Anda di halaman 1dari 8

APA ITU MYOFASCIAL CHAIN?

Myofascial Chain memaparkan tentang struktur dan hubungan antara jaringan otot (Myo)
dengan jaringan ikat (Connective) yang melingkupi seluruh tubuh.

1
2
3
4
1. Memiliki titik nteri sekitar 0,5-1 cm
2. Hyperalgesia/sensitive
3. Keberadaannya sering tidak diketahui oleh penderita
4. Ada kaitan dengan ketidakseimbangan system reflekstoar
5. Referred pain terjadi secara spontan

5
CATATAN/REKAMAN PAK ARISANDY :
 Pada kasus musculoskeletal, neuromuscular sangat terkait dengan kasus myofascial
yang mengarah pada fungsi gerak tubuh itu sendiri, myofascial berperan penting pada
proses perbaikan dan terjadinya gangguan patologis pada system gerak manusia yang
melibatkan 70%-80% berkaitan dengan myofascial.
 Myofascial ada hubungan antara jaringan otot dengan jaringan konektif tissue lainnya
yang melingkupi seluruh tubuh kita, myofascial ini sebagian besar terdapat pada otot,
tendon, kulit, pembungkus pembuluh darah, saraf, tulang, sendi dan organ dalam. Jadi
konektif tissue/myofascial baik ada yang dipermukaan, diluar lapisan kulit atau lapisan
otot bagian dalam, ke otak merupakan satu kesatuan ibarat seperti sebuah jeruk, misal
jeruk di buka tengahnya maka di lapisan tengah jeruk itu yang memisahkan antara isi
jeruk ibarat mekanisme fascia.
 Myofascial bertanggung jawab terhadap 60%-70% pada tubuh sehingga bila terganggu
akan menyebabkan gangguan struktur pada tubuh itu sendiri.
 Setiap satu bagian otot untuk mempertemukan otot yang lainnya ada myofascial sebagai
koneksi/penghubung menjadi satu kesatuan yang utuh. Bila satu myofascial terganggu
akan berdampak terhadap otot yang lainnya yang sesegmen/satu koneksi dengan
myofascial tersebut.

6
 Hubungan myofascial dengan sendi, misal ada masalah di caput humeri maka
permasalahn akan terjadi di bahu, thoraks lalu ke costa lalu ke rectus abdominis karena
merupakan satu kesatuan. Misal menarik baju bagian lengan kiri maka semua area
bahu, toraks sampai ke pelvic merupakan satu kesatuan.
 Sering kali misal ada permasalahan pada pectoral itu memberikan kontribusi
permasalahan di area rhomboid lalu akan memberikan masalah di latissimus dorsi lalu
glutei atau rectus femoris.
 Ada struktur myofascial yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan tubuh dan
kesehatan seluruh jaringan di tubuh kita yaitu 60-70% air dan 30%-40% glukosamin
glikans.
 Setiap satu serabut otot di lingkupi sejumlah fascia, fascia seperti serat-serat benang,
namun bila di lihat secara mikroskopis seperti sarang laba-laba yang berisi cairan yang
di sebut glikoaminoglikans, ini yang memungkinkan satu serabut otot akan
berkontraksi dengan mudah. Pada sendi terdapat struktur fascia yang menjaga
permukaan sendi supaya tetap paripurna. Ketika myofascial mengalami dehidrasi atau
kekurangan cairan maka dampaknya akan gangguan fascia, otot dan sendi yang berada
pada otot tersebut.
 Keistimewaan myofascial bersifat kristal organic, semi konduktor, psizo chart
(kemampuan dari semua fascia untuk mampu memberikan mekanisme
electrical/system kelistrikan yang memungkinkan kolagen yang rusak dapat kembali
baik). Electrical chart pada fascia sangat penting untuk membangun jaringan yang lebih
baik, ketika electrical mengalami gangguan maka akan terjadi pembentukan nodulus,
taut band, cross link yang akan mengalami adhesi. Taut band pada otot ketika fascia
dehidrasi terjadi penurunan cairan, terjadi gangguan gas maka akan berdampak satu
myofibril dengan myofibril lainnya akan menjadi perlengketan. Salah satu
permasalahan pada frozen shoulder terjadi fibrotic, kontraktur, perlengketan pada
kapsul sendi itu di awali gangguan system gas atau cairan pada fascia sehingga terjadi
perlengketan jaringan/fibrotic.
 Fungsi fascia intinya menyatukan seluruh tubuh, antara kulit, organ dalam dan
tulang. Seorang ilmuan mengatakan tidak akan terjadi suatu perubahan apabila tidak
dilakukan kerusakan terlebuh dahulu.
 Nodul sama seperti benjolan kecil, taut band (penumpukkan myofibril) adalah antara
serabut otot dengan otot lainnya mengalami cross link/serabut menumpuk/benang tipis
sehingga nampak seperti tarikan dari otot/ketegangan/tightness/bukan spasme. Area
antara nodul dan taut band di sebut cross link. Nodul sifatnya membatasi gerakan
karena myofibril pada otot tidak bekerja baik.
 STM sangat penting untuk meningkatkan electrical chart pada fascia, mengurangi
nyeri.
 Getaran yang dihasilkan oleh US mampu memberikan efek pafa electrical chart, karena
tidak menghasilkan efek termal, sehingga merangsang kolagen pada myofascial untuk
membentuk psizo electrical.
 Psizo electrical chart terbagi 2 yaitu chart dan efek streaming, pada jaringan khususnya
fascia terdapat kolegen (protein) yang membangun struktur jaringan, mirip batu bata
bangunan supaya kokoh. Kolagen memiliki 2 ujung yaitu bermuatan positif dan
negative, seperti buah pir yang mana bulat +, yang melancip -. Kolagen +/- ini di sebuat

7
muatan kelistrikan. Bila ada gangguan maka muatan + akan semakin membesar,
dampaknya terjadi reaksi inflamasi, nyeri, taut band, nodul, cross link. Sementara
muatan – semakin mengecil. Pendekatan STM dengan tekanan, tarikan, osilasi akan
mempengaruhi muatan + dari kolagen supaya kembali kearah yang normal sehingga
efeknya terjadi perbaikan jaringan. Dan muatan -/+ kolagen hanya bisa di stimulasi
dengan mechanoreseptor karena pada fascia mengandung minimal 4 mechanoresptor.
 Efek streaming adalah efek dimana ketika jaringan mengalami patologis terjadi
penurunan cairan gas, yang akan menyebabkan perlengketan/adhesi antar jaringan.
Sehingga merupakan sebuah awal proses penyembuhan jaringan itu sendiri.
 Fascia dikatakan sebagai awal perbaikan sebuah jaringan, ke 4 reseptor sangat
responsive terhadap stimulus yang berikan, baik tarikan, gerakan, vibrasi, tekanan
karena sangat sensitive terhadap modalitas yang diberikan.
 Pada taut band, sarkomer menjadi memendek, pada sarkomer normal urutan panjang
sama semua, satu sarkomer meliputi aktin, myosin, garis Z dan T maka pada taut band
sarkomer ini saling berdekatan dan menumpuk, area yang menumpuk akan membentul
bulatan yang disebut nodulus. Satu kunci untuk mengatasi myofascial yaitu atasi
central pada muscle belly, origo, insertion. Normalnya myofibril ini ada space yang
memungkinkan setiap satu myofibril bergerak bebas.
 MPTP memiliki ciri khas dimana nodulus yang terbentuk tidak lebih dari 1cm,
sensitive, misal cevalgia biasanya gangguan pada upper trapezius.
 Ciri khas MPTP hanya menimbulkan nyeri menyebar ketika nodulus di tekan, misal
menekan upper trapezius maka nyeri menjalar ke kepala. Setiap otot memiliki area
sebaran yang berbeda, MPTP hanya bisa di palpasi dengan tangan. Satu otot memiliki
3 nodulus (muscle belly, origo, insertion). Kalau Cuma 1 nodulus (satu titik) disebut
trigger point (bukan MPTP). Kuncinya ada tidaknya nodulus karena nodulus ini yang
menandakan adanya gangguan myofascial.
 Upper trapezius sering mengalami MPTP karena sifat upper trapezius umumnya
stabilitator yaitu menjaga lengan atas supaya tidak drop ke bawah, apabila aktivitas kita
lebih banyak dilengan misal angkat beban maka beban upper trapezius makin besar
sehingga mudah mengalami overuse maka akan terbentuk MPTP (efek mekanikal).
Dan juga kepala yang sering menunduk sekitar 15 derajat (didepan computer), jarang
di temukan area pantat kecuali otot piriformis terutama saat duduk.
 Bila ada gangguan di upper trapezius (diinervasi cervical 4 miotom) juga berhubungan
dengan lambung/maag karena lambung di inervasi oleh n. vagus dan segmen spinalnya
autonomy keluar dari thorakal 4 dan 6 dimana secara restrovegetatif berhubungan
dengan cervical 4. Retrovegetatif ibarat semacam suatu rangkaian apabila ada masalah
di segmen cervical 4 akan memberikan efek di thorakal 4, lalu karena thorakal 4
bermasalah akan berefek ke lumbal 4. Sementara ketika lambung bermasalah maka
akan memproyeksikan nyerinya yang dikenal system somatic reflex dimana akan
memberikan kontribusi nyeri ke segmen thorakal 4 dan 6. Dan bila upper trapezius
bermasalah maka akan mereferred ke diafragma yang sesegmen dengan lambung, dan
diafragma secara miotom berasal dari cervical 4. Hati-hati menekan upper trapezius
jangan terlalu keras karena mempengaruhi system respirasi karena kaitannya dengan
otot diafragma.

Anda mungkin juga menyukai