Terus bawahnya miring eksternal dan
memasuki kanalis inguinalis.
• Inervasi sensorik nervus Ilioinguinal berada pada
bagian superomedial paha dan area genital.

N. Femuralis cutaneus lateral

• Nervus Kutaneus lateral berasal L2 sampai ke L3.


• Muncul dari aspek lateral m. psoas mayor sepanjang
perjalanan m. iliakus untuk memasuki permukaan
paha di bawah ligamentum inguinalis. Nervus
femuralis cutaneus lateral ini terbagi menjadi cabang
anterior dan cabang posterior.
• Inervasi sensorik nervus ini berada pada bagian
lateral pada sampai ke lutut.
N. Genitofemuralis

• Nervus genitofemuralis berasal dari bagian depan L2


sampai L3 yang melewati m. psoas mayor dan
muncul dari permukaan anterior yang mana ini
terbagi menjadi cabang genital dan femoral.
• Inervasi Sensorik nervus genitofemuralis berada
pada segitiga femuralis dan area genital.

N. Obturator

• Nervus Obturator naik melalui m. psoas mayor dan


muncul di pinggir panggul medial otot. Ini turun di
sepanjang dinding lateral panggul untuk memasuki paha
melalui foramen obturatorius. Berasal dari bagian depan
L2 sampai L4.
• Inervasi motorik nervus obturator berada pada fleksor
kaki dan sensoriknya berada pada sendi lutut dan kaki,
daerah dorsum dan telapak kaki.
Plexus sacralis membentuk percabangan
menjadi:
1. N. gluteus superior
2. N. gluteus inferior
3. N. cutaneus femoris posterior
4. N. clunium inferiores mediales
5. N. ischiadicus (sciatic nerve)
N. gluteus superior
N. gluteus superior (L4, L5,S1) berjalan diatas m. piriformis melalui foramen ischiadicus major kedalam
otot-otot gluteus, dimana serabut saraf ini mensuplai m. gluteus medius serta minimus dan m. tensor
fasciae latae. N.

N. Gluteus inferior
gluteus inferior (L5, S1, S2) berjalan dibawah m. piriformis melalui foramen ischiadicus magna ke m.
gluteus maximus. N. clunialis medialis inferior (n. cutaneous perforans) (S2, S3) menembus ligamentum
sacrotuberosum dan distribusinya keregio gluteus medius bawah.

N. cutaneous femoralis posterior


N. cutaneous femoralis posterior (small sciatic) merupakan bagian dari anterior dan posterior S1, S2
serta bagian anterior S2, S3. Cabang-cabang collateral dari bagian anterior memanjang ke m. quadrates
femoris dank e m. gamellus inferior (L4, L5 dan S1) serta ke m. obturator internus dank e m. gamellus
superior (L5, S1, S2).

N. Ischiadicus
•N. ischiadicus merupakan saraf perifer yang paling besar. Terdiri atas serabut-serabut saraf spinal L.4,
L.5, S.1, S.2 dan S.3. Terdiri atas 2 buah nervus yang terpisah di dalam satu selubung nervus peroneus
communis yang dibentuk olah 4 bagian posterior atas dari plexus sacralis, dan nervus tibialis dari
seluruh 5 bagian anterior.
EPIDEMIOLOGI
• Neuropati diabetes diperkirakan 8 dari 1000
orang
• Trauma: kejadian Lesi pada pleksus
lumbosakral dengan fraktur adalah sekitar 2%,
pada fraktur pelvis lain sekitar 0,8%
• Operasi mayor ginekologis: Kejadian lesi
pleksus lumbosakral adalah 0,16% dalam 1200
pasien
• Idiopatik lumbosakral pleksus jarang terjadi
ETIOLOGI
KELAINAN AKIBAT LESI
Nervus femoralis
• Lesi pada nervus femoralis mengakibatkan lutut tidak dapat diluruskan dan
mengakibatkan atrofi yang cepat. Selain itu pasien juga biasanya mengeluh tidak
kuat mengangkat badan dari duduk kemudian berdiri dan pasien mengeluh tidak
kuat naik tangga.

Nervus obturatorius
• Kelumpuhan akibat lesi pada n. Obturatorius dapat mengakibatkan keluhan pada
waktu penderita tidur terlentang dengan kedua tungkai ditekuk pada persendian
lutut. Tungkai dengan kelumpuhan m. Aduktor longus atau brevis dan m. Grasilis
tidak dapat mempertahankan sikap itu sehingga tungkai jatuh ke samping.

Nervus iskiadikus
• Gejala yang muncul pada peradangan nervus ini lebih dominan pada gejala
sensorik, gejala motorik berupa paresis ringan semua otot tungkai bawah dengan
atrofia dan hipotonia, reflek tendo achilles menurun atau hilang.
Nervus peroneus
Lesi pada nervus ini terjadi bila terdapat fraktur pada os. Fibula sehingga
menimbulkan kelumpuhan pada m. Peroneus dan m. Tibialis anterior dengan
gambaran drop foot.

Nervus tibialis
• Lesi pada nervus terjadi karena terputusnya n. Tibialis akibat tembakan peluru
atau tusukan sehingga menimbulkan kelumpuhan dan atrofi. Gambaran tungkai
sikap talipes kalkaneovalagus, yaitu kaki menapak dengan tumit dan bagian
samping kaki saja tanpa telapak kaki.

Nervus gluteus superior


 Serabut saraf ini jarang mengalami trauma sendirian. Paralisis m. gluteus medius
dan minimus melemahkan otot abduksi tungkai yang menyebabkan gangguan
berjalan dan panggul miring kesisi yang lain.

Nervus gluteus superior


 Serabut saraf ini jarang mengalami trauma sendirian. Paralisis m. gluteus medius
dan minimus melemahkan otot abduksi tungkai yang menyebabkan gangguan
berjalan dan panggul miring kesisi yang lain.
GEJALA KLINIS
• Nyeri neuropatik (berat, membakar atau
menusuk)
• Kesemutan
• Mati rasa pada daerah kulit tertentu atau
hipersensitif
• Kelemahan dan wasting otot tertentu di
daerah paha, pantat, dan kaki
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• RADIOLOGI:
– FOTO CT (COMPUTED TOMOGRAPHY) SCAN,
MYELOGRAFI
– KAUDOGRAFI
– DISKOGRAFI
– FOTO MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING):
STANDAR BAKU
• NEUROFISIOLOGI:
– EMG (ELECTROMYOGRAPHY)
– SSEP (SOMATO SENSORIC EVOKED POTENTIAL)
DIAGNOSA BANDING
 Stenosis Spinal Lumbar
 Lower Limb Motor Neuron Diseases
 Idiopathic (ALS)
 Infeksi (Poliomyelitis)
PROGNOSIS
• Sangat tergantung dari penyakit yang mendasari setelah defisit
pleksus ditetapkan, pemulihan fungsi sensorik dan motorik dapat
mengambil masa beberapa bulan hingga beberapa tahun,
terganting pada tingkat kerusakan aksonal dan panjang panjang
serat saraf baru yang harus tumbuh untukuntuk menginervasi
kembali otot atau kulit yang terkena.
• Pemulihan fungsional yang komplit tidak selalu terjadi Sn banyak
pasien sembuh dengan gangguan fungsional sehingga aktivitas
sehari-hari terhambat.

Anda mungkin juga menyukai