Anda di halaman 1dari 34

INSTITUT

KESEHATAN
MEDISTRA LUBUK
PAKAM
ERLIS SINAMBELA
NPM :2162036
MANAJEMEN FISIOTERAPI
PADA KASUS FLAT FOOT

Heny Dwi Marista


NIM. 2260070
DEFENISI
• Flatfoot adalah bentuk telapak kaki datar
disebabkan lengkungan tulang-tulang menjadi
lebih rata (Indardi, 2015).
ETIOLOGI
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
flat foot, yaitu (Giovanni dalam Nurohman, 2017):
• Kongenital
• Post trauma,
• Proses degenerasi
• Disfungsi tendon tibialis posterior
• Kelebihan aktivitas pada otot kaki
• Obesitas
• Bentuk alas kaki yang tidak ergonomis
Patofisiologi
• Jika penyokong pada arcus mengalami masalah maka akan
menyebabkan hiperfleksibilitas pada acetabulum pedis yang
memungkinan gerakan berlebih pada talus, calcaneus dan
navicular. Gerakan berlebih ini akan mengakibatkan
metatarsal mengalamidepresi atau elevasi seingga terjadi
kemiringan pada tripod. Ketidakstabilan pada
matatarsocuneiform I akan menyebabkan collapse pada sisi
medial tripod karena pembebanan berat tubuh lebih
diistribusikan pada sisi medial (Richie, 2007). Tanpa dukungan
pada sisi medial dalam menjaga keseimbangan kaki, hindfoot
akan collapse ke arah valgus (Giovanni dalam Bachtiar, 2012).
Pada flat foot terjadi deformitas yang kompleks pada kaki,
diantaranya abduksi pada kaki depan, collapse arcus
longitudinal medial, dan valgus pada kaki belakang (hindfoot)
(Prachgosin, et al., 2017).
STUDI KASUS
IDENTITAS PENDERITA
• N a m a : Ny. Sarifah Hanun
• Umur : 46 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• A g a m a : Islam
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Alamat : Jl. Sudirman
• No. CM :
Deskripsi Pasien Dan Keluhan Umum

• Pasien datang dengan keluhan malas bergerak


dan sering terjatuh jika berlari dengan
tumpuan telapak kaki.Jika dilihat di genangan
air pada lantai yang kering akan kelihatan rata
menempel telapak kaki itu dengan sempurna,
pasien kesulitan dalam melaksanakan instruksi
untuk bergerak dan mengikuti kegiatan
bermain dengan teman sebaya
Data Medis Pasien :
• Riwayat Hipertensi (-)
• DM (-)

• Riwayat penyakit dahulu : -


PEMERIKSAAN FISIOTERAPI
PEMERIKSAAN TANDA VITAL (UMUM)

• Tensi : 110/70 mmHg


• Nadi : 69 x/menit
• Respirasi : 20 x/menit
• Suhu : 36,80 C
• TB : 149 cm
• BB : 50 kg
INSPEKSI/OBSERVASI :
• Pola kaki melengkung dan menyusut sewaktu
duduk, Pola kaki menghilang sewaktu
penderita berdiri, Bentuk kaki seperti kaki
bebek..

 PALPASI :
• Tidak adanya perbedaan suhu, tidak ada
atropi otot.
JOINT TEST
Pemeriksaan Gerak Dasar (Gerak aktif /
pasif / isometric fisiologis)
• Pasif : adanya nyeri dan keterbatasan LGS
• Aktif : adanya keterbatasan LGS
• Isometrik : tidak mampu melawan
tahanan maksimal dan LGS terbatas
KEMAMPUAN FUNGSIONAL
• Penderita sering mengeluh sakit
pada kaki
• Sewaktu penderita berjalan
sering jatuh
• Terjadi kelemahan pada tungkai
• Penurunan keseimbangan
ALGORITMA (CLINICAL REASONING)
KODE DAN KETERANGAN PEMERIKSAAN ICF
Body Structures
• S 75022 Muscles of ankle and foot
• S 75029 structure of ankle and foot, unspecified

 Activities and Participation


• D 469 walking and moving, other specified and unspecified
 
 Body Function
• B 710 mobility of joint functios
• B 729 function of the joints and bones, other specified and unspecified

Environtmental Factors
• e398=support and relationship
• e310 immediate family
• e355 Healt professionals
DIAGNOSIS FISIOTERAPI
Impairment
• Penderita sering mengeluh sakit pada kaki
• Sewaktu penderita berjalan sering jatuh
• Terjadi kelemahan pada tungkai
• Penurunan keseimbangan 
 Funtional Limitations
• Kesulitan memakai sepatu dan kesulitan berlari
 
 Disability / Participation Restriction
• Tidak dapat mengikuti aktivitas fisik seperti bermain
dengan teman sebaya dan menarik diri dari aktivitas fisik
PROGRAM FISIOTERAPI
Tujuan jangka Pendek
• -Mengontrol gerakan sendi dengan tepat
• -Memfasilitasi gerakan pada sendi tertentu
• -Memfungsikan setiap tahap dalam siklus berjalan normal
  Tujuan Jangka Panjang
• Agar pasien dapat berjalan dengan pola yang benar
• : Meningkatkan kemampuan fungsional
• Mencegah deformitas kaki
 Teknologi Intervensi Fisioterapi
• US
• Terapi latihan
RENCANA EVALUASI
• Pengukuran nyeri menggunakan vas
• -Pengukuran LGS dgn goniometer
• -Pengukuran kekuatan otot dgn MMT
PROGNOSIS
• QUO AD VITAM (hidup) : BAIK
• QUO AD FUNCTIONAM (fungsi) : BAIK
• QUO AD COSMETICA : BAIK
PELAKSANAAN FISIOTERAPI
1. US
a.Persiapan alat
• Persiapan bad yg nyaman dan memastikan US dalam keadaan
aktif
b. Persiapan pasien
• Pasien diposisikan senyaman mungkin, dan bebaskan area yang
akan diterapi dari pakaian.
c. Pelaksanaan terapi
• Terapis mengoleskan gell US pada area ankle dan dengan
menggunakan tranduser ,terapis memberikan gerakan melingkar pd
ankle selama 10 menit,setelah waktu terapi habis kemudian terapis
membersihkan area terapi dari gell US dgn menggunakan tissu atau
handuk kecil dan merapikan kembali US pada tempatnya. Tranduser
ultrasound 1MHz memiliki efek pada jaringan hingga kedalaman
5cm, kemudian 3MHz untuk jaringan hingga kedalaman 2,5cm.
PELAKSANAAN FISIOTERAPI
3. Terapi Latihan
a. Stretching
b. Heel Raise
c.Short foot exercise
d.Squat exercise
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
Setelah 6x Intervensi FT
No. Problematik Parameter Sebelum Ket.
FT Sesudah

1. Keseimbangan Standing Mudah lelah Saat berdiri Ada


statis stork test dan jatuh kaki sdh peningkatan
Keseimbangan Balance been lebih stabil keseimbanga
dinamis test saat berdiri n pd kaki
2. Nyeri VAS Diam : 2 Diam : 1 Terdapat
Tekan : 4 Tekan : 2 penurunan
Gerak : 5 Gerak : 3 nyeri
       
 
4 Gangguan ADL Index Barthel 60 75 Terdapat
peningkatan
kemampuan
fungsional
5. Kekuatan otot MMT Fleksor 3 Fleksor 4 Terdapat
Ekstensor 3 Ekstensor 3 peningkatan
Inversi 3 Inversi 3 Kekuatan
Eversi 3 Eversi 4 otot
Home Program
Pasien diedukasikan:
• -Menganjurkan px agar selalu menerapkan
pola jalan yg benar
• -Melakukan lanjutan latihan latihan yg
diajarkan oleh fisioterapi
HASIL TERAPI TERAKHIR
• Dari proses terapi yg dijalani pasien ,maka
dapat disimpulkan bahwa pasien dengan
nama Ny.Sarifah Hanum berusia 35 tahun,
dengan kondisi flat foot setelah dilakukan
terapi dengan modalitas US dan Terapi
Latihan sebanyak 6 kali, didapatkan hasil
terapi sebagai berikut : adanya penurunan
nyeri, adanya peningkatan kekuatan otot,
adanya peningkatan keseimbangan pada kaki
JURNAL
Judul Jurnal / The effects of short foot exercises to treat flat foot
deformity: A systematic review
Artikel

Penulis Shigeyuki Haraa ,


Masashi Kitanob,c
and Shintarou Kudo

Publikasi 13 Desember 2021

Penelaah Heny Dwi Marista

Tanggal Telaah 10 November 2022


Tujuan Utama Penelitian
• Penelitian ini bertujuan untuk melakukan
tinjauan sistematis terhadap efek SFE
METODE
• SFE' dan 'otot kaki intrinsik' adalah kata kunci
yang digunakan untuk mencari uji coba
terkontrol secara acak. Seorang peneliti
menyaring artikel yang relevan berdasarkan
judul dan abstrak mereka, dan dua peneliti
independen membaca teks dengan seksama,
menerima sembilan studi untuk dimasukkan.
Hasil, durasi intervensi, frekuensi, dan jumlah
intervensi diselidiki.
Hasil penelitian
• Dari 299 studi potensial yang diidentifikasi, judul dan
abstrak dari 211 studi ditinjau, dan 192 dikeluarkan. Teks
lengkap dari 21 studi diperoleh dan dievaluasi sesuai
dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Sembilan studi
memenuhi kriteria inklusi. Enam studi tentang MLA
diidentifikasi, dengan empat laporan peningkatan MLA.
Tidak ada konsensus mengenai jumlah dan frekuensi SFE
yang dilakukan, dan mekanisme peningkatan MLA tidak
jelas. Peningkatan MLA diamati pada peserta yang
melakukan intervensi selama 5 minggu
Kesimpulan Penelitian
• Hasil menunjukkan bahwa melakukan SFE
selama 5 minggu efektif dalam meningkatkan
MLA. Uji coba terkontrol acak dengan
perincian mengenai jumlah dan frekuensi
perawatan diperlukan.
TELAAH JURNAL
• Judul jurnal jelas menggambarkan isi penelitian. Abstrak
juga menjelaskan tentang gambaran umum penelitian. Hasil
dari jurnal ini menunjukkan Tidak ada konsensus mengenai
jumlah dan frekuensi SFE yang dilakukan, dan mekanisme
peningkatan MLA tidak jelas. Peningkatan MLA diamati pada
peserta yang melakukan intervensi selama 5 minggu..
• Literatur/referensi
Literatur yang digunakan sebanyak 50 literatur yang
diterbitkan mulai tahun 2000 sampai 2017. Judul literatur
tersebut relevan dengan topik penelitian dan tahun terbit dari
semua literatur juga merupakan sumber terbaru.
KESIMPULAN
• Penelitian ini sangat bermanfaat bagi
fisioterapi untuk menambah wawasan
fisioterapis dalam memberikan intervensi
kepada pasien flat Foot. Namun dalam
penerapannya perlu kerjasama yang sangat
baik dengan kedua orang tua pasien agar
program dapat terlaksana dengan konsisten.
Hal ini dikarenakan waktu yang cukup lama
untuk mendapatkan hasil yang signifikan..
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai