Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 2, No.

2, Tahun 2018, ISSN 2548-8716

PERBEDAAN PENGARUH TERAPI SINAR INFRA MERAH DAN


BACK EXERCISE TERHADAP NYERI PUNGGUNG BAWAH

Eko Budi Prasetyo


Prodi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan
Email :hasan143173@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study to determine differences in the effect of back exercises
to increase flexibility of the spine, the lower back pain and spinal flexibility, and
to investigate the interaction between type of therapy , low back pain.Type of
research is that the study is a quasi-experimental, with a pretest - posttest design
approach . With the method of taking samples is purposive incidental sampling
through inspection procedures to establish the diagnosis of lower back pain.The
results in this study are reduction in lower back pain and increase spinal flexibility
but there is no effect and a significant interaction between the type of physical
therapy to increase flexibility and decrease lower back pain , then there is no
significant difference between the type of therapy to lower back pain. Based on
the conclusions obtained the following results : The type of physical therapy
infrared and william flexi exercise compared with other types of physical therapy
infrared and Mc . Kenzie exercise.

Keywords: Lower Back Pain, types of physical therapy

PENDAHULUAN aspek kehidupan masyarakat


Manusia memiliki aktivitas yang terutama dalam bidang kesehatan,
bermacam - macam dalam usaha diikuti pula dengan bertambahnya
memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal masalah kesehatan di kalangan
ini menuntut manusia untuk masyarakat yang berupa gangguan
memiliki kondisi tubuh yang baik gerak fungsional, mengakibatkan
tanpa ada gangguan pada tubuhnya. aktivitas fungsional dalam kehidupan
Apabila kondisi tubuh seseorang sehari-hari menjadi terganggu.
terganggu, maka akan sangat Terganggunya aktivitas fungsional
berpengaruh terhadap aktivitasnya itu antara lain dikarenakan otot-otot
sehari-hari. di daerah punggung bagian bawah
Seiring dengan kemajuan ilmu nyeri dan spasme.
pengetahuan dan teknologi di seluruh

Perbedaan Pengaruh Terapi Sinar Infra Merah dan Back Exercise Terhadap 71
Nyeri Punggung Bawah | Eko Budi Prasetyo, hlm. 71-78
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 2, No. 2, Tahun 2018, ISSN 2548-8716

Nyeri punggung bawah belakang tersebut. Penelitian ini


miogenik berhubungan dengan stress menemukan bahwa fakta ketegangan
atau strain otot-otot punggung, otot pada pasien nyeri pinggang
tendon dan ligamen yang biasanya bawah pada stadium akut dapat
ada bila melakukan aktivitas sehari- dikurangi dengan latihan yang
hari secara berlebihan, seperti duduk menggabungkan antara latihan flexi
atau berdiri terlalu lama juga dan extensi punggung, namun
mengangkat benda berat dengan cara sayangnya penelitian ini belum
yang salah. Nyeri ini dapat menyebutkan pengaruh latihan
disebabkan oleh dua faktor, yaitu terhadap nyeri punggung bawah dan
faktor statis dan faktor dinamis. belum dilihat dari sudut pandangan
Dimana kedua faktor tersebut pengaruh dari jenis kelamin.
menimbulkan tanda dan gejala yang Penelitian yang dilakukan oleh
sama seperti nyeri, spasme otot Endang Sri Maryani (2002) tentang
punggung bawah dan sekitarnya. perbandingan efek terapi laser
Nyeri dan spasme otot-otot berdaya rendah dengan diatermy
punggung bawah yang dikarenakan gelombang pendek dalam
oleh kedua faktor tersebut lama pengurangan nyeri dan perbaikan
kelamaan menyebabkan fleksibilitas fungsional pada nyeri punggung
lumbal terbatas. bawah mekanik didapatkan hasil
Penelitian mengenai pengaruh bahwa terapi laser dan SWD
latihan terhadap keluhan nyeri berpengaruh dalam pengurangan
punggung bawah antara lain nyeri dan perbaikan gerak
dilakukan oleh deyo dkk (1990) yang fungsional, akan tetapi pada
menyatakan bahwa penderita nyeri penelitian ini belum dilakukan
pinggang stadium kronik, pemberian evaluasi terhadap flexibility dari
program latihan dapat menambah tulang belakang dan belum melihat
lingkup gerak sendi atau flexibility sudut pandang pengaruh jenis
tulang belakang. Semakin besar nilai kelamin.
lingkup gerak sendi maka semakin Penelitian yang dilakukan oleh
besar pula flexibility dari tulang Hadi Kurniawan (2004) tentang

Perbedaan Pengaruh Terapi Sinar Infra Merah dan Back Exercise Terhadap 72
Nyeri Punggung Bawah | Eko Budi Prasetyo, hlm. 71-78
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 2, No. 2, Tahun 2018, ISSN 2548-8716

pengaruh william exercise terhadap gerak sendi atau fleksibilitas tulang


mobilitas lumbal dan aktifitas belakang.
fungsional pada pasien nyeri Terapi adalah pilihan yang
punggung bawah mekanik tepat bagi para penderita nyeri
didapatkan kesimpulan bahwa back punggung bawah. Tindakan yang
exercise berupa william exercise akan diberikan guna mengurangi
dengan frekuensi 3 kali dalam nyeri punggung bawah adalah
seminggu selama dua minggu dapat pemberian terapi panas. Salah satu
meningkatkan mobilitas lumbal dan alat yang memiliki efek panas adalah
aktifitas fungsional, akan tetapi sinar infra merah. Pemberian sinar
dalam penelitian ini belum ada infra merah ini bertujuan untuk
pembanding teknik back exercise memberikan efek rileksasi pada otot
yang lainnya untuk mendapatkan yang mengalami ketegangan,
hasil yang lebih memuaskan. kemudian pemberian Back Exercise
Berdasarkan survey awal yang merupakan latihan yang dapat
sudah dilakukan didapatkan hasil dilakukan untuk meningkatkan
bahwa beberapa mengalami fleksibilitas dan merupakan salah
gangguan nyeri punggung bawah satu terapi yang dapat dilakukan
oleh karena otot punggung bawah untuk mengatasi nyeri punggung
yang mengalami spasme. Dengan bawah selain istirahat, pemberian
adanya spasme maka otomatis otot analgetika, pemberian modalitas fisik
akan membatasi gerakan persendian (panas, dingin, stimulasi listrik).
tulang belakang sehingga Sinar infra merah adalah
mengakibatkan rasa nyeri pada pancaran gelombang elektro-
punggung bawah saat melakukan magnetik dengan panjang gelombang
gerakan dan juga aktivitas yang 7.700 – 4 juta Amstrong.
melibatkan pergerakan pada tulang Sebelumnya telah dijelaskan bahwa
belakang baik ke arah flexi, ekstensi selain dari Matahari, sinar Infra
maupun lateral flexi dan merah dapat diperoleh secara buatan
mengakibatkan gangguan lingkup (Sujatno,1993).

Perbedaan Pengaruh Terapi Sinar Infra Merah dan Back Exercise Terhadap 73
Nyeri Punggung Bawah | Eko Budi Prasetyo, hlm. 71-78
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 2, No. 2, Tahun 2018, ISSN 2548-8716

Rasa hangat yang ditimbulkan dikontrol oleh peneliti (Pratiknya,


infra red dapat meningkatkan 2001).
vasodilatasi jaringan superfisial Metode penelitian ini adalah
sehingga dapat memperlancar eksperimen lapangan menggunakan
metabolisme dan menyebabkan efek rancangan faktorial 2x2. Sutrisno
relaks pada ujung saraf sensorik.Efek Hadi (2000:462) menjelaskan desain
terapeutiknya adalah mengurangi faktorial adalah suatu pola yang
nyeri (Singh, 2005). menyediakan kemungkinan bagi
Back Exercise mempunyai peneliti untuk sekaligus meneliti
manfaat untuk memperkuat otot-otot pengaruh dari dua jenis variabel
perut dan otot-otot punggung eksperimen atau lebih.
sehingga tubuh dalam keadaan tegak Tabel 1. Rancangan Faktorial 2x2
Jenis Terapi
secara fisiologis. Back Exercise Jenis A
Kelamin Terapi Sinar Back
yang dilakukan secara baik dan benar
B Infra Merah Exercise
dalam waktu yang relatif lama akan A1 A2
Laki-laki a1b1 a2b1
meningkatkan kekuatan otot secara B1
Perempuan
aktif sehingga disebut stabilisasi a1b2 a2b2
B2
aktif. Peningkatan kekuatan otot juga
mempunyai efek peningkatan daya Menurut Sudjana (2002:148)
tahan tubuh terhadap perubahan eksperimen faktorial adalah
gerakan atau pembebanan secara eksperimen yang menyangkut
statis dan dinamis. sejumlah faktor dengan banyak taraf.
Penelitian ini menggunakan desain
METODE PENELITIAN eksperimen dua faktor dan dua taraf.
Jenis penelitian yang akan Sebuah dikombinasikan atau
dilakukan adalah penelitian disilangkan dengan semua taraf yang
eksperimental semu, dengan ada dalam eksperimen. Desain
pendekatan pretest-posttest design. faktorial dua atau lebih variabel
Disebut penelitian eksperimen kuasi dimanipulasi secara simultan untuk
karena tidak semua variablel luar mengetahui pengaruh masing-masing
terhadap variabel terikat.

Perbedaan Pengaruh Terapi Sinar Infra Merah dan Back Exercise Terhadap 74
Nyeri Punggung Bawah | Eko Budi Prasetyo, hlm. 71-78
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 2, No. 2, Tahun 2018, ISSN 2548-8716

Populasi dalam penelitian ini Varians (Uji F).Uji Normalitas ini


adalah pasien yang mengalami dilakukan untuk mengetahui apakah
gangguan nyeri punggung bawah di data yang digunakan dalam
pekalongan penelitian berasal dari sampel
Sampel penelitian ini berdistribusi normal atau tidak,
berdasarkan purposive insidental sedangkan Uji Homogenitas Varians
sampling melalui prosedur dilakukan berasal dari populasi yang
pemeriksaan untuk menetapkan memiliki variansi homegen atau
diagnosis nyeri punggung bawah tidak.
muskuloskeletal kemudian di bagi
sesuai dengan kelompok perlakuan HASIL DAN PEMBAHASAN
masing-masing. Pengujian Prasyarat Analisis
Dalam penelitian ini penulis Sebelum data dianalisis dengan
menggunakan data primer yaitu ANAVA, terlebih dahulu dilakukan
dengan melakukan pencatatan data pengujian persyaratan, yaitu uji
sebelum dan sesudah intervensi. normalitas dan uji homogenitas
Pencatatan meliputi skala nyeri dan variansi terhadap semua kelompok
fleksibilitas tulang belakang. yang akan dibandingkan. Asumsi-
Anava merupakan sebuah teknik asumsi bahwa populasi berdistribusi
inferensial yang digunakan untuk normal dan homogenitas varians
menguji perbedaan rerata nilai telah melancarkan teori dan latihan,
(Arikunta, 2005:401).Anava dua sehingga banyak persoalan yang
jalan merupakan teknik analisa data dapat diselesaikan dengan lebih
penelitian dengan desain faktorial mudah.
dua faktor. Dalam penelitian ini Uji Normalitas
terdapat dua variabel yang digunakan Sebelum dilakukan analisis data
sebagai peninjauan skor untuk perlu diuji distribusi kenormalannya.
variabel terikat. Uji normalitas data dalam penelitian
Untuk memenuhi asumsi dalam ini menggunakan metode Liliefors.
teknik ANAVA, maka dilakukan Hasil uji normalitas data yang
(Uji Lilliefors) dan Uji Homogenitas

Perbedaan Pengaruh Terapi Sinar Infra Merah dan Back Exercise Terhadap 75
Nyeri Punggung Bawah | Eko Budi Prasetyo, hlm. 71-78
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 2, No. 2, Tahun 2018, ISSN 2548-8716

dilakukan pada setiap kelompok Pengujian Hipotesis


adalah sebagai berikut. Anava adalah merupakan
Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Normalitas sebuah teknik inferensial yang
Data Fleksibilitas Tulang
Belakang
digunakan untuk menguji perbedaan
Kelompok rerata nilai (Arikunta,
Lh Lt Kesimpulan
Perlakuan
a1b1 0,00722 0.28018 Berdistribusi 2005:401).Anava dua jalan
Normal
a1b2 0,00028 0.28018 Berdistribusi merupakan teknik analisa data
Normal
a2b1 0,22465 0.28018 Berdistribusi
penelitian dengan desain faktorial
Normal dua faktor. Dalam penelitian ini
a2b2 0,00705 0.28018 Berdistribusi
Normal terdapat dua variabel yang digunakan
sebagai peninjauan skor untuk
Uji Homogenitas Variansi
variabel terikat. Dalam penelitian ini
Uji homogenitas dilakukan
digunakan sebagai peninjauan skor
untuk mengetahui apakah data dalam
untuk variabel terikat. Pengujian
variabel X dan Y bersifat homogen
hipotesis penelitian dilakukan
atau tidak. Langkah-langkah
berdasarkan hasil analisis data dan
menghitung uji homogenitas
interprestasi analisis varians. Urutan
disesuaikan dengan yang sudah
pengujian disesuaikan dengan urutan
dirumuskan pada bab III, kemudian
hipotesis yang dirumuskan.
didapatkan hasil Jika Fhitung <
Tabel 4. Hasil Perhitungan data statistik
Ftabel, berarti homogen dan Jika fleksibilitas tulang belakang
ANAVA Dua Jalan, Taraf
Fhitung > Ftabel, berarti tidak
Signifikansi 0.05
homogen. Sumber
JK
D
RJK Fh Ft
Variansi b
Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Antar 4,225 1 4,225 3,755 4.11
Homogenitas Varian Kolom
Kelompok Perlakuan
Fhitung Ftabel Kesimpulan
Perlakuan (A)
a1b1 1,141 3.81 variabel X dan Antar 13,225 1 13,225 11,75 4.11
Y homogen. Baris 5
Perlakuan
a1b2 1,674 3.81 variabel X dan (B)
Y homogen. Interaksi 2,025 1 2,025 1,8 4.11
(AB)
a2b1 1,363 3.81 variabel X dan
Y homogen. Dalam 40,5 36
Kelompok
a2b2 1,454 3.81 variabel X dan (Error)
Y homogen. Total 59,975 39

Perbedaan Pengaruh Terapi Sinar Infra Merah dan Back Exercise Terhadap 76
Nyeri Punggung Bawah | Eko Budi Prasetyo, hlm. 71-78
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 2, No. 2, Tahun 2018, ISSN 2548-8716

Tabel 5. Hasil Perhitungan data statistik Penelitian ini merupakan jenis


nyeri punggung bawah ANAVA
Dua Jalan, Taraf Signifikansi
penelitian experimen, dimana
0.05 jenis terapi yang diberikan terdiri
Sumber
JK db RJK Fh Ft
Variansi dari dua metode yaitu terapi
Antar 0,225 1 0,225 0,103 4.11
Kolom Sinar Infra Merah dan Back
Perlakuan
(A) Exercise terhadap nyeri
Antar Baris 0,225 1 0,225 0,103 4.11 punggung bawah. Hasil
Perlakuan
(B) penelitian didapatkan 40 orang
Interaksi 0,225 1 0,225 0,103 4.11 atlet dari berbagai cabang
Dalam 78,3 36 olahraga, dari 40 atlet tersebut
Kelompok
(Error) terbagi menjadi 2 kelompok
Total 78,975 39 perlakuan yang didapatkan
dengan cara random yaitu 20
Kesimpulan Analisis Pengaruh terapi
orang terdiri dari 20 laki-laki dan
terhadap nyeri punggung bawah.
20 perempuan mendapatkan
Harga F hitung perlakuan back
perlakuan terapi Sinar Infra
exercise terhadap penurunan derajad
Merah dan Back exercise.
nyeri = 0,103 lebih kecil Ft = 4.11
berarti tidak terdapat perbedaan yang
signifikan (p < 0.05) SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
1. Harga F hitung perlakuan back
hasil analisis data yang telah
exercise terhadap perbedaan
dilakukan, dapat diperoleh
penurunan derajat nyeri pada
kesimpulan sebagai berikut.
jenis kelamin = 0,103 lebih
Pengaruh jenis terapi fisik sinar infra
kecil Ft = 4.11 berarti tidak
merah dan william flexi exercise
terdapat perbedaan yang
dengan sinar infra merah dan mc.
signifikan (p < 0.05)
Kenzie exercise terhadap nyeri
2. Harga F hitung Interaksi = 0,103
punggung bawah
lebih kecil terhadap Ft = 4.11
a. Tidak ada perbedaan antara jenis
berarti tidak terdapat perbedaan
terapi fisik sinar infra merah dan
interaksi yang signifikan (p <
0.05)
Perbedaan Pengaruh Terapi Sinar Infra Merah dan Back Exercise Terhadap 77
Nyeri Punggung Bawah | Eko Budi Prasetyo, hlm. 71-78
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 2, No. 2, Tahun 2018, ISSN 2548-8716

Back Exercise terhadap nyeri Djoko, P.I. (2000). Panduan


Kebugaran Jasmani.
punggung bawah.
Yogyakarta: Andi offest
b. Tidak ada pengaruh interaksi
antara jenis terapi fisik sinar infra ------------. (2004). Pedoman Praktis
Berolahraga Untuk
merah dan Back Exercise, nyeri Kebugaran Dan Kesehatan.
punggung bawah dan jenis Jakarta: Andi Offset.

kelamin. Hal ini dibuktikan Harsono. (1988). Coaching dan


dengan Harga Fhitung Aspek-aspek Psikologis
dalam Coaching.
Interaksi=0,103 lebih kecil C.V.Tambak Kesuma
terhadap Ftabel=4,11.
Singh, J. 2005. Textbook Of
Electrotherapy. Jaype
Brothers, New Dehli : jaype
DAFTAR PUSTAKA
Brothers Medical Publishe
Afriwardi. 2011. Ilmu Kedokteran
Olahraga. Jakarta : Buku Sugiyono. 2008. Statistika untuk
Kedokteran EGC. Penelitian (revisi terbaru).
Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi.
2005.Manajemen Sujatno, I.G. 1993. Sumber fisis.
Penelitian. Jakarta: Rineka Jakarta: Depkes RI.
Cipta.
Wahjoedi.(2001). Landasan Evaluasi
Bompa, T.O. (1994). Theory and Pendidikan Jasmani.
Metodology of Training. Jakarta: PT. Raja Grapindo
Iowa : Kendall Persada.
HuntPublishing Company.

Borenstein, G.D. 1989. Low Back


Pain Medical Diagnosis and
Comprehensive
Management: Philadelphia:
JB Lippincot Company.

Brunner and Suddarth.,


1984. Medical Surgical
Nursing. Philadelphia: JB
Lippincot Company.

Perbedaan Pengaruh Terapi Sinar Infra Merah dan Back Exercise Terhadap 78
Nyeri Punggung Bawah | Eko Budi Prasetyo, hlm. 71-78

Anda mungkin juga menyukai