Anda di halaman 1dari 1

PEMERIKSAAN GANGGUAN GERAK FUNGSIONAL PADA LANSIA

Pemeriksaan Fungsi Motorik Pemeriksaan fungsi motorik pada lansia meliputi pemeriksaan kekuatan otot, tonus otot, gerak sendi, postur, pola jalan dan koordinasi. Pemeriksaan kekuatan oto Pemeriksaan kekuatan otot dapat dilakukan dengan menggunakan pengujian otot secara manual (manual muscle testing, MMT). Pemeriksaan init ditujukan untuk mengetahui kemampuan mengontraksi kelompok otot secara volunter, tidak tepat apabila diberikan MMT standar. Pemeriksaan kekuatan otot menggunakan MMT akan membantu penegakan diagnose klinis, penentuan jenis terapi, jenis alat bantu yang diperlukan, dan prognosis. Penegakan diagnosis dimungkinkan oleh beberapa penyakit tertentu yang hanya menyerang otot tertentu pula. Jenis terapi dan alat bantu yan diperlukann oleh lansia juga harus mempertimbangkan kekuatan otot. Diharapkan program terapi dan alat bantu yang dipilih tidak menyebabkan penurunan kekuatan otot atau menambah beratnya penyakit lansia. Prosedur Pelaksanaan MMT a. Lansia diposisikan se3demikian rupa sehingga otot mudah berkontraksi sesuai dengan kekuatannya. Posisi yang dipilih harus memungkinkan kontraksi otot dan gerakan mudah diobservasi. b. Bagian tubuh yang dites harus terbebas dari pakaian yang menghambat. c. Berikan penjelasan dan contoh gerakan yang harus dilakukan. d. Lansia mengontraksikan ototnya dan stabilisasi diberikan pada segmen proksimal. e. Selama terjadi kontraksi, gerakan yang terjadi dibservasi, baik palpasi pada tendon atau perut otot. f. Memberikan tahanan pada otot

Anda mungkin juga menyukai