MUSKULOSKELETAL II
“Penatalaksanaan Fisioterapi pada Gangguan Aktifitas
Fungsional Akibat Scoliosis Thoracolumbal”
Oleh
Kelompok 8
YULIA HUSRIANDARI S.
MIA MANDASARI
KAJIAN PUSTAKA
A. Defenisi Skoliosis
Menurut Rahayussalim Skoliosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang
belakang dimana terjadi pembengkokan tulang belakang ke arah samping kiri atau
kanan. Kelainan skoliosis ini sepintas terlihat sangat sederhana. Namun apabila
diamati lebih jauh sesungguhnya terjadi perubahan yang luarbiasa pada tulang
belakang akibat perubahan bentuk tulang belakang secara tiga dimensi, yaitu
perubahan sturktur penyokong tulang belakang seperti jaringan lunak sekitarnya dan
struktur lainnya (Rahayussalim, 2007).
Scoliosis adalah deformitas tulang belakang berupa deviasi vertebra ke arah
samping atau lateral(Soetjaningsih, 2004). Scoliosis terbagi menjadi dua yaitu: (1)
Non struktural / fungsional scoliosis adalah adanya curve kelateral dari spine dan
rotasi dari tulang belakang dimana terjadi karena kebiasaan, tanpa adanya kerusakan
struktural; (2) Struktural adalah adanya kurve kelateral dari spine dan rotasi dan
perubahan anatomi dari tulang belakang (Santoso, 1994).
B. Etiologi
Scoliosis non struktural dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah :
(1) Perbedaan panjang tungkai
(2) Spasme otot belakang (splint back muscle) dapat terjadi oleh adanya injury pada
jaringan lunak belakang,
(3) Kebiasaan postur yang asimetris, seperti : duduk dengan menumpu berat badan
pada satu tungkai atau saat berdiri dengan bertumpuh pada satu kaki, mengakibatkan
fleksibilitas yang asimetris.
C. Manifestasi Klinis
Pada kebanyakan kasus, pada mulanya pendrita tidak merasakan adanya gangguan,
kemudian pada kondisi yang lebih parah baru dirasakan adanya ketidak seimbangan
posisi thorax, scapula yang menonjol pada satu sisi, posisi bahu yang tidak
horizontal, panggul yang tidak simetris, dan
kadang-kadang penderita merasakan pegal-pegal pada daerah punggung
(Liklukaningsih, 2009).
BAB II
PENGKAJIAN FISIOTERAPI
A. ASSESMENT FISIOTERAPI
I. Identitas Pasien
Nama : Nn. N
Umur : 12 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Nomor Rekam Medik : 873906
III. Inspeksi/Observasi
- Shoulder kanan lebih tinggi dari yang kiri
- Terdapat lengkungan pada vertebra
- Hip kiri lebih tinggi dari pada hip lainya.
- Terdapat arm space yang tidak sama pada sisi kiri dan kanan
IV. Pemeriksaan Fungsi Dasar
Pemeriksaan Gerak Aktif
a. Flexi Lumbal
ROM : terbatas
Nyeri : Ada
b. Extensi Lumbal
ROM : terbatas
Nyeri : tidak ada
c. Lateral flexi kanan
ROM : terbatas
Nyeri : Ada
d. Lateral flexi kiri
ROM : normal
Nyeri : tidak ada
Cobb angle:
B. Pengukuran
a. VAS
Pengukuran Nyeri Punggung
VAS : 6
b. Goniometer
Pengukuran ROM lateral flexi Kiri-Kanan
F : 49o – 0 – 20o
F : 45o – 0 – 45o (normal)
C. Problematik Fisioterapi (ICF)
1. Anatomical Impairment
Nyeri pada punggung
Spasme otot
Kelainan postur tubuh
Kelainan struktur tulang belakang
Keterbatasan gerak flexi lumbal, dan lateral flexi lumbal
2. Activity Limitation
Kesulitan dalam mengangkat benda yang lumayan berat
Hambatan dalam menggunakan tas
Kesulitan meraih benda yang jangkauannya di atas
Keterbatasan untuk melakukan gerakan berbalik badan (rotasi lumbal)
3. Participation Retstriction
Hambatan dalam bermain dengan teman-temannya
Hambatan dalam mengikuti pembelajaran disekolah, khususnya
pelajaran olahraga
D. Diagnose Fisioterapi
Gangguan Aktifitas Fungsional Akibat Scoliosis Thoracolumbal
BAB III
A. Tujuan Intervensi
a. Tujuan Jangka Pendek
Meredahkan nyeri pada punggung
Mengurangi Spasme otot
Memperbaiki kelainan postur tubuh
Memperbaiki kelainan struktur tulang belakang
Meningkatkan ROM gerak flexi lumbal, dan lateral flexi lumbal
b. Tujuan Jangka Panjang
Mengembalikan keterbatasan untuk melakukan gerakan berbalik badan
(rotasi lumbal)
Mengembalikan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehati-hari,
misalnya aktivitas yang berkaitan dengan bermain dan belajar
B. Prosedur Intervensi
1. Infrared (Infra merah)
Sinar Infra Merah adalah pancaran gelombang elektromagnetik dengan
panjang gelombang 7.700– 4 juta Amstrong. Efek Fisiologi Sinar Infra merah
pada saat disinari akan diabsorbsi oleh kulit, maka akan muncul panas pada
daerah tersebut.
Dengan efek panas tersebut otomatis temperatur akan naik dan akan
mempengaruhi beberapa aspek yakni : Meningkatkan proses metabolisme,
vasodilatasi pembuluh darah,
pemanasan yang ringan akan bersifat sedatif, peningkatan temperatur disamping
membantu relaksasi juga akan meningkatkan kemampuan kontraksi otot,
menaikkan temperatur Tubuh.
Efek Terapeutik Sinar Infra Merah: Mengurangi rasa sakit, relakasi otot,
meningkatkan supplay darah, menghilangkan sisa- sisa metabolisme (Usman,
2012).
Prosedur Intervensi :
Posisikan pasien dalam keadaan comfortable dan prone lying
Bebaskan punggung pasien dari pakaian yang dipakai
Siapkan alat (infrared) dan posisikan tepat diatas punggung pasien
Lakukan tes sensibilitas panas dingin
Nyalakan lampu Infrared
Tetap pantau pasien, hingga pasien sudah merasa hangat.
2. Massage
Terapi masase merupakan teknik manipulasi jaringan lunak melalui tekanan dan
gerakan. Terapi ini dapat dilakukan pada seluruh tubuh maupun pada bagian
tertentu (contoh punggung, kaki dan tangan). Masase membantu penderita rileks
dan tidak merasakan nyeri.
Prosedur Intervensi :
Posisikan pasien duduk
Bebaskan pakaian yang dipakai oleh pasien
Lakukan massage dengan menggunakan baby oil
Lakukan massage dengan teknik strokes dengan memberikan usapan
menggunakan telapak tangan pada bagian punggung pasien
Lakukan massage sekaligus mengedukasikan pasien untuk
memperhatikan koreksi postur pada saat duduk, berdiri, maupun
melakukan aktifitas lainnya agar postur abnormalnya tidak bertambah
buruk
3. Terapi Latihan
a. Pasiv Streaching
Merupakan latihan dengan gerakan pasif, yang tujuannya untuk menambah ROM
pasiv.
Prosedur :
1. Posisikan pasien duduk
2. Lakukan gerakan lateral fleksi kanan dan kiri secara pasif untuk menambah
ROM Lateral fleksi pasien. Lakukan latihan pasif terutama pada gerakan
lateral flexi kanan atau yang berlawanan dengan kondisi patologis postur
vertebra pasien
b. Aktiv Streaching
Merupakan latihan dengan gerakan aktiv yang tujuannya untuk menambah ROM
aktiv, meningkatkan kekuatan otot.
Gerakan aktiv streaching dilakukan dengan menggunakan alat wallbar.
Prosedur :
1. Minta pasien untuk berdiri didepan wallbar
2. Instruksikan pasien untuk meraih pegangan
diwallbar sejauh(setinggi) mungkin yang
dapat dijangkau oleh pasien
3. Instruksikan pasien untuk melakukan gerakan tersebut
4. selama hitungan 10 detik
C. Evaluasi
Evaluasi setelah Terapi
1. VAS
Nyeri saat memposisikan tubuh dalam posisi normal jadi berkuran gdua
tingkatan.
Nyeri (VAS) : 4
2. Geniometer
Ketika melakukan gerakan lateral flexi kiri-kanan, nilai ROM dari keterbatasan
ROM lateral flexi kanan menjadi bertambah
F : 49o – 0 – 20o menjadi F : 49o – 0 – 30o
F : 45o – 0 – 45o (normal)
DAFTAR PUSTAKA
Djohan Aras, dkk, 2016. The new Concept of Physical Therapist Test and
Measurement. Makassar