Anda di halaman 1dari 26

MEKANISME CEDERA

Kelompok 1:
ARDIN.A
HARMYATI
NUNUNG NOVIANTI
Pendahuluan

Trauma adalah istilah kedokteran untuk cedera atau perlukaan.


Trauma menjadi masalah kesehatan paling mahal dan menjadi
penyebab utama kematian pada anak dan dewasa dibawah usia 45
tahun. Dari setiap akibat kematian karena trauma, lebih dari 10
korban masuk rumah sakit dan ratusan lainnya berobat di pelayanan
gawat darurat.

Akibat trauma meliputi cacat fisik dan kematian


Cedera menurut National Committee for Injury Prevention and
Control adalah kerusakan yang tidak disengaja atau disengaja pada
tubuh yang disebabkan oleh pajanan akut terhadap tenaga panas,
mekanik, listrik atau kimia atau tidak adanya kebutuhan esensial
seperti panas atau oksigen.

Terdapat lima (5) bentuk dasar energi yang dapat menimbulkan


cedera yaitu mekanik atau kinetik, panas atau suhu, kimia, listrik dan
thermal.

Mekanisme cedera :
 Trauma tumpul dan trauma tembus
 Ledakan (blast injury)
Faktor yang mempengaruhi jenis cedera :
 Kemampuan tubuh untuk menyebarkan energi yang diberikan
 Gaya dan energi : ukuran objek, kecepatan, percepatan atau
perlambatan dan daerah tubuh yang terkena
 Durasi san arah : semakin besar daerah disipasi berlaku,
tekanan berkurang ke tempat tertentu
 Posisi korban.
Tiga Mekanisme Cedera Dasar
 Deselerasi cepat kedepan (rapid forward deceleration)
 Deselerasi cepat vertical (rapid vertical deceleration)
 Penetrasi proyektil ( projectile penetration )

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada kecelakaan


kendaraan bermotor
 Benturan mesin
 Benturan body
 Benturan organ
Gambaran cedera dapat dilihat berdasarkan
 Kerusakan kendaraan
 Kerusakan bagian dalam kendaraan ( menunjukkan benturan
penumpang )
 Cedera korban ( bagian tubuh yang mengalami cedera )

Tipe benturan ( Tabrakan )


 Tabrakan depan ( the head on collision )
 Tabrakan samping ( lateral impact collision )
 Tabrakan belakang ( the rear end collision )
 Terguling ( the rollover collision )
Cedera Karena Benturan Kaca Depan
Akibat benturan yang perlu diperhatikan
 Benturan mesin : kerusakan bagian depan kendaraan
 Benturan body kendaraan : bentuk jaring laba-laba pada kaca
depan ( spider web patern )
 Benturan organ : cedera otak, cedera jaringan lunak (kulit
kepala, muka dan leher )

Dari gambar jaring laba-laba, kaca depan memperhatikan


mekanisme trauma, kita harus mencurigai adanya fraktur
cervikal
Cedera Benturan Setir
 Sering terjadi pada tabrakan depan dimana pengemudi tidak
menggunakan seatbealt, pengemudi juga sering mengalami
benturan kepalanya dengan kaca depan (perlu dicurigai trauma
pada muka, leher, thoraks dan abdomen)
 Berdasarkan konsep tiga benturan, maka harus diperiksa :

- Benturan mesin : besarnya kerusakan bagian depan

- Benturan body : kerusakan stir (bengkok)

- Benturan organ : jelas trauma pada kulit


Cedera Dashboard
 Terjadi pada penumpang tanpa seatbealt, sering menimbulkan
cedera pada muka, lutut dan pelvis
 Berdasarkan tiga konsep benturan maka perlu dicatat

- Benturan mesin : kerusakan mobil


- Benturan body : kerusakan dashboard

- Benturan organ : trauma muka, trauma kepal,

hiperekstensi/fleksi tulang leher, pelvic, femur

dan cedera lutut


Benturan dari samping
 Benturan dari samping dan tabrakan dari depan, berdasarkan
mekanismenya, tabrakan samping menyerupai tabrakan depan,
tambahannya terdapat pada pemindahan energi samping
 Berdasarkan konsep tiga benturan akan didapatkan :
- Benturan mesin : kerusakan utama mobil, periksa benturan

tempat pengemudi dan penumpang

- Benturan body : kerusakan pintu (sandaran tangan bengkok,

pintu melengkung keluar atau kedalam)

- Benturan organ : terdapat berbagai kemungkinan


Cedera yang sering terjadi pada
benturan samping
 Kepala : coup, contracoup disebabkan pergerakan kesamping
 Leher : dapat terjadi strain otot sampai subluksasi dan
kelumpuhan
 Lengan dan bahu sesuai dengan tempat benturan
 Thoraks dan abdomen : disebabkan tekanan langsung dari pintu
tempat benturan
 Pelvis dan tungkai dapat terjadi fraktur femur, pelvis, panggul
(cedera perlvis: fraktur dislokasi, ruptur uretra )
Pejalan kaki dan kendaraan
 Harus dibedakan tinggi badan korban, dewasa atau anak-anak
 Pada orang dewasa benturan pertama oleh bamper mobil sedan
pada kaki bawah, ketika korban terjatuh ke depan, benturan
kedua dengan badan mobil akan mengenai paha dan panggul
 Pada anak akan mengenai paha atas dan pelvis ketika korban
terjatuh ke depan, benturan kedua mengenai abdomen dan
thoraks
 Akhirnya ketika korban terjatuh ke jalan maka kepala akan
membentur terlebih dahulu ke jalan
Benturan sepeda motor
 Pemakaian helm sangat penting karena akan mencegah cedera
kepala yang menyebabkan 75 % kematian
 Hal-hal yang harus diperhatikan adalah kerusakan sepeda motor,
jarak tergelincir dan kerusakan objek yang tertabrak
 Harus dicurigai adanya multiple trauma

Kecelakaan Sepeda
 Mekanisme yang sering terjadi :
- sepeda terguling
- penumpang/pengendara terjatuh
 Cedera yang sering terjadi adalah fraktur klavikula, sternum dan
tulang iga
Deselerasi cepat vertikal
 Informasi yang harus didapatkan adalah :

- Jarak ketinggian
- Bagian tubuh yang membentur
- Permukaan yang terbentur
 Kelompok yang sering terkena : dewasa dan anak kurang dari 5 tahun
 Kemungkinan cedera terjadi adalah :
- Patah tulang kaki atau tungkai
- Cedera pelvic atau panggul

- Beban deselerasi vertikal pada alat-alat tubuh

- Fraktur colles atau pergelangan tangan


Cedera Karena ledakan

 Trauma ledak primer, efek langsung gelombang terhadap organ :


membran tympani, paru dapat terjadi kontusio atau
pneumothoraks, mata dapat terjadi perdarahan intraokuler
 Trauma ledak sekunder, hasil dari objek-objek yang melayang
kemudian menghantam korban
 Trauma ledak tersier, korban terlempar kemudian beradu dengan
objek lain. Dapat terjadi trauma tumpul maupun tembus
Trauma Tembus
 Misal pistol terjadi luka karena peluru, menyebabkan kerusakan
jaringan tidak hanya daerah yang dilalui pelurur tetapi juga pada
daerah sekitar alurnya akibat tekanan dan regangan jaringan
yang dilalui peluru.
 Pisau, pedang dikirakan cedera mengikuti alur senjata pada
tubuh
 Cedera disebabkan oleh benda asing menembus jaringan.
Minimalisasi Dampak Trauma
 Penggunaan sabuk pengaman akan mencegah trauma yang fatal
→ 75 %
 50 % trauma kepala yang serius dapat dihindarkan dengan
menggunakan sabuk pengaman
 Penting untuk menggunakan kursi pengaman pada anak
 Tidak menggunakan sabuk pengaman akan lebih beresiko
terlempar keluar (25 kali resiko).
Sambungan
 Dengan kecepatan 48 km/jam seseorang yang tidak menggunakan
sabuk pengaman akan menghantam kaca dengan kekuatan setara
jatuh dari ketinggian
 Mayoritas kematian pada tabrakan bermotor disebabkan karena
faktor : kecepatan tinggi, alkohol, kegagalan menggunakan sistem
pengaman
 Mayoritas kecelakaan fatal terjadi pada jalan lurus, sepi dan kering
 Penggunaan helm pada pengendara sepeda motor akan
mengurangi resiko kecelakaan yang lebih fatal.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai