Anda di halaman 1dari 4

Soal

1. Sebutkan beberapa pendapat tentang cedera olahraga!

2. Jelaskan metode penerapan RICE!

3. Jelaskan apa yang dimakud dengan cedera patah tulang!

4. Jelaskan dan gambarkan perbedaan patah tulang terbuka dan patah tulang tertutup!

5. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis patah tulang!

Jawaban

1. Sebutkan beberapa pendapat tentang cedera olahraga:

Menurut American Medical Association (AMA):

Cedera olahraga adalah kerusakan fisik yang terjadi pada jaringan tubuh sebagai hasil dari
aktivitas olahraga atau latihan yang melebihi kemampuan normal tubuh.

Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeons (AAOS):

Cedera olahraga adalah kerusakan pada struktur otot, tulang, sendi, atau jaringan lunak lainnya
yang terjadi selama atau sebagai akibat dari aktivitas olahraga.

Menurut American College of Sports Medicine (ACSM):

Cedera olahraga adalah segala cedera fisik atau trauma yang terjadi saat berpartisipasi dalam
aktivitas olahraga atau latihan, yang dapat mencakup cedera akut (misalnya, patah tulang, dislokasi)
atau cedera yang terjadi seiring waktu (misalnya, cedera akibat overuse atau kelelahan).

2. Metode penerapan RICE :

Metode penerapan RICE adalah pendekatan umum yang digunakan dalam olahraga untuk
merawat cedera ringan atau peradangan. RICE adalah singkatan dari Rest (Istirahat), Ice (Es),
Compression (Kompresi), dan Elevation (Elevasi). Metode ini biasanya digunakan pada cedera seperti
terkilir, robekan otot ringan, atau bengkak. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai setiap
langkah dalam metode RICE:

Rest (Istirahat): Langkah pertama adalah memberikan istirahat pada area yang cedera. Ini berarti
menghindari aktivitas fisik yang berlebihan atau membebani area yang terluka. Istirahat memungkinkan
waktu bagi tubuh untuk memulihkan diri dan mencegah cedera lebih lanjut.

Ice (Es): Penggunaan es pada area yang cedera membantu mengurangi peradangan dan nyeri. Es
membantu menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke area tersebut, sehingga
mengurangi pembengkakan dan mengurangi rasa sakit. Biasanya, es diletakkan dalam kantong plastik
atau dibungkus dengan kain tipis dan ditempatkan pada area yang terluka selama 15-20 menit setiap 2-3
jam dalam 24-48 jam pertama setelah cedera.

Compression (Kompresi): Kompresi diterapkan dengan menggunakan perban elastis atau balutan tekan
yang memadatkan area yang terluka. Tekanan yang diberikan oleh kompresi membantu mengurangi
pembengkakan dan membatasi pergerakan yang berlebihan pada area cedera. Pastikan kompresi tidak
terlalu ketat sehingga tidak mempengaruhi sirkulasi darah.

Elevation (Elevasi): Elevasi melibatkan meninggikan area yang cedera di atas tingkat jantung. Ini
membantu mengurangi aliran darah ke area tersebut, sehingga mengurangi pembengkakan. Usahakan
untuk menjaga area yang terluka sejajar dengan atau sedikit di atas tingkat jantung selama istirahat.

Metode RICE biasanya diterapkan segera setelah cedera terjadi dan dapat dilanjutkan selama 24-48 jam
pertama, tergantung pada tingkat keparahan cedera. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan
profesional kesehatan jika cedera berlanjut atau memburuk.

Penting juga untuk diingat bahwa metode RICE umumnya digunakan untuk cedera ringan atau
peradangan. Untuk cedera serius atau yang membutuhkan perhatian medis lebih lanjut, sebaiknya
berkonsultasi dengan dokter atau fisioterapis.

3. Pengertian cedera patah tulang :

Cedera patah tulang adalah kondisi di mana tulang mengalami retak, patah sebagian, atau patah
total sebagai akibat dari trauma atau kekuatan eksternal yang berlebihan. Cedera patah tulang dapat
terjadi pada tulang mana pun di tubuh, termasuk tulang panjang seperti lengan dan kaki, tulang pipih
seperti tulang rusuk, dan tulang pendek seperti tulang jari tangan atau kaki.

Cedera patah tulang umumnya disebabkan oleh kecelakaan, jatuh, benturan, atau tekanan
berlebihan pada tulang. Kekuatan yang diterapkan pada tulang dapat melebihi kekuatan tulang itu
sendiri, sehingga menyebabkan patah atau retak. Cedera ini juga dapat disebabkan oleh kegiatan fisik
yang berlebihan atau olahraga yang intens. Tergantung pada tingkat keparahannya, cedera patah tulang
dapat memiliki beberapa jenis, antara lain:

Patah tulang terbuka: Tulang yang patah menembus kulit dan terlihat dari luar. Ini merupakan jenis
patah tulang yang serius dan membutuhkan perawatan medis segera.

Patah tulang tertutup: Tulang patah tetapi tidak menembus kulit. Ini masih merupakan cedera serius,
tetapi risiko infeksi lebih rendah dibandingkan patah tulang terbuka.

Patah tulang komunuted: Tulang patah menjadi tiga atau lebih fragmen. Jenis patah tulang ini seringkali
terjadi akibat kekuatan yang sangat besar yang diterapkan pada tulang.

Patah tulang spiral: Patah tulang berputar sepanjang sumbu tulang. Biasanya terjadi akibat cedera
berulang atau rotasi yang berlebihan pada tulang.
Patah tulang greenstick: Hanya satu sisi tulang yang patah, sementara sisi lainnya mengalami retakan.
Jenis patah tulang ini lebih umum terjadi pada anak-anak karena tulang mereka masih dalam proses
pertumbuhan.

Gejala cedera patah tulang termasuk nyeri yang parah, pembengkakan, perubahan bentuk atau
posisi tulang, kesulitan bergerak, dan mungkin terdengar suara retakan atau patah saat cedera terjadi.

Perawatan cedera patah tulang biasanya melibatkan penempatan tulang dalam posisi yang
benar (reduksi), pemasangan penyangga seperti gips atau penempatan pen yang dibutuhkan (operasi)
untuk menjaga tulang tetap dalam posisi yang benar selama penyembuhan. Pemulihan juga melibatkan
rehabilitasi fisik untuk memulihkan kekuatan dan fungsi normal tulang dan otot di sekitarnya. Penting
untuk segera mencari perawatan medis jika Anda mencurigai adanya cedera patah tulang.

4. Patah tulang terbuka dan patah tulang tertutup adalah dua jenis patah tulang yang memiliki
perbedaan dalam kondisi kulit di sekitar tulang yang patah.

Patah tulang terbuka, juga dikenal sebagai fraktur terbuka, terjadi ketika tulang yang patah
menembus kulit atau jaringan lunak di sekitarnya. Dalam kondisi ini, tulang yang patah dapat terlihat
secara langsung atau ada luka terbuka di atasnya. Patah tulang terbuka seringkali merupakan keadaan
gawat darurat medis yang membutuhkan perhatian segera. Luka terbuka pada kulit dapat menyebabkan
risiko infeksi karena dapat terkontaminasi oleh kuman dari luar. Perawatan medis yang tepat harus
dilakukan untuk membersihkan luka, mengurangi risiko infeksi, dan memperbaiki patah tulang.

Di sisi lain, patah tulang tertutup, juga dikenal sebagai fraktur tertutup, terjadi ketika tulang
yang patah tidak menembus kulit atau jaringan lunak di sekitarnya. Dalam kondisi ini, kulit tetap utuh
dan tidak ada luka terbuka yang terlihat. Meskipun kulit tidak rusak, patah tulang tertutup tetap bisa
menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan kelainan bentuk pada area yang terkena. Perawatan medis
tetap diperlukan untuk mendiagnosis dan mengobati patah tulang tertutup, yang mungkin melibatkan
pemeriksaan radiologi seperti sinar-X untuk melihat kerusakan tulang dan menentukan rencana
perawatan yang tepat.

Perbedaan utama antara patah tulang terbuka dan patah tulang tertutup terletak pada keadaan
kulit di sekitar tulang yang patah. Patah tulang terbuka melibatkan luka terbuka, sedangkan patah tulang
tertutup tidak melibatkan luka terbuka. Baik patah tulang terbuka maupun patah tulang tertutup
membutuhkan perawatan medis, tetapi patah tulang terbuka seringkali dianggap lebih serius karena
risiko infeksi yang lebih tinggi.
5. Ada beberapa jenis patah tulang yang umum terjadi, yaitu:

Patah Tulang Lurus (Fraktur Transversal): Patah tulang ini terjadi ketika tulang patah secara horizontal,
membentuk garis lurus yang melintasi tulang. Biasanya terjadi akibat trauma langsung pada tulang.

Patah Tulang Menyilang (Fraktur Oblique): Patah tulang ini terjadi ketika tulang patah secara diagonal,
membentuk sudut antara garis patah dan sumbu tulang. Patah tulang menyilang sering disebabkan oleh
trauma dan kecelakaan.

Patah Tulang Spiral (Fraktur Spiral): Patah tulang spiral terjadi ketika tulang patah dengan pola melingkar
atau spiral. Patah tulang ini sering terjadi akibat cedera berputar, seperti jatuh saat olahraga atau
kecelakaan mobil.

Patah Tulang Terbuka (Fraktur Terbuka): Patah tulang terbuka terjadi ketika tulang patah menembus
kulit, sehingga terdapat luka terbuka di kulit. Jenis patah tulang ini dapat meningkatkan risiko infeksi
karena bakteri dapat masuk ke dalam luka.

Patah Tulang Greenstick: Patah tulang greenstick sering terjadi pada anak-anak, di mana tulang patah
hanya sebagian dan tidak sepenuhnya terpisah. Tulang cenderung melengkung atau retak, mirip seperti
ketika kita mencoba mematahkan ranting pohon yang masih hidup.

Patah Tulang Komunitif (Fraktur Komunitif): Patah tulang komunitif terjadi ketika tulang patah menjadi
beberapa fragmen atau pecahan tulang yang terpisah. Jenis patah tulang ini biasanya disebabkan oleh
trauma berat atau kecelakaan berat.

Patah Tulang Stress (Stress Fracture): Patah tulang stress adalah retakan kecil yang terjadi pada tulang
akibat stres berulang atau berlebihan, seperti aktivitas berulang yang melibatkan beban berat pada
tulang. Patah tulang ini sering terjadi pada atlet yang melakukan latihan intensif.

Perlu dicatat bahwa diagnosa jenis patah tulang biasanya dilakukan oleh tenaga medis yang
berkualifikasi, seperti dokter ortopedi, melalui pemeriksaan fisik dan pengambilan gambar medis seperti
sinar-X atau CT scan. Pengobatan dan perawatan yang tepat akan ditentukan berdasarkan jenis dan
keparahan patah tulang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai