SCREENING GERIATRI
A. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
1. Keluhan Utama Dan Riwayat Penyakit Sekarang
(Termasuk didalamnya lokasi keluhan, onset, penyebab, factor-2 yang memperberat atau
memperingan, irritabilitas dan derajat berat keluhan, sifat keluhan dalam 24 jam, stadium dari
kondisi)
RPD :-
B. PEMERIKSAAN OBYEKTIF
Prosedur Pemeriksaan:
2. Kekuatan otot
a. 30 seconds chair stands
Prosedur Pemeriksaan
Posisi duduk ke berdiri dilakukan selama 30 detik
secara berulang-ulang
Hasil : 10
b. Arm Curl
Prosedur Pemeriksaan :
Posisi duduk
Mengangkat barbel dengan posisi fleksi-ekstensi
elbow dilakukan berulang-ulang selama 30 detik.
Hasil : 8
3. Fleksibilitas
a. Sit and reach test
Prosedur Pemeriksaan :
Posisi duduk dikursi dengan tangan meraih ibu jari
kaki
untuk mendapatkan nilai fleksibilitas diukur dengan
menggunakan midline dari ujung jari tangan ke ibu
jari kaki
Hasil : D : +3 cm
S : +2 cm
b. Back Stretch
Prosedur Pemeriksaan :
Posisikan kedua tangan dibelakang meraih satu sama
lain
Untuk mendapatkan nilai fleksibilitas diukur dengan
memegang midline
Hasil : D : 17 cm
S : 19 cm
5. Kemampuan fungsional
Barthel Index
Aktivitas Skor
Makan
0 =tidakmampu 10
5 =memerlukanbantuan, sepertimemotongmakanan, mengoleskanmentega, ataumemerlukan
bentuk diet khusus
10 =mandiri/tanpabantuan
Mandi
0 =tergantung 5
5 =mandiri
Kerapian/penampilan
0 =memerlukanbantuanuntukemnatapenampilandiri 5
5 =mampusecaramandirimenyikatgigi, mengelapwajah, menatarambut, danbercukur
Berpakaian
0 =tergantung/tidakmampu 10
5 =perludibantutapidapatmelakukansebagian
10 =mandiri(mampumengancingkanbaju, menutupresleting, merapikan)
Buang air besar
0 =inkontinensia, atautergantungpada enema 10
5 =kadangmengalamikesulitan
10 =normal
Buang air kecil
0 =inkontinensia, harusdipasangkateter, atautidakmampumengontrol BAK secaramandiri 10
5 =kadangmengalamikesulitan
10 =normal
Penggunaankamarmandi/toilet
0 =tergantung 10
5 =perludibantutapitidaktergantungpenuh
10 =mandiri
Berpindahtempat(daritempattidurketempatduduk, atausebbaliknya)
0 =tidakmampu, mengalamigangguankeseimbangan 15
5 =memerlukanbanyakbantuan (satuataudua orang) untukbisaduduk
10 = memerlukansedikitbantuan(hanyadiarahkansecara verbal)
15 = mandiri
Mobilitas (berjalanpadapermukaan yang rata)
0 =tidakmampuatauberjalankurangdari 50 yard 15
5 =hanyabisabergerakdengankursiroda, lebihdari 50 yard
10 =berjalandenganbantuanlebihdari 50 yard
15 =mandiri (meskipunmenggunakanalat bantu)
Menaiki /menurunitangga
0 =tidakmampu 10
5 =memerlukanbantuan
10 =mandiri
Jumlah 65
Interpretasi :
0- 20 = ketergantungan penuh
21- 61 = ketergantungan berat
62- 90 = ketergantungan moderat
91- 99 = ketergantungan ringan
100 = mandiri
Referensi:C.Jessie Jones And Roberta E, Rikli, Fitness Of Older Adults,The Journal On Aktive
Aging,March-April 2002
Normal Range of Scores - Men
D. DIAGNOSA FISIOTERAPI :
1. Impairment :
- Nyeri pada kedua punggung bawah, terutama sisi kanan
- Spasme otot-otot back muscle
- Postur kifosis
- Penurunan kekuatan core dan back muscle
- Penurunan fleksibilitas trunk
2. Functional Limitation
- Pasien mengalami keterbatasan saat jongkok
- Pasien kesusahan saat naik-turun tangga
- Pasien kesusahan saat memakai celana
3. Participation Restriction
- Keterbatasan mengikuti kegiatan di lingkungan sekitar tempat tinggal dikarenakan nyeri
E. CLINICAL REASONING :
- Pasien dengan kondisi usia degeneratif. mengalami trauma yaitu jatuh dengan posisi
miring. Setelah dilakukan pemeriksaan, adanya postur kifosis, dan spasme otot-otot back
muscle menyebabkan penurunan fleksibilitas otot. Hal tersebut menyebabkan penurunan
dari kekuatan otot core dan back muscle. Ketika kekuatan otot menurun, maka terjadi
perubahan juga dari center of gravity yang menyebabkan fungsi stabilisasi,
keseimbangan, dan koordinasi juga menurun.
F. INTERVENSI FISIOTERAPI :
1. Infrared Diathermy
Durasi : 12 menit
Daerah : punggung bawah
Jarak : 35-45 cm
Posisi : side lying ke arah kiri
Tujuan : rileksasi otot, melancarkan peredaran darah, mengurangi nyeri
2. Ultrasound
Durasi : 5 menit
Daerah : punggung bawah kanan
Posisi : prone lying
Tujuan : rileksasi otot, menstimulasi otot dengan efek micro massage, mengurangi nyeri,
meningkatkan fleksibilitas otot
3. Latihan koreksi postur posisi duduk
4. Latihan penguatan otot core dan back muscle melalui postural control dengan latihan pelvic
tilting dan bridging
Dosis : 8 kali repetisi
Tujuan : meningkatkan kekuatan otot core dan back muscle
5. Latihan keseimbangan dan koordinasi
- One leg stance
- Jalan di tempat dengan mata tertutup
- Berjalan tandem
- Finger to nose, finger to finger
6. Edukasi
- Kompres hangat punggung bawah saat di rumah
- Mencoba sendiri latihan core dan back muscle
- Latihan peregangan pada kaki
- Latihan senam lansia pada posyandu setempat
- Edukasi saat di rumah sebaiknya tidak menggunakan kasur cekung yang dapat
membentuk tubuh saat tidur
Yogyakarta, …………………………
Mengetahui,
Pembimbing, Praktikan,