Di Indonesia sendiri sampai saat ini belum dikethaui secara pasti angka
kejadian kasus Carpal Tunnel Syndrome, namun dari beberapa penelitian yang
sudah dilakukan mendapatkan hasil bahwa para pekerja dan hobi positif
mengalami CTS. Menurut Ken, et al. (2016) dari total 50 petugas juru ketik di
Kecamatan Malayang Kota Manado sebanyak 30 sample terdapat 60% yang
mengalami keluhan CTS.
Seriousness case of the problem
Carpal Tunnel Syndrome adalah salah satu dari 3 jenis penyakit yang
prevalensi sebesar 40%, sedangkan CTD merupakan penyebab lebih dari 50%
penyakit akibat kerja pada anggota gerak atas (Wibawa & Tianing, 2014).
COMUNITY CONCERN
syaitan itu adalah sangat ingkat kepada Tuhannya”. Dalam surat Al israa ayat 27
menegaskan segala hal yang tidak bermanfaat atau terkesan berlebihan adalah
bentuk dari makar setan agar hidup dalam hidup manusia melakukan hal yang sia
sia. Karena kita tahu hidup didunia ini sejatinya hanyalah untuk beribadah, meski
sebenarnya hidup didunia ini memang hanyalah sebuah permainan yang tidaklah
Carpal tunnel syndrome terjadi secara kronis karena faktor mekanik dan faktor vaskuler :
1. Faktor vaskuler berupa tekanan yang kuat, lama, dan berulang-ulang yang nantinya akan
menyebabkan peningkatan tekanan intravaskuler, sehingga aliran darah intravaskuler akan
melambat dan merusak jaringan endotel, sehingga akan menyebabkan nyeri lokal.
2. Dan faktor mekanik yaitu berupa gerakan berulang dengan kontraksi yang kuat sehingga
dapat menimbulkan pembengkakan jaringan di sekeliling tendon bagian dalam terowongan
karpal, kemudian menimbulkan tekanan pada nervus medianus. (Dwi & kurniati, 2017)
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala pada CTS menurut (Ayu dan Widjati, 2014) antara lain
adalah:
1) Gangguan sensorik
CTS menimbulkan gejala utama yang ditandai dengan adanya rasa
kesemutan, rasa nyeri dan kehilangan rasa (mati rasa), tangan kaku, otot
tangan lemah hingga terjadi atrofi otot.Gejala awal biasanya adalah
parestesia, rasa baal (numbness) dan rasa seperti terkena aliran listrik
(tingling) pada ibu jari, telunjuk, jari tengah dan setengah sisi radial jari
manis, walaupun kadang – kadang dirasakan mengenai seluruh jari serta
diikuti nyeri.
2) Gangguan motorik
Adanya berbagai keluhan tersebut dapat mengurangi tingkat aktivitas
sehari-hari serta membatasi fungsi pergelangan tangan pada tahap lebih
lanjut kelemahan pada tangan juga bisa dijumpai yang sering dinyatakan
dengan keluhan adanya kesulitan yang dialami penderita sewaktu
menggenggam.
Patofisiologi
Terjadinya entrapment neuropati yang menggabungkan fenomena kompresi
dan daya tarik pada terowongan karpal. Kompresi saraf dan traksi dapat
menyebabkan gangguan mikrosirkulasi intraneural lesi pada selubung myelin
dan akson, serta perubahan di jaringan ikat pendukung. Entrapment dari saraf
perifer terjadi sebagai akibat dari perjalanannya melalui kompartemen anatomis
yang telah menjadi menebal atau terlalu ketat, mengakibatkan fungsi yang
berubah di nervus median menjadi tertekan sehingga menghambat jalnnya
sirkulasi darah, dan persyarafan (Moutasem,2015).
Intervensi
a. Kinesio taping
Kinesio taping bertujuan untuk dapat meningkatkan ruang antara kulit dan otot
sehingga dapat mengurangi tekanan lokal, meningkatkan sirkulasi dan drainase
limfatik. Dari efek yang didapatkan memungkinkan pergerakan yang maksimal dari
otot dan sendi, adanya tarikan pada kulit oleh pita perekat (taping) akibat dari
proses tersebut dapat menurunkan rasa nyeri, mengurangi spasme otot. Aplikasi
KT Posisi elbow ekstensi ,wrist extensi, dan radial deviasi . Aplikasi kinesio taping
dari from hand ke medial epicondylus dengan ketegangan 15% - 25% dan pada saat
di medial epicondylus tidak ada penarikan. Dosis Kinesiotaping dilakukan Pola 1
pada awal minggu sampai lima hari dan istirahat 2 hari dilakukan selama 4 minggu.
Kinesio taping dapat merangsang beberapa
proses fisiologis tubuh seperti meningkatkan fungsi
otot, menurunkan tonus otot, melancarkan sistem
limfatik, dan mekanisme analgesik endogen serta
meningkatkan mikrosirkulasi. Kinesio taping
memiliki pengaruh recoil yang dapat mengangkat
kulit dan memberikan ruang pemisah antar kulit
Gambar 2.5 : Aplikasi Kinesio taping
untuk menormalisasikan tonus otot, mengurangi
(Geler, et al 2016)
nyeri, mengoreksi posisi jaringan dan merangsang
mechanoreseptor (Rania R., 2013).
b. Tendon and Nerve gliding Exercise
Exercise
Kerangka Konsep
a. R.cedera, G. Muskuloskeletal
F. INTERNAL b. usia & Indeks massa tubuh
c. j. kelamin
CTS d. Diabetes
Pengukuran
Kemampuan
Fungsional
Tendon & Nerve Kinesio Taping Kinesio taping + Tendon &
Gliding Nerve Gliding
Mengurangi Peningkatan
Nyeri Kemampuan
Fungsional
Hipotesis
1. Ada efktifitas pemberian Tendon and Nerve gliding Exercise dalam
meningkatkan kemampuan fungsional carpal tunnel syndrome.
2. Ada efektifitas pemberian Kinesio taping dalam meningkatkan
kemampuan fungsional carpal tunnel syndrome.
3. Ada efektivitas penambahan Kinesio taping pada Tendon and Nerve
gliding Exercise dalam meningkatkan kemampuan fungsional carpal
tunnel syndrome.
Metode Penelitian
A. Rancangan Penelitian
Keterangan :
nilai ukuran dari instrumen PRWE Nilai r> 0,70 menunjukkan validitas
2. Anonimity
3. Confidentiality
a. Kriteria Inklusi
1) Pemain game online
2) Bermain game online 5 jam atau lebih dalam sehari
3) Positif phalent dan tinel test
4) Jenis kelamin laki – laki
5) Usia 20 th ke atas
6) Bersedia menjadi sample yang dibuktikan dengan menandatangani inform consent.
b. Kriteria eksklusi
1) Memiliki riwayat cidera/fraktur pada pergelangan tangan
2) Infeksi penyakit kulit
3) Adanya luka bakar atau pendarahan pada pergelangan tangan.
4) Subyek menolak menjadi responden
c. Kireteria Sample Drop Out
1) Pada saat penelitian berlangsung terjadi hal yang tidak diinginkan seperti cedera, dll
2) Mengundurkan diri sebagai sampel dengan alasan tertentu
3) Tidak mentaati prosedur penelitian
Alat dan metode pengumpulan data
Alat dan bahan yang digunkan dalam penelitian adalah sebagai
berikut :
1) Kinesio taping
2) Leaflet latihan Tendon and nerve gliding exercise
3) Alkohol swipe
4) Tisue
5) Alat tulis
6) Lembar assesment Patient Rate Wrist Evaluation (PRWE) yaitu lembar berupa
pertanyaan terbuka, meiputi nama, usia, gejala yang dialami, kesulitan beraktivitas yang
dialami dan tes dengan Phalen dan Tinel test.
1. Pengumpulan Data
1) Meminta persetujuan pasien untuk menjadi sampel penelitian
2) Mengisi formulir data diri
3) mengambil sampel dengan kriteria inklusi dan eksklusi
4) melakukan pendekatan pada responden dan menjelaskan tujuan penelitian
5) melakukan wawancara (assesment) singkat
6) melakukan tes spesifik Tinel test dan Phalen test serta evaluasi kemampuan
fungsional.
7) Peneliti meminta sampel untuk mengambil nomor undian untuk menentukan
perlakuan.
8) pemberian intervensi kinesio taping dan tendon and nerve gliding
exercisepada pasien sesuai dengan nomor undian yang didapat.
9) Peneliti melakukan analisa data dan pembuatan laporan hasil penelitian.
Metode pengolahan dan analisa data
Data procecing
1. editing
2. Coding
3. tabulation
Data analisi
1. Statitic deskriptive
2. Normality test
3. Homogenity test
a. Hipotesis 1
Ha : Ada pengaruh tendon and nerve gliding exercise terhadap peningkatan kemampuan fungsional
carpal tunnel syndrome
Ho : Tidak ada pengaruh tendon and nerve gliding terhadap peningkatan kemampuan fungsional
carpal tunnel syndrome.
b. Hipotesis 2
Ha : Ada efektivitas kinesio taping dan terhadap peningkatan kemampuan fungsional carpal
tunnel syndrome
Ho : Tidak ada efektivitaskinesio taping terhadap peningkatan kemampuan fungsional carpal
tunnel syndrome.
c. Hipotesis 3
Ha : Ada efektivitas kinesio taping dan terhadap peningkatan kemampuan fungsional carpal tunnel syndrome
Ho : Tidak ada efektivitas kinesio taping terhadap peningkatan kemampuan fungsional carpal tunnel syndrome.
TERIMAKASIH
WASSALAMUALAIKUM, WR WB