2. Sebutkan otot penggerak utama dan bantu saat inspirasi dan ekspirasi
Ispirasi
Otot utama : m.diafragma , m. Intercostalis external
Otot bantu : m.Sternocleidomatoid , m. Upper trapezius, Mm. Scaleni, m. Serratus
anterior, m. Pectoralis mayor, m. Pectoralis minor
Ekspirasi
Otot utama : m.intercostalis internal
Otot bantu : Otot abdominalis : m.rectus abdominis internal, m.rectus abdominis
eksternal dan m.rectus abdominis transversal
b. SOPT
SOPT (sindroma obstruksi pasca tuberkulosis) adalah salah satu komplikasi yang
bisa bisa terjadi pada mantan penderita TB (tuberkulosis). Kondisi ini bisa
membuat penderitanya mengalami batuk berdahak, sesak napas, dan kemampuan
ekspansi rongga dada saat bernapas pun menurun.
c. Pneumonia
Pneumonia adalah kondisi inflamasi yang terjadi saat seseorang mengalami
infeksi pada kantung-kantung udara dalam paru-paru. Kantung udara yang
terinfeksi tersebut akan terisi oleh cairan maupun pus (dahak purulen). Gangguan
ini dapat menyebabkan batuk berdahak atau bernanah, demam, menggigil, hingga
kesulitan bernapas.
d. Bronchitis kronis
Bronkitis kronis adalah peradangan dan pembengkakan yang memengaruhi
saluran udara atau saluran bronkus dalam waktu yang relatif lama. Ketika saluran
bronkus meradang, penderitanya akan mengalami batuk lebih sering disertai
dengan dahak berwarna. bronkitis kronis dapat bertahan dalam bentuk batuk
berdahak yang berlangsung setidaknya 3 bulan dalam 1 tahun, selama 2 tahun
berturut-turut.
e. Emphysema
Penyakit emfisema adalah salah satu jenis penyakit kronis yang terjadi di bagian
alveolus atau kantung udara di organ paru-paru. Penyakit ini merusak bagian
kantung udara yang seiring berjalannya waktu akan semakin buruk hingga
membentuk sebuah kantong besar. Kantong besar ini sendiri terbentuk dari
banyak alveolus kecil yang telah pecah.
f. Atelectasis
Adalah kolapsnya seluruh atau bagian paru-paru atau area lobus paru. Yang terjadi
ketika alveoli mengempis atau mungkin diisi dengan cairan alveolar.
g. Bronkhietasis
Bronkiektasis adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan jumlah batuk
menetap yang diikuti oleh peningkatan lendir yang berwarna-kekuningan secara
berlebihan dan mungkin sangat tebal. Hal ini disebabkan oleh peradangan kronis
dan infeksi dari saluran pernafasan besar di paru-paru (pipa bronkus),
menyebabkan kerusakan ireversibel dan pelebaran yang abnormal.
h. Astma bronkhiale
Asma bronkial termasuk penyakit asma yang paling umum terjadi. Penyakit ini
dapat menyebabkan jalan napas paru membengkak dan menyempit, sehingga jalur
udara menghasilkan lendir yang berlebihan. Kondisi ini membuat penderitanya
sulit bernapas, yang sering diikuti juga batuk, napas pendek, dan napas berbunyi
(mengi).
i. Efusi pleura
Efusi pleura adalah penumpukan cairan di rongga pleura. Rongga ini terletak di
antara lapisan pleura yang membungkus paru-paru dengan lapisan pleura yang
menempel di dinding dalam rongga dada. Kondisi ini umumnya terjadi akibat
komplikasi penyakit, seperti gagal jantung kongestif dan sirosis.
j. COVID-19
Corona Virus Disease 2019 atau yang biasa disingkat COVID-19 adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis koronavirus.
Penderita COVID-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan
bernafas.
Bronkus Apikal Lobus Posterior Kanan dan Kiri Atas Duduk membungkuk, kedua
kaki ditekuk, kedua tangan memeluk tungkai atau bantal.
9. Jelaskan Teknik ACBT yang diketahui
Tahapan Teknik Pernapasan ACBT
Teknik pernapasan Active Cycle of Breathing Technique (ACBT) dimodifikasi oleh
dokter sesuai dengan kondisi pasien. Namun, tahapan paling umum dari teknik
pernapasan ini adalah sebagai berikut:
1. Kontrol Pernapasan
Mengontrol pernapasan menjadi lembut dan perlahan memungkinkan Anda
untuk merasa relaks dan konsentrasi.
Melansir Cystic Fibrosis Foundation, cara terbaik untuk melakukan tahapan
ini adalah dengan meletakkan satu tangan di perut saat bernapas.
Setelah itu, bernapaslah dengan lembut sehingga Anda mengendurkan saluran
udara.
Dengan teknik mengerutkan bibir saat menghembuskan napas, Anda akan
menciptakan tekanan balik di saluran udara. Hal ini membuat saluran udara
terbuka lebih lama. Ulangi kontrol pernapasan selama 6 kali napas sebelum ke
tahap selanjutnya.
2. Latihan Ekspansi Paru
Pada tahap ini, Anda harus menarik napas dalam-dalam dan menahannya
selama kurang lebih 3 detik. Setelahnya, embuskan napas secara perlahan atau
tanpa memaksa udara keluar.
Tahapan ini membuat udara turun ke bagian bawah paru-paru, sehingga
mempermudah dahak untuk keluar.
3. Teknik Huffing
Tahapan ini memaksa dahak naik dan keluar dari paru-paru. Untuk melakukan
teknik huffing secara efektif, berdirilah di hadapan cermin.
Ambil napas normal, lalu embuskan udara seolah-olah Anda sedang
meniupkan udara ke cermin.
4. Batuk
Tahapan ini memungkinkan Anda untuk mengeluarkan dahak dari
mulut. Batuk muncul dan akan selesai ketika dahak telah keluar dari paru-paru.
Segmental breathing
Segmental breathing merupakan latihan pernafasan dengan teknik
melakukan inspirasi secara dalam dan melakukan ekspirasi secara
rileks, dengan memberikan stimulasi pada bagian thoraks yang
mengalami penurunan
.
b. Menurunkan kinerja pernapasan
Purse lip breathing
Pursed lip breathing (PLB) adalah teknik pernapasan yang terdiri dari
mengeluarkan napas melalui bibir yang mengerut (kerucut) dan
bernapas melalui hidung dengan mulut tertutup.
o Rilekskan leher dan bahu Anda.
o Jaga mulut tetap tertutup, tarik napas perlahan melalui hidung
selama 2 hitungan.
o Kerutkan atau kerutkan bibir Anda seolah-olah Anda akan bersiul.
o Buang napas perlahan dengan meniupkan udara melalui bibir yang
mengerucut selama 4 hitungan.
Diagfragma breathing
Diaphragmatic Breathing Exercise merupakan latihan pernafasan yang
merelaksasikan otot-otot pernafasan saat melakukan inspirasi dalam.
Untuk melakukannya:
1. Berbaring telentang dengan lutut sedikit ditekuk dan kepala di
atas bantal.
2. Anda dapat meletakkan bantal di bawah lutut sebagai penyangga.
3. Letakkan satu tangan di dada bagian atas dan satu tangan di
bawah tulang rusuk, memungkinkan Anda merasakan gerakan
diafragma.
4. Tarik napas perlahan melalui hidung, rasakan perut menekan ke
tangan Anda.
5. Jaga tangan Anda yang lain setenang mungkin.
6. Buang napas menggunakan bibir yang mengerucut saat Anda
mengencangkan otot perut, menjaga tangan bagian atas tetap
diam.