Anda di halaman 1dari 51

AFPR PADA KONDISI

PEDIATRI
KELOMPOK 11
CEREBRAL
PALSY 01 ANATOMI FISIOLOGI

02 PATOLOGI

03 MANAJEMEN AFPR
01
ANATOMI
FISIOLOGI CP
1 SISTEM SARAF PUSAT

Otak
01 • Cerebrum (Otak Besar)
• Cerebellum (Otak Kecil)
• Brainstem (Batang Otak)
• Limbic System (Sistem Limbik)

02 Medulla Spinalis
Medula spinalis tersusun dari 31 pasang saraf
spinalis yaitu : 8 pasang saraf cervical, 12
pasang saraf thorakal, 5 pasang saraf lumbal,
5 pasang saraf sacral, 1 pasang saraf cocsigeal
1 SISTEM SARAF PUSAT

 Cerebrum terdiri atas 2 bagian  masing-masing

HEMISFER CEREBRI kiri dan kanan. Kedua

Hemisfer Cerebri, tidak terpisah total  tetap

dihubungkan oleh CORPUS CALLOSUM


1 SISTEM SARAF PUSAT
02 PATOLOGI CP
Apa itu CP?
DEFINISI

Cerebral palsy merupakan brain injury


yaitu suatu kondisi yang
mempengaruhi
pengendalian sistem motorik sebagai
akibat lesi dalam otak, atau suatu
penyakit
neuromuskuler yang disebabkan oleh
gangguan perkembangan atau
kerusakan sebagian
dari otak yang berhubungan dengan
pengendalian fungsi motorik
(Rodiyah, 2012).
Problem Pada
Cerebral Palsy

Movement
behaviour

Comunication
feeding/eating

Seizures
Learning
2 ETIOLOGI CP

PRE NATAL
1  INFEKSI
 MASALAH GIZI
 HEREDITER
 KEBIASAAN IBU YG MENGONSUMSI
ALKOHOL
NATAL
2  ANOXIA
 PREMATURE
 LAHIR  PENDARAHAN OTAK
SUNGSANG  HIPOKSIS ISKEMIK
 ASFIKSIA ENSEFALOPATI
POST NATAL
3  INFEKSI  KEJANG
 KERACUNAN
 TRAUMA/BENTUR
AN
Anggota Badan
yang mengalami
gangguan.
Menurut Lin (2003).

Monoplegia
Quadriplegia

Hemiplegia Triplegia
Diplegia
KLASIFIKASI CP
Motor Types
Dalam Moreno-de-Luca,
Ledbetter & Martin (2012).

CP DISKINETIK
CP SPASTIK /ATHETOID
• 70-80% umum dialami • 6%
• otot anak akan mengalami • ditandai dengan gerakan yang
tidak terkontrol dan lambat
kekakuan kontraktur. • Kerusakan basal ganglia
• kerusakan pada motor
cortex

CP CAMPURAN
CP ATAKSID • Combination damage
• 6%
• ditandai dengan kurangnya
kontrol keseimbangan dan
koordinasi gerak
• Kerusakan cerebellum
Tipe CP dan Area di Otak yang Bermasalah
TANDA CEREBRAL PALSY
Menurut Werner (dalam Majalah Anak Spesial, 2010)

pada saat kelahiran bayi dengan cerebral palsy biasanya


01 terlihat lemas (limp) dan terkulai (floppy)

02 kadang-kadang bayi nampak membiru dan sulit bernafas


dengan benar.

03 terlambat dalam pertumbuhan seperti mengangkat kepala, duduk,


menggunakan tangan ataupun bergerak.

04 memiliki kesulitan dalam hal mengisap, menelan dan mengunyah.


Kondisi ini menyebabkan bayi/anak memiliki masalah dalam hal makan dan
minum
05
badan bayi sering kaku. Kondisi ini menyebabkan ibu dari anak cerebral palsy
mengalami kesulitan ketika mengangkat, mengenakan baju, memandikan ataupun
ketika mengajak bermain.
kesulitan dalam berbicara (komunikasi). Anak cerebral palsy

06 biasanya terlambat dalam berbicara atau tidak jelas dalam


mengucapkan kata-kata.

anak cerebral palsy biasanya juga memiliki masalah terhadap


intelegensi.Hanya 25 persen kasus yang mempunyai intelegensi rata-rata
(normal), sedangkan 30 persen kasus menunjukkan IQ di bawah 70.
07
Gambaran Klinik
Pada kasus ini Assymetrical Tonic Neck Reflex dan Moro Reflex atau
1 ATNR yangharusnya sudah hilang pada usia 6 bulan, masih ada.

Kepala dan leher cenderung ke arah ekstensi, hal ini dapat disebabkan
2 olehgangguan visual.
Menurut Sherrill 1984,
ciri fisik yang sering Persendian bahu atau shoulder cederung ke arah abduksi disebabkan
3 adanya hipertonus.
ditemui pada anak CP
ialah:
4 Lengan bawah atau forearm akan cendurung ke arah pronasi.

Pergelangan tangan atau wrist seringkali dalam posisi fleksi, sedangkan


5 jari-jaritangan dalam posisi mengepal.
Gambaran Klinik
6 Sendi lutut atau knee akan cenderung dalam posisi semifleksi.

Ankle joint akan cenderung dalam posisi plantar fleksi, karena


7
terjadi ketengan daritendong achilles.
Menurut Sherrill 1984,
ciri fisik yang sering Masalah keseimbangan, terjadi karenan adanya kerusakan pada
8 cerebellum. Anakdengan pola jalan menggunting akan rawan
ditemui pada anak CP untuk jatuh ke depan.
ialah:
9 Spastik sering berpengaruh pada otot-otot pernafasan.

10 Keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan.


03
MANAJEMEN AFPR
CEREBRAL PALSY
Data Umum Pasien

Nama :Agita Khoirotunnisa

Usia :3 tahun

Jenis kelamin :Perempuan

Alamat :Jalan Tinumbu


Chief of Complaint

“Seorang anak berusia 3 tahun belum mampu berdiri


dan berjalan”
History Taking
Body Image, Body Scheme, Body Languange, dan Atensi

Fisioterapis Ibu Klasifikasi


Apa keluhan utama anak ibu? Anak saya sudah umur 3 tahun tapi belum bisa berdiri dan Body Scheme
berjalan
Kenapa bisa ibu? Saya juga tidak tahu, tapi setiap diajar berdiri sama jalan, ndak mau
ki. Kaku kakinya, terus bengkok lututnya. Sering juga tiba-tiba
tersentak kakinya kalau saya suruh jalan.

Nah, ini terjadi sejak kapan bu kalau boleh Sejak umurnya satu tahun kan sering mi saya ajar jalan, tpi masih
tahu? tidak bisa sampai sekarang. Saya kira masalah waktu ji. Tapi
sekarang 3 tahun mi umurnya belumpi bisa berdiri, jadi keluarga
sarankan untuk periksakan.

Oh, begitu, ibu sudah berkonsultasi dgn Iya sudah, ke dukun anak juga sudah, pergi urut ini anakku, Atensi
dokter? supaya bisa jalan, dan sempat kakinya menapak ji di lantai, tapi
besoknya kaku lagi jadi saya coba bawa ke dokter.

Kapan ibu ke dokter? Terus dokter bilang apa Kemarin, terus anak saya di suruh foto, dan katanya setelah keluar
bu? hasil, ada gangguan di otak kecil, semacam lumpuh begitu, cerebral
palsy katanya
History Taking
Body Image, Body Scheme, Body Languange, dan Atensi

Fisioterapis Ibu Klasifikasi


Terus dokter kasi obat ke ibu untuk anaknya, Iya, diberikan vitamin
atau bagaimana?
Bagaimana perubahannya bu? Belum ada perkembangan yang signifikan

Nah, kalau boleh tau bu, cara melahirkannya Normal ji, tapi tidak cukup 9 bulan melahirkan ka.
itu normal atau caesar mungkin?

Bagaimana keadaannya anak ta waktu Iya menangis


dilahirkan? Apakah menangis? Atau tidak?
History Taking
Body Image, Body Scheme, Body Languange, dan Atensi

Fisioterapis Ibu Klasifikasi


Apakah ibu pernah jatuh sewaktu hamil? Tidak ji juga

Kalau anaknya ibu, apakah pernah jatuh? Tidak juga.

Bagaiman perkembangan umur satu tahunnya Saya rasa normal-normal ji, seperti anak bayi pada umumnya, baru
bu? ini umur 3 tahunnya kenapa tidak bisa pi berdiri sama jalan,

Masih ada gejala lain yang kita lihat dari anak Ituji, agak terbata-bata ki bicara sama kadang kurang fokus ki kalau Body Languange
ta? diajar bicara. Tapi kupikir wajar ji karena masih belajar ji.
Assymetric

INSPEKSI STATIS INSPEKSI DINAMIS


• Anterior: Pasien tidur • Hanya mampu
terlentang; kedua knee merangkak dan duduk
flexi dan ankle plantar namun tidak sempurna
flexi • Saat diberdirikan kaki
• Lateral: Terlihat kifosis pasien jinjit dan knee
pada vertebra semi fleksi
(BODY SCHEME) (BODY LANGUANGE)
PALPASI
• Suhu normal
• Tidak ada oedem
• Ada hypertonus
• Kontur kulit normal
(BODY SCHEME)
Assymetric
Ankle Aktif Pasif
PEMERIKSAAN
Dorso
fleksi
Terbatas Terbatas FUNGSI
Plantar
fleksi
Terbatas Terbatas GERAK
Hip
Fleksi
Aktif
Terbatas
Pasif
Terbatas
DASAR
Eversi Terbatas Terbatas
Ekstensi Terbatas Terbatas
Inversi Terbatas Terbatas
Abduksi Terbatas Terbatas BODY
Adduksi Terbatas Terbatas
SCHEME
Endo Terbatas Terbatas Knee Aktif Pasif
rotasi
Ekso Terbatas Terbatas Fleksi Terbatas Terbatas
rotasi
Ekstensi Terbatas Terbatas
Restrictive

ROM PEKERJAAN
Keterbatasan ROM pada Tidak ada pemeriksaan pekerjaan
semua gerakan di tungkai mengingat umur bayi masih 3 tahun
karena adanya spasitisitas
(Body Scheme)
ADL
Keterbatasan fungsional REKREASI
karena ketidak mampuan Tidak bisa bermain seperti anak
mengkoordinasikan seusianya
gerakan pada tungkai (Body Scheme)
seperti berjalan, berdiri
(Body Scheme)
Tissue Impairtment & Psikogenic Prediction

BODY SCHEME

• Spastisitas Pada Anggota -


Gerak Bawah
• Kontraktur Pada Otot
Penggerak Knee

Gangguan saraf pusat


(UMN)
T Belum dapat dinilai dari
segi psikosomatisnya
Spesific Test

PENGUKURAN
KEMAMPUAN
MOTORIK KASAR PALPASI
GMFM

PEMERIKSAAN
REFLEKS TES
PRIMITIF, REAKSI KESEIMBANGA
OTOMATIS
BODY N
SCHEME
PEMERIKSAAN
SPASTISITAS
SKALA ASWORTH
Pemeriksaan Spastisitas / Tonus Otot
Grup Otot Skore
Skala Asworth
Abduktor Hip 2
0 : Tidak ada peningkatan tonus otot
1 : Ada peningkatan sedikit tonus otot, ditandai Adduktor Hip 2
dengan terasanya tahanan minimal pada
akhir ROM pada waktu sendi digerakkan
Fleksor Hip 2
2 : Ada peningkatan sedikit tonus otot, ditandai Ekstensor Hip 0
adanya pemberhentian gerakan dan diikuti adanya
tahanan minimal sepanjang sisa ROM, tetapi Fleksor Knee 2
secara umum sendi mudah digerakkan
3 : Peningkatan tonus otot lebih nyata sepanjan Ekstensor Knee 0
sebagian besar ROM, tapi sendi masih mudah Dorsal Fleksor Ankle 2
digerakkan
4 : Penigkatan tonus otot sangat nyata, gerakan pasif Plantar Fleksor Ankle 2
sulit dilakukan
5 : Sendi atau ekstremitas kaku/rigid pada gerakan
PALPASI

Hypertonus pada grup otot:


• Abduktor hip
• Adduktor hip
• Fleksor hip
• Fleksor knee
• Plantar fleksor ankle
• Dorsal fleksor ankle
Pengukuran NO DIMENSI SKOR GOAL

Kemampuan
1 A 60,78%
Motorik Kasar 2 B 50,98%
GMFM (GROSS MUSCLE FUNCTION
MEASUREMENT) 3 C 23,52%
Ada 88 ITEM pemeriksaan dalam GMFM:
a) GMFM dimensi A (berbaring): 17 buah
4 D 0%
pemeriksaan 5 E 0%
b) GMFM dimensi B (duduk): 20 buah pemeriksaan
c) GMFM dimensi C (merangkak dan berdiri dengan SCORE 27,56%
tumpuan lutut): 14 buah pemeriksaan
d) GMFM dimensi D (berdiri): 13 buah pemeriksaan
e) GMFM dimensi E (berjalan, berlari dan melompat):
Keterangan penilaian pada GMFM adalah berikut (1) nilai 0
24 buah pemeriksaan tidak dapat melakukan, (2) nilai 1 dapat melakukan hanya
awalnya saja, (3) nilai 2 dapat melakukan sebagian, (4) nilai 3
dapat melakukan semuanya.
Spesific Test

Pemeriksaan Refleks

Pemeriksaan Refleks

ATNR (-)
STNR (-)
Neck righting (-)
Extensor Thrust (-)
Morrow (-)
Paracute (+)
Foot Placement (+)
Babinsky (+)
Tes Keseimbangan
Reaksi keseimbangan saat
duduk, berguling, dan
merangkak.

Interpretasi: saat duduk


kurang mampu menjaga
keseimbangan saat diberi
dorongan dari luar
Diagnosis Fisioterapi

“Belum bisa berdiri dan berjalan dengan mandiri karena adanya spastisitas pada lower
extremity dan kontraktur pada otot penggerak knee sehingga menggangu aktivitas bermain”
usia tumbuh kembang 12 bulan
Problem Fisioterapi

PROBLEM PRIMER PROBLEM SEKUNDER PROBLEM KOMPLEKS


Spastisitas lower extremity Gangguan postur Gangguan Berdiri dan berjalan
Gangguan keseimbangan
Kontraktur otot knee
Tujuan Fisioterapi

Jangka Pendek Jangka Panjang

Mengurangi spastisitas pada lower Mengatasi keterlambatan perkembangan


extremity
Melatih keseimbangan Melatih berdiri dan berjalan

Memperpaiki postur tubuh Pendidikan konduktif

Mengatasi kontaktur
Intervensi Fisioterapi
Intervensi Fisioterapi

NO. PROBLEM Modalitas Metode Dosis


Spastisitas pada lower Exercise therapy Promex
F: 1x per hari
extremity (Body Scheme)
I: 8 hitungan 8x repetisi
1.
T: PROMEX
T: 1 menit
Kontraktur otot knee Exercise therapy Repetitive
F: 1x per hari
(Body Scheme) Stretching exercise
I: 8 hitungan 8x
2. repetisi
T: Stretching Exercise
T: 1 menit
Gangguan keseimbangan Exercise Trompolin Bola F: 1x per hari
(Body Scheme) bermain I: 8 hitungan 8x repetisi
3.
T: pakai Trompolin
T: 1 menit
Intervensi Fisioterapi

Gangguan berjalan (Body Exercise dan modalitas Teknik dasar CP F: 1x per hari
Scheme) alat bantu I: 8 hitungan 8x
4. repetisi
T: teknik dasar CP
T: 1 menit
Gangguan postur (Body Alat bantu Sepatu khusus, back splane, F: 1x per hari
Scheme) paralel bar I: 8 hitungan 8x
repetisi
T: Menggunakan alat
bantu
5. T: 1 menit
Exercise Mobilisais trunk (fleksi, F: 1x per hari
ekstensi, lateral rotasi, dan I: 8 hitungan/gerakan
lateral fleksi) T: PROMEX Exercise
T: 1 menit
Atensi

1. Pasien dibawa berobat ke dokter


2. Pasien meminum obat dari dokter
3. Keluarga pasien mendengarkan masukan dokter
untuk melakukan terapi
4. Pasien mengikuti program intervensi yang diberikan
fisioterapi
Penanaman Memori

Pasien diberikan beberapa latihan yang dapat dilakukan


di rumah (home program) melalui keluarga pasien,
keluarga pasien paham apa yang disampaikan
fisioterapi dan menerapkan di rumah, serta fisioterapis
memberikan pemahaman kepada keluarga pasien agar
melakukan sesuai instruksi dan akan di follow-up
kembali pada jadwal terapi selanjutnya.
Teknik dasar gerakan untuk penderita Cerebral Palsy:

Tahap IV merupakan informasi umum untuk


keluarga
Fisioterapis menginformasikan kepada keluarga
Tahap I merupakan latihan mengontrol kepala dan tangan untuk senantiasa melatihanak dengan teratur dan
Latihan mengontrol kepala dan tangan sangat penting sebagai penuh kasih saying agar anak lebih cepat
tahap awal dari latihan selanjutnya.Mengangkat dan menahan mandiri.Keluarga atau orangtua diajarkan untuk
kepala serta badan melalui penumpuan tangan berguna untuk menggerakkan sendi secara penuh setiap hari
persiapan berguling, merangkan, dan duduk sekitar 3 kali per sendi tanpa disertai gerakan
paksaan.Hal ini untuk memelihara jarak gerak
sendi anak juga untuk mencegah kekakuan.

Tahap II merupakan latihan mengontrol badan untuk duduk


Pada tahap ini, anak diajarkan untuk mempertahanka badannya
Tahap III merupakan latihan mengontrol tungkai untuk tetap tegak sewaktu ia bergerak dari dan hendak
untuk berdiri dan berjalan bersandar pada tangannya. Posisi duudk akan membuat sang
Tujuan tahap ini agar anak dapat mempersiapkan anak mampu melihat kedua tangannya dan menggunakannya.
tungkainya dari duduk berlutut untuk berdiri. Latihan bertujuan agar anak-anak dapat beraktivitas ke segala
arah pada saat duduk, mempersiapkan diri untuk berdiri dan
jongkok dari posisi duduk, dan beraktivitas dari posisi duduk ke
merangkak.
Home Pogram

Kegiatan mandiri
Makan
Untuk Mencegah Deformittas
Mandi
Posisi berbaring telungkup
Berpakaian
Posisi tidur menyamping
Menggunakan tangan dan bermain
Posis tidur terlentang
Posisi duduk
Posisi berdiri

Duduk
bertumpu pada kedua tangan (dalam pangkuan ibu)
Duduk dilantai
Latihlah juga untuk duduk di kursi
Perubahan Persepsi

Awalnya keluarga pasien masih kurang mengenal


fisioterapi. Namun setelah diberikan saran oleh dokter
untuk pergi ke fisioterapi dan menjalani beberapa
program yang sudah di susun, keluarga pasien melihat
adanya peningkatan kesehatan terhadap penyakit yang
di derita anaknya. Sehingga keluarga pasien mengalami
perubahan persepsi, dan melanjutkan program
intervensinya sampai terjadi perubahan yang signifikan
terhadap aktivitas fungsional si paisen.
Evaluasi

No. Problem Parameter Evaluasi Keterangan


Sebelum Sesudah
1. Spastisitas lower Skala 0-2 0-2 Belum ada
extremity Asworth perubahan
nilai
spastisitas
2. Aktifitas fungsional GMFM 27,56% 27,58% ada sedikit
perubahan
AFPR PADA
CEREBRAL PALSY
Problem AFPR Modalitas Dosis
F : 3x/seminggu
I : Senyaman pasien
1 Fungtional activity Berdiri T : Aquatic Therapy
Add your words here,according to your need
Reach
to draw the text box size to graps task
T : 30 menit
F : 1-2x/pekan
Add your words here,according
I : Sekelilingtorumah
your need
Berjalan to draw the text box
T :size
Rekreasi ke taman bermain
dan melatih berjalan
T : 20-30 menit
Add your words here,according to your need
F : Setiap hari
to draw the text box size
I : Senyaman pasien
T : Playing at playground,
through the park, dan aktivitas
olahraga yang disusun
2. Sport and recreation Bermain
sedemikian rupa seperti,
menyusun balok, melempar bola,
Problem AFPR Modalitas Dosis
F : 3x/seminggu
I : Senyaman pasien
1 Fungtional activity Berdiri T : Aquatic Therapy
Add your words here,according to your need
Reach
to draw the text box size to graps task
T : 30 menit
F : 1-2x/pekan
Add your words here,according
I : Sekelilingtorumah
your need
Berjalan to draw the text box
T :size
Rekreasi ke taman bermain
dan melatih berjalan
T : 20-30 menit
Add your words here,according to your need
F : Setiap hari
to draw the text box
I :size
Senyaman pasien
Sport and recreation (Play, T : Permainan dan aktivitas
recreation, and sports olahraga yang disusun
participation have important
2.
effects on general development
Bermain sedemikian rupa seperti,
and are essential elements for menyusun balok, melempar bola,
childhood and adolescence ) menyusung angka dan huruf,etc.
Problem AFPR Modalitas Dosis
F : 1-2x/pekan
I : Outdoor
Outdoor active recreation T : Menggunakan kursi roda dan alat
Add your words here,according
bantu jalan to your need
to draw the text box
T :size
30 menit

F : Setiap hari
I : Senyamantopasien
Add your words here,according your need
T :size
to draw the text box Latihan memegang sendok
3 Activity Daily Living Eating, Clothing dan membawa makanan ke
mulut , Latihan mengancing baju
sendiri
T : 30 sekon to your need
Add your words here,according
to draw the text box size

Anda mungkin juga menyukai