Anda di halaman 1dari 47

* GANGGUAN

NEUROMUSKULAR
Dr.Yohannis Paranuan

*Gangguan Pada Otak


*Gangguan

pada otak secara umum


akan
memberikan
manifestasi
gangguan
pada
sistem
muskuloskeletal.
*Beberapa gangguan otak tersebut,
meliputi palsi serebral, penyakit
serebrovaskular, dan hemiplegi.

*Palsi Serebral
Merupakan sekelompok gangguan motorik yang disebabkan oleh
kerusakan jaringan otak yang menetap tidak progresif pada
masa perkembangan otak baik sebelum, saat, atau sesudah
kelahiran (pada umumnya < 3 tahun).
Gangguan motorik dalam bentuk produksi gerakan, hambatan
gerakan, atau mengatur gerakan.

*ETIOLOGI
* Penyebab pasti tidak diketahui, faktor resiko
terjadinya yaitu:

Kelahiran kembar
Kelahiran prematur
Restriksi intrauterine
APGAR skor rendah
Infeksi intrauterin
Abnormalitas tiroid pada kehamilan
Stroke pada masa prenatal
Pajanan metil merkuri saat kehamilan

*Klasifikasi
1.
2.
3.
4.
5.

Palsi
Palsi
Palsi
Palsi
Palsi

Serebral Diplegia Spastik


serebral Hemiplegik
serebral kuadriplegi
serebral atetotik
serebral Ataksia

*Manifestasi Klinis
*Spastisitas
*Hipotoni
*Koreo-atetosis
*Ataksia
*Gangguan bicara

*Pemeriksaan Diagnosis
*Laboratorium : fungsi koagulasi,

fungsi tiroid, Fungsi metabolik


*Elektroensefalografi (EEG): untuk
mendeteksi adanya kekacauan listrik
otak, seperti epilepsi.

* Radiodiagnostik
1.
2.
3.

Kranial ultrasonografi: mendeteksi adanya


perdarahan otak atau hipoksemia-iskemi
injuri
CT scan: untuk mendeteksi adanya
malformasi kongenital
MRI, pilihan utama untuk anak yang besar utk
mendeteksi struktur & abnormalitas
intrakranial.

*Penatalaksanaan
1. Konservatif
Fisioterapi
Program rehabilitasi medis
Medikamentosa : Botulinum
toksin, Baclofen, Antikonvulsan,
Muscle Relaxant, Antikolinergik
2. Intervensi Bedah

*Gangguan pada korda spinalis


Korda spina merupakan organ yang
meneruskan fungsi saraf pusat ke bagian
saraf perifer, terutama dalam melakukan
kontrol terhadap sistem muskuloskeletal.
Beberapa gang. Pada korda spina yaitu
poliomielitis & infark korda spina.

*1. Poliomielitis
* Merupakan penyakit paralisis atau lumpuh yang

disebabkan oleh virus.


* Agen Poliovirus (PV) masuk ke tubuh melalui
mulut & menginfeksi saluran usus, masuk ke
aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat
menyebabkan lemahnya otot & kadang
kelumpuhan (paralisis)

*Manifestasi Klinis

1. Stadium Akut
Tanda

Minor 1-3 hari setelah onset: mual,


muntah,
kram
abdominal,
diare.
Nyeri
tenggorokan, demam, malaise, nyeri kepala.
Stadium ini antara 2-3 mgg sampai 2 bulan
Tanda Mayor

* Polio

nonparalisis: demam, muntah, sakit perut, lesu,


kram otot leher & punggung.
* Polio paralisis spinal: gang. Kontrol pergerakan tubuh &
otot tungkai. Kadang lumpuh permanen
* Polio bulbar: gang. Pada pusat pernafasan dapat
menyebabkan kematian

2.
3.

Stadium Pemulihan : keluhan & gejala nyeri


tekan otot hilang & paralisis otot mulai
pulih. Fase ini berlangsung sekitar 2 tahun.
Stadium paralisis Residual :pada fase ini
tidak ada lagi pemulihan otot. Deformitas
otot memberikan postur yang khas dengan
adanya kontraktur sendi simetris.

*Pemeriksaan Diagnostik
1.

2.

Laboratorium:

* Pemeriksaan spesimen dari cairan serebrospinal,

feses, & lendir mukosa tenggorokan dilakukan


kultur. Darah: IgG 4x dari normal. Pada fase akut
dapat dideteksi IgM.
* Pungsi Lumbal

Radiologis : Pemeriksaan MRI utk deteksi


lokasi inflamasi korda spinalis

*Penatalaksanaan
*Tidak ada obat antivirus yang efektif, terapi

utama adalah suportif ( antinyeri, penggunaan


ventilator jika membutuhkan , trakeostomi,
terapi rehabilitasi, dll)
*Intervensi Bedah

1.
2.
3.
4.

Bedah perbaikan kontraktur sendi


Bedah perbaikan otot sekitar sendi
Transplantasi otot pada otot yang mengalami
paralisis
Stabilisasi sendi

*2. Infark Korda Spinalis


Merupakan suatu kondisi kematian sebagian
jaringan korda spina, biasanya berhubungan
dengan lesi dari suatu oklusi vaskular pada
korda.

*etiologi
*Artritis pembuluh korda spina akibat emboli

dari ateroma
*Oklusi arteri spina anterior
*Kondisi jarang : malformasi arteriovenosa
vertebral, pascahipotensi pada henti jantung,
kompresi tumor pada kanal spina, fraktur
vertebra.

*Manifestasi Klinis
* Bersifat

akut, biasanya timbul nyeri hebat pada


spina disertai penyebaran secara kaudal,
berlanjut pada kelemahan motorik bilateral,
parestesia bilateral, dan hilangnya sensori
secara bilateral.
* Adanya syok spina (biasanya pada beberapa hari
setelah onset) dg tanda flaksid tonus otot &
arefleksia
* Hilangnya sensivitas secara bilateral pada level
spina yang mengalami infark.

*Pemeriksaan Diagnostik
1.

2.
3.

Laboratorium: DR, Kimia Darah, LED, CRP,


elektrolit dengan hipo atau hiperkalemia.
Pemeriksaan cairan serebrospinal didapatkan
adanya tanda inflamasi.
Electromiography (EMG)
Radiologis :

Mielografi untuk mendeteksi adanya lesi massa


MRI pada infark korda spina
CT Scan spinal
Spinal angiography (arteriography)

*Penatalaksanaan
1.
2.
3.
4.

Pemberian aspirin sebagai pengobatan


standar
Manajemen paraplegi
Pencegahan embolisme paru dengan heparin
& antiplatelet
Bedah laminektomi & bedah saraf

*Gangguan pada saraf

Perifer

Polineuropati merupakan kelainan


fungsi yang berkesinambungan pada
beberapa saraf perifer.

*Etiologi
Beberapa faktor resiko yang menimbulkan
polineuropati:
1. Infeksi
2. Toksin
3. Kanker
4. Kekurangan gizi
5. Penyakit kronis

*Manifestasi Klinis
*Kesemutan,

mati rasa, nyeri terbakar,


ketidakmampuan untuk merasakan getaran
atau posisi lengan, tungkai, & sendi.
*Nyeri bertambah buruk dimalam hari, tidak
bisa merasakan suhu & nyeri
*Ketidakmampuan untuk merasakan posisi sendi
menyebabkan ketidakstabilan ketika berdiri &
berjalan.

*Pemeriksaan Diagnostik
*Laboratorium: DR, Kimia darah, Urinalisis
*Elektromiografi : elektromiografi & uji

kecepatan penghantaran saraf dilakukan


untuk memperkuat diagnosis

*Penatalaksanaan
*Pengobatan

tergantung

pada

penyebab

dasarnya.
*Terapi fisik kadang bisa mengurangi beratnya
kejang atau kelemahan otot.
*Pembedahan.

*Gangguan Pleksus Saraf


*Merupakan

suatu sindrom klinik yang


melibatkan gangguan pada saraf perifer
pada bagian pleksus yang memberikan
manifestasi gangguan sesuai distribusi saraf
*Pleksus sering mengalami kerusakan oleh
karena reaksi autoimun, cedera fisik,
kanker.

*Manifestasi Klinis
* Pleksus

brakhialis: nyeri & kelemahan pada


lengan. Dapat bersifat sementara dan
penyembuhannya cenderung perlahan-lahan.
* Pleksus Lumbosakralis: nyeri punggung bagian
bawah & tungkai , menyebabkan kelemahan
pada sebagian/ seluruh tungkai. Dapat juga
menyebabkan kelumpuhan total tungkai.

*Penatalaksanaan
*Tergantung

penyebabnya, jika ditemukan


kanker maka terapi radiasi atau kemoterapi.
*Kadang diberikan kortikostereroid untuk
mengatasi neuritis brakial akut dan kelainan
pleksus brakhialis lainnya.
*Jika cedera fisik biasanya akan sembuh sendiri.

*Gangguan pada Otot


Berbagai kondisi gangguan neuromuskular
memberikan manifestasi terhadap gangguan pada
otot sehingga memberikan dampak terhadap
gangguan pada sistem muskuloskeletal.

*1. Distrofi Muskular


Merupakan kelompok gang.
kronik
dikarekteristikan
kelemahan skelet progresif
volunter.

Otot
oleh
atau

*Etiologi
Berhubungan dengan abnormalitas kode genetik
khusus pada protein otot. Diklasifikasikan
sebagai:
1. Sex-Linked

2.
3.

* Duchene
* Becker
* Emery-Dreifuss

Resesif otosomal
Dominan otosomal

*Manifestasi Klinis
* 3 tanda mayor : kelemahan otot saat mulai

berjalan, hilangnya kemampuan utk ambulasi,


kelemahan otot pada saat akan meninggal.
* Secara umum klinis motorik normal, walaupun
ditemukan keterlambatan perkembangan otot.
Gaya berjalan gait disertai hiperlordosis dari
lumbal saat berjalan.

*Pemeriksaan Diagnostik
*USG : dilakuakn untuk mendeteksi adanya
kelainan pada sistem muskular
*Elektromiografi (EMG) untuk mendeteksi
adanya gangguan pada otot.

*Penatalaksanaan
1.

2.

Suportif

* Tujuan mempertahankan klien seaktif mungkin &


berfungsi senormal mungkin.
* Program latihan terapeutik, bebat malam dan
latihan perengangan. Penggunaan BRACE dapat
mengkompensasi kelemahan otot

Intervensi Bedah

2. Gang. Simpul Neuromuskular


* Merupakan suatu sindrom dari berbagai kondisi

akibat
tidak
berfungsinya
simpul
neuromuskular dalam mentransmisikan impuls
ke perifer. Disebabkan oleh respon dari reaksi
autoimun.
* Gangguannya termasuk Sindrom Stiff-person,
Sindrom Isaac, Miastenia gravis, botulisme,
sindrom Eaton-Lambert.

*Sindrom Stiff-Person
*Suatu

sindrom
akibat
rangsangan
berlebihan dalam mengirimkan impuls
listrik menuju otot, sering pada wanita,
sering terjadi pada orang diabetes atau
kanker jenis tertentu: limfoma hodgkin
*Manifestasi klinis: otot betis, perut, & kaki
secara bertahap kaku & membesar.
*Tatalaksana : obat penenang (Diazepam),
plasmaferesis. Jika tidak diobati ganguan
tersebut
berkembang
menyebabkan
ketidakmampuan & kekakuan di sepanjang
tubuh.

*Sindrom Issac
* Merupakan suatu peningkatan pengiriman

impuls listrik menuju otot, mengakibatkan


rangsangan berlebihan.
* Manifestasi klinis: otot (lengan & kaki) terus
menerus kejang (myokimia). Tangan & kaki
kejang & kram dalam waktu sebentar-sebentar.
Kekakuan otot, berkeringat.
* Penatalaksanaan: Carbamazepine atau
phenytoin

*Miastenia Gravis
Penyakit
AUTOIMUN
akibat
gangguan
penghantaran Impuls.
Akibat adanya antibodi Reseptor asetilkolin
pada neuromuskular junction.
Ditandai kelemahan/kelumpuhan otot-otot lurik
setelah melakukan aktivitas dan membaik setelah
istirahat

*Manifestasi Klinis
*Umumnya menyerang otot-otot (tersering s/d
jarang):

Okuler eksterna : Diplopia, Ptosis


Bulbar : kesulitan mengunyah, menelan, berbicara
Leher : kesulitan mengangkat kepala dari posisi tidur
Ekstremitas: kesulitan mengangkat lengan diatas level
bahu, berdiri dari kursi rendah, & keluar dari bath mandi,
kelemahan otot tangan, pergelangan kaki & kaki.
Trunkus : gang. Pernafasan & kesulitan duduk dari posisi
tidur.

*Pemeriksaan Diagnostik
1.
2.
3.

Laboratorium; tes autoimun, dengan menilai


anti-AChR antibody (Ab) dimana ditemukan
tanda positif.
Radiografi & CT scan mendeteksi adanya
timoma pada ruang mediastinum
MRI utk mendeteksi penyebab defisit
neurologis

*Penatalaksanaan
*Immunomodulasi, biasanya kortikosteroid
*AcHe Inhibitors
*Plasmapheresis & Thymectomy untuk
meningkatkan sistem imunitas.

*Penyakit Botulisme
Merupakan penyakit serius yang menyebabkan
kelumpuhan
dari
otot-otot.
Kondisi
ini
disebabkan oleh suatu neurotoksin, yang disebut
botulinium, yang dihasilkan bakteri Clostridium
Botulinum.

*Etiologi
* Food-borne botulisme, didapat dari makanan
* Wound Botulism, disebabkan oleh neurotoksin

yang masuk melalui luka yang terinfeksi


bakteri.
* Infant botulism, terjadi ketika bayi
mengonsumsi spora dari bakteri botolinum.
Kemudian
tumbuh
didalam
usus
dan
melepaskan neurotoksin.

*Manifestasi Klinis
*Penglihatan ganda, ptosis, hipotensi ortostatik,

kesulitan menelan, distensi abdominal dan


kandung kemih, konstipasi, paralisis ileus,
inkordinasi, dan kelemahan otot.
*Pada pemfis ditemukan refleks gag dan refleks
tendon dalam berkurang atau tidak ada.

*Pemeriksaan Diagnostik
*Laboratorium

untuk mendeteksi adanya toksin


pada serum, aspirasi lambung, feses.
electromyography
(EMG)
*Pemeriksaan
dilakukan untuk menilai potensial aksi dari
konduksi saraf.

*penatalaksanaan
* Tirah baring total
* Monitoring adanya

gagal nafas dengan


spirometri, pulse oxymetri, kapasitas vital,
AGD arteri.
* Pemberian antitoksin botulinum
* Terapi antibiotik
* Bedah debridemen
* Terapi fisik & okupasi

Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai