Anda di halaman 1dari 8

EFEKTIVITAS LOW POWER LASER TERAPI DAN PROPRIOCEPTIF

NEUROMUSCULAR FACILITATION PADA ULKUS DIABETIKUM


DERAJAT 2
Made Hendra Satria Nugraha1, Nila Wahyuni2, Putu Ayu Sita Saraswati3
1,3
Departemen Fisioterapi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
2
Departemen Faal, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
Email: hendra_satria@unud.ac.id

ABSTRAK

Ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi diabetes yang paling memberatkan
penderita diabetes melitus. Apabila dikaji melalui pendekatan International Classification of
Function (ICF) terdapat beberapa permasalahan yang berkaitan dengan ulkus diabetikum, di
antaranya: adanya nyeri, keterbatasan gerak, luka terbuka, hilangnya sensasi sensoris ataupun
kemampuan motorik. Berbagai macam modalitas dapat digunakan untuk membantu mengatasi
permasalahan tersebut, yaitu dengan menggunakan laser dan pendekatan terapi latihan seperti
aplikasi proprioceptive neuromuscular facilitation (PNF). Metode penelitian pada study ini adalah
narrative review berupa kajian beberapa jurnal penelitian yang berhubungan dengan efektivitas low
power laser therapy dan proprioceptive neuromuscular fascilitation pada penderita ulkus
diabetikum. Efek primer pada sel terhadap penggunaan laser yaitu terjadinya peningkatan
metabolisme oksidatif untuk menghasilkan lebih banyak ATP yang akhirnya mengarah pada
normalisasi fungsi sel, penghilang nyeri, dan penyembuhan luka. PNF merupakan metode
peningkatan gerakan dan fasilitasi neuromuscular untuk memfasilitasi kontraksi otot. Metode ini
memiliki tujuan utama mencapai kebutuhan individu, dan dengan demikian dapat melakukan
gerakan fungsional, melalui fasilitasi, penghambatan (inhibisi), penguatan, serta relaksasi kelompok
otot. Berdasarkan kajian pustaka tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Low power laser
therapy efektif dalam memperbaiki luka pada penderita ulkus diabetikum grade 2, (2) Proprioceptif
Neuromuscular Facilitation (PNF) efektif dalam meningkatkan konduksi saraf sensoris dan motoris
yang berkaitan pada pergerakan ankle pada ulkus diabetikum grade 2, dan (3) Kombinasi low power
laser therapy dan Proprioceptif Neuromuscular Facilitation efektif dalam memperbaiki keterbatasan
gerak dan fungsi ulkus diabetikum grade 2.

Kata kunci: low power laser therapy, proprioceptif neuromuscular facilitation, ulkus diabetikum

THE EFFECTIVENESS OF LOW POWER LASER THERAPY AND


PROPRIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION ON GRADE 2
DIABETIC FOOT ULCERS

ABSTRACT

Diabetic ulcers are one of the most severe complications of diabetes in people with
diabetes mellitus. When examined through the International Classification of Function (ICF)
approach, there are several problems associated with diabetic ulcers, including: the presence of
pain, limited movement, open wounds, loss of sensory sensation or motor ability. There are some
modalities can be used to help these problems, namely by using laser and therapeutic approaches
43
such as the application of proprioceptive neuromuscular facilitation (PNF). The method of this
paper is an article review by using secondary data taken from research journals which are related to
the effectiveness of the use of low power laser therapy and proprioceptive neuromuscular
facilitation in diabetic ulcer patients. The primary effect of laser usage on cell is increasing
oxidative metabolism to produce more ATP, which ultimately leads to the normalization of cell
function, pain relief, and wound healing. PNF is a method of enhancing neuromuscular movement
and facilitation to facilitate muscle contraction. This method has the primary goal of achieving
individual needs, and thus can perform functional movements, through facilitation, inhibition,
strengthening and relaxation of muscle groups. Based on the literature review, it can be concluded
that: (1) Low power laser therapy is effective in repairing wounds in patients with grade 2 diabetic
ulcers, (2) Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF) is effective in improving sensory and
motor neuronal conduction associated with ankle movement in grade 2 diabetic ulcers, and (3) The
combination of low power laser therapy and Proprioceptive Neuromuscular Facilitation is effective
in improving the limitations of motion and function of grade 2 diabetic ulcers.

Keywords: low power laser therapy, proprioceptive neuromuscular facilitation, diabetic ulcer

PENDAHULUAN 60-80% ulkus yang timbul dapat


American Diabetes Association disembuhkan, sedangkan sebesar 10-15%
menyatakan bahwa diabetes melitus sebagai tidak sembuh dan sisanya sebesar 5-24%
suatu kelompok penyakit metabolik dengan berakhir pada amputasi dalam kurun waktu 6
karakteristik hiperglikemia yang terjadi – 18 bulan.1,3,4
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin Terdapat 3 macam jenis ulkus
atau keduanya. Diabetes Melitus diabetes, yaitu ulkus neuropati, ulkus iskemia
diklasifikasikan menjadi DM tipe 1 dan ulkus neuroiskemia (campuran).
(insulindependent) dimana pankreas gagal Karakteristik ulkus neuropati adalah bulat,
menghasilkan insulin ditandai dengan dikelilingi oleh kalus, tidak nyeri dan
kurangnya produksi insulin, sedangkan DM berlokasi di atas tulang-tulang yang menonjol
tipe 2 (non insulin dependent0 disebabkan pada jari-jari kaki atau di daerah plantar.
karena ketidakmampuan tubuh menggunakan Ulkus iskemia biasanya pucat, nekrosis,
insulin secara efektif yang dihasilkan oleh sangat sakit, tidak terbentuk kalus dan
pankreas.1,2 lokasinya sering pada jari-jari kaki, tepi-tepi
Ulkus diabetikum merupakan salah kaki, dan tumit. Luka yang disebabkan oleh
satu komplikasi diabetes yang paling neuropati akan lebih mudah sembuh
memberatkan penderita diabetes melitus. dibandingkan luka karena neuroiiskemia.
Ulkus yang tidak kunjung sembuh Diperkirakan bahwa sekitar 40-70%
disebabkan karena adanya neuropati dan amputasi non-trauma dikerjakan pada pasien
vaskulopati di jaringan perifer. Berdasarkan dengan diabetes. 1,3,4
WHO dan International Working Group on Sistem klasifikasi ulkus didasarkan
the Diabetic Foot, kaki diabetes adalah pada beberapa parameter yaitu luasnya
keadaan adanya ulkus, infeksi, dan atau infeksi, iskemia, neuropati, lokasi,
kerusakan dari jaringan, yang berhubungan kedalaman, serta luasnya luka. Sistem
dengan kelainan neurologi dan penyakit klasifikasi yang paling umum dipergunakan
pembuluh darah perifer pada ekstremitas adalah sistem klasifikasi wagner. Sistem
bawah. Gangguan pada aliran darah dan saraf Klasifikasi Ulkus Wagner-Meggit merupakan
ini dikarenakan hiperglikemia yang tidak klasifikasi yang berdasar pada kedalaman
terkontrol. Prevalensi kaki diabetes di luka yang terdiri dari 6 grade luka. Derajat 0
Amerika Serikat diperkirakan sebesar 4%. (Kulit masih utuh, ada kelainan bentuk kaki
Diperkirakan sebesar 5% pasien dengan akibat neuropati), derajat 1 (Ulkus superfisial
diabetes pernah menderita kaki diabetes, terlokalisir), derajat 2 (Ulkus lebih dalam,
dengan lifetime risk sebesar 15%. Sebanyak mengenai tendon, ligament, otot, sendi,
44
belum mengenai tulang, tanpa selulitis atau dan proprioceptive neuromuscular
abses), derajat 3 (Abses yang dalam dengan fascilitation pada penderita ulkus diabetikum.
atau tanpa osteomyelitis), derajat 4 (Gangren
jari atau kaki bagian distal), dan derajat 5 PEMBAHASAN
(Gangren seluruh kaki).1,3,5 Kombinasi Low Power Laser Therapy dan
Perubahan struktural pada anatomi Proprioceptive Neuromuscular Facilitation
kaki dan persendian menyebabkan dalam Tatalaksana Penanganan Ulkus
kelemahan dan musclewasting pada otot-otot Diabetikum
intrinsik kecil. Hal ini menyebabkan Laser merupakan aplikasi klinis
hilangnya keseimbangan saat berjalan, penggunaan energi elektromagnetik yang
clawing of toes, serta plantar fleksi memiliki panjang gelombang 100 – 10.000
metatarsal head (charcot foot). Musculus nanometer (10-9). Energi cahaya
interosseous dan otot-otot intrinsik berfungsi ditransmisikan melalui ruang sebagai suatu
sebagai penyeimbang dan menahan phalang gelombang yang memiliki kumpulan energi
agar ekstensi. Gangguan morfologi dan yang disebut sebagai photons. Laser dapat
fungsional struktur kaki, jari kaki, dan sendi diklasifikasikan berdasarkan intensitas energi
akanmempengaruhi absorbsi dan distribusi yang dihantarkan, yaitu: low-power laser
tekanan saat berjalan.Efek pada kaki meliputi (cold laser) dan high-power laser (hot laser).
reduksi gerakan dan perubahan terhadap High-power laser digunakan dalam prosedur
sudut subtalar dan sendi metatarsophalangeal operasi, bidang opthalmogi, onkologi, dan
pertama.Pada pasien diabetes, tendon fleksor dermatologi. Sementara low-power laser
dan ekstensor cenderung lurus dan kaku. dikenal sebagai “cold” laser dan biasa
Deformitas equinus dapat terjadi akibat digunakan untuk proses perbaikan jaringan
pemendekan tendon Achilles dan kolaps (wound healing) dan mengatasi nyeri. Low-
fascia plantaris. Hal ini menyebabkan power laser akan lebih menyebabkan efek
terjadinya hammer toes dan tekanan beban fotokimia daripada thermal. Laser yang biasa
tubuh terpusat pada permukaan anterior jari- digunakan dalam manajemen konservatif
jari kaki. Charcot foot merupakan deformitas kondisi medis meliputi: Helium Neon (HeNe)
ulkus diabetes akibat neuropati yang klasik yang termasuk ke dalam gas laser dan
dengan empat tahap perkembangan.1,5 Gallium Arsenide (Ga As) yang tergolong ke
Apabila dikaji melalui pendekatan ICF diode laser (semikonduktor).6
(International Classification of Function) Sinar laser memiliki sifat unik
terdapat beberapa permasalahan yang monokromatisitas (panjang gelombang
berkaitan dengan ulkus diabetikum, di tunggal), collimation (perjalanan dalam satu
antaranya: adanya nyeri, keterbatasan gerak, arah tanpa divergensi) dan koherensi (semua
luka terbuka, hilangnya sensasi sensoris gelombang menyatu dalam fase).7 Sifat-sifat
ataupun kemampuan motorik. Berbagai ini memungkinkan sinar laser menembus
macam modalitas dapat digunakan untuk permukaan kulit secara non-invasif. Laser
membantu mengatasi permasalahan tersebut, terapeutik bersifat athermic atau tanpa
yaitu dengan menggunakan laser dan transfer panas yang cukup (<0,65°C)
pendekatan terapi latihan seperti aplikasi sehingga energi foton dapat ditransfer secara
PNF. langsung ke sel target dan kerusakan termal
dapat dihindari. 7,8 Laser terapeutik
METODE menggunakan cahaya monokromatik dalam
Metode penelitian pada study ini kisaran 630 hingga 905 nm.9 Efek primer
adalah narrative review berupa kajian pada sel terhadap penggunaan laser yaitu
beberapa jurnal penelitian yang berhubungan foton yang dipancarkan oleh laser mencapai
dengan efektivitas low power laser therapy mitokondria dan membran sel dari sel

45
fibroblas, keratinosit atau endotel di mana tindakan untuk biostimulasi dengan spektrum
energi fotonik diserap oleh chromophores absorpsi sitokrom c oksidase dan telah
(sitokrom mitokondria, porfirin dan menemukan kesamaan di daerah spektrum
flavoprotein) dan diubah menjadi energi merah dan dekat inframerah (IR) (panjang
kinetik kimia di dalam sel.7 Hal ini gelombang antara 6328 A – 9100 A). Semua
menyebabkan perubahan permeabilitas keadaan oksidasi individu dari enzim
membran, meningkatkan sinyal antara cytochrome c oxidase memiliki spektrum
mitokondria, nukleus dan sitosol, dan absorpsi yang berbeda, sehingga dapat
peningkatan metabolisme oksidatif untuk diperhitungkan pula perbedaan dalam
menghasilkan lebih banyak ATP yang spektrum aksi Low Laser Therapy. Rentang
akhirnya mengarah pada normalisasi fungsi panjang gelombang yang penting untuk
sel, penghilang nyeri, dan penyembuhan fototerapi (600-860 nm) memiliki empat
luka.10,11,12,13 Penggunaan laser akan wilayah aktif, tetapi posisi puncak tidak
membantu peningkatan metabolisme persis sama untuk semua spektrum aksi.
oksidatif sebagai hasil akhirnya yaitu Posisi puncak adalah antara 613,5 dan 623,5
peningkatan produksi ATP. Dengan nm (dalam satu spektrum, pada 606 nm) di
peningkatan produksi ATP ini akan maksimum merah. Sinar far-red maximum
membantu meningkatkan sinyal antar sel memiliki posisi puncak yang tepat antara
yang berujung pada peningkatan growth 667,5 dan 683,7 nm sementara near-infrared
factors dan pelepasan sitokin. Hal ini maximum memiliki posisi puncak di kisaran
mengaktivasi makrofag dan peningkatan 750,7-772,3 nm dan 812,5 - 846,0 nm.10,14
jumlah sel mast yang berperan dalam Polineuropati sensorimotor diabetik
mengeliminasi sel dan matriks yang rusak atau diabetic sensorimotor polyneuropathy
pada tahap inflamasi. Selain itu, terjadi pula (DSP) merupakan komplikasi mikrovaskular
peningkatan sintesis prokolagen yang yang paling umum terjadi pada diabetes tipe I
berperan dalam perbaikan jaringan.6,14 dan II, dan menimbulkan tantangan
Efek sekunder dapat menyebabkan manajemen dalam pencegahan komplikasi
amplifikasi fotoreaksi primer dimana efek pada kaki. Manajemen DSP dipusatkan pada
metabolik menghasilkan berbagai perubahan kontrol glikemik yang optimal, perawatan
fisiologis pada tingkat sel, seperti perubahan kaki yang rajin, dan kontrol nyeri sebagai
permeabilitas membran sel.12,13,15 Kalsium cara mencegah perkembangan DSP dan
dilepaskan dari mitokondria ke sitoplasma mengurangi morbiditas yang terkait dengan
yang merubah level kalsium intraseluler yang komplikasi kaki.18,19 Penelitian Tantawy dan
menstimulasi metabolisme sel dan Zakaria pada tahun 2010 tentang efektivitas
pengaturan jalur sinyal yang bertanggung peran fisioterapi dalam manajemen diabetic
jawab untuk keadaan yang diperlukan saat neuropathy foot ulcers mendapatkan hasil
perbaikan luka seperti migrasi sel, sintesis yang signifikan dalam hal perbaikan jaringan
DNA dan RNA, mitosis sel, sekresi protein yang mengalami ulkus serta fungsi sensoris
dan proliferasi sel. Efek tersier didapatkan dan motoris dari saraf common peroneal dan
secara tidak langsung dimana sel yang posterior tibial nerve. Penelitian tersebut
diiradiasi atau diberi energi berkomunikasi menggunakan 2 kelompok perlakuan, dimana
satu sama lain, serta terjadi pada sel yang pada kelompok kontrol merupakan pasien
tidak disinari, melalui peningkatan kadar diabetes mellitus tipe 2 dan termasuk ke
sitokin atau faktor pertumbuhan dalam grade II diabetic foot ulcers diberikan
menghasilkan komunikasi antar-sel. terapi medis konservatif. Pada kelompok
Peningkatan sintesis endorfin dan penurunan intervensi, selain penerapan terapi medis,
bradikinin menghasilkan penghilang rasa juga diaplikasikan pemberian laser terapi
sakit. Studi telah mencocokkan spektrum

46
pada area ulkus serta latihan proprioceptive mencapai kebutuhan individu, dan dengan
neuromuscular stabilization.18 demikian dapat melakukan gerakan
Penelitian dari (Tantawy dan Zakaria, fungsional, melalui fasilitasi, penghambatan
2010) menunjukkan bahwa terapi laser (inhibisi), penguatan dan relaksasi kelompok
intensitas rendah membantu dalam otot. Selain itu, PNF mendukung sinkronisasi
penyembuhan ulkus kaki dan secara dan pelatihan koordinasi gerakan,
signifikan mengurangi ukuran ulkus. Hal ini meningkatkan aktivitas hidup sehari-hari, dan
dikaitkan dengan kemampuan laser untuk kualitas hidup. Teknik ini menggunakan
meningkatkan pelepasan faktor pertumbuhan kontraksi otot secara konsentrik, eksentrik,
dari fibroblas dan merangsang proliferasi sel, dan statis (isometrik) dikombinasikan dengan
dan meningkatkan konversi fibroblas fasilitasi resistensi dengan pola gerakan
menjadi myofibroblast.18,20 Selain itu iradiasi diagonal dan aplikasi stimulus sensorik
laser menghasilkan efek sterilisasi dari berupa pendengaran, visual, proprioceptive
bakteri yang menginfeksi ulkus diabetik, dan dan rangsangan kulit.17 Pada neuropati
penurunan dalam ukuran ulkus.18,21 Laser diabetes, ada penurunan dalam sensitivitas
juga membantu dalam hal pelepasan faktor taktil dan termal, terutama di tumit. Daerah
pertumbuhan dan sitokin dari monosit yang ini mengandung jumlah keratin dan lemak
menginduksi proliferasi sel dan perbaikan yang lebih besar dan menerima persarafan
jaringan.22 Evaluasi histologis pada tikus dari sural nerve. Saraf ini adalah saraf
diabetes menunjukkan bahwa iradiasi laser pertama yang rusak selama perkembangan
meningkatkan epitelisasi luka, pembentukan neuropati diabetik. Fungsi otot menurun,
jaringan granular, dan pengendapan terutama pada otot kaki intrinsik, tibialis
kolagen.18,23,24 Hal ini ditunjukkan ketika anterior, dan tricepssurae. Penurunan ini
iradiasi laser menstimulasi proliferasi sel karena perubahan struktur kolagen atau juga
fibroblast, memediasi perubahan limfosit dan karena kehilangan kekuatan.27 PNF yang
proses imunitas, yang memiliki peran dalam diaplikasikan dengan menggunakan resistansi
persistensi luka kronis, dan efek ini dapat dapat membantu dalam hal memfasilitasi
menyebabkan percepatan penyembuhan.22 kontraksi otot, memaksimalkan kontrol
Rachkind dkk. melaporkan bahwa, motorik, dan membantu kesadaran gerakan,
laser secara signifikan meningkatkan yang mengarah ke suatu peningkatan respon
aktivitas listrik dari saraf yang terganggu otot ke korteks.
atau mengalami lesi. Tantawy dan Zakaria, Peningkatan kekuatan otot dengan
2010 juga menyatakan bahwa terdapat menggunakan tahanan akan menyebabkan
peningkatan signifikan konduksi saraf setelah peningkatan ketegangan pada serabut otot
terapi laser.18,25 Gejala-gejala neuropati dimana dapat menyebabkan perubahan
sensorimotor meliputi: kelemahan otot terkait dengan kerusakan otot, merusak
(bukan kelelahan), atrofi, masalah hubungan intrasarcomer, menghasilkan lesi
keseimbangan, ataxic gait dan gejala-gejala mikro yang melepaskan sitokin, serta
sensorik (nyeri, parestesia, mati rasa dan memicu mekanisme respon inflamasi pada
kelumpuhan, dan kram).26 Untuk mengatasi fase akut. Produksi sitokin dan pelepasan
permasalahan tersebut, maka dapat faktor kemoatraktif bertanggung jawab untuk
dipalikasikan pemberian Proprioceptive mensinyalkan monosit dan sel
Neuromuscular Facilitation. polimorfonuklear pada endotel vaskular. Sel-
PNF atau (Proprioceptive sel ini memulai proses kemotaksis,
Neuromuscular Facilitation) merupakan menempel ke dinding endothelium, dan
metode peningkatan gerakan dan fasilitasi masuk ke ruang antar sel-sel endotel, sampai
neuromuscular untuk memfasilitasi kontraksi mencapai daerah yang terluka. Faktor-faktor
otot.16,17 Metode ini memiliki tujuan utama chemo-atraktan ini menyebabkan

47
peningkatan proses penyembuhan intra 2. Muhartono dan Sari, I. Ulkus Kaki
muskular, sebagai akibat peningkatan jumlah Diabetik Kanann dengan Diabetes
protein otot dan oleh karena itu, terjadilah Mellituss Tipe 2. Jurnal
peningkatan kekuatan. Setelah proses ini AgromedUnila. 2017; 4(1): 133 – 139
berlangsung limbah diapedesis dari jaringan 3. Zarkasi, M. Hubungan Antara Derajat
otot kemudian difagositosis dan terdegradasi Ulkus Diabetikum Dengan
oleh makrofag dan neutrofil dan dilanjutkan
Kemampuan Activities Of Daily
dengan regenerasi otot dengan melepaskan
Living (ADL) Pada Pasienn DM Tipe
faktor penstimulasi pertumbuhan pada sel-sel
satelit. Di samping proses ini, ketika ada 2 Di RSUD Panembahan Senopati
kerusakan otot, myoglobin (Mb), enzim Bantul. 2016; Yogyakarta: Stikes
creatine kinase (CK) dan laktat Jenderal Achmad Yani
dehidrogenase (LDH) masuk ke dalam 4. Rahmaningsih, B. Hubungan AAntara
sirkulasi. Proses inilah yang akan Nilai Ankle Brachiall Index Dengan
menyebabkan peningkatan miofibril, dan Kejadian Diabetic Foott Ulcer Pada
dengan demikian dapat diperoleh hipertrofi Penderita Diabetess Melitus Tipe 2 Di
otot dan peningkatan kekuatan otot. 27 RSUD DR. Moewardi SSurakarta.
2016; Surakarta:UMS
SIMPULAN 5. Yunus, B.Faktor-Faktor yang
Berdasarkan kajian pustaka tersebut, Mempengaruhi Lamaa Penyembuhan
maka dapat disimpulkan bahwa:
Luka Pada Pasienn Ulkus Diabetikum
1. Low power laser therapy efektif dalam
Di Rumahh Perawatan Etn Centre
memperbaiki luka pada penderita ulkus
Makassartahunn 2014. 2015;
diabetikum grade 2.
Makassar: FKIK UIN Alauddin
2. Proprioceptif Neuromuscular
Makassar
Facilitation (PNF) efektif dalam
6. Prenticee W, Quillen WS,
meningkatkan konduksi saraf sensoris
Underwoodd F. Therapeutic
dan motoris yang berkaitan pada
Modalitiess for Physical Therapy
pergerakan ankle pada ulkus
2nd ed.. Unitedd States of America.
diabetikum grade 2
The McGraw-Hill Company; 2002. P
3. Kombinasi low power laser therapydan
: 272-303
Proprioceptif Neuromuscular
7. Maticc M., Lazetic B., Poljacki M.,
Facilitationefektif dalam memperbaiki
Duran V. andd lvkov-Simic M. Low
keterbatasan gerak dan fungsi ulkus
level laser irradiation and its effectson
diabetikum grade 2.
repair processess in the skin. Med
Pregl. 2003; 56(3-4): 137-141.
8. Theralase. Therapeuticc laser
treatmentt Laser Theoryy from
designers aandd manufacturers of
DAFTAR PUSTAKA
therapeutic medicall laser systems.
1. Pertama, D. Validitass Skor Tardivo cited 2018 April 5];Available
Untukk Memprediksi Terjadinya from:http://wwvv.theralase.com/techn
Amputasii Pada Kaki Diabetes Di oloqv.php
Rsup Sanglah. 2016. Universitas 9. Stadler I., Lanzafame R., Oskoui P.,
Udayana: Denpasar Zhang R., Coleman J. and Whittaker
M. Alteration of skintemperature

48
duringg low level laserr irradiation at Merapi Di Yogyakarta. 2017;
830 nm ina mousee model. Yogyakarta: UNY
Photomedicine and Laser Surgery. 17. Cesário, DF.,Mendes, G., Uchôa, E.,
2004; 22(3): 227-231 dan Veiga, P. 2014. Proprioceptive
10. Karu T.I. and Kolyakov S.F. Exact neuromuscularr facilitation and
action spectra forr cellular responses strengthh training to gain muscle
relevantt to phototherapy. strength in elderly women. Rev. Bras.
Photomedicine andd Laser Surgery. Geriatr. Gerontol., Rio de Janeiro,
(2005); 23(4): 355-361 2014; 17(1):67-77
11. Matic M., Lazetic B., Poljacki M., 18. Tantawy, S dan Zakaria, H. 2010.
Duran V. and lvkov- Simic M. Low The Rolee of Physical Therapy
level laser irradiation and its effectson Intervention in the Management of
repair processes inn the skin. Med Diabeticc Neuropathic Foot Ulcers.
Pregl. 2003; 56(3-4): 137-141 Med. J. Cairo Univ. 2010
12. Olsen J.E., Schimmerling W. and September;78(2):103-109, 2010
Tobias C.A. Laserr action spectrum 19. Lorne H., Zinman K.T.N., Mylan N.,
of reduced excitabilityinn nerve cells. Bsc S.G. And Bril V. Low-Intensity
Brain Res. 1980; 204: 436-440 Laser Therapy for Painful Symptoms
13. Dyson M. Primary, secondary and of Diabeticc Sensorimotor
tertiary effects off phototherapy: a Polyneuropathy. Diabetes Care. 2004;
review. Mechanismss of Low Level 27 (4)
Light Therapy. Mechanisms for Low- 20. Bulton M. And Marshall J.: He-Ne
Light Therapy, editedd by Michael R. laser stimulationn of human fibroblast
Hamblin, Ronald W. Waynant, proliferationn and attachment in vitro.
Juanita Anders, Proceedingss of SPIE Lasers in Life Sciences. , 1986; 1:
Vol. 6140 SPIE, Bellingham, WA; 125-134
2006; 6140, 614005-1 — 614005-12 21. Rinaldi F., Abboetto M., Pontirali A.
14. Hawkins, D dan Abrahamse, H. The diabeticc foot general
Phototherapy — a treatment modality considerations and proposal of a new
for woundd healing and pain relief. therapeutic and preventive. Approach.
African Journal of Biomedical Diabetess Res. Clin. Pract. 1993; 21
Research. 2007; 10: 99 – 109 (1): 439
15. Smith K. Light and Life: The 22. David G.B., O'kane S. And Dolores
photobiological basiss of the T.S. Laser photobiomodulationn of
therapeutic use of radiation from woundd healing. In. Therapeutic laser
lasers. Progress in Laser Therapy: therapy and Practice. Eolonbergh,
Selected papers fromm the October London; 1997; 89: 139,
1990 ILTA Congress. Published by 23. Reddy G.K., Stehno B.L. And
Wiley and Sons, Inc. New York and Enwemeka G.S.: Laserr photo
Brisbane; 1991;pp 17 stimulation accelerates wound healing
16. Parevri, RS. Pengaruh PNF in diabeticc rats wound repair and
(Propioceptive Neuromuscular regeneration. 2001; 9 (3): 248- 255
Facilitation) Terhadap Fleksibilitas 24. Nain Y., JO,. Lanzafame R.J. Effects
Otot Member Fitnesss Centre Pesona of photostumulationn on wound
healing in diabetic mice. In lasers in

49
surgeryy and Medicine. 1991; 20 (1):
56-63
25. Rachkind S., Nissan M., Avram S.
And Bartall A. The in-vivo nerve
repair to directt low energy laser
irradiation. Acta. Neuro. Chir. 1988;
94 (1-2): 74-77
26. Ann M.A., David E.J., James M.F.
Evaluation And Preventionn Of
Diabeticc Neuropathy. Am. Fam.
Physican. 2005; 71: 2128-2130
27. Sacco I.C.N., Sartor C.D., Gomes
A.A., João S.M.A., Cronfli R.
Assessment of Motor Sensory Losses
In Thee Foott And Ankle Due To
Diabeticc Neuropathy. Rev. Bras.
Fisioter. Sao. Carlos J. An. 2007; 11
(1): 25-35

50

Anda mungkin juga menyukai