Anda di halaman 1dari 30

EFEKTIVITAS PENAMBAHAN KINESIO TAPING

PADA TENDON AND NERVE GLIDING EXERCISE


DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN
FUNGSIONAL CARPAL TUNNEL SYNDROME

Bayu Tri Ananda


(201410301068)
S1 FISIOTERAPI
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
Latar Belakang
Kasus Carpal Tunnel Syndrome (CTS) berkembang pada pengguna
komputer dengan aktivitas mengetik dan menggunakan mouse mengingat
saat ini frekuensi penggunaan komputer meningkat baik dalam dunia industri
maupun lainnya. Tahun 2010, kurang lebih terdapat 260.000 operasi Carpal
Tunnel Syndrome tiap tahun, dimana 47% dari kasus tersebut disebabkan
karena faktor pekerjaan atau hobi yang biasa dilakukan. Rentang prevalensi
CTS di populasi dunia antara 2,7% - 5,8% (Septiawati et al., 2013).

Di Indonesia sendiri sampai saat ini belum dikethaui secara pasti angka
kejadian kasus Carpal Tunnel Syndrome, namun dari beberapa penelitian yang
sudah dilakukan mendapatkan hasil bahwa para pekerja dan hobi positif
mengalami CTS. Menurut Ken, et al. (2016) dari total 50 petugas juru ketik di
Kecamatan Malayang Kota Manado sebanyak 30 sample terdapat 60% yang
mengalami keluhan CTS.
Seriousness case of the problem
Carpal Tunnel Syndrome adalah salah satu dari 3 jenis penyakit yang

tersering di dalam golongan Cummulative Trauma Disorders (CTD) dengan

prevalensi sebesar 40%, sedangkan CTD merupakan penyebab lebih dari 50%

penyakit akibat kerja pada anggota gerak atas (Wibawa & Tianing, 2014).
COMUNITY CONCERN

Menurut pandangan islam dalam Alqur’an surat Al - israa’ ayat 27 :

Artinya :“Sesungguhnya pemboros – pemboros itu adalah saudara saudara

syaitan itu adalah sangat ingkat kepada Tuhannya”. Dalam surat Al israa ayat 27

menegaskan segala hal yang tidak bermanfaat atau terkesan berlebihan adalah

bentuk dari makar setan agar hidup dalam hidup manusia melakukan hal yang sia

sia. Karena kita tahu hidup didunia ini sejatinya hanyalah untuk beribadah, meski

sebenarnya hidup didunia ini memang hanyalah sebuah permainan yang tidaklah

kita harus membuat permainan lagi.


Rumusan Masalah

 Apakah ada efektifitas pemberian tendon and nerve gliding


exercise dalam meningkatkan kemampuan fungsional carpal
tunnel syndrome ?
 Apakah ada efektivitas pemberian kinesio taping dalam
meningktakan kemampuan fungsional carpal tunnel syndrome ?
 Apakah ada efektivitas penambahan kinesio taping pada tendon
and nerve gliding exercise dalam meningktakan kemampuan
fungsional carpal tunnel syndrome?
Manfaat penelitian
• Bagi Fisioterapi
a. Dalam penelitian ini fisioterapi diharapkan mampu memberikan alternatif
intervensi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan fungsional pada
carpal tunnel syndrome.
b. Memberikan wawasan mengenai Efektivitas penambahan kinesio taping pada
tendon and nerve gliding exercise dalam meningkatkan kemampuan fungsional carpal
tunnel syndrome.
• Bagi Peneliti
Memberikan pengetahuan tentang efektivitas penambahan kinesio taping pada
tendon and nerve gliding exercise dalam meningkatkan kemampuan fungsinal
carpal tunnel syndrome dan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
Keaslian Penelitian

• Geler, et al. (2016) dengan judul kinesiotaping as an alternative treatment method


for carpal tunnel syndrome.
• Dwi (2016) dengan judul Efektivitas Mobilisasi Saraf dan Nerve Gliding Dalam
Penurunan Nyeri Carpal Tunnel Syndrome.
• Ardelia (2013) dengan judul pengaruh kinesio taping terhadap penurunan nyeri
kasus carpal tunnel syndrome pada operator komputer di pabelan.
Defenisi dan Faktor CTS
Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah salah satu sindrom kumpulan gejala akibat
penekanan saraf medianus di pergelangan tangan yang paling umum terjadi di saraf tepi.
Saraf medianus mengalami perubahan akut akibat yang paling banyak berhubungan dengan
pekerjaan dan lebih sering terjadi pada orang yang melakukan pekerjaan yang memerlukan
tindakan berulang, penerapan kekuatan yang signifikan dan posisi yang tidak nyaman pada
pergelangan tangan. (Yoo, 2015).

Carpal tunnel syndrome terjadi secara kronis karena faktor mekanik dan faktor vaskuler :
 1. Faktor vaskuler berupa tekanan yang kuat, lama, dan berulang-ulang yang nantinya akan
menyebabkan peningkatan tekanan intravaskuler, sehingga aliran darah intravaskuler akan
melambat dan merusak jaringan endotel, sehingga akan menyebabkan nyeri lokal.
 2. Dan faktor mekanik yaitu berupa gerakan berulang dengan kontraksi yang kuat sehingga
dapat menimbulkan pembengkakan jaringan di sekeliling tendon bagian dalam terowongan
karpal, kemudian menimbulkan tekanan pada nervus medianus. (Dwi & kurniati, 2017)
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala pada CTS menurut (Ayu dan Widjati, 2014) antara lain
adalah:
1) Gangguan sensorik
CTS menimbulkan gejala utama yang ditandai dengan adanya rasa
kesemutan, rasa nyeri dan kehilangan rasa (mati rasa), tangan kaku, otot
tangan lemah hingga terjadi atrofi otot.Gejala awal biasanya adalah
parestesia, rasa baal (numbness) dan rasa seperti terkena aliran listrik
(tingling) pada ibu jari, telunjuk, jari tengah dan setengah sisi radial jari
manis, walaupun kadang – kadang dirasakan mengenai seluruh jari serta
diikuti nyeri.
2) Gangguan motorik
Adanya berbagai keluhan tersebut dapat mengurangi tingkat aktivitas
sehari-hari serta membatasi fungsi pergelangan tangan pada tahap lebih
lanjut kelemahan pada tangan juga bisa dijumpai yang sering dinyatakan
dengan keluhan adanya kesulitan yang dialami penderita sewaktu
menggenggam.
Patofisiologi
Terjadinya entrapment neuropati yang menggabungkan fenomena kompresi
dan daya tarik pada terowongan karpal. Kompresi saraf dan traksi dapat
menyebabkan gangguan mikrosirkulasi intraneural lesi pada selubung myelin
dan akson, serta perubahan di jaringan ikat pendukung. Entrapment dari saraf
perifer terjadi sebagai akibat dari perjalanannya melalui kompartemen anatomis
yang telah menjadi menebal atau terlalu ketat, mengakibatkan fungsi yang
berubah di nervus median menjadi tertekan sehingga menghambat jalnnya
sirkulasi darah, dan persyarafan (Moutasem,2015).
Intervensi
a. Kinesio taping
Kinesio taping bertujuan untuk dapat meningkatkan ruang antara kulit dan otot
sehingga dapat mengurangi tekanan lokal, meningkatkan sirkulasi dan drainase
limfatik. Dari efek yang didapatkan memungkinkan pergerakan yang maksimal dari
otot dan sendi, adanya tarikan pada kulit oleh pita perekat (taping) akibat dari
proses tersebut dapat menurunkan rasa nyeri, mengurangi spasme otot. Aplikasi
KT Posisi elbow ekstensi ,wrist extensi, dan radial deviasi . Aplikasi kinesio taping
dari from hand ke medial epicondylus dengan ketegangan 15% - 25% dan pada saat
di medial epicondylus tidak ada penarikan. Dosis Kinesiotaping dilakukan Pola 1
pada awal minggu sampai lima hari dan istirahat 2 hari dilakukan selama 4 minggu.
Kinesio taping dapat merangsang beberapa
proses fisiologis tubuh seperti meningkatkan fungsi
otot, menurunkan tonus otot, melancarkan sistem
limfatik, dan mekanisme analgesik endogen serta
meningkatkan mikrosirkulasi. Kinesio taping
memiliki pengaruh recoil yang dapat mengangkat
kulit dan memberikan ruang pemisah antar kulit
Gambar 2.5 : Aplikasi Kinesio taping
untuk menormalisasikan tonus otot, mengurangi
(Geler, et al 2016)
nyeri, mengoreksi posisi jaringan dan merangsang
mechanoreseptor (Rania R., 2013).
b. Tendon and Nerve gliding Exercise

Tendon Gliding Exercise merupakan suatu latihan yang sering disarankan


pada terapi tangan untuk mencegah perlengketan jaringan dan mendorong
perbaikan tendon di sekitar nerve medianus. Median nerve gliding Exercise
secara bertahap mengulur jaringan di sekeliling saraf medianus untuk
menggeser saraf melewati terowongan karpal.

Dosis Tendon and Nerve gliding Exercise Menurut Kaur et al (2016),


Tendon and Nerve gliding Exercise dilakukan selama 3 minggu. Dalam 1 hari
terdiri dari 5 sesi latihan. 1kali sesi latihan terdiri dari 10 kali repitisi. Setiap
posisi dilakukan selam 5 detik.
Gambar 2.5 : Tendon and Nerve Gliding

Exercise
Kerangka Konsep
a. R.cedera, G. Muskuloskeletal
F. INTERNAL b. usia & Indeks massa tubuh
c. j. kelamin
CTS d. Diabetes

F. EKSTERNAL a. Terhambtnya sirkulasi jaringan


b. Terjadinya perlengketan dan
penebalan pada tendn, jaringan
a. Gerakan Berulang sekeliling saraf medianus.
b. Penggunaan Gaya yg kuat c. Terjadinya penekanan pada saraf
c. Postur pergelangan tangan medianus.
d. Kombinasi G. Berulang & G. Yg kuat
e. Getaran
Pem. Spesifik

Pengukuran
Kemampuan
Fungsional
Tendon & Nerve Kinesio Taping Kinesio taping + Tendon &
Gliding Nerve Gliding

a. Meningkatkan Sirkulasi a. Merangsang self recovery


b. Meregangkan Jaringan b. Melepaskan perlengketan
c. Meningkatkan Kekuatan jaringan.
Otot c. Menjaga gerakan dll

Mengurangi Peningkatan
Nyeri Kemampuan
Fungsional
Hipotesis
1. Ada efktifitas pemberian Tendon and Nerve gliding Exercise dalam
meningkatkan kemampuan fungsional carpal tunnel syndrome.
2. Ada efektifitas pemberian Kinesio taping dalam meningkatkan
kemampuan fungsional carpal tunnel syndrome.
3. Ada efektivitas penambahan Kinesio taping pada Tendon and Nerve
gliding Exercise dalam meningkatkan kemampuan fungsional carpal
tunnel syndrome.
Metode Penelitian
A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian experimental. Menggunakan


rancangan penelitian dengan pre dan post test three group disgn untuk
mengetahui pengaruh kelompok perlakuan ke satu diberikan kinesio
taping, kelompok perlakuan kedua diberikan tendon and nerve gliding
exercise, dan kelompok ketiga diberikan perlakuan kinesio taping pada
tendon and nerve gliding exercise.
b. Variabel Penelitian

Variabel bebas Variabel Terikat


Kinesio Taping & Kemampuan
Tendon and Nerve Fungsional Carpal
Gliding Exercise Tunnel Syndrome

Keterangan :

: variabel yang diteliti

: Pengaruh variabel bebas


Kemampuan fungsional adalah aktivitas keseharian diri tanpa ada keterbatasan
dalam melakukan kegiatansehari – hari seperti perawatan diri, bekerja, rekreasi dan
segala sesuatu aktivitas yang menggunakan pergelangan tangan, yang diukur
menggunakan Patient Wrist Evaluation (PRWE). PRWE terdiri dari 15 item kuisioner,
masing – masing pertanyaan bernilai 0 – 10, yang terdiri dari 5 pertanyaan untuk menilai
nyeri pada pergelangan tangan, 4 pertanyaan dalam melakukan kegiatan sehari – hari,
dan 6 pertanyaan dalam kegiatan khusus. Dengan menggunakan skala data yang terdiri
dari 0 – 100 ( 0 = tidak mengalami gangguan, 100 = tidak dapat melakukan aktivitas).
Validitas dan Reabilitas
1) Realibilitas dan validitas PRWE

Dari beberapa penelitian yang dilakukan, metode Intraclass correlation

coefficient (ICC) digunakan untuk menentukan reliabilitas test-retest dari

ukuran untuk menilai dari instrumen PRWE yang hasilnya Nilai

ICC>0,75menunjukkan reliabilitas yang sangat baik.Beberapa hasil yang

telah dijalankan dan dibandingkan dari penelitian didapatkan kesimpulan

nilai ukuran dari instrumen PRWE Nilai r> 0,70 menunjukkan validitas

konstruksi yang sangat baik.


1. Kinesio taping
Tape 1 dengan cara mengukur panjang kinesio taping dengan lebar 5cm dan keraptan
0,5mm diukur dari siku ke 3 jari tengah, kemudian dibuat 2 lubang untuk menempelkan
kinesio taping tanpa penarikan sampai dorsum of the hand. Posisi Elbow ekstensi,wrist
extensi, dan radial deviasi. Tape 2 dari from hand ke medial epicondylus dengan
ketegangan 15% - 25% dan pada saat di medial epicondylus tidak ada penarikan. untuk
digunakan selama 5 hari dalam satu minggu dan 2 hari istirahat dilakukan selama 4
minggu

2. Tendon and Nerve Gliding Exercise


Tendon Gliding dan Nerve Gliding diulangi sebanyak 10 kali yang
dihitung 1 sesi latihan. Peneliti akan meminta pasien melakukan 5 sesi latihan
per hariantara lain, pagi hari 2 sesi latihan, siang hari 2 sesi latihan dan malam
hari 1 sesi latihan, dilakukan selama 4 minggu.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pemain game online di
warung internet game online Jl. Kenari caturtunggal,
Kecamatan. Depok, Kabupaten Sleman Yogyakarta, yang
bermain game online perhari minimal sebanyak 5 jam atau
lebih, dan dilakukan tiap hari

Dari perhitungan Rumus Pocock dibutuhkan sampel sebanyak


21 orang. Untuk itu dibutuhkan penambahan sampel dari tempat
yang berbeda namun dengan ciri dan karakteristik tempat yang
sama dengan tempat pertama sebanyak 6 orang dari Net
Imperium Game Online.
Etika Penelitian
1. Lembar persetujuan (Informed consent)

2. Anonimity

3. Confidentiality
a. Kriteria Inklusi
1) Pemain game online
2) Bermain game online 5 jam atau lebih dalam sehari
3) Positif phalent dan tinel test
4) Jenis kelamin laki – laki
5) Usia 20 th ke atas
6) Bersedia menjadi sample yang dibuktikan dengan menandatangani inform consent.
b. Kriteria eksklusi
1) Memiliki riwayat cidera/fraktur pada pergelangan tangan
2) Infeksi penyakit kulit
3) Adanya luka bakar atau pendarahan pada pergelangan tangan.
4) Subyek menolak menjadi responden
c. Kireteria Sample Drop Out
1) Pada saat penelitian berlangsung terjadi hal yang tidak diinginkan seperti cedera, dll
2) Mengundurkan diri sebagai sampel dengan alasan tertentu
3) Tidak mentaati prosedur penelitian
Alat dan metode pengumpulan data
Alat dan bahan yang digunkan dalam penelitian adalah sebagai
berikut :
1) Kinesio taping
2) Leaflet latihan Tendon and nerve gliding exercise
3) Alkohol swipe
4) Tisue
5) Alat tulis
6) Lembar assesment Patient Rate Wrist Evaluation (PRWE) yaitu lembar berupa
pertanyaan terbuka, meiputi nama, usia, gejala yang dialami, kesulitan beraktivitas yang
dialami dan tes dengan Phalen dan Tinel test.
1. Pengumpulan Data
1) Meminta persetujuan pasien untuk menjadi sampel penelitian
2) Mengisi formulir data diri
3) mengambil sampel dengan kriteria inklusi dan eksklusi
4) melakukan pendekatan pada responden dan menjelaskan tujuan penelitian
5) melakukan wawancara (assesment) singkat
6) melakukan tes spesifik Tinel test dan Phalen test serta evaluasi kemampuan
fungsional.
7) Peneliti meminta sampel untuk mengambil nomor undian untuk menentukan
perlakuan.
8) pemberian intervensi kinesio taping dan tendon and nerve gliding
exercisepada pasien sesuai dengan nomor undian yang didapat.
9) Peneliti melakukan analisa data dan pembuatan laporan hasil penelitian.
Metode pengolahan dan analisa data
Data procecing
1. editing
2. Coding
3. tabulation

Data analisi
1. Statitic deskriptive
2. Normality test
3. Homogenity test
a. Hipotesis 1
Ha : Ada pengaruh tendon and nerve gliding exercise terhadap peningkatan kemampuan fungsional
carpal tunnel syndrome
Ho : Tidak ada pengaruh tendon and nerve gliding terhadap peningkatan kemampuan fungsional
carpal tunnel syndrome.
b. Hipotesis 2
Ha : Ada efektivitas kinesio taping dan terhadap peningkatan kemampuan fungsional carpal
tunnel syndrome
Ho : Tidak ada efektivitaskinesio taping terhadap peningkatan kemampuan fungsional carpal
tunnel syndrome.
c. Hipotesis 3
Ha : Ada efektivitas kinesio taping dan terhadap peningkatan kemampuan fungsional carpal tunnel syndrome

Ho : Tidak ada efektivitas kinesio taping terhadap peningkatan kemampuan fungsional carpal tunnel syndrome.
TERIMAKASIH
WASSALAMUALAIKUM, WR WB

Anda mungkin juga menyukai