Anda di halaman 1dari 28

Critical Book Report

KETERAMPILAN DASAR RENANG

DOSEN PENGAMPU : Raswin, M.Pd

Muhammad Yan Ahady, M.Pd

DISUSUN OLEH :

Mikhael Fernando Hulu

Nim : 6223311003

Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Medan

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report mata kuliah
Keterampilan Dasar Renang. Saya berterima kasih kepada bapak dosen yang bersangkutan yang
sudah memberikan bimbingannya.
Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu Saya
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan Saya juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata Saya ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan kita semua.

Medan, 25 November 2022

Mikhael Fernando Hulu


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………………………………….4

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………………………………………….4

1.2 Tujuan ………………………………………………………………………………………………………………………………………………4

1.3 Manfaat …………………………………………………………………………………………………………………………………………….4

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………………………………………………..5

2.1 Identitas Buku …………………………………………………………………………………………………………………………………..5

2.2 Ringkasan Isi Buku …………………………………………………………………………………………………………………………..6

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………………………………………………………………13

3.1 Kelebihan Kedua Buku ……………………………………………………………………………………………………………………13

3.2 Kelemahan Kedua Buku ………………………………………………………………………………………………………………….13

3.3 Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………………………………………….13

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………………………………..14


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak d i air. Berenang biasanya dilakukan tanpa  perlengkapan
buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu
bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan
olahraga air. Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam
renang. Manusia juga berenang di sungai, danau dan laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang
membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang. Renang merupakan
suatu pendidikan yang sangat baik bagi seseorang dalam mempertahankan diri pada saat di
dalam air dan dapat menjadikan aktivitas ini suatu hal yang penting terutama untuk beraktivitas
dalam mengisi waktu luang.
1.2 Tujuan

Critical book report ini bertujuan untuk :


1. Membandingan dua buku tentang renang dengan pengarang yang berbeda
2. Mengetahui kelemahan dan kelebihan suatu buku

1.3 Manfaat

1. Membantu memahami keterampilan dasar renang


2. Membantu memahami perkembangan keterampilan dasar renang

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Identitas Buku

Buku Utama

Judul Buku : Keterampulan Dasar Renang

Pengarang : Dr. Suprayanto, M.Pd. , Zen Fadli, M.Pd.

Raswin, M.Pd.

Muhammad yan ahady, M.Pd.

Penerbit : Universitas Negeri Medan

Kota Terbit : Medan

Tahun Terbit :-

Buku Pembanding

Judul buku : Renang dan Manfaatnya


Pengarang : Edi Ari Anto
Penerbit : -
Kota Terbit : Lamongan
Tahun Terbit :-

2.2 Ringkasan Isi Buku


1. Buku Utama

Pendahuluan

Bersama atletik, renang dianggap sebagai cabang olahraga induk. Cabang ini
menampilkan gerakan-gerakan fisik dasar yang kerap diperlukan manusia untuk menjalani hidup
sehari-hari. Olahraga ini memiliki karakteristilik pokok, mudah dilakukan siapa saja, dan bahkan
bisa dikatakan nyaris tidak memerlukan modal. Renang merupakan suatu pendidikan yang sangat
baik bagi seseorang dalam mempertahankan diri pada saat di dalam air dan dapat menjadikan
aktivitas ini suatu hal yang penting terutama untuk beraktivitas dalam mengisi waktu luang.
Setiap orang yang memiliki kebutuhan untuk belajar atau melakukan aktivitas renang
dengan berbagai macam alasan dan tujuan. Alasan dan tujuan tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut :

1. Renang untuk survival/ mempertahankan diri

2. Renang untuk kebugaran

3. Renang untuk rekreasi

4. Renang untuk terapi

5. Renang untuk kompetisi/prestasi

Aspek Biomekanik Olahraga Renang

A. Hidrostatis/ Gaya Apung

Hidrostatis adalah suatu studi tentang gaya apung yaitu kemampuan tubuh pada sikap terapung
di air: bila perenang memiliki karakteristik dan kemampuan daya apung positif ia akan memiliki
gaya apung yang baik di air. Sebaliknya apabila memilik karakteristik dan kemampuan negatif,
maka ia akan memiliki gaya apung yang rendah.

B. Gaya Fluida Dinamis

Gaya apung adalah gaya vertikal yang disertakan pada sebuah obyek berada dalam fluida. Gaya
ini ada pada saat benda itu diam atau bergerak yang relatif dalam fluida. Ketika sebuah benda
bergerak dalam fluida (atau fluida itu bergerak melalui benda yang berada di dalamnya), gaya
dinamis fluida disertakan pada obyek tersebut. Gaya dinamis fluida besarnya proporsional
dengan kepadatan fluida, saat area permukaan obyek tenggelam dalam fluida. Jika nilai
keduanya meningkat akan menyebabkan kenaikan proporsiona! dalam gaya dinamis fluida. Jika
area permukaan berlipat dua, maka gaya dinamis fluida juga berlipat dua. Jika fluida menjadi
tiga kali lebih padat, maka gaya dinamis fluida menjadi tiga kali lebih besar. Persamaan
kecepatan relatif pada persamaan di atas tidak linear, tapi kuadrat. Jadi bila kecepatan relatif
menjadi dua kali, gaya dinamis fluida menjadi dua kuadrat . Jadi bila kecepatan relatif menjadi
tiga kali, gaya dinamis fluida menjadi sembilan.

Pengenalan Air

Sebagai langkah awal sebelum mempelajari gaya-gaya renang, sebaiknya terlebih dahulu
memahami bentuk-bentuk pengenalan air.

a) Mengambil nafas dan meniup air (pernafasan)

Melakukan gerakan mengam nafas di air adalah cara mengambil nafas dan mengeluarkan nafas
pada media air dengan cara mengambil nafas di atas permukaan air dan mengeluarkan nafas di
dalam air dengan cara mengambil nafas di atas permukaan air dengan menggunakan mulut dan
mengeluarkan nafas di dalam air dengan cara meniup atau melalui mulut dan hidung. Tujuan dari
latihan ini adalah mengadaptasikan diri bagaimana bernafas di air dengan benar.

b) Meluncur/ Froant Float

Gerakan meluncur merupakan gerakan menyusur (seperti gerakan peluru) di dalam air dengan
kondisi tubuh stream line/ Hydrodinamic yang dilakukan dengan melakukan tolakan dari dinding
kolam atau dasar kolam tanpa ada gerakan dari anggota tubuh setelah melakukan tolakan/ saat
meluncur. Gerakan meluncur mempunyai tujuan utama melatih keseimbangan tubuh di air.
Latihan diperlukan teristimewa untuk latihan keseimbangan tubuh.

c) Mengapung/ Floating

Uraian Materi : Posisi mengapung sebenarnya hanya dapat dilakukan dalam satu sikap saja,
tetapi banyak posisi yang dapat dilakukan supaya tubuh dapat terapung diatas permukaan air.
Tiga hal yang mempengaruhi daya apung yaitu: berat, masa (kuantitas) dan density (berat jenis).
Posisi mengapung sebenarnya hanya dapat dilakukan dalam satu sikap saja atau disebut
merupakan bentuk pemindahan pusat titik berat badan berat (Centre of Gravity) dan pusat titik
apung (Centre of Buoyancy) disaat tubuh terapung, tetapi banyak posisi yang dapat dilakukan
supaya tubuh dapat terapung diatas permukaan air dengan sikap tubuh horisontal, vertikal, atau
diagonal.

Renang Gaya Bebas (Front Crawl Stroke)

Cara orang dahulu berenang tidak banyak bedanya dengan Cara yang dipergunakan oleh
perenang gaya crawl atau front crawl stroke atau yang disebut renang gaya bebas sekarang ini.
Alasan ini karena gaya bebas yang ditampilkan menyerupai cara berenang seekor binatang
seperti gaya anjing (dog style), oleh sebab itu disebut juga gaya crawl yang artinya merangkak.
Gaya bebas merupakan gerakan renang yang memiliki karakter gerakan yang sudah lazim
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan gerakan renang yang paling mendasar,
sehingga baik untuk meningkatkan kebugaran dan sebagai dasar untuk para perenang dalam
memulai latihan sebagai regu penolong, kebugaran maupun prestasi sekalipun.

Menurut Geoffrey Corlett gaya bebas gerakannya dapat ditinjau dari posisi tubuh (body
position), gerakan tungkai (leg action), gerakan lengan (arm action), pernafasan (breathing), dan
koordinasi tungkai-lengan-nafas (kick-breath coordination).

Renang Gaya Dada (Breast Stroke)

Gaya dada adalah gaya renangan yang paling tua dan digunakan oleh Captain Webb
untuk berenang bagi orang-orang Inggris sejak tahun 1875. Gaya dada memiliki karakter stroke/
pukulan yang sempurna untuk renang rekreasi (seperti arah aliran sekrup), untuk menolong
orang tenggelam dan renang survival. Untuk menempuh jarak renang, gaya dada tidak
memerlukan suatu tenaga yang tinggi (hemat energi), kemudahan dalam mengambil nafas, dan
memiliki tahap relaksasi (seperti (pada saat meluncur setelah gerakan tungkai). Gaya renangan
ini memiliki kecepatan yang paling lambat dibanding dari tiga gaya renangan lainnya.

Gerakan gaya dada ditinjau dari gerakan tungkai gaya dada, gerakan lengan gaya dada,
gerakan mengambil nafas gaya dada, koordinasi gerakan tungkai, lengan, dan nafas .

Renang Gaya Punggung (Back Stoke/Back Crawl Stroke)

Ketika belajar berenang beberapa siswa diberikan peluang untuk belajar sesuai dengan
gaya apa yang disenanginya, tetapi gaya punggung biasa menjadi pilihan kedua setelah belajar
gaya bebas, Hal ini dikarenakan gaya punggung, memiliki karakter gerakan yang anatomis
(anatomis kedua setelah gaya bebas) tungkai seperti menendang dengan gerakan mendayung
seperti buritan yang dilakukan lengan dan tangan. Kelebihan dari gaya punggung ini adalah
mulut lebih bebas (bersih dari air), pengambilan nafas yang sederhana dan dengan gerakan yang
lembut dengan kayuhan memanjang ke depan.

Jika ditinjau dari rekor kecepatan, gaya punggung ini memiliki tingkat kecepatan nomor
tiga setelah gaya bebas dan gaya kupu-kupu. Wanita kecenderungan memiliki daya apung,
fleksibilitas dan pelurusan yang lebih mencerminkan di dalam posisi tubuh yang lurus/ stream
line dibandingkan pria, sehingga dalam pelaksanaannya wanita akan lebih mendapat kemudahan
dalam belajar gaya punggung.

Start, Finish, Pembalikan (Turn) dan Gerakan Setelah Start dan Pembalikan

1. Start

Start dalam renang merupakan gerakan yang bertujuan untuk memulai berenang (awal gerakan
saat bertanding renang). Start bagian yang tidak bisa dianggap remeh karena keuntungan dalam
melakukan lompat start dengan tepat, memiliki daya jangkau yang jauh dan cepat, hendaknya
pada saat melakukan selalu memperhatikan sikap hydrodinamic dimana berusaha ketika masuk
permukaan air dengan mengurangi resiko hambatan yang seminimal mungkin. Tiga gaya
renangan (crawl, dada dan kupu-kupu) melakukan start dari atas balok start sedangkan untuk
gaya punggung melakukan start dengan bergantung pada balok start. Ada berbagai macam cara
start yaitu :

a. Racing Start

b. Arm Swing Start

c. Grab Start

d. Start dengan ayunan lurus

e. Start dengan ayunan agak bengkok/pendek

2. Pembalikkan (Turning)

Pembalikan merupakan gerakan merubah arah disaat perenang sampai pada dinding ujung dan
akan melanjutkan jarak renang berikutnya. Pada garis besarnya pembalikan di bagi menjadi dua;

a) Pembalikan tanpa salto, dapat dilakukan untuk gaya-gaya bebas, Punggung, dada dan Kupu-
kupu.

b) Dengan salto, dapat dilakukan hanya untuk gaya punggung dan gaya bebas saja.

3. Gerakan Setelah start dan pembalikkan

a. Pada gaya bebas, setelah start pembalikkan dapat dikerjakan langsung menggerakkan kaki
hingga memaksa tubuh naik diatas permukaan air. Serentak dibagian permukaan air, lakukan
gerakan tahan nafas atau hypoxic hingga beberapa kali.

b. Begitu pula dengan halnya pada gaya kupu-kupu, setelah berbalik segera melakukan gerakan
kaki hingga lurus diatas permukaan air. Setiba di atas permukaan air, langsung melakukan
gerakan tangan dengan menahan nafas beberapa kali gerakan. c. Pada gaya punggung dapat
dilakukan setelah berbalik ataupun start dapat dikerjakan langsung melakukan gerakan kaki
untuk segera memaksa tubuh diatas permukaan air dan selanjutnya langsung melakukan gerakan
tangan, gerakan kaki dolphin dapat dilakukan.

d. Berbeda dengan ketiga gaya diatas, khusus oada gaya dada setelah start pembalikkan
mempunyai ketentuan yang diatur oleh peraturan hanya diperbolehkan melakukan dua gerakan
dibawah permukaan air. Dengan ketentuan tersebut, maka setelah start dan pembalikkan gaya
dada dapat dilakukan dibawah permukaan air.
4. Finish

Mengakhiri renangan pada jarak tertentu diakhiri dengan menyentuh dinding finish pada gaya
bebas dan gaya punggung dapat dilakukan dengan cara menyentuh dengan bagian apa saja dan
menyentuh dinding pada kedua gaya ini paling efisien adalah dengan salah satu tangan dengan
jangkauan terjauh. Sedangkan pada gaya dada dan gaya kupu-kupu, sesuai dengan ketentuan
harus menyentuh dinding finish dengan bagian kedua belah tangan secara bersama-sama.

2. Buku Pembanding

Renang dan Manfaatnya

Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan tanpa
perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang
dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau
melakukan olahraga air.
Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang. Manusia
juga berenang di sungai, danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat
tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
Dalam renang untuk rekreasi, orang berenang dengan gaya dada, gaya punggung, gaya
bebas dan gaya kupu-kupu. Gaya renang yang dilombakan dalam perlombaan renang adalah
gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Dalam lomba renang nomor gaya
bebas, perenang dapat menggunakan berbagai macam gaya renang, kecuali gaya dada, gaya
punggung, dan gaya kupu-kupu. Tidak seperti halnya gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-
kupu, federasi international tidak mengatur teknik yang digunakan dalam nomor renang gaya
bebas. Walaupun demikian, hampir semua perenang berenang dengan gaya krol, sehingga gaya
krol (front crawl) digunakan hampir secara universal oleh perenang dalam nomor renang gaya
bebas.

1. Gaya Bebas
Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua
belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara
kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu
berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat
lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping.
Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan.
Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat
tubuh melaju lebih cepat di air.
Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya
bebas dilakukan dengan beranekaragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang
dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa digunakan oleh beberapa
orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.

2. Gaya Dada
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh
stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada atau gaya katak
adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya
bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar
sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping
seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru
gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut
berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.

3. Gaya Punggung
Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi punggung menghadap
ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas air sehingga orang mudah mengambil napas.
Namun perenang hanya dapat melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba,
perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan. Dalam gaya
punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas, namun dengan posisi tubuh
telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang
seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau
membuang napas dengan mulut atau hidung. Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start
perenang gaya bebas, gaya dada, dan gaya kupu-kupu yang semuanya dilakukan di atas balok
start, perenang gaya punggung melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke
dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di
antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.

4. Gaya Kupu-Kupu
Gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba adalah salah satu gaya berenang dengan posisi
dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan
digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara
bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba.
Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air dan udara
dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.
Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari perenang.
Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan.
Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari perenang gaya bebas.
Dibandingkan dalam gaya berenang lainnya, perenang gaya kupu-kupu tidak dapat menutupi
teknik gerakan yang buruk dengan mengeluarkan tenaga yang lebih besar.
Manfaat renang bagi tubuh antara lain :
1. Meningkatkan kualitas jantung dan peredaran darah
Jantung merupakan organ tubuh yang memompa darah agar mengalir ke seluruh tubuh,
sedangkan darah tersebut mengangkut sari-sari makanan dan oksigen sehingga terjadi proses
pembakaran serta menghasilkan energi yang diperlukan untuk bergerak.
2. Meningkatkan kapasitas vital paru-paru
Paru-paru berfungsi untuk mengambil oksigen yang sangat diperlukan dalam proses oksidasi
(pembakaran). Renang akan melatih kerja paru-paru dan meningkatkan kemampuan paru-
paru untuk mengambil oksigen yang banyak. Dengan terpenuhinya oksigen maka proses
pembakaran dalam tubuh menjadi lancar sehingga energi yang diperlukan dapat terpenuhi.
3. Mempengaruhi otot
Ketika berenang akan terjadi gerakan otot yang dinamis dan otot akan bekerja terus
menerus. Hal ini kan membuat serabut otot bertambah banyak dan bertambah kuat. Sehingga
otot-otot tubuh akan kelihatan lebih berisi/padat.

BAB III
PENUTUP

Perbandingan Antara Kedua Buku

Kedua buku ini sama-sama membahas mengenai teknik dasar renang dan manfaat renang
bagi manusia da nisi dari kedua buku tidaklah jauh beda namun pada buku pembanding disitu
menjelaskan lebih apa manfaat renang bagi manusia.

3.1 Kelebihan

Adapun kelebihan dari kedua buku sebagai berikut :

1. Pada buku utama, isi buku menjelaskan secara lebih luas mulai jenis gaya saat berenang
hingga bagaimana cara melakukannya
2. Bahasa penulisan mudah dipahami
3. Kedua buku menjelaskan keseluruhan isi buku sesuai dengan judul buku
4. Buku pertama mencantumkan bagaimana melakukan gerakan yang efektif
5. Buku utama lebih luas dalam menjelaskan materi yang berhubungan dengan pembelajaran
renang

3.2 Kelemahan

1. Kedua buku tidak menampilkan ringkasan-ringkasan isi buku

2. Buku pembanding hanya sedikit menjelaskan mengenai manfaat renang

3.3 Kesimpulan

1. Walaupun memiliki judul buku yang hampir sama namun kedau buku memiliki perbedaan
dalam pembahasannya

2. Buku utama lebih lengkap pembahasannya dari pada buku kedua

DAFTAR PUSTAKA
Dr. Suprayanto, M.Pd., dkk. Keterampilan Dasar Renang.

Anto Ari Edi, Renang dan Manfaatnya

Critical Journal Review


KETERAMPILAN DASAR RENANG

DOSEN PENGAMPU : Raswin, M.Pd

Muhammad Yan Ahady, M.Pd

DISUSUN OLEH :

Mikhael Fernando Hulu

Nim : 6223311003

Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Medan

T.A 2022/2023

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmatnya
sehingga tugas Critical Jurnal Riview (CJR) ini dapat tersusun hingga selesai. Tak lupa saya berterima
kasih atas bantuan dari beberapa pihak yang telah berkontribusi memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Harapan saya, semoga makalah yang sudah terkerjakan ini dapat menambah pengentahuan dan
pengalaman bagi pembaca, dan juga kedepannya dapat memperbiki bentuk maupun isi dari makalah ini
menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman, saya yakin masih banyak kekurangan dari
makalah yang telah tersusun ini, besar harpan saya supaya para pembaca bisa memberikan kritik dan
saran demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 30 November 2022

Mikhael Fernando Hulu

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………….i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………….4

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………………………………4

1.2 Tujuan ………………………………………………………………………………………………….4

1.3 Manfaat ………………………………………………………………………………………………...4

BAB II REVIEW JURNAL ……………………………………………………………………………….5

2.1 Jurnal I …………………………………………………………………………………………………5

2.2 Jurnal II ………………………………………………………………………………………………...7

2.3 Jurnal III ……………………………………………………………………………………………….9

BAB III PEMBAHSAN ………………………………………………………………………………….12

3.1 Kelebihan Jurnal ……………...………………………………………………………………………12

3.2 Kekurangan Jurnal …………………………………………………………………………………...12

BAB VI PENUTUP ………………………………………………………………………………………13

4.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………………………...13

4.2 Saran ………………………………………………………………………………………………….13

4.3 Lampiran Jurnal ………………………………………………………………………………………13

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………14

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang CJR

Pentingnya CJR adalah tugas yang mengharuskan kita untuk mengevaluasi dan membaca ulang
jurnal. Didalam CJR akan dibahas beberapa jurnal, dalam mengkritik dan memberi saran terhadap ulasan
jurnal. Kita harus membaca jurnal secara seksama dan dengan detail dengan jurnal pembandingnya guna
mendapatkan hasil yang kompetitif.

1.2 Tujuan Penulisan CJR

Tujuan pengulasan CJR ini ditunjukan untuk menamabah wawasan dan memperluas pola piker
kita sebagai Mahasiswa. Diharapkan dalam penulisan CJR ini Mahasiswa dapat belajar menghasilkan
jurnal-jurnal berikutnya.

1.3 Manfaat Jurnal

CJR ini ditulis guna memberikan informasi yang kompetitif tentang apa yang dipresentasikan
dalam sebuah makalah ini demi menambah wawasan kita bersama.

BAB II
REVIEW JURNAL

Jurnal I

Judul Artikel Latihan Plyometrics dan Panjang Tungkai terhadap


Kecepatan Renang Gaya Dada Atlet Renang
Sumatera Selatan
Nama Jurnal Journal of Physical Education and Sports
Penulis Ikhvanus Shava
Penerbit Universitas Negeri Semarang
Tahun Terbit 2017
Volume Vol.6 No.3
Jumlah Halaman 6
ISSN p-ISSN 2252-648X e-ISSN 2502-4477
DOI https://doi.org/10.15294/jpes.v6i3.15056
Reviewer Mikhael Fernando Hulu
Tanggal Review 30 November 2022
Link Jurnal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis


1) Perbedaan pengaruh latihan plyometrics Jump to
box dan double tuck jump terhadap kecepatan
renang gaya dada.
2) Perbedaan pengaruh tungkai panjang dan
tungkai pendek terhadap kecepatan renang gaya
dada.
3) Interaksi antara latihan plyometrics dan panjang
tungkai terhadap kecepatan renang gaya dada.
Subjek Penelitian atlet kelompok umur 1 PRSI Sumatera Selatan
yang berjumlah 20 atlet putra
Assesement Data instrumen tes dalam penelitian ini yaitu: (1) Tes
panjang tungkai, (2) Tes kecepatan renang gaya
dada 50 meter
Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Desain
penelitian data yang digunakan adalah factorial
design. Desain faktorial melibatkan beberapa faktor
(peubah bebas aktif dan atribut) yang bersama-
sama sekaligus (terdiri dari dua faktor).
Hasil Penelitian Hasil Uji homogenitas data pada penelitian
dilakukan dengan uji Levene dengan bantuan SPSS
21.0 pada taraf signifikansi 0,05. Nilai signifikansi
Levene lebih besar dari 0,05 (Sig > 0,05) maka
sampel yang diuji bersifat. Hipotesis 1 yang
menyatakan ada perbedaan pengaruh antara latihan
jump to box dan double tuck jump terhadap
kecepatan renang gaya dada 50 meter atlet renang
PRSI Sumatera Selatan yang diuji menggunakan uji
anova dan diperoleh Fhitung = 62,128 dengan nilai
signifikansi 0,000. Hasil perhitungan ini
dikonsultasikan dengan tabel F dengan
dkpembilang = 1 (b-1) dan dkpenyebut (kb(n-1)),
dengan taraf signifikansi 0,005 diperoleh Ftabel =
4,49, karena Fhitung > Ftabel atau 62,128 > 4,49
dengan taraf signifikansi 0,000 < 0.05 maka Ha
yang berbunyi: “ada perbedaan pengaruh antara
latihan jump to box dan double tuck jump terhadap
kecepatan renang gaya dada 50 meter atlet renang
Sumatera Selatan” diterima. Hipotesis 2 yang
menyatakan ada perbedaan pengaruh antara tungkai
panjang dan tungkai pendek terhadap kecepatan
renang gaya dada 50 meter atlet renang PRSI
Sumatera Selatan diuji menggunakan uji anava dan
diperoleh Fhitung = dengan nilai signifikansi
0,000. Hasil perhitungan ini dikonsultasikan
dengan tabel F dengan dkpembilang = 1 (b-1) dan
dkpenyebut (kb(n-1)), dengan taraf signifikansi
0,005 diperoleh Ftabel = 4,49, karena Fhitung >
Ftabel atau 270,368 > 4,49 dengan taraf
signifikansi 0,000 < 0.05 maka Ha yang berbunyi:
“ada perbedaan pengaruh tungkai panjang dan
tungkai pendek terhadap kecepatan renang gaya
dada 50 meter atlet renang PRSI Sumatera Selatan”
diterima. Ada interaksi antara latihan plyometrics
terhadap kecepatan renang gaya dada 50 meter atlet
renang PRSI Sumatera selatan, digunakan uji
anava, Fhitung = dengan nilai signifikansi 0,000.
Hasil perhitungan ini dikonsultasikan dengan tabel
F dengan dkpembilang = 1 (b-1) dan dkpenyebut
(kb(n-1)), dengan taraf signifikansi 0,005 diperoleh
Ftabel = 4,49, karena Fhitung > Ftabel atau 17,005
> 4,49 dengan taraf signifikansi 0,000 < 0.05.
Maka Ha yang berbunyi “ada interaksi antara
latihan plyometrics dan panjang tungkai terhadap
kecepatan renang gaya dada 50 meter atlet renang
PRSI Sumatera Selatan” diterima.
Kekuatan Penelitian Kekuatan pada penelitian yaitu pengambilan
data hasil pada jurnal berdasarkan hasil
observasi atau eksperimen secara langsung
Kelemahan Penelitian Kelmahan penelitian menurut saya yaitu pada
penggunaan metode yang berbeda tiap tabel
sehingga susah untuk memahaminya.
Kesimpulan Terdapat perbedaan pengaruh antara latihan
Plyometrics (Jump to box dan double tuck jump).
Latihan yang menggunakan plyometrics jump to
box rata-rata meningkat, 1,361 lebih baik daripada
menggunakan latihan plyometrics double tuck
jump rata-rata meningkat 1,210. Terdapat
perbedaan pengaruh latihan Plyometrics (Jump to
box dan double tuck jump) yang memiliki tungkai
panjang dan tungkai pendek terhadap kecepatan
renang gaya dada 50 meter pada atlet PRSI
Sumatera Selatan. Atlet yang memiliki tungkai
panjang rata-rata meningkat 1,443, lebih baik dari
pada atlet yang memiliki tungkai pendek rata-rata
meningkat 1,128 pada kecepatan renang gaya dada
50 meter. Terdapat interaksi antara latihan
plyometrics (Jump to box, double tuck jump) dan
panjang tungkai terhadap kecepatan renang gaya
dada 50 meter atlet renang PRSI Sumatera Selatan.
Karena dari hasil analisis menunjukkan bahwa
Fhitung= 17,005 lebih besar dari Ftabel = 3,59
pada taraf signifikansi 0,05.

Jurnal II

Judul Artikel GAYA RENANG MERANGKAK: PENGARUH METODE MURNI


ATAU PROGRESIF DAN TINGKAT LEMAK TUBUH
Nama Jurnal Cakrawala Pendidikan
Penulis Subagyo
Penerbit Universitas Negeri Yogyakarta
Tahun Terbit 2020
Volume Vol.39, No.1
Jumlah Halaman 8
ISSN
DOI doi:10.21831/cp.v39i1.27553
Reviewer Mikhael Fernando Hulu
Tanggal Review 30 November 2022
Link Jurnal https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/download/27553/pdf

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan


signifikansi perbedaan efektivitas antara metode
pembelajaran murni dan metode pembelajaran
progresif.
Subjek Penelitian Sampel penelitian sejumlah 32 siswa laki-laki SMP
Negeri di Yogyakarta, sampel semua anggota kelas
Assesement Data Sampel penelitian dibagi dalam dua kelompok 16
subyek untuk tiap grup. Pengumpulan data
lapangan dengan melakukan pengukuran gerakan
dasar gaya bebas. Analisis data dengan uji-t sampel
independen, korelasi dengan program SPSS versi
23.
Metode Penelitian Metode yang digunakan Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimental dengan pendekatan
kuantitatif
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan antara metode murni dan
metode pembelajaran progresif dengan nilai p
(0,03) < 0,05. Tingkat lemak tidak menjadi kendala
pada kedua metode pembelajaran. Lemak tinggi
dan lemak rendah berpengaruh positif untuk kedua
metode dengan tingkat korelasi sangat kuat.
Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa
metode progresif lebih baik untuk mengajarkan
gaya merangkak karena memberi manfaat lebih
banyak bagi peserta didik dibandingkan dengan
metode pembelajaran murni, tanpa perlu
membedakan tingkat lemak tubuh.
Kekuatan Penelitian Menurut saya yang menjadi kekuatan jurnal
adalah pada metode yang digunakan yaitu
menggunakan metode ekperimental.
Kelemahan Penelitian Kelemahan penelitian pada jurnal menurut
saya yaitu pada sampel yang digunakan kurang
tepat karena pada jurnal dikatakan bahwa
gerakan renang merangkak membutuhkan
banyak perhatian sehingga menurut saya hasil
dari penelitian kurang memuaskan.
Kesimpulan Latihan berenang terus-menerus oleh orang-orang
muda meningkatkan keseimbangan mereka
dan/atau fungsi bagian fisik mereka, enhancer
fungsi tubuh dan menetralkan bahaya yang
ditimbulkan di jalan gaya hidup menetap yang
begitu atribut remaja tipe ini. Pengejaran kertas
dalam mengambil keuntungan dari pengalaman
yang dikumpulkan mengajarkan pendekatan
merangkak kepada atlet muda. Percobaan telah
melibatkan dua kelompok: tinggi gemuk dan
rendah lemak dari SMA, yang mulai setiap gerakan
dari nol, seperti: melayang, meluncur dan bernapas
dalam air. Belajar tentang pernah dilakukan di
beberapa titik tiga bulan dan dilindungi satu
pelajaran 60 menit tiga kali per minggu. Evaluasi
derajat di mana metode berenang telah diperoleh
melalui topik dilakukan setiap empat minggu
sekali. Melalui latihan renang, pria dan wanita yang
lebih muda memiliki kemungkinan untuk
meningkatkan fisik mereka kondisi, kemampuan
motorik dan harga diri; mereka tambahan dapat
meningkatkan kemampuan tertentu yang dapat
membantu mereka. Berdasarkan analisis data,
untuk menguji hipotesis yang telah dibuat, maka
dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
hipotesis bahwa pengajaran metode progresif
adalah lebih efisien daripada pengajaran metode
murni dikonfirmasi, terlepas dari tingkat lemak
tubuh. Pelatih pelatih dan pendidikan jasmani dan
olahraga bisa mampu bahwa pendekatan baru untuk
membuat belajar cepat dan kinerja, tanpa meminta
peserta didik tingkat lemak tubuh.

Jurnal III

Judul Artikel Swimming Coached–Management Program of Indonesian Swimming Association


in South Sumatera
Nama Jurnal Journal of Physical Education and Sports
Penulis Hengki Fernando
Penerbit Universitas Negeri Semarang
Tahun Terbit 2018
Volume Vol.7, No.1
Jumlah Halaman 5
ISSN p-ISSN 2252-648X e-ISSN 2502-4477
DOI https://doi.org/10.15294/jpes.v7i1.23301
Reviewer Mikhael Fernando Hulu
Tanggal Review 30 November 2022
Link Jurnal https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes/article/download/23301/10895

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi


dan menganalisis:
(1) anteseden meliputi latar belakang dan
tujuan program pembinaan di Indonesia
Persatuan Renang atau Persatuan Renang
Seluruh Indonesia (PRSI) Selatan Sumatra
(2) transaksi termasuk perekrutan atlet dan
pelatih, pelaksanaan program pelatihan, sarana
dan prasarana, konsumsi, koordinasi,
transportasi, kesejahteraan pelatih dan atlet,
sumber pendanaan program pembinaan PRSI
Sumsel
(3) itu outcome meliputi keberhasilan program
renang PRSI Selatan Sumatra.
Subjek Penelitian perekrutan atlet dan pelatih, pelaksanaan
program pelatihan, sarana dan prasarana,
konsumsi, koordinasi, transportasi,
kesejahteraan pelatih dan atlet, sumber
pendanaan program pembinaan PRSI Sumsel.
Assesement Data untuk mengumpulkan data, penelitian dapat
dilakukan dengan mengamati, mewawancarai,
memenuhi kuesioner, mengambil dokumentasi,
atau menggabungkan semua langkah
sebelumnya.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian
kualitatif dengan menggunakan Contenance
Evaluation Model (Stake) di syarat
anteseden/konteks, transaksi/proses, dan hasil.
Hasil Penelitian Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa;
(1) itu anteseden baik latar belakang maupun
tujuan dari program pembinaan tersebut jelas,
(2) transaksi sistem rekrutmen pelatih dan atlet
dan pelaksanaan pelatihan telah dilakukan
dengan baik, nasional dan sarana dan prasarana
bertaraf internasional telah memadai terjaga,
ketersediaan konsumsi atlet dalam kondisi
memprihatinkan, yaitu transportasi yang
digunakan atlet dan pelatih cukup baik,
koordinasi dan pendanaan yang diperoleh
berjalan dengan baik; (3) hasil program
pembinaan di PRSI Sumatera Selatan
mengalami penurunan.
Kekuatan Penelitian Kelebihan dari penelitian pada jurnal adalah
menggunakan penelitian kualitatif dengan
menggunakan Countenance Evaluation Model
(Stake) ditinjau dari anteseden/konteks,
transaksi/proses, dan hasil.
Kelemahan Penelitian Menurut saya yang menjadi kelemahan pada
penelitian yaitu tidak menggunakan metode
penelitian kuantitatif, yang dimana metode itu
perlu juga untuk membantu atau sebagai bahan
pendataan pada jurnal.
Kesimpulan Singkatnya, anteseden dalam penelitian ini
adalah latar belakang yang sesuai dengan dan
misi yang diberikan oleh PBPRSI pusat dan
tujuan dari program pembinaan ini, yaitu
bermaksud melatih para atlet di PRSI Kidul
Sumatera dalam kompetisi nasional dan
internasional Sedangkan dalam transaksi
(proses), pihak perekrutan atlet dan pelatih
pelaksanaan program pelatihan, fasilitas dan
infrastrukturnya bagus. Kemudian, untuk
koordinasi, transportasi, kesejahteraan pelatih
dan atlet, serta sumber pendanaan pembinaan
program di PRSI Sumatera Selatan, yaitu
cukup baik Tapi, dalam konsumsi, itu harus
diperbaiki Namun, hasil dalam pembinaan
program melalui PRSI Sumsel, bisa dilihat dari
hasil Olahraga Nasional Akhir Pekan (PON)
2016 di Jawa Barat, yaitu menurun
Ketidakstabilan ini karena kurangnya
kejuaraan diselenggarakan oleh provinsi
setempat, dan Hal ini terlihat jelas dari
pencapaian target diharapkan Sumsel dalam
mengikuti. kejuaraan Oleh karena itu, perlu
untuk memperbaiki kondisi PRSI, khususnya
kurangnya kesejahteraan dan kebutuhan nutrisi
atlet, yang seharusnya lebih baik untuk
kelanjutannya prestasi atlet di Sumatera
Selatan.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan Jurnal

Menurut saya sebagai yang mereview jurnal sekaligus pembaca jurnal yang menjadi
kelebihan jurnal diatas adalah dari segi isi sudah baik, sesuai dengan abstrak yang telah
diperlihatkan di awal jurnal. Kemudian dari segi penelitian sudah cukup baik juga dengan
menggunakan metode yang berbeda tiap masing-masing jurnal. Dan pada jurnal I dan II itu
menggunakan tabel sebagai pelengkap dalam hasil penelitian jurnal.

3.2 Kekurangan Jurnal

Secara keseluruhan jurnal sudah cukup baik namun adapun yang menjadi kekurangan
pada ketiga jurnal diatas yaitu jurnal masih sedikit susah untuk dipahami oleh pembaca dan serta
terlalu berbelit-belit sehingga dapat membuat pembaca bosan cepat bosan dengan jurnal tersebut

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari ketiga jurnal diatas yaitu ketiga jurnal sudah cukup baik dan bisa
menjadi bahan acuan atau dasar bagi pembaca atau yang membutuhkan data dari hasil jurnal
tersebut yang membahas mengenai permasahalan yang dibahas tiap masing-masing jurnal yang
berkaitan dengan renang. Penggunaan metode serta hasil dari penelitian sudah cukup baik,
penggunaan kata yang baik, dan jurnal dapat menambah wawasan bagi pembaca jurnal.

4.2 Saran

Dari semua keseluruhan jurnal baik itu dari segi isi, format peataan, penggunan fount
kata dan penggunaan kata sudah cukup baik. Namun sebagai pembaca jurnal saya berharap
keepannya jurnal diperbaiki lagi. Saya tau dalam pembuatan jurnal tidak mudah namun harapan
saya kedepannya kiranya jurnal dapat lebih baik lagi untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes

https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/download/27553/pdf

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes/article/download/23301/10895

Anda mungkin juga menyukai