Anda di halaman 1dari 13

MINI RISET

SENAM RITMIK

Dosen pengampu:

Sabaruddin yusnis bangun S.Pd,M.Pd

Heri Masmur Sembiring M.Pd

DISUSUN OLEH :

RAIMON S LUMBAN GAOL (6193111025)

PJKR III C 2019

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam penyusun sampaikan kehadirat Tuhan yang maha Esa, karena atas limpahan
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaiakan makalah ini sesuai yang
diharapkan.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Jurusan Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Unimed.. Pembuatan makalah ini diperlukan supaya penulis dan
pembaca dapat memahami dan mengkaji tentang Olahraga Senam.

Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan
saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam kami sampaikan kepada:

· Bapak Yunis bangun S.Pd,M.Pd yang telah membimbing kami dalam mata kuliah Bahasa
Indonesia.

· Rekan – Rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan untuk makalah ini.

Penyusun sadar bahwa dirinya hanya manusia biasa yang pasti mempunyai banyak kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi
pengembangn makalah ini selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.

Medan,5 januari 2021

Penyusun,
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…….…………………………………………………..…………………….……..i

Daftar Isi……….……………………………………………………….........................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang…………………………….…………….………….…………...……………1

1.2. Rumusan Masalah………………………….…………….…………………………………...2

1.3. Tujuan Permasalahan…………………………………..…………………..……..…………..2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Senam……………………………….……………………………….……..…….3

2.2. Macam-Macam Senam……………………………………………………………………….4

A) Senam Lantai…………………………………………………………….…………....……...4

B) Senam Artistik………………………………………………………………………………..6

C) Senam Aerobik………………………………………………………………………….……9

D) Senam Irama………………………………………………..…………………………...……9

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan…………………………….……….…………………………………………...12

3.2. Saran-Saran………………….……………………..……………………………..…………12

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..…
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Cabang olahraga senam adalah olahraga yang dianggap tertua jika dilihat dari bentuknya sebagai
suatu bentuk sport (olahraga kompetitif). Jika diruntut kembali pada sejarahnya, pengertian senam
berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata gymnastics yang menunjukkan betapa senam telah
dilakukan sejak zaman kuno. Kata gymnastics dalam bahasa inggris berasal dari kata gymnos, bahasa
yunani yang berarti telanjang. Dengan pengertian tersebut, sejarah ingin mengatakan bahwa pada
zaman dulu kegiatan-kegiatan berbentuk senam harus dilakukan dengan telanjang. Hal ini bisa
dimengerti mengingat pada zaman itu teknologi pembuatan bahan pakaian belum secanggih
sekarang, sehingga belum memungkinkan untuk membuat pakaian yang bisa digunakan dalam
kegiatan olahraga. Bentuk-bentuk kegiatan yang menyerupai senam sudah bisa dilacak pada zaman-
zaman Yunani kuno, Cina kuno, Mesir kuno, dan India kuno lewat bentuk-bentuk kagiatan yang
dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan tubuh.

Gymnastics sendiri pada awalnya mempunyai arti sangat luas, sehingga memasukkan juga bentuk-
bentuk olahraga yang kini dikenal sebagai tinju, balap lari, gulat, termasuk nomor melempar.
Lihatlah patung-patung zaman dahulu yang menggambarkan orang-orang yang elanjang sedang
melakukan kegiatan-kegiatan keolahragaan. Demikianlah arti gymnastics pada saat itu. Sejalan
dengan perkembangan zaman, arti yang dikandung kata gymnastics semakin menyempit dan
menunjukkan kegiatan-kegiatan yang dikenal sebagai senam pada saat ini. Senam merupakan
bentuk latihan fisik yang secara sistematis disusun dengan gerakan-gerakan yang terpilih dan
terencana untuk mencapai tujuan seperti daya tahan tubuh, kekuatan, kelentukan, koordinasi,
membentuk prestasi, membentuk tubuh yang ideal, dan memelihara kesehatan tubuh.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang ingin akan dibahas dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai
berikut:

1) Apakah yang disebut dengan senam?

2) Sebutkan macam-macam senam dalam olahraga?

1.3 Tujuan Permasalahan

Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:

1) Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah bahasa Indonesia.

2) Sebagai bentuk pengetahuan mengenai olahraga senam lantai.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian senam

Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupun sebagai
latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnya yang
mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang
dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari
komponen-komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan,
kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang
selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik.

Untuk mengetahui pengertian senam, kita harus mengetahui cirri-ciri senam antara lain:

1) Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja.

2) Gerakan-gerakannya harus selalu berguna untuk mencapai tujuan tertentu (meningkatkan


kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah ketrampilan,
meningkatkan keindahan gerak, meningkatkan kesehatan tubuh).

3) Gerakannya harus selalu tesusun dan sistematis.

Berdasarkan ciri-ciri diatas, batasan senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan
berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi
secara harmonis.

Pada tingkat sekolah atau yunior pertandingan dapat dibatasi pada nomor-nomor tertentu, biasanya
senam lantai dan kuda-kuda lompat. Pertandingan tingkat Nasional dan Internasional bagi pria
terdiri dari 6 (enam) nomor yakni : senam lantai, kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana, palang
sejajar, palang tunggal, dan gelang-gelang. Sedang bagi wanita ada 4 (empat) nomor : senam lantai,
kuda-kuda lompat, balok keseimbangan, dan palang bertingkat.

Penilaian diberikan oleh 4 (empat) orang wasit yang dipimpin oleh seorang wasit kepala. Setiap
peserta pertandingan harus melakukan 2 (dua) macam rangkaian pada setiap nomor atau alat, satu
rangkaian wajib (yang telah ditentukan terlebih dahulu) dan satu rangkaian pilihan atau bebas
masing-masing. Nilai seseorang adalah rata-rata dari dua nilai tengah dengan membuang nilai
tertinggi dan nilai terendah dari 4 (empat) orang wasit. Pesenam dengan nilai akumulasi tertinggi
menjadi juara ke I dalam kategori serba bisa, tertinggi kedua menjadi juara ke II dan seterusnya.

Juara regu ditentukan dengan penjumlahan 5 (lima) nilai terbaik dari 6 (enam) anggota regu dan
setiap alat. 6 (enam) peserta terbaik dari semua atlet turut dalam pertandingan final pada tiap-tiap
atlet dan nilai akhir yaitu rata-rata dari rangkaian bebas/pilihan dan wajib terdahulu disatukan
dengan nilai rangkaian bebas/pilihan dalam final. Nilai ini menentukan urutan pemenang tiap alat.

Para wasit memberikan nilai pada waktu bersamaan. Nilai maksimum adalah : 10,000. Hukuman-
hukuman diberikan dengan pengurangan nilai pada pelaksanaan yang salah, penguasaan yang
kurang baik, dibantu orang lain, jatuh dari alat atau melampaui batas waktu. Selain itu dinilai pula
faktor kesulitan gerak dan penampilan estetikanya. Besar pengurangan nilai adalah persepuluhan.
Peraturan penilaian direvisi setiap 2 (dua) tahun. Semua gerakan mempunyai faktor kesulitan yaitu :
A, B dan yang tersukar adalah C. Rangkaian latihan biasaya terdiri atas sikap-sikap statis yang
memerlukan tenaga yang besar disambung dengan gerakan-gerakan berirama y agn sesuai.
Sementara sejumlah berntuk gerak memerlukan kekuatan yang lain memerlukan mobilitas atau
keterampilan.

2.2 Macam-macam Senam

A) Senam Lantai

Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan tumbling.
Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari
mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau kaki untuk
mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau belakang. Jenis senam ini
juga disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan
suatu peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat berupa bola, pita, atau alat lain, itu hanyalah
alat untuk meningkatkan fungsi gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan
keseimbangan.

Senam lantai dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk
keamanan pesenam. Rangkaian gerakan senam harus dimulai dari komposisi gerakan ringan, sedang,
berat, dan akrobatik, serta mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan, keluwesan, dll.
Pesenam pria tanpil dalam waktu 70 detik dan wanita tampil diiringi musik dalam waktu 90 detik.
Gerkan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis sekurang-
kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu.

Macam-macam bentuk gerakan senam lantai antara lain:

1) Guling ke depan.

2) Guling ke belakang.

3) Lompat harimau

4) Keseimbangan kepala.

5) Keseimbangan tangan.

6) Handspring.

7) Back handspring.

8) Meroda.

9) Stut.

10) Round off.

11) Kep.

12) Neck kip.

13) Head kip.

14) Kayang.
15) Sikap lilin.

16) Sikap kayang.

17) Salto.

18) Dll.

B) Senam Artistik

Lahirnya senam artistik di Indonesia yaitu pada saat menjelang pesta olahraga Ganefo I di Jakarta
pada tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang
dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi yang berfungsi menyiapkan para
pesenamnya. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan
Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan
mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam. Promotornya dapat diketengahkan tokoh-tokoh
dari daerah seperti : Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara. Wadah inilah
kemudian telah membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo
I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia menghadapi pertandingan
Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi
Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, dimana untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil
pelatih-pelatih senam dari RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami kemajuan dalam
prestasi olahraga senam. Tetapi sangat disayangkan bahwa harapan yang mulai tumbuh harus
berhenti sementara oleh karena suasana politik yaitu saat meletusnya G 30 S/PKI, sehingga pelatih-
pelatih dari RRC harus dikembalikan ke negaranya.

Usaha untuk mengejar ketinggalan ini maka pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih Indonesia yaitu
: Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan.
Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah dimasukkannya cabang olahraga senam artistik yang
pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk
seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.

Berikut ini adalah alat-alat yang dibutuhkan dalam olahraga senam artistik:

A) Ukuran alat:

1) Untuk putra ada 6 alat.

- Floor exercise (lantai) : ukuran 12×12 m.

- Pommel horse (kuda-kuda pelana) ; panjang 1.60 m dan tinggi 1.10 m.

- Parallelbar (palang sejajar) : panjang 3.50 m, jarak 0.48 s/d 0.52 m, tinggi 1.75 m.

- Rings (gelang-gelang) : tinggi 2.55 m dan jarak 0.50 m.

- Horse vault (kuda-kuda lompat) ; panjang 1.60 m dan tinggi 1.35 m.

- Horizontal bar (palang tunggal) : panjang 2.40 m dan tinggi 2.55 m.

2) Untuk putri ada 4 alat.

- Horse vault (kuda-kuda lompat) : panjang 1.60 dan tinggi 1.20 m.

- Univen bars (palang bertingkat) : panjang 2.40 m, tinggi palang bawah 1.50 m, tinggi palang
atas 2.30 m.
- Balance beam (balok keseimbangan) : panjang 5.00 m dan tinggi 1.20 m.

- Floor exercise (lantai) : ukuran 12×12 m.

B) Peraturan Umum Senam Artistik.

Berikut ini adalah peraturan umum dalam senam artistik:

a) Kejuaraan Beregu (kompetisi I).

1) Setiap regu terdiri dari 6 pesenam putra/putrid.

2) Terdiri dari rangkaian wajib dan rangkaian pilihan, pada putra 6 alat, putrid 4 alat.

3) Juara beregu (kompetisi I) adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak dari jumlah 5
pesenam terbaik pada masing-masing alat untuk rangkaian wajib dan rangkaian pilihan.

Nilai maksimum untuk putra adalah: 12 nomor pertandingan x 50 = 600 (wajib dan pilihan), 60
nomor pertandingan x 50 = 300 (pilihan).

Nilai maksimum untuk putri adalah: 8 nomor pertandingan x 50 = 400 (wajib dan pilihan), 4 nomor
pertandingan x 50 = 200 (pilihan).

b) Kejuaraan perorangan serba bias (kompetisi II).

1) Peserta finalis diambil dari 36 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I, atau 1/3 dari jumlah
peserta.

2) Dibatasi 3 pesenam dari tiap Negara/daerah.

3) Hanya melakukan rangkaian pilihan untuk putra 6 alat dan putrid 4 alat.

4) Juara perorangan serba bisa (kompetisi II) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak
dari nilai rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan), ditambah dengan nilai kompetisi II pada
seluruh alat.

Nilai maksimum untuk putra = 120.

Nilai maksimum untuk putri = 80.

c) Kejuaraan perorangan per alat (kompetisi III).

1) Peserta finalis diambil dari 8 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I pada alat tersebut.

2) Dibatasi 2 pesenam dari tiap Negara/daerah dan hanya 3 alat yang boleh diikuti oleh
seorang pesenam.

3) Hanya melakukan rangkaian pilihan untuk putra 6 alat dan putrid 4 alat.

4) Juara perorangan per alat (kompetisi III) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak
dari nilai rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan) ditambah dengan nilai kompetisi III pada
masing-masing alat.

Nilai maksimum putri =20.

C) Senam Aerobik
Aerobik adalah suatu cara latihan untuk memperoleh oksigen sebanyak-banyaknya. Senam Aerobik
adalah olahraga untuk peningkatan kesegaran jasmani bukan olahraga prestasi, akan tetapi olahraga
preventif yang dapat dilakukan secara masal.

Pembagian senam Aerobik menurut cara melakukan dan musik pengiring, yaitu:

1) High impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan keras).

2) Low impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan ringan).

3) Discorobic (kombinasi antara gerakan-gerakan aerobik aliran keras dan ringan disko).

4) Rockrobic (kombinasi gerakan-gerakan aerobik dan ringan serta gerakan-gerakan rock


n’roll).

5) Aerobic sport (kombinasi gerakan-gerakan keras dan ringan serta gerakan-gerakan


kalestetik/kelentukan).

Tahap-tahap melakukan senam aerobik adalah sebagai berikut:

1) Pemanasan selama 10 menit.

2) Latihan inti selama 15 – 20 menit.

3) Pendinginan/pelemasan selama 5 menit.

D) Senam Irama

Senam irama adalah gerakan senam yang dilakukan dengan irama musik atau latihan bebas yang
dilakukan secara berirama. Senam irama dapat dilakukan dengan atau tanpa menggunakan alat Alat
yang yang biasa digunakan dalam senam irama yaitu bola, tali, tongkat, simpai, dan gada. Perbedaan
senam irama dengan senam biasa yaitu pada senam irama kita menambahkan ritme. Tekanan yang
harus diberikan pada senam irama adalah :

1) Irama

Irama yang sudah banyak dikenal oleh siswa antara lain 2/3,3 / 4 , 4/4, dan sebagainya.

2) Kelentukan tubuh (flexibilitas)

Prinsip kelentukan tubuh dalam gerakan senam irama akan diperoleh dengan suatu latihan yang
tekun dan dalam waktu yang lama.

3) Kontinuitas gerakan

Kontinuitas berupa rangkaian gerak yang tidak terputus. Rangkaian gerak ini diperoleh dari gerak-
gerak senam yang sudah disusun dalam bentuk rangkaian yang siap ditampilkan.

Menurut perkembangannya, senam irama dibagi menjadi 3 macam aliran. Berikut ini macam-macam
aliran senam irama:

1) Senam irama yang berasal dari sandiwara dipelopori oleh Delsartes, seorang sutradara

2) Senam irama yang berasal dari seni musik dipelopori oleh Jacques Dalcrose seorang guru
musik.

3) Senam irama yang berasal dari seni tari (balet), dipelopori oleh Rudolf Von Laban seorang
bangsa Hongaria.
Berikut ini adalah jenis-jenis latihan senam yang harus dikuasai:

A) Macam-macam langkah

Ada beberapa jenis langkah senam yang harus dikuasai dalam senam irama. Jenis langkah senam
tersebut meliputi :

a) Langkah biasa (looppas)

b) Langkah rapat (bijtrekpas)

c) Langkah tiga (wallspas)

d) Langkah ganti (wisselpas)

e) Langkah keseimbangan (balanpas)

f) Langkah silang (kruispas)

g) Langkah depan (galoppas)

h) Langkah samping (zjipas)

i) Langkah putar silang (draipas)

j) Langkah lingkar (huppelpas)

k) Langkah pantul (kaatpas)

B) Macam-macam Loncat

Ada beberapa jenis loncatan senam yang harus dikuasai dalam senam irama. Jenis loncatan senam
tersebut meliputi :

a) Loncat biasa (loopsprong)

b) Loncat rapat (bijtresprong)

c) Loncat depan (galopsprong)

d) Loncat silang (kruisprong)

e) Loncat samping (zijsprong)

f) Loncat ganti (wisselsprong)

g) Loncat lingkar (huppelsprong)

h) Loncat pantul (kaatsprong)

i) Loncat putar silang (draisprong)

j) Loncat ayun (swingingsprong)


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Senam adalah bentuk latihan fisik yang secara sistematis disusun dengan gerakan-gerakan yang
terpilih dan terencana untuk mencapai tujuan seperti daya tahan tubuh, kekuatan, kelentukan,
koordinasi, membentuk prestasi, membentuk tubuh yang ideal, dan memelihara kesehatan tubuh.

Senam memiliki banyak jenis, berikut ini jenis senam yang dijelaskan dalam makalah ini:

1) Senam Lantai.

2) Senam Artistik.

3) Senam Aerobik.

4) Senam Irama.

3.2 Saran-saran

Setiap gerakan dalam senam memiliki kegunaan tersendiri, yaitu seperti meningkatkan kelentukan,
memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah ketrampilan, meningkatkan
keindahan gerak, meningkatkan kesehatan tubuh. Oleh karena itu, kita bisa memilih olahraga senam
untuk meningkatkan kesehatan jasmani kita.
DAFTAR PUSTAKA

Sirodjudin. 1997. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: PT GMP.

Anda mungkin juga menyukai