Anda di halaman 1dari 39

KEGAWATDARURATAN

PADA CEDERA OLAHRAGA

Laode Abdul Kadir


Novita Simon
Reski Tri Siswanti
DEFINISI
Cedera olahraga adalah suatu cedera yang terjadi saat melakukan
aktivitas olahraga, baik saat berlatih, bertanding, ataupun saat
melakukan berbagai aktivitas olahraga santai.

Cedera olahraga dapat terjadi pada siapa saja, baik pada atlet
profesional maupun individu non-atlet yang terlibat dalam kegiatan
olahraga.
PENYEBAB CEDERA
(1) faktor internal diantaranya postur tubuh ( malalignment), beban
berlebih, kondisi fisik, ketidakseimbangan otot, koordinasi
gerakan yang salah, dan kurangnya pemanasan.
(2) faktor eksternal diantaranya karena alat-alat olahraga,
keadaan lingkungan, olahraga body contact
(3) overuse akibat penggunaan otot berlebihan atau terlalu lelah.
KLASIFIKASI CEDERA OLARAGA
1. Cedera tingkat 1 (cedera ringan)
Pada cedera ini penderita tidak mengalami keluhan yang serius namun dapat
mengganggu penampilan atlet, misalnya: lecet, memar, sprain ringan.
2. Cedera tingkat 2 (cedera sedang)
Pada cedera tingkat kerusakan, jaringan lebih nyata berpengaruh pada performa
atlet keluhan bisa berupa nyeri, bengkak gangguan fungsi tanda-tanda inflamasi
misalnya lebar otot strain otot, temdon-tendon, robeknya ligamen (sprain grade II).
3. Cedera tingkat 3 (cedera berat)
Pada cedera ini atlet perlu penanganan yang intensif, istirahat total perlu tindakan
bedah jika terdapat pada robekan total pada ligamen (sprain grade III dan IV atau
sprain fracture) atau fracture tulang.
JENIS CEDERA
1. Soft tissue
- Sprain: joint, ligament
- Strain: muscle, tendon (tear)
- Muscle cramps : over contraction (sign of muscle fatique)
2. Hard tissue
- Dislocation
- Fracture
SOFT TISSUE INJURY (MUSCLE)
.
• Memar adalah perubahan warna
pada bagian tertentu kulit yang
terjadi akibat pecahnya
pembuluh darah kecil di bawah
kulit. Kondisi pecahnya
pembuluh darah dapat terjadi
akibat adanya cedera traumatis.
• Pecahnya pembuluh darah
hanya terjadi di bagian dalam
kulit. Karena kulit tidak
mengalami luka, darah yang
keluar dari pembuluh akan
menumpuk di bawah permukaan
kulit, sehingga muncul bercak
berwarna merah, ungu, atau biru
di dalam kulit.
2.Strain

- Strain adalah bentuk cidera


berupa penguluran atau
kerobekan pada struktur
muskulo-tendinous (otot dan
tendon).
- enis cedera ini terjadi akibat
otot tertarik pada arah yang
salah, kontraksi otot yang
berlebihan atau ketika terjadi
kontraksi, otot belum siap
3. Sprain
• Cedera yang terjadi karena
regangan berlebihan atau terjadi
robekan pada ligamen
(penghubung antar tulang)
• Sprain adalah cidera sendi yang
biasanya melibatkan robek
ringan (trauma mikro) pada
ligamen dan kapsul sendi.
Bagian tubuh yang biasanya
mengalami sprain adalah jempol,
pergelangan kaki, dan
pergelangan tangan.
4. Tendo (tendonitis
• Tendinitis atau tendonitis adalah
gangguan berupa peradangan atau
iritasi pada tendon, yaitu suatu
kumpulan jaringan ikat berserat yang
merekatkan otot dengan tulang.
Pada sebagian besar kasusnya,
tendinitis lebih sering terjadi pada
area tumit, lutut, siku, dan bahu.
Seseorang yang terserang tendinitis
akan mengalami rasa nyeri dan sakit
pada persendian.
5. Telapak kaki (fascitis
plantaris)
- Plantar fasciitis merupakan
penyebab umum dari nyeri tumit
yang diakibatkan peradangan
ligamen pada bagian bawah kaki
yang menghubungkan tulang
tumit pada jari-jari kaki (plantar
fascia). Kondisi ini biasanya
terjadi pada pelari, orang yang
memiliki kelebihan berat badan,
dan seseorang yang memakai
sepatu yang tidak mendukung. 
6. Tulang kering (shin splints)
- Cedera tulang kering, atau
sindrom stres tibia, adalah
kondisi nyeri di sepanjang bagian
depan atau dalam kaki di bawah
lutut. Otot, sendi, dan jaringan
tulang terlalu banyak bekerja
karena peningkatan aktivitas
7. Kejang otot (cramps)
• Kejang otot umumnya
disebabkan oleh cedera saat
berolahraga, gangguan sirkulasi
darah di tungkai atau kaki,
dehidrasi, kekurangan asupan
mineral tertentu, ataupun suhu
dingin.
HARD TISSUE INJURY
Dislokasi
Dislokasi adalah cedera pada sendi
yang terjadi ketika tulang bergeser dan
keluar dari posisi normalnya. Seluruh
sendi pada tubuh dapat mengalami
dislokasi, termasuk sendi bahu, jari,
lutut, pinggul, dan pergelangan kaki.
• Dislokasi yang sering terjadi pada
olaragawan adalah dislokasi sendi
bahu dan sendi panggul (paha).
Karena terpeleset maka sendi itupun
menjadi macet dan terasa nyeri.
Senuah sendi yang pernah
mengalami dislokasiligamen-
ligamenya menjadi kendor
2. Patah tulang (fraktur)
• Fraktur atau patah tulang terjadi saat
tulang menerima gaya atau tekanan
secara berlebihan daripada yang
dapat diterima, mengakibatkan patah,
retak atau pecah. Patah tulang dapat
terjadi secara keseluruhan atau hanya
menimbulkan keretakan saja.
PENCEGAHAN CEDERA
- Berlatih secara teratur, sistematis dan terprogram.
- Olahragawan harus berlatih (bertanding) dalam kondisi
sehat jasmani dan rohani.
- Mematuhi peraturan permainan dan pertandingan ( fair
play).
- Tidak mempunyai kelainan anatomi maupun antropometri.
- Memakai alas pelindung yang kuat.
- Melakukan pemanasan dan pendinginan yang benar
BEBERAPA METODE PENANGANAN
CEDERA OLARAGA
1. RICE
2. PRICE
3. PRICER
4. PEACE AND LOVE
5. POLICE
RICE
Cedera akut berlangsung sejak kejadian s/d 72 jam
- Rest : istirahatkan bagian yang cedera
- Ice : kompres es segera setelah trauma
(ulangi tiap 4 jam, @ 20-30 menit)
- Compression : tekan dengan pembalutan
- Elevation : Naikkan bagian cedera lebih tinggi dari
jantung (hindari menapak/menumpu
beban pada anggota cedera)
REST…
ICE…
COMPRESSION…
ELEVATION…
PRICE
• Metode PRICE (Protection, Rest, Ice, Compression,
Elevation), yakni 5 langkah untuk melakukan
pertolongan pertama pada cedera.
• Metode ini dibuat untuk mempermudah penanganan
cedera tanpa harus terlebih dahulu menunggu tim
medis. Anda yang tidak terlatih juga bisa menggunakan
metode ini untuk menangani cedera pada orang-orang
disekitar Anda. 
Berikut 5 langkah metode PRICE.

P – Protection: Melindungi pasien yang sedang terluka. Salah satunya, jika saat itu
Anda sedang berada di lapangan olahraga, sebaiknya Anda menghentikan permainan
atau membawa pasien yang terluka dari area yang cukup rentan. Bila pasien bisa
berjalan, Anda bisa memapahnya atau membawanya dengan tandu.

R – Rest: Berhenti melakukan aktivitas untuk masa penyembuhan. Kebanyakan orang


memberanikan diri tetap melakukan aktivitas olahraga dengan memaksakan diri. Hal
tersebut justru malah akan memperparah cedera yang harusnya sudah sembuh lebih
cepat bukan. Untuk itu Anda harus benar-benar beristirahat sementara waktu karena
cedera kecil sekalipun butuh waktu untuk rehabilitasi.
 
I – Ice : Ice atau es memang sangat baik untuk menanggulangi cedera. Es dapat
menghentikan pendarahan yang terjadi saat Anda mengalami cedera yang Anda alami,
serta mengurangi rasa sakit untuk sementara. Untuk menanggulangi cedera
menggunakan es, Anda menggunakan ice pack atau dengan es batu yang dibungkus
dengan kain. 
C – Compression: Compression atau kompresi adalah membalut
bagian tubuh yang mengalami cedera. Membalut daerah yang
membengkak akan membantu mengurangi pembengkakan. Anda
dapat melakukanya dengan menggunakan perban elastis seperti
perban kohesif, perban perekat elastis atau tubular bandage. 

E – Elevation: Elevation adalah mengangkat daerah yang luka


sehingga berada diatas jantung. Tujuannya adalah mengurangi
aliran darah ke area yang sedang mengalami cedera sehingga tidak
terjadi pembengkakan. Namun pastikan pasien tetap nyaman dan
tidak merasakan sakit berlebihan saat Anda melakukannya.
PRICER
• Berikan PRICER
• P= Protection: Protection: Melindungi pasien yang sedang terluka. Salah
satunya, jika saat itu Anda sedang berada di lapangan olahraga,
sebaiknya Anda menghentikan permainan atau membawa pasien yang
terluka dari area yang cukup rentan. Bila pasien bisa berjalan, Anda
bisa memapahnya atau membawanya dengan tandu.
• R = Rest : immobilisasikan (istrahatkan) area yang sedang cedra.

• I = Ice: Ice atau es memang sangat baik untuk menanggulangi cedera.


Es dapat menghentikan pendarahan yang terjadi saat Anda mengalami
cedera yang Anda alami, serta mengurangi rasa sakit untuk sementara.
Untuk menanggulangi cedera menggunakan es, Anda menggunakan ice
pack atau dengan es batu yang dibungkus dengan kain. 
• C = Compresion: Compression atau kompresi adalah membalut bagian tubuh
yang mengalami cedera. Membalut daerah yang membengkak akan
membantu mengurangi pembengkakan. Anda dapat melakukanya dengan
menggunakan perban elastis seperti perban kohesif, perban perekat elastis
atau tubular bandage.
• E = Elevation: Elevation adalah mengangkat daerah yang luka sehingga
berada diatas jantung. Tujuannya adalah mengurangi aliran darah ke area
yang sedang mengalami cedera sehingga tidak terjadi pembengkakan. Namun
pastikan pasien tetap nyaman dan tidak merasakan sakit berlebihan saat
Anda melakukannya
• R = Refferal: serahkan kasus anda pada ahlinya atau yang berkompoten hal
ini berguna untuk memberikan penanganan yang terbaik bagi cedera yang
dialami.
PEACE AND LOVE
P - Protection ( Proteksi )Mengurangi gerakan dan aktifitas yang meningkatkan
rasa sakit di hari-hari awal cedra
E - Elevation ( Elevasi )Mengangkat bagian tubuh yang cedera lebih tinggi dari
jantung.
A - Avoid Anti Inflamatory =Hindari seminimal mungkin penggunaan obat anti
radangan yang akan memperlambat proses healing
C - Compression ( Kompresi )Gunakan elastic bandage atau kinesiotape untuk
mengurangi pembengkakakan
E - Education ( Edukasi )jangan lakukan tindakan treatmen yang tidak perlu
seperti pemijitan diarea yang cedra
L – Load (Beban) Setelah nyeri berkurang multi berikan
load/pembebanan secara bertahap
O - Optimism ( Optimis )Berpikiran positif dan percaya diri
akan mempercepat proses penyembuhan
V - Vascularisation ( Vaskularisasi )Lakukan latihan cardio
untuk meningkatkan blood floow kearah yang cedera
E - Exercise ( Latihan )akan membantu mengembalikan
mobility,strength,dan propioceoptic,setelah cedera.
POLICE
P - Protection Alih-alih mengistirahatkan total bagian tubuh yang
mengalami cedera, lebih baik memproteksi tubuh dari kerusakan lebih
lanjut. Istirahat dalam jangka waktu pendek sangat baik untuk meredakan
bagian tubuh yang cedera. Batasi istirahat total dan kombinasikan dengan
metode "optimal loading”.
OL - Optimal LoadingSemakin cepat Anda kembali aktif bergerak, semakin
cepat pula proses penyembuhannya. Teknik ini juga dapat membantu
menunda kembalinya rasa nyeri yang timbul saat tubuh istirahat total,
seperti sendi dan otot tegang atau penyusutan otot.I-
Ice - Mengompres dengan es batu ampuh meredakan pembengkakan di
sekitar otot atau sendi yang mengalami cedera dan mampu membantu
mengurangi rasa nyeri yang akut. Lakukan setiap beberapa jam sekali
selama 20 menit.
C- Compression Balut bagian tubuh yang cedera dengan perban
untuk mengurangi pembengkakan. Metode ini juga dapat
dikombinasikan dengan kompres es batu.
E - ElevationSaat beristirahat, rebahkan bagian tubuh yang cedera
di tempat yang lebih tinggi dari dada Anda. Trik ini sangat ampuh
untuk menangani pembengkakan dan mengurangi rasa sakit.
HINDARI HARM SAAT CEDERA
H – Heat: Jangan lakukan kompres dengan air panas.
A – Alcohol Jangan kompres dengan alkohol.
R - Running Jangan berlari atau digunakan utk
beraktivitas.
M - MassageJangan dipijat
ALAT YANG HARUS DISEDIAKAN PADA
PENANGAN CEDERA OLARAGA
SPRAY
ELASTIC BANDINGE
KINESIO TAPING
MITELLA
BIDAI
GUNTING MEDIS
PEMBERSIH LUKA (ALKOHOL DAN BETADINE)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai