Cedera olahraga dapat terjadi pada siapa saja, baik pada atlet
profesional maupun individu non-atlet yang terlibat dalam kegiatan
olahraga.
PENYEBAB CEDERA
(1) faktor internal diantaranya postur tubuh ( malalignment), beban
berlebih, kondisi fisik, ketidakseimbangan otot, koordinasi
gerakan yang salah, dan kurangnya pemanasan.
(2) faktor eksternal diantaranya karena alat-alat olahraga,
keadaan lingkungan, olahraga body contact
(3) overuse akibat penggunaan otot berlebihan atau terlalu lelah.
KLASIFIKASI CEDERA OLARAGA
1. Cedera tingkat 1 (cedera ringan)
Pada cedera ini penderita tidak mengalami keluhan yang serius namun dapat
mengganggu penampilan atlet, misalnya: lecet, memar, sprain ringan.
2. Cedera tingkat 2 (cedera sedang)
Pada cedera tingkat kerusakan, jaringan lebih nyata berpengaruh pada performa
atlet keluhan bisa berupa nyeri, bengkak gangguan fungsi tanda-tanda inflamasi
misalnya lebar otot strain otot, temdon-tendon, robeknya ligamen (sprain grade II).
3. Cedera tingkat 3 (cedera berat)
Pada cedera ini atlet perlu penanganan yang intensif, istirahat total perlu tindakan
bedah jika terdapat pada robekan total pada ligamen (sprain grade III dan IV atau
sprain fracture) atau fracture tulang.
JENIS CEDERA
1. Soft tissue
- Sprain: joint, ligament
- Strain: muscle, tendon (tear)
- Muscle cramps : over contraction (sign of muscle fatique)
2. Hard tissue
- Dislocation
- Fracture
SOFT TISSUE INJURY (MUSCLE)
.
• Memar adalah perubahan warna
pada bagian tertentu kulit yang
terjadi akibat pecahnya
pembuluh darah kecil di bawah
kulit. Kondisi pecahnya
pembuluh darah dapat terjadi
akibat adanya cedera traumatis.
• Pecahnya pembuluh darah
hanya terjadi di bagian dalam
kulit. Karena kulit tidak
mengalami luka, darah yang
keluar dari pembuluh akan
menumpuk di bawah permukaan
kulit, sehingga muncul bercak
berwarna merah, ungu, atau biru
di dalam kulit.
2.Strain
P – Protection: Melindungi pasien yang sedang terluka. Salah satunya, jika saat itu
Anda sedang berada di lapangan olahraga, sebaiknya Anda menghentikan permainan
atau membawa pasien yang terluka dari area yang cukup rentan. Bila pasien bisa
berjalan, Anda bisa memapahnya atau membawanya dengan tandu.