Dosen Pengampu:
Prof.Dr.Kamal Firdaus,M.Kes., AIFO
Dessi Novita Sari,S.Pd.M.Pd
Oleh :
KELOMPOK 4:
1. DONY SUKMAJAYA (21086157)
2. EDO FERNANDO (21086158)
3. FUJA KIRVALANI (21086370)
Kelompok 4
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................3
C. TUJUAN....................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. KEPEMIMPINAN DALAM OLAHRAGA.............................................................5
B. SYARAT YANG HARUS DIMILIKI SEORANG PEMIMPIN..............................7
C. KEKUASAAN OLAHRAGA DALAM BIDANG POLITIK..................................7
BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN........................................................................................................10
2. SARAN....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemimpin besar muncul pada tempat yang tepat pada pendidikan jasmani.
kepemimpinan sangat erat kaitannya dengan berbagai dimensi kehidupan, yang
akan menentukan baik buruknya sebuah organisasi atau kelompok. Semakin baik
dalam kepemimpinannya maka semakin baik pula perkembangan kelompok
tersebut dan semakin buruk system kepemimpinan dalam sebuah kelompok atau
organisasi maka akan semakin buruk pula perkembangannya. Jadi kepemimpinan
memegang peranan yang vital selain faktor-faktor yang mempengaruhinya.
kepemimpinan menurut para pakar, perbedaan seorang pemimpin dengan
instruktur, cara-cara untuk memilih atau menentukan seorang pemimpin yang
ideal atau sesuai dilihat dari aspek-aspek tertentu, pendekatan-pendekatan dalam
gaya kepemimpinan baik dalam bidang olahraga dan non-olahraga serta masih
banyak pembahasan yang berhubungan dengan aspek-aspek kepemimpinan yang
ideal atau yang diharapkan. Mendefinisikan karakter dan perilaku olahraga yang
baik adalah sulit. Kita semua pada umumnya tahu apa istilah-istilah ini tapi kita
jarang mendefinisikan yang tepat.
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
kehidupan seseorang karena melalui pendidikan seseorang dapat meningkatkan
kecerdasan, keterampilan, mengembangkan potensi diri dan dapat membentuk
pribadi yang bertanggung jawab, cerdas dan kreatif. Pembentukan karakter
bangsa dapat dilakukan salah satunya melalui olahraga. Dengan olahraga kita bisa
kembangkan karakter bangsa, sportivitas sekaligus merekatkan persatuan bangsa.
Atas dasar tersebut, semua komponen bangsa harus memberikan andil dalam
memajukan olahraga nasional.
Pepatah dalam dunia olahraga, “Men Sana in Corpora Sanno” yaitu
didalam tubuh yang kuat akan terdapat jiwa yang sehat pula. Falsafah tersebut
menggambarkan bahwa dalam rangka peningkatan kualitas hidup baik secara
batiniah dan kualitas kerja jasmaniah, pencapaian sehat bugar sangat dibutuhkan.
Dalam situasi tersebut, olahraga merupakan media pendidikan yang seharusnya
dan selayaknya menjadi pilar keselarasan serta keseimbangan hidup sehat dan
harmonis. Olahraga merupakan pilar penting karena jiwa fairplay, sportivitas,
team work, dan nasionalisme dapat dibangun melalui olahraga. Melalui aktivitas
3
olahraga kita banyak mendapatkan hal-hal yang positif. Olahraga bukan sekedar
kegiatan yang berorientasi kepadafaktor fisik belaka, olahraga juga dapat melatih
sikap dan mental kita.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan dalam olahraga?
2. Apa saja syarat yang harus dimiliki seorang pemimpin?
3. Bagaimana kekuasaan olahraga dalam bidang politik?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian kepemimpinan dalam olahraga.
2. Mengetahui syarat yang harus dimiliki seorang pemimpin.
3. Mengetahui kekuasaan olahraga dalam bidang politik.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kepemimpinan.Chelladurai
mengidentifikasikan tiga faktor utama yang mempengaruhi kepemimpinan yaitu
sebagai berikut:
1. Karakteristik situasi
2. Karakteristik kepemimpinan
3. Karakteristik orang-orang yang harus dipimpin (kelompok)
Jika kepemimpinan adalah pemimpin yang muncul mereka biasanya akan
dihormati lebih banyak dan memiliki dukungan dari tim karena mereka telah
memilih orang tersebut mereka ingin memimpin mereka.Sedangkan pemimpin
yang diresepkan tidak selalu pilihan terbaik sebagai “Kebencian sering terjadi
jika tim sudah memiliki kohesi yang baik (sebelum kapten dipilih) atau jika ada
individu dalam anggota tim struktur merasa harus mereka memimpin.
Tugas pemimpin berorientasi atau orang juga berbeda-beda mendapatkan
rasa hormat dengan cara yang berbeda.Fielder (1967) mengatakan, tugas
berorientasi pemimpin adalah merekan yang memiliki keterampilan aktifitas yang
baik terkait pengetahuan.Mereka adalah orang-orang yang dapat memimpin tim
karena pemahaman mereka tentang tugas dan mereka pemimpin karena dari
pengetahuan dan pengalaman untuk memberitahu atlet atau pemain bagaimana
mereka akan harus melatih atau melakukan sehingga mereka dapat mencapai
tugas mereka.
Orang yang berorientasi pemimpin dengan baik antar pribadi keterampilan
dan tahu bagaimana untuk mendapatkan yang terbaik dari setiap pemain, mereka
juga motivator yang baik.Mereka tertarik pada kesejahteraan para pemain, lebih
dari tugas di tangan.Mereka percaya bahwa jika pemain senang dan semangat tim
yang tinggi, mereka akan lebih baik.
6
sebagai sistem psiko-fisis yang menentukan caranya yang khas dalam
menyesuaikan diri terhadap lingkungan”.
Watak menurut Allport : “character is personality evaluated and personality
is character devaluated”.Tempramen menurut Suryabrata (1990) adalah
disposisi yang erat kaitannya dengan faktor biologis dan fisiologis.Karena
sedikit sekali modifikasi dan perkembangannya.Menurut Allport, tempramen
adalah bagian khusus dari kepribadian, “karena rangsang emosi, kekuatan dan
kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara dari
fluktuasi dan intensitas suasana hatinya, gejala ini tergantung pada factor
konstitusional dan karenanya berasal dari keturunan.
2. Citra seorang Pemimpin
Pemimpin yang ideal harus tergambar pada diri tiap-tiap objek didik karena
mereka akan membayangkan dan akan terdorong untuk mewujudkan dan
meniru sesuatu yang ideal baginya.Berikut ciri pemimpin yang ideal yaitu:
a. Kepribadian dan moral yang ideal yaitu orang yang jujur, setia, memiliki
komitmen pada kelompok yang dipimpinnya, bersikap dan bertindak
sesuai dengan norma.
b. Memiliki kelebihan pengetahuan dan kemampuan akal, yang oleh
gerungann (1980) disebutkan dia hal yang penting dalam citra seeorang
pemimpin yaitu:
1) Memiliki “Social Perception” atau penglihatan sosial ialah memiliki
kecakapan untuk cepat melihat dan memhami akan perasaan-perasaan,
sikap-sikap dan kebutuhan-kebutuhan anggota kelompoknya.
2) Memiliki “Ability in abstract thinking” atau memiliki kecerdasan
yang lebih tinggi dari kecerdasan yang dimiliki anggota kelompok
dipimpinnya.
3) Memiliki “Emotional Stability” atau stabilitas emosional, sehingga
mampu menghadapi gejolak emosional yang terdapat pada dirinya
tidak mudah marah, putus asa, dapat menguasai diri dan sebagainya
dan tetap berpikir jernih dan baik.Lawan dari “emotional stability”
adalah “emotional enstability” atau ketidakstabilan emosi.Mereka
yang tidak mengalami ketidakstabilan emosi karena perasaan marah
dan pikiran negatif lainnya akan mudah dipengaruhi dan mendominasi
perasaan lainnya.
7
4) Sehat dan terampil karena seorang pemimpin harus mampu bekerja
keras melebihi anggota-anggotanya.
8
kepentingan bersama.Dalam hal ini sepakbola dapat mengerjakan bagaimana
seharusnya sebuah pementasan arena politik partai dan para pendukungnya dalam
menjalankan tugas politiknya, yakni fair play.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Olahraga merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai alat
pembentukan karakter manusia. Olahraga dengan slogan sport for all, merupakan
langkah awal yang strategis menuju pembentukan karakter. Pembentukan
karakter selain dilandasi oleh budaya nasional juga diwarnai oleh budaya dan ciri
khusus cabang olahraga yang dilakukan. Oleh karena itu untuk mengangkat citra
Indonesia di mata dunia maka salah satu cara adalah membangun kebesaran
Indonesia kembali bangunlah olahraganya. Dengan berolahraga, banyak karakter
positif yang dapat terbentuk pada perilaku olahraga tersebut. Melalui olahraga,
seseorang akan memiliki tanggungjawab, rasa hormat dan memiliki kepedulian
dengan sesame.
Nilai-nilai ketekunan, kejujuran dan keberanian juga dapat diperoleh dari
aktivitas olahraga dan tentu masih banyak lainnya. Selain itu merupakan langkah
awal untuk memposisikan kembali olahraga dalam pembentukan karakter
pemimpin. Dalm hal ini wacana ini merupakan salah satu bentuk perspektif baru
mengenai pembangunan kewarganegaraan yang perlu terus dikembangkan.
B. SARAN
Apa bila terdapat kesalahan dalam pengetikan terlebih dahulu penulis minta
maaf penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun
terhadap makalah ini agar bisa memperbaiki dan belajar dari kesalahan. Semoga
9
maklalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca, atas kritikan dan sarannya penulis
mengucapkan banyak terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Aip Syafruddin, Belajar Aktif Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SMP, Jakarta,
Grasindo. 1990
Antonuccio, DO, Davis, C, Lewinsonh, PM, & Breckenridge, JS
(1987). Variable Terapis Terkait dengan Kekompakan dalam Kelompok
Perlakukan Untuk Depresi. Kelompok kecil perilaku, 18,557-564.
10