Anda di halaman 1dari 10

PERBANDINGAN ANTARA INTERVENSI HOLD RELAX

STRETCHING DENGAN INTERVENSI TRANSVERSE FRICTION


MASSAGE PADA TERAPI MODALITAS ULTRA SOUND
TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA KASUS PIRIFORMIS
SYNDROME DI KLINIK FISIOTERAPI MERDEKA MEDICAL
CENTER BALI
1)
Faradilah Destyana, 2) I. DP. Sutjana, 3) Agung Wiwiek Indrayani
1. Program Studi Fisioterapi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
2. Bagian Ilmu Fisiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
3. Bagian Ilmu Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

ABSTRAK

Piriformis Syndrome merupakan suatu sindrom nyeri di sekitar bokong yang


muncul dari otot piriformis itu sendiri yang dapat berupa kondisi myofacial pain. Terapi
yang dapat dilakukan untuk menurunkan rasa nyeri pada piriformis syndrome yaitu
berupa terapi modalitas ultra sound, hold relax stretching, dan transverse friction
massage. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan intervensi fisioterapi
untuk menurunkan nyeri pada penderita piriformis syndrome. Penelitian ini dilakukan di
Klinik Fisioterapi Merdeka Medical Center Bali dari bulan Juni sampai Agustus 2013.
Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan randomized pre dan post grup
desain. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunaan teknik Accidential
sampling dengan sampel berjumlah 20 orang yang dibagi dalam dua kelompok.
Kelompok 1 menggunakan terapi ultra sound dan hold relax stretching, kelompok 2
menggunakan terapi ultra sound dan transverse friction massage. Penelitian ini
menggunakan uji beda sampel t-berpasangan dan uji perbandingan beda rerata
independent sample t-test yang diperoleh nilai selisih p=0.096 dimana p>0.05 yang
menunjukkan bahwa pemberian hold relax stretching dan transverse friction massage
tidak ada perbedaan signifikan pada terapi modalitas ultrasound dalam menurunkan
nyeri. Dari hasil penelitian didapatkan pemberian intervensi hold relax stretching sama
baiknya dengan intervensi transverse friction massage pada terapi modalitas ultra sound
dalam menurunkan nyeri pada kasus piriformis syndrome.
Kata kunci : Piriformis Syndrome, Ultra Sound, Hold Relax Stretching, Transverse
Friction Massage, menurunkan nyeri
COMPARISON BETWEEN THE INTERVENTION OF HOLD
RELAX STRETCHING WITH THE INTERVENTION OF
TRANSVERSE FRICTION MASSAGE IN MODALITY
THERAPEUTIC ULTRA SOUND TO REDUCE PAIN IN THE CASE
OF PIRIFORMYS SYNDROME AT PHYSIOTHERAPY CLINIC
MERDEKA MEDICAL CENTER BALI

ABSTRACT

Piriformis syndrome is a pain syndrome in the buttocks that emerged from the
piriformis muscle can be myofacial pain conditions . Many therapy that can be use to
reduce pain in the piriformis syndrome, some of them is modality therapeutic ultra
sound , hold relax stretching , and transverse friction massage . The aim of this study is
to determining the ratio of physiotherapy interventions to reduce pain in patients with
piriformis syndrome. The research was conducted in the Physiotherapy Clinic Merdeka
Medical Center Bali from June to August 2013 . This study is a randomized
experimental design with pre and post test group design . Sampling technique in this
study uses accidential sampling technique with total sample is 20 people, divided into
two groups . First group uses ultra sound therapy with hold relax stretching , the second
group using therapeutic ultrasound with transverse friction massage. This study uses a
different test with a paired sample t-test and comparison of the mean difference test
with independent sample t-test that obtained where the value of difference p = 0.096
(p> 0.05) of hold relax stretching and transverse friction massage of modality
therapeutic ultrasound which indicates that there was no significant difference to reduce
pain. In conclusion, intervention of hold relax stretching is as good as intervenstion
transverse friction massage in modality therapeutic ultrasound to reducing pain in
piriformis syndrome cases.
Keywords: piriformis syndrome, Ultra Sound, Hold Relax Stretching, Transverse
Friction Massage, reduce pain
Pendahuluan mengalami lokal iskemic, tidak
lancarnya aliran darah di area otot
Aktivitas sehari-hari dan gaya piriformis karena berbagai macam
hidup manusia memegang peranan seperti adanya spasme otot, stiffness,
penting terhadap kesehatan manusia. tenderness, bahkan kelemahan otot
Banyaknya aktivitas yang dilakukan piriformis itu sendiri.
dapat membawa dampak negatif Piriformis syndrome paling
terhadap otot seperti pemakaian yang sering disebabkan oleh makrotrauma
berlebihan hal itu dapat pada daerah bokong dan
menimbulkan cedera pada tulang, mikrotrauma akibat dari overuse dari
otot, maupun saraf. otot piriformis seperti berjalan atau
Pemakaian otot yang dilakukan berlari jarak jauh dan terlalu lama
terus-menerus dapat menyebabkan atau karena adanya kompresi
otot bekerja hiper-aktifitas yang langsung karena trauma akibat duduk
akhirnya menimbulkan nyeri diatas permukaan yang keras terus-
didaerah pinggang bawah sampai menerus (Boyajian dkk, 2007).
bokong. Nyeri yang dirasakan Beberapa teknik fisioterapi
biasanya berupa rasa nyeri yang yang dapat digunakan untuk
tumpul, dalam, dan terasa sakit pada mengatasi piriformis syndrome salah
suatu atau beberapa titik yang satunya menggunakan alat modalitas
disebut trigger point di sepanjang Ultra sound meningkatkan
otot (Kisner, 2007). Adanya gejala vasodilatasi pembuluh darah melalui
nyeri tersebut ika terjadi pada otot efek micro massage, dan efek
piriformis dapat disebut juga sebagai thermal dengan penambahan hold
Piriformis Syndrome (Hardjono dan relax stretching yang dapat mengulur
Ervina, 2012). otot yang mengalami pemendekan
Sedikitnya sekitar 6% - 8% sehingga meningkatkan fleksibilitas
dari 750 penderita nyeri pinggang otot dan mengurangi spasme serta
bawah disertai dengan adanya dapat meningkatkan kekuatan otot
piriformis syndrome (Fishman dkk, (Hardjono dan Ervina, 2012) atau
2002). Sedangkan di klinik dengan penambahan Transverse
fisioterapi MMC Denpasar bali pada Friction Massage yang dapat
tahun 2013 tiap bulannya ditemukan mengurangi kekakuan otot dengan
