OLEH
FUJA KIRVALANI
21086370
2023
DISLOKASI DAN FRAKTUR
A. Pengertian Dislokasi
Dislokasi adalah kondisi ketika tulang di sendi bergeser atau keluar dari posisi
normalnya. Semua persendian di tubuh dapat mengalami dislokasi, terutama bila terjadi
benturan akibat kecelakaan atau terjatuh ketika berolahraga.
B. Tanda Dislokasi
Gejala yang dapat timbul akibat dislokasi tergantung pada tingkat keparahan danlokasi
terjadinya dislokasi. Beberapa gejala dan keluhan yang dapat timbul adalah:
Dokter akan menempatkan kedua ibu jari di gigi geraham bawah, sebelah kiri dan
kanan.
Lalu, keempat jari lainnya ditempatkan di rahang bagian luar.
Kemudian, dengan genggaman yang kuat, dokter akan menekan dan mendorong
tulang rahang bawah untuk kembali ke posisi semula.
c. Pertolongan Dislokasi Jari :
Kompres Bahu dengan Es. Begitu bahu bergeser, hal yang bisa kamu lakukan pertama
kali adalah mengompres bagian bahu tersebut.
Jangan Tarik Paksa Lengan. Ingat jangan pernah tarik paksa lengan yang mengalami
pergeseran.
Jangan Tunda Penanganan.
D. Pengertian Fraktur
Menurut Suddarth Brunner dalam bukunya yaitu ajar keperawatan medikal bedah
mengemukakan bahwa fraktur adalah pemisahan atau robekan pada kontinuitas tulang yang
terjadi karena adanya tekanan yang berlebihan pada tulang dan tulang tidak mampu untuk
menahannya.
Fraktur bisa disebabkan oleh trauma langsung misalnya benturan atau pukulan yang
mengakibatkan patah tulang, dan trauma tidak langsung, yaitu: bila fraktur terjadi, bagian
tulang mendapat benturan dan mengakibatkan fraktur lain disekitar bagian yang mendapat
benturan tersebut dan juga karena penyakit primer seperti osteoporosis dan osteosarkoma.
E. Pembidaian
Pembidaian (splinting) merupakan prosedur yang sering dilakukan pada berbagai cedera
muskuloskeletal akut maupun kronis, seperti fraktur dan dislokasi, untuk membantu
mengurangi nyeri serta membantu imobilisasi dan penyembuhan pascaoperasi. Bidai (splint)
dapat menjadi pertolongan pertama dalam kasus kegawatdaruratan fraktur ekstremitas.
Pembidaian yang sesuai akan mengurangi perdarahan akibat trauma dengan membantu
imobilisasi dan memperkaya efek tamponade oleh otot.
Prinsip dasar pertolongan pada fraktur (patah tulang) adalah sebagai berikut:
G. Penyebab Fraktur
Fraktur, atau patah tulang, dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan kejadian. Beberapa
penyebab umum fraktur antara lain:
Cedera fisik
Fraktur sering terjadi akibat cedera fisik yang signifikan, seperti kecelakaan mobil,
jatuh dari ketinggian, benturan langsung pada tulang, atau trauma olahraga yang berat.
Kekuatan yang diterapkan pada tulang melebihi daya tahan tulang, sehingga
menyebabkan patah.
Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi yang ditandai dengan penurunan kepadatan tulang,
membuat tulang menjadi lebih rapuh dan rentan terhadap patah. Pada osteoporosis,
fraktur dapat terjadi dengan cedera yang lebih ringan atau bahkan tanpa adanya cedera
yang signifikan.
Penyakit tertentu
Beberapa penyakit seperti kanker tulang, infeksi tulang (osteomielitis), atau kondisi
medis seperti osteogenesis imperfecta (penyakit kaca) dapat meningkatkan risiko
terjadinya fraktur.
Kondisi medis
Beberapa kondisi medis seperti diabetes, arthritis, dan gangguan endokrin seperti
hipertiroidisme atau hipotiroidisme dapat melemahkan tulang dan meningkatkan
risiko fraktur.
Aktivitas fisik berlebihan
Aktivitas fisik yang berlebihan, terutama pada atlet atau individu yang terlibat dalam
kegiatan yang memerlukan tekanan berulang pada tulang, dapat menyebabkan fraktur
stres. Fraktur stres terjadi akibat tekanan berulang pada tulang yang melebihi
kemampuan pemulihan tulang.
Usia
Risiko fraktur meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Tulang- tulang orang tua
cenderung menjadi lebih rapuh dan kehilangan kepadatan tulang, membuat mereka
lebih rentan terhadap fraktur.
Berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama umum untuk fraktur pada beberapa
bagian tubuh: