Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kenesiologi mekanika merupakan suatu wawasan studi gerak tubuh dan olahraga dengan
menggunakan dasar pengetahuan mekanika. Salah satu bidang mekanika yang erat hubungannya
dengan gerak adalah teori Newton mengenai gerak, karena gerak akan selalu terkait dengan tenaga
(force), maka para guru dan pelatih olahraga adalah petugas-petugas atau orang-orang yang setiap hari
akan menghadapi masalah gerak yaitu dari seorang siswa atau seorang atlet dalam berolahraga atau
dalam kehidupannya sehari-hari.Gerak merupakan elemen utama dalam pada sebagian besar olahraga.
Gerakan dapat berbentuk pergerakan seluruh tubuh atau gerakan benda atau alat yang diakibatkan oleh
kerja tubuh. Gerak adalah sebuah fungsi dari kecepatan dan arah.Gerak dapat bersifat horisontal atau
vertical, artinya arahnya horisontal atau vertical atau membuat sudut dengan horizontal, atau dapat
merupakan sebuah gerak melingkar yang mengelilingi sebuah pusat putaran. Kecepatan ialah perubahan
posisi benda pada arahnya pada satuan waktu. Sedangkan Percepatan ialah bertambahnya kecepatan
dalam satuan waktu.

Dalam hal ini, jenis analisa biomekanik kualitatif yang digunakan untuk mengidentifikasi
kelompokkelompok otot aktif selama setiap fase suatu gerakan disebut analisa anatomi kualitatif.
Analisa anatomi kualitatif suatu ketrampilan bisa berbentuk sederhana atau kompleks, terganung pada
aktifitas yang di analisa. Salah satu yang berbentuk kompleks pada permainan bola basket. Dengan
menilai perbandingan (cepat, lambat, tinggi, rendah, pendek, panjang, besar, kecil dan selanjutnya boleh
jadi digunakan untuk menggambarkan karakteristik ini. Perasaan dari penglihatan, atau pengamatan
dengan penglihatan , adalah dasar analisa secara kualitatif.

Perkembangan olahraga saat ini sangat berkembang pesat, terutama dengan berkembangnya olahraga
sejalan dengan perkembangan keilmuan olahraga seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi . Orientasi olahraga telah bergerak melewati batas kemampuan logika manusia. Sudut
pandang manusia telah menyoroti perkembangan olahraga dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Penerapannyapun telah memberikan arti tersendiri buat manusia sehingga nilai olahraga
disamping berguna bagi kesehatan tetapi telah menembus batas tontonan yang sangat menarik dan
memiliki nilai investasi yang menarik. Pada awalnya pertumbuhan olahraga merupakan sebuah aktivitas
manusia yang didasari pada nilai pertahanan diri terhadap kondisi alam. Akan tetapi pada periode
selanjutnya yaitu saat ini olahraga telah bergeser nilainya menjadi kegiatan yang memiliki tujuan
kesehatan dan prestasi. Oleh sebab itu penerapan biomekanika sebagai salah satu ilmu yang turut
berperan penting dalam mendukung prestasi olahraga. Perkembangan permainan Bola Basket didaerah
kita juga sangat pesat terbukti dengan banyaknya sekolah-sekolah baik SMP atau SMA yang memiliki
ekstrakurikuler Bola Basket. Selain itu tim basket daerah kita sering mengikuti kejuaran Bola Basket
ditingkat daerah ataupun nasional, namun belum bisa diikuti dengan prestasi yang membanggakan, hal
itu disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya, kondisi fisik, penguasaan teknik dan juga dukungan dari
pemerintah daerah sendiri. Berdasarkan pengamatan di lapangan terlihat bahwa penguasaan teknik
atlet Bola Basket klub ice cream streetball masih kalah dibanding dengan atlet klub basket lain,
khususnya pada kemampuan jump shoot di bawah keranjang basket, keakuratan dan ketepatan
tembakan masih sering melenceng dari sasaran, sehingga menyebabkan kerugian dalam pertandingan,
padahal permainan Bola Basket memiliki tujuan utama yaitu sebanyak mungkin memasukan bola
kedalam ring atau keranjang lawan untuk mencetak angka atau skor, Kevin A Prusak (2005:29). Kita lihat
juga dari kondisi fisik atlet, atlet kita postur tubuhnya jauh lebih kecil dibanding atlet daerah lain,
padahal kondisi fisik juga sangat berpengaruh terhadap prestasi atlet,misalnya yang memiliki kekuatan
otot lengan dan rentang lengan yang baik akan memiliki kemampuan menembak bola basket yang lebih
baik dari atlet yang kekuatan otot lengannya masih kurang, karena cenderung tidak sampai pada
sasaran. Selain itu kualitas latihan merupakan penopang utama tercapainya prestasi olahraga, menurut
Joko Pekik Irianto (2002:8). Bertitik tolak dari hal-hal yang telah diuraikan di atas, maka penulis sangat
tertarik untuk mengangkat suatu permasalahan ke dalam penelitian tentang Kontribusi Kekuatan otot
lengan terhadap keterampilan jump shoot, dalam permainan bola basket pada atlet-atlet dalam klub ice
cream streetball. Bola basket merupakan salah cabang olahraga yang sangat menarik. Upaya
memasukkan bola ke dalam keranjang dengan memilih teknik tertentu merupakan ciri mendasar dari
permainan bola basket. Dalam kegiatannya, bola basket dilakukan dengan menggabungkan
keterampilan dasar kemudian mengkolaborasikan dengan kajian biomekanika, sehingga menghasilkan
teknik yang tinggi. Oleh karena itu maka akan ditemukan nilai gerakan yang efisien dan efektif. Dalam
bola basket akan kita jumpai beberapa keterampilan dasar, salah satunya adalah shooting.
Pelaksanaannya dapat dilakukan dengan beberapa posisi yaitu di dalam daerah bersyarat atau di
luarnya. Kajian analisi gerak ini akan menjelaskan tentang shooting (jump shoot) dalam permainan bola
basket.

B. Rumusan Masalah

Dilihat dari latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah penulis merumuskan
permasalahnnya yaitu:

1. Apakah ada hubungan kekuatan otot lengan terhadap keterampilan Jump Shoot bola
basketpada atlet ice cream street ball?

2. Berapa besar kontribusi kekuatan otot lengan terhadap keterampilan jump shoot pada
permainan Bola Basket?

C. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memiliki tujuan yakni:


1. Untuk mengetahui secara ilmiah tentang hubungan kekuatan otot lengan terhadap
keterampilan Jump Shoot dalam permainan Bola Basket.

2. Untuk mengetahui secara ilmiah tentang kontribusi kekuatan otot lengan terhadap
keterampilan Jump Shoot dalam permainan Bola Basket.

BAB II
KAJIAN TEORITIS

A. Kajian Teori

1. Sejarah PerkembanganBola Basket

Sebernarnya olahraga permainan Bola Basket ini dulu muncul berangkat dari rasa bosan. Kebosanan
melanda angota penggemar olahraga yang tergabung dalam perkumpulan pemuda kristiani,yaitu YMCA
(young mens christiani association), John Oliver (2007: 5). Sebagai pemikiran awal, Naismith menyatakan
bahwa permainan yang akan diciptakan harus menarik. Maka gerakan bola hanya dilakukan dengan
mengoper (passing), dan membawa lari sambil memantulkan bola di lapangan (dribbling). Gawang
sebagai sasaran tembakan diganti dengan ruang sempit dan terletak di atas para pemain. Dengan
demikian, dalam permainan ini bukan unsur kekuatan yang ditonjolkan tetapi unsur kecepatan,
kelincahan, dan ketepan tembakan.

Di Amerika Serikat, baru pada tahun 1934 peraturan permainan Bola Basket di bakukan. Di Negara
Paman Sam ini, permainan Bola Basket dapat berkembang meluas kerberbagai Negara bagian, terutama
di sekolah-sekolah, kerena menjadi salah satu mata pelajaran. Di masyarakat luar sekolah pun Bola
Basket semakin populer. Dengan jumlah pemain 5 orang setiap regunya, Bola Basket juga memberikan
peluangdemokratisasi yang lebih besar jika dibandingkan permainan lain yang melibatkan jumlah
pemain lebih banyak. Usaha memasukan bola kedalam ring basket banyak memberikan kesempatan
kepada para pemain untuk berimprovisasi gerakan seperti dengan hook shot, jump shot, lay up
shot,ataupun slam dunk..

2. Fasilitas dan Perlengkapan Permainan

a. Lapangan

Winendra Adi dkk (2008:14) dalam peraturan resmi Bola Basket lapangan permainan harus rata,
memiliki permukaan yang keras yang bebas dari gangguan atau halangan dengan ukuran panjang 28 m
dan 15 meter yang diukur dari sudut di dalam garis batas lapangan. Federasion Nasional mempunyai
kewenangan untuk kompetensi-kompetensinya menggunakan lapangan permainan dengan ukuran
panjang minimum 26 meter dan 14 meter. Lapangan permainan akan dibatasi dengan garis batas,
meliputi garis akhir (pada sisi yang pendek) dan garis samping (pada sisi yang panjang). Garis-garis ini
bukan merupakan bagian dari lapangan permainan. Seluruh garis sebaiknya dibuat dengan warna yang
sama (sedapat mungkin warna putih) dengan lebar 5 cm dan terlihat jelas. Garis tengah dibuat sejajar
dengan garis akhir dari titik tengah garis samping dengan ukuran 15 cm diluar garis samping. Lingkaran
tengah dibuat di tengah lapangan permainan dan mempunyai diameter 1,8 meter di ukur dari sudut
terluar lingkaran. Jika bagian dalam lingkaran tengah diwarnai, warnanya harus sama dengan daerah
bersyarat. Garis tembakan bebas dibuat sejajar dengan setiap garis akhir. Garis ini mempunyai ujuing
terjauh 5,80 meter dari sudut dalam garis akhir dan panjangnya 3,60 meter. Titik tengahnya berada pada
suatu garis khayal berhubungan dengan titik tengah garis tengah. Daerah tembakan tiga angka suatu
regu merupakan seluruh lantai di lapangan permainan kecuali daerah dekat keranjang lawan yang
dibatasi oleh dua garis memanjang dengan tepi terjauh 6,25 meter dari titik lapangan yang tegak lurus
langsung di tengah keranjang lawan. Daerah bangku cadangan regu dibuat di luar lapangan, pada sisi
yang sama dengan petugas meja. Masing-masing daerah akan dibatasi oleh perpanjangan garis akhir,
setidaknya 2 meter panjangnya dan 5 meter dari sudut dalam garis tengah. Disana harus disediakan 14
tempat duduk di daerah bangku cadangan regu untuk pelatih, asisten pelatih dan pemain pengganti.
Orang lain yang tidak termasuk setidaknya berada 2 meter dibelakang bangku cadangan regu.

b. Papan Pantul

Kedua papan pantul dibuat dari kayu atau bahan tembus pandang (transparan) dengan tebal 3 meter
sesuai dengan kekerasan kayu. Permukaan rata dan bila tidak tembus pandang, harus berwarna putih
Winendra Adi dkk (2008:8). Dengan lebarnya 1,80 meter dan tingginya 1,05 meter. Dibelakang ring
dibuat petak persegi panjang dengan ukuran 59 cm dan tingginya 45 cm dengan lebar garis 5 cm. batas
tepi papan pantul ditandai dengan garis 5 cm tebalnya. Warna garis-garis ini harus kontras dengan
warna dasar papan. Biasanya bila papannya tembus pandang garis-garisnya putih atau hitam. Garis tepi
papan pantul harus sama warnanya dengan warna kotak persegi panjang ditengah-tengah papan.

c. Keranjang

Winendra Adi dkk (2008:9) Keranjang (basket) terdiri atas simpai dan jala, Simpai terbuat dari besi yang
keras, berdiameter 45 cm dan berwarna jingga. Garis tengah besi simpai 20 mm dengan sedikit
tambahan lenkungan besi kecil dibawah simpai tempat memasang jala. Jarak tepi bawah simpai dengan
lantai 3,05 meter. Jarak terdekat dari bagian dalam tepi simpai 15 cm dari permukaan papan pantul. Jala
terbuat dari tambang putih teranyam dan tergantung sedemikian rupa sehingga menahan bola masuk
keranjang, kemudian terus jatuh kebawah. Panjang jala adalah 40 meter.

d. Bola

Winendra Adi dkk (2008:11) Bola yang digunakan adalah bola yang betul-betul bundar terbuat dari kulit,
karet atau sintesis. Kelilingnya adalah 75-78 cm dengan berat antara 600- 650 gram. Bola dipompa
secukupnya sehingga kalau dijatuhkan dari ketinggian 1,80 meter, pantulannya antara 1,20-1,40 meter.
e. Peralatan Lainnya

a) Stopwatch

b) score sheet

c) Papan skor (score board)

d) Peralatan 24 detik (24 second device)

e) Tanda kesalahan pemain

f) Tanda kesalah regu.

3. Hakikat Permainan Bola Basket.

Bola Basket merupakan permainan yang gerakannya kompleks gabungan dari jalan, lari dan lompat serta
unsur kecepatan, ketepatan, kelincahan, kelentukan dan lain-lain. Selain itu Bola Basket adalah olahraga
yang kompetitif, mendidik, menghibur, menyenangkan dan menyehatkan. Untuk menjadi seorang
pemain Bola Basket yang baik, harus menguasai teknik-teknik dasar dalam permainan Bola Basket,
diantaranya teknik dribel (menggiring), shoot (tembakan),Passing (mengumpan), rebound dan olah kaki
(pivot), serta kerja tim. untuk menyerang dan bertahan. Semakin baik tingkat penguasaan teknik-teknik
dasar tersebut, maka akan semakin berhasil seseorang atau sebuah tim dalam memainkan olahraga ini.
Seorang pemain bolabasket memerlukan keterampilan tersebut di maksudkan agar konsistensi
permainan yang baik selalu terjaga. Selain itu pemain bola basket dituntut untuk berlatih dengan baik
dan giat.

4. Teknik Dasar Permainan Bola Basket

a. Teknik Dasar Mengoper Bola (Passing)

Passing berarti mengoper bola. Operan merupakan teknik dasar pertama. Dengan operan pemain dapat
melakukan gerakan mendekati ringbasket untuk kemudian tembakan, john oliver (2007:35) Operan
dapat dilakukan dengan cepat dan keras. Yang penting bola dapat dikuasai oleh teman yang akan
menerimanya.operan juga dapat dilakukan dengan pelan (lunak). Jenis operan tersebut bergantung
pada situasi keseluruhan, yaitu kedudukan teman, situasi teman, waktu, dan taktik yang digunakan.
pemain harus menguasai bermacam-macam teknik dasar mengoper bola dengan baik. Teknik dasar
mengoper (passing) dalam Bola Basket adalah sebagai berikut.

1) Mengoper Bola Setinggi Dada (Chest pass)


Mengoper bola dengan dua tangan dari depan dada merupakan operan yang sering dilakukan dalam
suatu pertandingan Bola Basket. Umpan dada dengan menggunakan dua tangan mungkin merupakan
umpan yang paling sering digunakan dalam pertandingan bola basket. ini adalah umpan yang bisa
diandalkan dan dilakukan untuk memindahkan bola dari seorang pemain ke rekan satu timnya, biasanya
di bagian daerah perimeter. Umpan pantul dengan menggunakan dua tangan bias digunakan untuk
mengumpankan bola secara berdaya guna ke seorang rekan timnya ketika kamu harus menghindari
seorang pemain bertahan atau ketika umpan dada langsung bisa dengan mudah dipotong, John oliver
(2007:36).

2) Mengoper Bola Dari Atas Kepala (Overhead Pass)

Lemparan ini biasanya dilakukan oleh pemain-pemain berbadan tinggi sehingga melampaui daya raih
lawan. Lemparan ini juga bisa digunakan untuk operan cepat.Trisnowati tamat (2007:4.46)

3) Mengoper Bola Pantulan Kelantai (bounce Pass)

Operan pantulan dengan dua tangan dilakukan dalam posisi bola didepan dada. Operan ini sangat baik
dilakukan untuk menerobos lawan yang tinggin. Bola dipantulkan disamping kanan atau kiri lawan.dan
teman sudah siap menerimanya dibelakang lawan. Lemparan ini harus dilakukan den gan cepat agar
tidah tertahan oleh lawan. Lemparan pantulan dapat dilakukan dengan jalan menipu lawan kesamping
kanan,padahal bola dilempar kekiri tau sebaliknya. John oliver (2007:37)

b. Teknik Dasar Menggiring Bola (Dribbling)

Winendra Adi dkk (2008:38) Dribel hanya boleh dilakukan dengan satu tangan, bila dilakukan dengan
dua tangan sekaligus maka akan terjadi pelanggaran. Menggiring bola adalah membawa lari bola
kesegala arah sesuai dengan peraturan yang ada. Seorang pemain diperbolehkan membawa bola lebih
dari satu langka asal bola dipantulkan ke lantai, baik dilakukan dengan berjalan atau berlari. Menggiring
bola harus dilakukan dengan satu tangan. Kegunaan menggiring bola adalah mencari peluang serangan,
menerobos pertahan lawan, ataupun memperlambat tempo permainan.

c. Teknik Dasar Menembak (Shooting)

Shooting adalah memasukkan bola atau menembak bola kedalam keranjang Winendra Adi (2008 :
73), shooting berasal dari kata “shoot” yang berarti menembak, mengajukan, melempar, mengurangi,
melepaskan, membuang. Oleh karena yang dibicarakan dalam skripsi ini yaitu mengenai menembak
(Shooting), maka menembak bola kedalam keranjang ada 2 (dua) cara yang umum digunakan yaitu:

1) Tembakan dengan satu tangan

2) Tembakan dengan dua tangan Winendra Adi(2008:73)


1) Tembakan Satu Tangan

Sikap badan pada waktu menembak bola: berdiri tegak, kaki sejajar atau salah satu kaki didepan,
sementara lutut ditekuk. Bola dipegang dengan tangan tangan di atas kepala dan didepan dahi, siku
tangan ditekuk kedepan, tangan kiri membantu memegang bola agar tidak jatuh dan berfungsi untuk
menjaga keseimbangan serta pandangan ditujuhkan kekeranjang ( ring basket).

2) Tembakan Dua Tangan

Sikap badan pada waktu akan melakukan tembakan adalah: badan tegak, kedua kaki dibuka
sejajar. Kedua lutut ditekuk, pandangan diarahkan ke ring basket. Bola ditembakan kekeranjang dengan
dorongan, lengan (siku), badan dan bahu diluruskan secara serempak. Pada waktu bola lepas, jari-jari
dan pergelangan tangan diaktifkan, artinya digeraka keatas kedepan dan kebawah. Jadi jalannya bola ke
atas, kedepan dan akhirnya kebawah menuju kekeranjang.

3) Tembakan Lay-Up

Lay up shoot merupakan bentuk tembakan yang paling mudah dilakukan dalam Bola Basket, akan
tetapi tembakan ini tidak semudah itu. Banyak lay up shoot yang meleset dalam pertandingan Bola
Basket. Seperti yang dikemukakan oleh Moekarto dan Trisnowati (2007:93) lay up shoot adalah: “Yang
dimaksud dengan lay up shoot adalah tembakan yang dilakukan dengan jarak dekat sekali dengan
keranjang basket, sehinggah seolah-olah bola itu diletakkan ke dalam keranjang basket, hanya sebelum
menembak, didahului dengan gerakan dua langkah”.

5) Jump Shoot

Menurut Winendra Adi dkk (2007 : 75) Jump shootadalah teknik memasukkan bola ke dalam
keranjang menggunakan satu tangan ataupun dua tangan sambil sedikit meloncat. Teknik ini tidak boleh
dilakukan saat tembakan bebas. Meski membutuhkan tenaga yang relatip besar, teknik ini dapat
digunakan untuk menembak jarak jauh. Terkadang, pemain juga menggunakannya untuk menembak
dari posisi di bawah keranjang (under shoot). Dengan jump shoot, para penembak garis pertahanan yang
baik memfokuskan pandangan pada sasaran (ring)sebelum, selama, dan sesudah melakukan tembakan.
Setelah tembakan dilepaskan, para penembak yang baik selalu mempertahankan agar lengan yang
melakukan tembakan tetap di atas kepala dengan posisi gerakan mengikuti hingga bola mencapai
sasaran.

5. Kekuatan Otot Lengan

Kekuatan otot lengan adalah kemampuan otot-otot lengan atau sekelompok otot tangan untuk
mengatasi suatu beban atau tahanan dalam menjalankan aktifitas seperti mengangkat dan mendorong
beban, menurut Nurhasan (2007 : 5.2). Kekuatan juga merupakan: kemampuan seseorang untuk
menggunakan kekuatan badanya dalam gerakan yang cepat pada suatu aktifitas. Dari kutipan di atas
dapat dijelaskan bahwa lengan harus mempunyai kekuatan agar lengan memiliki kemampuan untuk
mengatasi beban pada waktu, mengangkat, mendorong terlebih pada saat melakukan tembakan pada
permainan Bola Basket. Dalam cabang olahraga Bola Basket, kekutan otot lengan merupakan salah satu
faktor yang sangat penting dan harus dimiliki oleh setiap pemain Bola Basket, karenadengan adanya otot
lengan yang kuat maka seorang pemainan Bola Basket dapat melakukan tembakan bebas dengan baik.
Faktor genetis, latihan terarah sangat menetukan kualitas otot. Oleh karena itu otot lengan memerlukan
proses latihan agar mempunyai kekuatan, kekuatan pun akan di dapat setelah melalui latihan yang
terarah. Beberapa hal yang akan ddiuraikan tentang tentang latihan fisik di bawah ini. Tujuan latihan
kondisi fisik adalah untuk mengembangkan kondisi fisik baik secara umum maupun secara kondisi fisik
khusus. Kondisi fisik umum yaitu unsurunsur kekuatan. Kecepatan, daya tahan, kelenturan dan
kordinasi. Sedangkan kondisi fisik khusus keadaan fisik yang siap melakukan kegiatan aktifitas sesuai
dengan tangkai cabang olahraga misalnya senam,bola Voli dan Bola Basket. Untuk beban latihan
pemberianya harus

tepat dan sesuai dengan keadaan atlit dan kondisi fisiknya.

7. karakteristik Atlet

Karakteristik seorang atlet olahragawan atau juara (jati diri) adalah Disiplin, tanggung jawab, yakin
dan percaya diri, bersikap positif, sportif, punya tekad jaya, komitmen, konswekuen, tidak manja atau
cengeng, patuh dan menghormati pelatih dan organisasi dan berkepribadian menarik (rendah hati).

8. kajian penelitian yang relevan

Untuk melengkapi dan membantu dalam mempersiapkan penelitian ini, peneliti mencari
bahanbahan penelitian yang ada dan relevandengan penelitian yang akan diteliti. Hasil penelitian yang
relevan dengan penelitian ini diperlukan guna mendukung kajian teoritik yang dikemukakan, sehingga
dapat digunakan sebagai landasan pada penyusunan kerangka berfikir.

Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Rian Handika (2016), yang berjudul “analisis gerak jump shoot”.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tes dan pengukuran data dengan
teknik kontribusi. Untuk menganalisis data menggunakan Pearson Product. Dengan sampel penelitian
sebanyak 1 orang.
PEMBAHASAN MENGANALISIS GERAK :

A. Rangkaian Gerak Teknik Tembakan sambil melompat (Jump Shoot)

Menembak (shooting) adalah cara atau usaha memasukan bola ke dalam keranjang atau ring lawan.
Ada 3 macam teknik menembak dalam bola basket yaitu:

1. Tembakan tanpa melompat (set shoot)

2. Tembakan sambil melompat (jump shoot)

3. Tembakan dengan cara melayang (lay-up shoot)

Analisis gerak yang akan dikaji yaitu mengenai tembakan sambil melompat (jump shoot). Jumpshoot
adalah usaha mencetak angka dengan cara melompat, dan kemudian melakukan shot saat berada pada
puncak lompatan. Jump shoot ini biasanya sering dilakukan oleh pemain-pemain yang mendapat
instruksi dari pelatih karena menghadapi pertahanan yang begitu rapat dan sulit dalam menembus
pertahanan lawan. Teknik menembak (jump shoot) dengan menempatkan kedua kaki berdiri sejajar,
sering dipakai oleh pemain-pemain yang memiliki pergelangan tangan yang kuat serta keseimbangan
tubuhnya pada waktu melepaskan bola (tembakan) sudah baik. Teknik ini biasanya dipakai oleh
pemainpemain yang sudah lama menekuni bola basket atau pemain-pemain mahir yang sudah sering
melakukan latihan.

Teknik Jump shoot dalam buku Depdikbud yaitu:

1. Posisi badan menghadap ring basket, letak kaki dan cara memegang bola didepan dada

2. Posisi persiapan pemindahan bola ke bagian atas kepala (pandangan dan pernafasan).

3. Cara menempatkan bola di depan bagian atas dari kepala dan posisi tangan kiri yang menahan
bola agar tidak jatuh (tenang).

4. Cara meluruskan lutut dan tumit serta gerak awal meluruskan tangan.

5. Posisi badan, kaki dan lengan sesaat bola lepas dari telapak tangan

B. Analisis Biomekanika Pada Gerakan Shooting Bolabasket

Menurut Peter M. Mc Ginnis menganalisis mekanika gerak dalam olahraga terbagi atas 5 cabang yaitu

1. Mekanika gerak tubuh yang kokoh/kuat (Rigid body mechanics)

2. Mekanika Perubahan bentuk tubuh (Deformable body mechanics)

3. Mekanika Fluida (Fluid mechanic)

4. Mekanika Relativistik (Relativistic mechanics)


5. Mechanics

Perubahan gerakan jump shoot akan dijelaskan sebagai berikut : a.

Tahap 1

Awalnya pada saat gerak men-dribble bola dilanjutkan dengan gerakan memegang bola dengan jari-jari
tangan terbuka yang dipusatkan pada salah satu tangan. Kemudian tangan yang lainnya
menyeimbangkan bola. Siku dan lutut yang menekuk merupakan gerakan awalan sebagai gerakan
ancang-ancang untuk mendukung gerakan selajutnya. Gerakan siku menekuk berguna untuk gerakan
awalan sebagai gerakan ancang-ancang untuk memberikan energi kepada bola untuk diluncurkan ke
arah ring. Gerakan lutut menekuk yaitu berguna untuk sebagai awalan dimana setelah langkah
menangkap bola dan menolak, dimana tungkai memberikan memberikan aksi kepada lantai dan lantai
akan memberikan reaksi dengan memberikan tolakan keatas yang besarnya gaya/force akan sama
dengan gaya/force yang diberikan tolakan ke bawah yaitu memberikan gaya kepada bola untuk
diluncurkan ke arah ring.

Unsur keakuratan menjadi penting dimana ketepatan yang dimaksud adalah kemampuan seseorang
untuk memperhitungkan gerak secara tepat sebagai hasil koordinasi gerakan mata dengan bagian tubuh,
tungkai dan lengan yang diarahkan ke keranjang. Maka fungsi kinematika linier dimana jarak dan melihat
ke arah tujuan lemparan maka akan mempengaruhi ketepatan dalam melakukan shooting dimana sudut
lemparan perlu diperhatikan menurut Bunn (1972).

b. Tahap 2

Bola diangkat ke atas dalam hal ini menyangkut sudut lemparan. Posisi menekukkan (flexi) lutut
memberikan ruang gerak yang lebih panjang dan membangkitkan daya tolak yang lebih kuat. Saat
menolak bola ke depan atas dengan tetap mempertimbangkan sudut tolakan, diawali dengan flexi siku
lengan kemudian lutut yang dengan sendirinya akan turut persendian lainnya. Siku ditekuk pada saat
mengangkat bola ke atas disesuaikan dengan asas pengungkit hukumArchimedes menemukan asas
pengungkit dan menentukan bagaimana gaya/ forces dapat ditingkatkan dengan menggunakan sebuah
pengungkit. Sudah pasti semua orang menggunakan asas pengungkit untuk memindahkan sebuah benda
yang sulit dipindahkan. Maka sudut di dalam lemparan di perpendek dengan mengangkat bola ke atas
maka gaya yang dibutuhkan untuk memindahkan objek maka akan lebih kecil dan dapat memaksimalkan
energi yang dikeluarkan.

c. Tahap 3

Tubuh melompat vertikal ke atas, memusatkan energi kinetik ke lengan, yaitu memberikan energi gerak
kepada tubuh untuk memindahkan tubuhnya keatas sesuai definisi energi kinetik yaitu perpindahan
objek dari kemampuan usaha karena gerak. Dan tungkai yang menolak dengan menekukkan lutut
mendapatkan reaksi keatas melompat sampai keadaan tungkai lurus dengan tubuh. Pada saat ini
kesimbangan dalam tubuh sangat diperlukan dikarenakan tubuh telah memindahkan Central Gravitasy
(Pusat masa tubuh) lebih tinggi lagi atau lebih jauh dari bumi. Maka secara otomatis keseimbangan
tubuh sangat dipengaruhi oleh massa tubuh dan jarak dengan lantai. Oleh karena besar energi yang
dikeluarkan kepada bola tersebut juga akan dipengaruhi oleh kecepatan perpindahan tubuh ke atas.

3.Mekanika Fluida (Fluid mechanic)

Fluida pada gerakan jump shoot terdapat pada pengaruhnya keadaan bola di udara yang dipengaruhi
hambatan seseorang dalam melompat dimana adanya penjaga dalam melompat maka tenaga yang
digunakan dalam melepaskan bola juga harus diperhitungkan oleh pengaruh udara tersebut. Hal
tersebut dikarenakan secara perhitungan percepatan laju bola dipengaruhi oleh udara yang ada disekitar
bola tersebut yang dipengaruhi juga oleh tenaga yang dikeluarkan.

4.Mekanika Relativistik (Relativistic mechanics)

Pengaruh Relativistik terhadap gerakan Jump shoot adalah dimana menurut Hukum Newton 1 yaitu "Jika
resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan terus diam.
Sedangkan, benda yang mula-mula bergerak, akan terus bergerak dengan kecepatan tetap dalam arah
yang sama selama tidak ada gaya yang bekerja padanya." Yaitu pada saat bola dipegang pada saat
awalan bola sebelum dipindahkan ke atas kepala. Dimana bola tersebut akan tetap diam tanpa ada gaya
yang bekerja pada bola tersebut. Pengaruh Relativistik terhadap gerakan Jump shoot adalah dimana
menurut Pada Hukum Newton 2 ini berbunyi “Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan
jumlah gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan
massanya“. Sebuah benda dengan massa M mengalami gaya resultan sebesar F akan mengalami
percepatan a yang arahnya sama dengan arah gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan
berbanding terbalik terhadap M. Bisa juga diartikan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama
dengan turunan dari momentum linear benda tersebut terhadap waktu.

Dalam bentuk rumus hukum 2 Newton dapat dituliskan sebagai berikut:

F = m.a dimana,

F = gaya (N).

m = massa benda (kg). a =

percepatan benda (m/s^2).

yaitu pada saat bola

diluncurkan diudara dan

tubuh berada melompat ke


atas karena adanya energi dan

gaya yang memepengaruhi.

Dimana bola berpindah dari

tangan dilepaskan ke arah ring

dan tubuh berpindah dari

bawah ke atas atau melayang

di udara. Pengaruh Relativistik

terhadap gerakan Jump shoot

adalah dimana menurut

Hukum Newton 3 ini sering

juga disebut dengan hukum

aksi-reaksi. Hukum ini

berbunyi “Jika suatu benda

mengerjakan gaya pada benda

lain maka benda yang di kenai

gaya akan mengerjakan gaya

yang besarnya sama dengan

gaya yang di terima dari

benda pertama tetapi arahnya

berlawanan”. Gaya aksi dan

reaksi dari dua benda memiliki

besar yang sama, dengan arah

terbalik, dan segaris. Artinya

jika ada benda A yang

memberi gaya sebesar F pada


benda B, maka benda B akan

memberi gaya sebesar –F

kepada benda A. F dan –F

memiliki besar yang sama

namun arahnya berbeda.

Hukum ini juga terkenal

sebagai hukum aksi-reaksi,

dengan F disebut sebagai aksi

dan –F adalah reaksinya. Yaitu

pada saat tubuh menolak

pada saat melakukan awalan

menolak ke atas dimana

tubuh memberikan aksi

kebawah yaitu menolak dan

lantai memberikan reaksi yang

berlawanan ke atas sebesar

tolakan energi yang

diberikannya. Selain itu bola

memberikan aksi dengan

memantul ke dalam ring dan

memberikan arah pantulan

sehingga bola masuk ke dalam

ring demikian pula apabila

bola terpantul terlebih dahulu

ke papan pantul lalu masuk ke


dalam ring karena dipengaruhi

aksi reaksi yang bekerja

didalamnya.

5.Mekanik Kuantum (Quantum mekanik)

Mekanik kuantum adalah dipengaruhi dengan perhitungan gerak tubuh yang berpengaruh terhadap
gravitasi. Dimana menurut teori kuantum “energi yang sangat kecil dapat menyerap energi lain”. Dalam
jump shoot tubuh sangat dipengaruhi gravitasi dalam gerakannya yaitu dalam melompat dan posisi
tubuh ketika mendarat. Dimana kecepatan, keseimbangan dan power akan mempengaruhi energi dalam
melakukan gerakan jump shoot tersebut .

C. Kerangka Berfikir

Dalam permainan Bola Basket, kekuatan otot lengan dan rentang lengan menjadi salah satu faktor
yang sangat mendorong penguasaan teknik Jump shoot dan tembakan-tembakan yang lainnya,
sepertilay up, dan tembakan bebas. Bola Basket merupakan aktivitas olahraga yang memerlukan
kekuatan otot lengan dan rentang lengan agar dapat melakukan tembakan dengan baik, selain itu dapat
melakukan dribbel bola dengan baik pula. Atlet masih banyak yang belum bisa melakukan jump shoot
Bola Basket dengan akurat dan sampai pada sasaran. Hal itu dikarenakan kekuatan otot lengan mereka
masih sangat lemah dan rentang lengan mereka belum begitu bagus. Untuk itulah peneliti meneliti
seberapa besar Hubungan Kekuatan Otot Lengan Rentang Lengan Terhadap Kemampuan Jump Shoot
dalam permainan Bola Basket.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan terdahulu, maka hipotesis diajukan adalah:
“analisis keterampilan gerak jump shoot Pada Permainan Bola Basket pada atlet”.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di ice cream streetball lapangan garuda padangsidimpuan. 2.

Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan mulai bulan 11November 2016, 2 kali pertemuan selama 1 minggu.

Adapun langkah-langkah dalam proses penelitian adalah :

a. Mengadakan tes awal berupa tes kemampuanjump shoot.

b. Dari hasil tes awal ini kemudian dipilih atlet kurang dalam melakukan jump shoot.

c. Kemudian sampel dianalisis dalam melakukanjump shoot.

d. Mencari solusi agar perbaikan teknik jump shoot pada atlet.

3.2 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran,
kuantitati maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu, dari semua anggota kumpulan yang
lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”. Sudjana (2002:6). Yang menjadi populasi penelitian
ini adalah AtletIce Cream Streetball yang berjumlah 1 orang.

2. Sampel

Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah altet Ice Cream Streetball usia 26 tahun berjumlah
1 orang.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi, Subjek dan Waktu Penelitian

1. Deskriptif Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan Club ice cream street ball yang beralamat di Jln. Sadabuan dan tempat latihan
di lapangan garuda.

2. Deskriptif Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah atlet bola basket yang berjumlah 1 orang.

3. Deskriptif Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung pada bulan november. Adapun waktu pengambilan datanya yaitu
dilaksanakan pada hari sabtu pukul 04.00 WIB s/d selesai, yang bertempat di lapangangaruda
padangsidimpuan.

4.2 Hasil Penelitian

Sesuai dengan rancangan penelitian dan studi kepustakaan yang telah dikemukakan, analisis data
dilakukan terhadap hasil tes kedua variabel. Kedua variabel tersebut adalah kekuatan otot lengan
sebagai variabel bebas dan keterampilan jump shoot sebagai variabel terikatnya. Dalam penelitian ini
yang menjadi sampel hanya 1 orang, maka hasil penelitian untuk 1 orang ini adalah:

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sampel bisa melakukan push up sebanyak 10 kali,
yang artinya kekuatan otot lengan sampel tersebut berkategori baik. Dan untuk keterampilan jump shoot
yang dimiliki sampel juga cukup baik karena sampel bisa melakukan jump shoot secara terusmenerus
sebanyak 10 kali.

4.3 Pembahasan

Jump shoot adalah tembakan dengan teknik yang membutuhkan lompatan vertikal tinggi dan akurasi
tembakan yang bagus, serta merupakan salah satu tembakan yang sangat penting yang bisa dilakukan
dalam kondisi apapun dan bahkan jump shoot sangat tepat digunakan ketika defense yang dilakukan
lawan begitu ketat. Seorang pemain yang dapat melakukan tembakan jump shoot dengan baik
merupakan ancaman yang berbahaya bagi lawan-lawannya dalam mencetak angka. Apabila pemain
tersebut menguasai bola, maka dia dapat mencetak angka setiap saat sebab pemain tersebut dapat
melakukan tembakan jump shoot dari situasi apapun, misalnya pada saat melakukan dribble,atau dari
menerima umpan baik dalam keadaan diam atau bergerak. Berdasarkan hasil penghitungan yang
diperoleh dari data survey tes jump shoot pada atlet club ice cream streetball, didapat kesimpulan
bahwa kekuatan otot lengan dapat mempengaruhi keterampilan jump shoot. Terlihat dari hasil tes
kekuatan otot lengan yang dilakukan dengan push up pada sampel yang termasuk kategori baik, dan
hasil jump shoot yang dilakukan juga baik yaitu 10 kali secara terus-menerus. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kemampuan atau kondisi seorang pemain dalam melakukan tembakan adalah mengenai
posisi dan kesiapan ketika akan menembak. Posisi ini sering dikenal dengan sebutan triple threat
position, dimana dalam posisi ini serang pemain penyerang dapat segera menembak, mengumpan, atau
men-dribble tanpa harus memposisikan kembali bola atau melakukan gerak-gerak atau penyesuaian-
penyesuaian posisi tubuh lagi (Oliver, J., 2004:2). Teknik gerakan posisi ini hampir sama dengan sikap
badan ketika akan melakukanshooting, yaitu dari posisi kaki yang sejajar atau depan belakang serta lutut
ditekuk untuk menjaga keseimbangan tubuh. Kemudian dengan segera pemain harus mampu
mengkoordinasikan letak ring dan mengambil fokus pada target, serta memposisikan lengan, siku, dan
bola untuk melakukan tembakan jump shoot. Lompatan yang dilakukan dalam tembakan jump shoot
pun akan lebih maksimal.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penghitungan yang diperoleh dari data survey tes jump shoot pada atlet club ice
cream streetball, didapat kesimpulan bahwa kekuatan otot lengan dapat mempengaruhi keterampilan
jump shoot. Terlihat dari hasil tes kekuatan otot lengan yang dilakukan dengan push up pada sampel
yang termasuk kategori baik, dan hasil jump shoot yang dilakukan juga baik yaitu 10 kali secara terus-
menerus. Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan atau kondisi seorang pemain dalam
melakukan tembakan adalah mengenai posisi dan kesiapan ketika akan menembak. Posisi ini sering
dikenal dengan sebutan triple threat position, dimana dalam posisi ini serang pemain penyerang dapat
segera menembak, mengumpan, atau men-dribble tanpa harus memposisikan kembali bola atau
melakukan gerak-gerak atau penyesuaian-penyesuaian posisi tubuh lagi.

5.2 Saran

1. Pelatih bola basket sebelum melakukan pelatihan harus memahami tentang karakteristik gerak
biomekanika dalam permainan bola basket, yang bertujuan untuk meminimalisir cedera dan
mengefektifitaskan program latihan yang diberikan.

2. Tujuan dari pelatihan harus jelas dan sudah ditentukan sebelum memulai pelatihan. Misalnya
latihan shooting (akurat) dalam permainan bola basket,.

3. Pelatihan harus sesui dengan pertandingan sebenarnya. Bagaimana pelatihan yang sesuai
dengan pertandingan sebenarnya? Misalnya jika bertandang ke kandang lawan, kita harus melihat
kenyataan yang sedang dialami dan di singkronkan dengan kondisi tim.

DAFTAR PUSTAKA
Oliver, Jon. 2007. Dasar–Dasar Bola basket. Indonesia: PT Intan Sejati

/ajengkartika21.blogspot.co.id/ Indonesia: PT Intan Sejati

http://ilmukeolahragaan18.blogspot.co.id/2012/12/analisis-biomekanika-gerakan-shoot%20.html

http://ajengkartika21.blogspot.co.id/ http://www.scribd.com/2013/6/jimmy_lovegod/landasan

teori .html http://repository.unib.ac.id/9013/2/IV%2CV%2CLAMP%2CII-14-and.FK.pdf

http://basketball-like.blogspot.co.id/2012/07/cara-melakukan-jump-shot.html

https://www.facebook.com/KomunitasBL/posts/373163129452521

http://www.landasanteori.com/2015/08/pengertian-sampel-menurut-definisi-para.html

http://www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html

https://jendelakomunikasi.wordpress.com/info/artikel/pengertian-jurnalistik-menurut-para-ahli/

Anda mungkin juga menyukai