sekitar 33% pasien kasus piriformis merusak dan mencegah
syndrome dengan atau tanpa disertai perlengketan.
diagnosa nyeri pinggang bawah.
Menurut Boyajian dkk (2007) METODE PENELITIAN
gejala-gejala yang sering terjadi pada
piriformis syndrome yaitu terasa Rancangan Penelitian
nyeri di daerah bokong khususnya di
area otot piriformis, meningkatnya Rancangan penelitian ini
nyeri setelah duduk dalam waktu 15- bersifat eksperimental dengan
20 menit, terkadang disertai sulit rancangan berupa randomized pre
berjalan, dan nyeri saat internal dan post grup desain yang bertujuan
rotasi hip. Timbulnya nyeri pada untuk mengetahui perbandingan
Piriformis syndrome karena otot antara pemberian Ultra Sound dan
Tranverse Friction Massage dengan
Ultra Sound dan Hold Relax 10. Pasien diminta untuk
Stretching terhadap penurunan nyeri memberitahu posisi nyeri yang
pada kasus Piriformis syndrome. dirasakan di titik angka berapa
disepanjang garis (Potter dan Perry,
Populasi dan Sampel 2005).
Populasi penelitian adalah
pasien dengan nyeri pada kasus
piriformis syndrome tanpa disertai
ischialgia berusia 30 50 tahun yang
merupakan pasien di klinik
Fisioterapi Merdeka Medical Center Gambar 1 Visual Alaog Scale
Denpasar Bali, selama waktu 4
minggu - 6 minggu pada bulan Juni- Instrumen penelitian yang
Agustus 2013. dipakai adalah Ultra Sound (US)
Dari hasil perhitungan diatas yang bertujuan untuk mengurangi
maka seluruh sampel berjumlah 20. nyeri pada kasus piriformis
Sampel akan dibagi menjadi dua syndrome. Ultra Sound (US)
kelompok dengan masing-masing merupakan suatu alat terapi yang
berjumlah 10 sampel dengan terdiri dari gelombang suara
perlakuan sebagai berikut : frekuensi tinggi dengan bentuk
1. Kelompok I akan diberikan getaran kaustik yang disebarkan
intervensi modalitas ultra sound dalam gelombang longitudinal yang
dan hold relax stretching tidak dapat terdengar oleh manusia
2. Kelompok II akan diberikan yang memiliki frekuensi gelombang
intervensi ultra sound suara lebih dari 20.000 Hz (Ebrahim,
Pada penelitian ini teknik 2011).
pengambilan sampel dilakukan Dalam menganalisis data yang
dengan menggunakan teknik didapatkan dari lembar pengukuran,
Accidential sampling. Subjek akan terlihat perubahan penurunan
penelititan adalah semua penderita nyeri sebelum dan sesudah intervensi
dengan nyeri pada kasus piriformis dengan menggunakan program SPSS
syndrome tanpa adanya ischialgia (Statistical Program for Social
sesuai dengan assessment yang Science).
menunjukan adanya piriformis Dalam menganalisis data
syndrome. yang diperoleh, maka peneliti
menggunakan beberapa uji antara
Instrumen Penelitian lainu; uji sampel t-berpasangan
(Paired sample t-test) untuk analisis
Metode yang digunakan dalam data perbedaan penurunan nyeri
pemeriksaan pengukuran nyeri yaitu sebelum dan sesudah intervensi pada
berupa Visual Analog Scale dengan kelompok 1 dan kelompok 2.
modifikasi. Pada visual analog scale Sedangkan untuk analissi data
(VAS) dengan modifikasi angka penurunan nyeri sesudah intervensi
pasien, jenis yang digunakan berupa pada kelompok 1 dan kelompok 2
garis lurus dengan modifikasi berupa menggunakan uji sampel tidak
pemberian angka dari 0 (nol) sampai
berpasangan (Independent sample t- 2 subjek berjenis kelamin laki-laki
test) sebanyak 4 orang (40.0%) dan
perempuan sebanyak 6 orang
Hasil Penelitian (60.0%).
Tabel 1 Karakteristik Subjek Berdasarkan Tabel 3 Paired t-Test Sample Rasa Nyeri
Usia
Paired t-Test Sample Rasa Nyeri
Karakteristik Subjek Berdasarkan Umur
Sebelum Setelah t p
Nilai Rerata dan
Kel. 1 7.000 3.700 7.4 0.0001
Karakteristik Simpangan Baku
Kel. 2 7.000 2.900 16.9 0.0001
Kel. 1 Kel. 2

Usia 40.57.2 40.77.1 Pada penelitian ini dilakukan


pengujian hipotesis untuk
mengetahui perbedaan nyeri sebelum
Pada tabel 1 menunjukkan dan sesudah perlakuan pada
bahwa subjek penelitian kelompok 1 kelompok 1, menggunakan uji beda
memiliki rerata umur (40.57.2) yaitu uji sampel t-berpasangan. Dari
tahun dan pada kelompok 2 hasil perhitungan didapatkan nilai p
(40.77.1) tahun. = 0.0001 (p<0.05) yang berarti
bahwa ada perbedaan yang bermakna
Tabel 2 Karakteristik Subjek Berdasarkan dari penurunan nyeri sebelum dan
Jenis Kelamin sesudah intervensi hold relax
Karakteristik Subjek Berdasarkan
stretching pada terapi ultra sound
pada piriformis syndrome.
Jenis Kelamin Pengujian hipotesis untuk
mengetahui perbedaan nyeri sebelum
Frekuensi Persen dan sesudah perlakuan pada
kelompok perlakuan 2 menggunakan
Jenis kelamin Kel. Kel. Kel Kel
uji beda yaitu uji sampel t-
1 2 1 2 berpasangan. Dari hasil perhitungan
didapatkan nilai p = 0.0001 (p<0.05)
Laki-laki 4 4 40 40 yang berarti ada perbedaan yang
bermakna dari penurunan nyeri
Perempuan 6 6 60 60
sebelum dan sesudah intervensi
Total 10 10 100 100 transverse friction massage pada
terapi ultra sound pada piriformis
syndrome.
Pada tabel 2 ditemukan pada
kelompok perlakuan 1 subjek
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 4
orang (40.0%) dan perempuan
sebanyak 6 orang (60.0%),
sedangkan pada kelompok perlakuan
Tabel 4 Independent Samples Test Rasa rerata umur (40.57.2) tahun dan
Nyeri pada kelompok 2 (40.77.1) tahun.
Independent Samples Test Rasa Nyeri Hasil penelitian menunjukkan
Kelom pok data P jumlah rerata umur 40 tahun yang
merupakan kelompok usia produktif,
Sebelum intervensi 0.795
dengan berbagai macam aktifitas dan
Setelah intervensi 0.082 profesi dengan faktor kebiasaan kerja
duduk dalam jangka waktu lama
Selisih 0.096
secara terus-menerus. Menurut studi
yang dilakukan oleh Risal (2011)
Untuk membandingkan hasil nyeri pinggang ke bawah disertai
perhitungan beda rerata penurunan piriformis syndrome dapat
nyeri pada piriformis syndrome pada menyerang populasi usia produktif
sebelum dan setelah intervensi antar karena melakukan gerakan yang
kelompok dengan menggunakan uji kurang tepat atau berada pada suatu
Independent sample test sebelum posisi dalam jangka waktu yang
intervensi diperoleh selisih p = 0.096 cukup lama (Samara, 2003).
dimana p > 0.05. Pada penelitian ini
Penurunan Nyeri pada Intervensi
dapat disimpulkan bahwa hipotesis
Hold Relax Stretching pada terapi
tidak dapat diterima dan penelitian
Ultra sound
tidak ada perbedaan yang signifikan.
Pada pengujian kelompok
Hasil Penurunan Rasa perlakuan 1 dengan menggunakan uji
Nyeri beda uji sampel t-berpasangan
didapatkan p = 0.0001 (p < 0.05)
6 yang berarti ada perbedaan yang
5 4 4 3 3
6 5 4 4 4 4 2
4 2
4 2
4 2
3
bermakna nyeri sebelum dan sesudah
intervensi kombinasi modalitas ultra
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 sound dan hold relax stretching. Hal
Transverse Friction Massage tersebut menunjukkan bahwa
Hold Relax Stretching
intervensi pada kelompok perlakuan
1 (modalitas ultra sound dan hold
relax stretching) memberikan
Gambar 2 Hasil Penurunan Rasa Nyeri
penurunan yang bermakna terhadap
nyeri pada piriformis syndrome. Hal
PEMBAHASAN tersebut memberi pengaruh karena
Karakteristik Subjek Penelitian pemberian hold relax stretching pada
terapi ultra sound dapat
Karakteristik sampel pada mengingkatkan fleksibilitas otot,
penelitian ini yaitu pada kelompok 1 mengurangi spasme, serta dapat
sebagian besar (60.0%) subjek memperkuat otot, vasodilatasi
berjenis kelamin perempuan, pembuluh darah, dan regenerasi
demikian juga pada kelompok jaringan yang rusak sehingga otot
perlakuan 2 sebagian besar (60.0%) dapat mudah mobilisasi.
subjek berjenis perempuan. Dilihat Hal ini sesuai dengan
dari umur, kelompok 1 memiliki pernyataan yang diungkapkan oleh
Kisner (2007) bahwa hold relax bermakna nyeri sebelum dan sesudah
stretching bertujuan untuk intervensi transverse friction
menurunkan ketegangan otot yang massage pada terapi ultra sound. Hal
mengalami pemendekan sehingga tersebut menunjukkan bahwa
dapat menigkatkan fleksibilitas otot intervensi pada kelompok perlakuan
dan mengurangi spasme serta dapat 2 (modalitas ultra sound dan
meningkatkan kekuatan otot transverse friction massage)
sehingga dapat mengurangi resiko memberikan penurunan yang
trauma pada otot dengan bermakna terhadap nyeri pada
menggunakan teknik inhibisi untuk piriformis syndrome. Hal tersebut
membantu memfasilitasi memberi pengaruh karena pemberian
pemanjangan otot. Serat otot yang transverse friction massage pada
mengalami spasme jika dalam waktu terapi ultra sound dapat mengurangi
lama dapat terbentuk nodule yang nodule pada struktur serat otot yang
menyebabkan iskemik pada spasme sehingga melemaskan
pembuluh darah dibawahnya, hal ini struktur otot, mengurangi spasme,
membuat metabolisme di sekitar otot serta vasodilatasi pembuluh darah,
tersebut tidak lancar sehingga dan regenerasi jaringan yang rusak.
menimbulkan nyeri. Dengan
penguluran secara hold relax Menurut Cyriax dan Russel
stretching otot dapat kembali (1980), salah satu tujuan transverse
bergerak dan memanjang dengan friction massage yaitu untuk
mudah sehingga metabolisme memproduksi traumatic hyperemia
disekitar otot tersebut dapat dengan dengan meningkatkan suplai darah di
lancar dapat menurunkan rasa nyeri. area otot yang spasme dengan cara
Dalam penelitian yang mengurangi nodule dan melemaskan
dilakukan oleh Risal (2011) struktur serat otot yang spasme. Hal
menyimpulkan bahwa menerapkan ini dapat mempengaruhi efektifitas
teknik penguluran otot dengan cara gerakan dari serat otot seperti
teknik fasilitasi dan inhibisi efektif memanjang dan otot akan mudah
pada kasus piriformis syndrome dan digerakan kembali sehingga
hasil yang ditunjukkan yaitu peredaran darah dan metabolisme
berkurangnya nyeri dan disekitar otot tersebut dapat berjalan
menambahnya lingkup gerak sendi lebih lancar dan membuat nyeri pada
karena adanya spasme atau tightness otot berkurang.
pada otot-otot sekitar sendi. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Russel (2007)
Penurunan Nyeri pada Intervensi menyimpulan bahwa
Transverse Friction Massage pada mengaplikasikan teknik massage
terapi Ultra sound pada kasus piriformis syndrome
ditemukan hasil yang positif untuk
Pada pengujian kelompok menurunkan nyeri yang dilakukan
perlakuan 2 dengan menggunakan uji selama tiga minggu terapi.
beda uji sampel t-berpasangan
didapatkan p = 0.0001 (p < 0.05)
yang berarti ada perbedaan yang
Perbandingan Penurunan Nyeri yang spasme. Transverse friction
Antara Pemberian Hold Relax massage dapat secara langsung
Stretching dan Transverse Friction mengurangi atau menghilangkan
Massage nodule melalui tekanan secara dalam
di titik nyeri pada bagian otot
Pada penelitian ini terdapat 2 piriformis yang spasme dan
kelompok perlakuan yang masing- membuat otot dapat lebih mudah
masing kelompok sebanyak 10 mobilisasi.
sampel. Kelompok 1 diberikan Hold Hold relax stretching memiliki
relax stretching pada terpi ultra peran untuk mengembalikan
sound sedangkan kelompok 2 fleksibilitas dan kekuatan otot,
diberikan Transverse friction sehingga otot dapat mobilisasi
massage pada terapi ultra sound. dengan mudah dan metabolisme
aliran darah kembali lancar sehinga
Pada penelitian kelompok 1
nyeri berkurang namun, pada
yang diberikan intervensi hold relax
pemberian hold relax stretching
stretching pada terapi ultra sound
diperlukan beberapa faktor yang
didapatkan hasil uji hipotesis
dapat mempengaruhi keberhasilan
menggunakan uji sampel t
seperti yang sudah disebutkan di
berpasangan dengan beda rerata
sebelumnya jika salah satu faktor
3.3001.418 sedangkan pada
tersebut tidak tepat atau terlewatkan.
kelompok 2 yang diberikan
Selain itu faktor internal seperti
intervensi transverse friction
faktor psikis maupun eksternal
massage pada terapi ultra sound
seperti kepahaman, ketepatan, dan
didapatkan beda rerata 4.2000.788.
kekuatan dari subjek juga
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
mempengaruhi keberhasilan
bahwa pada perlakukan kelompok 1
intervensi menggunakan hold relax
mengalami penurunan nyeri pada
stretching. Sehingga dapat
piriformis syndrome begitu pula pada
disimpulkan menurut hasil penelitian
perlakukan kelompok 2, namun
yang sudah dilakukan, intervensi
perbandingan perlakuan yang
hold relax stretching dan transverse
diberikan pada kelompok 1 dan
friction massage pada terapi ultra
kelompok 2 didapatkan hasil yang
sound memiliki manfaat yang sama
menunjukan perbedaan tidak
efektifnya untuk menurunkan nyeri
signifikan.
pada piriformis syndrome.
Tujuan akhir treatment dari
kasus piriformis syndrome yaitu
mobilisasi jaringan otot piriformis itu Keterbatasan Penelitian
sendiri agar kembali normal dengan Pada penelitian ini tterdapat
cara mengurangi nyeri di titik nyeri beberapa keterbatasan dalam
otot. Hal ini penting untuk beberapa hal yaitu :
mengembalikan fungsi metabolisme 1. Pengukuran variabel nyeri
aliran darah yang tidak lancar , dengan menggunakan VAS
sehingga membuat aktifasi nosiseptif bersifat subjektif
seperti enkefalin, endorphin, 2. Penatalaksanaan hold relax
serotonin, dan noradrenalin stretching lebih sulit dilakukan
meningkat dan dapat sampai di otot
dibandingkan transverse friction masyarakat sebagai pengguna jasa
massage kesehatan.
3. Membutuhkan waktu yang lama 4. Hasil penelitian diharapkan dapat
untuk mengumpulkan sampel meningkatkan motivasi dan
dan data kepercayaan pasien dalam
menurunkan nyeri pada kasus
Simpulan piriformis syndrome.
Berdasarkan analisis penelitian Saran
yang telah dilakukan dan
pembahasan dapat disimpulkan Saran yang dapat peneliti berikan
bahwa: berdasarkan hasil penelitian adalah:
1. Intervensi hold relax stretching 1. Penelitian sangat perlu dilakukan
pada terapi ultra sound dapat dengan karakteristik subjek yang
mengurangi nyeri pada kasus berbeda, sehingga penelitian
piriformis syndrome mendapatkan hasil yang lebih
2. Intervensi transverse friction baik lagi
massage pada terapi ultra sound 2. Penelitian ini dapat dijadikan
dapat mengurangi nyeri pada dasar penelitian untuk penelitian
kasus piriformis syndrome fisioterapi respirasi yang lebih
3. Intervensi hold relax stretching komprehensif
tidak ada perbedaan yang 3. Penelitian dapat dilakukan
signifikan dengan intervensi terhadap semua jenis kelamin
transverse friction massage pada
terapi ultra sound terhadap DAFTAR PUSTAKA
penurunan nyeri pada kasus
piriformis syndrome 1. Boyajian, L.A; McClain, R.L;
Coleman, M.K; dan Thomas, P.P.
Implikasi 2007.Riview Article : Diagnosis
and Management of Piriformis
Implikasi yang dapat diterapkan Syndrome : An Osteopathic
berdasarkan hasil penelitian adalah : 2. Cyriax, J.H dan Russell, G. 1980.
1. Hasil penelitian memberikan Treatment by Manipulation
keyakinan kepada peneliti tentang Massage and Injection in
pentingnya pemakaian transverse Textbook of Orthopaedic
friction massage dan hold relax Medicine. University of Virginia :
stretching pada kasus piriformis Baillire Tindal. Hal 13-31.
syndrome. 3. Ebrahim, A.H.M. 2011. Lecture
2. Penelitian ini dapat dijadikan VIII : Therapeutic Ultra sound.
sebagai acuan penelitian- Saudy Arabia : King Saud
penelitian yang akan datang University.
dalam upaya pengembangan 4. Fishman, L.M; Dombi, G.W;
penelitian yang sejenis. Michaelsen, C; Ringel, S.V;
3. Hasil penelitian diharapkan dapat Rosner, B.; dan Weber C. 2002.
dijadikan acuan dalam Article of Piriformis syndrome:
mengurangi nyeri pada kasus diagnosis, treatment, and outcome
piriformis syndrome bagi - a ten year study dalam Archives
of Physical Medicine and
Rehabilitatio. New York :
Humana Press Inc, Totowa. Hal
295302.
5. Hardjono, J. dan Ervina, A. 2012.
Artikel : Pengaruh Penambahan
Contract Relax Stretching Pada
Intervensi Interferensial Current
dan Ultra sound Terhadap
Pengurangan Nyeri Pada
Sindroma Miofasial Otot
Supraspinatus. Jakarta :
Universitas Esa Unggul.
6. Kisner, C. dan Colby, L.A. 2007.
Therapeutic Exercise Foundations
and Technique, Third Edition.
Philadelphia : F.A. Davis
Company. Hal 69-87,
7. Potter, P.A, dan Perry, A.G.
Buku ajar Fundamental
Keperawatan : Konsep, Proses,
dan Praktik edisi 4 vol 2. Jakarta :
EGC.
8. Risal. 2011. Beda Pengaruh
Contract Relax Stretching dengan
Strain-Counterstrain Technique
Terhadap Penurunan Nyeri pada
Penderita Piriformis Syndrome di
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
dalam Jurnal Fisioterapi
Makassar. Makassar : Universitas
Hasanudin.
9. Russell, M. 2007. Massage
therapy and restless legs
syndrome. Journal of Bodywork
and Movement Therapies.
10. Samara, S. 2003. Duduk Lama
Dapat Sebabkan Nyeri Pinggang.
Jakarta : Kompas
(http://digilib.litbang.depkes.co.id
, diakses 26 April 2010).

Anda mungkin juga menyukai