TENIS LAPANGAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan Tugas CBR TENIS LAPANGAN Saya sangat
berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Saya
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana
yang membangun.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
LELY ANGREINI
DAFTAR ISI
Terdapat berbagai jenis permainan yang menggunakan raket yang dimainkan dewasa ini dan
tenis lapangan . merupakan salah satu permainan yang paling disukai .menurut beberapa catatan
sejarah , permainan yang menggunakan bola dan raket sudah dimainkan sejak zaman
purbakala,yaitu di mesir kuno dan yunani. Cikal bakal olahraga tenis lapangan adalah permianan
‘jeu de paume’’ yang popular di prancis pada sekitar abab ke 11. Kata tenis lapangan lapangan
berasal dari bahasa perancis “ tenes “ yang berarti main atau “ tangkap” yang di teriakkan
pemain pada awal permainan saat itu.
Makalah ini bertujuan untuk membandingkan mengkritik buku utama. Dan mamfaatnya untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan masing masing buku dan mengetahui perbedaaanya untuk
memenuhi tugas mata kuliah Tenis Lapangan
BAB II
IDENTITAS BUKU
BUKU UTAMA
Judul Buku : Model Latihan Teknik Dasar Tenis Lapangan Untuk Pemain Pemula
ISBN :978-602-50403-5-1
BAB III
RINGKASAN BUKU
BUKU UTAMA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terdapat berbagai jenis permainan yang menggunakan raket yang dimainkan dewasa ini dan
tenis lapangan . merupakan salah satu permainan yang paling disukai .menurut beberapa catatan
sejarah , permainan yang menggunakan bola dan raket sudah dimainkan sejak zaman
purbakala,yaitu di mesir kuno dan yunani. Cikal bakal olahraga tenis lapangan adalah permianan
‘jeu de paume’’ yang popular di prancis pada sekitar abab ke 11. Kata tenis lapangan lapangan
berasal dari bahasa perancis “ tenes “ yang berarti main atau “ tangkap” yang di teriakkan
pemain pada awal permainan saat itu.
Besar kemungkinan, orang belanda yang memperkenalkan tenis lapangan di Indonesia, walaupun
tidak mustahil pula permainan ini di bawah para pelaut Inggris di kota kota besar nusantara.
Semangat cinta nusa dan bangsa ini nyatanya memang berkembang di kalangan olaharagawan
Indonesia, termasuk di anatara petenis lapangan. Pada semacam ini kejuaraan Nasional yang
diadakan oleh De Alegemence Netherlands lawn Tenis Bond ( ANILTB ) di Malang, Jawa.
Tanggal 26 Desember 1935 kemudian di catat sebagai hari lahirnya PELTI.
Gagsan PELTI mendapat dukungan yang memadai, khususnya di kalangan yang berani
mengambil resiko berhadapan dengan pemerintah colonial, termasuk dari kalangan yang
terpandang. Pada umumnya, mereka memandang simpatik gagasan Dr. Hoerip yang sebenarnya
sudah di cetuskan sejak 1930, yang diilhami oleh berdrinya PSSI Pada 30 April tahun itu.
BAB II
Brown ( 2007: 1 ) menyatakan 22 juta penduduk Amerika Serikat yang berrmain tenis lapangan
sedikitnya seakli setahun, berasal dari usia lapisan usia 8 hingga 75 tahun. Kebanyakan amatir
hanya untuk bersesnang senang dengan teman – teman, dalam turnamen,tim dan liga liga di
seluruh negeri tersebut.dahulu permaianan tenis lapangan hanya dimainkan oleh orang kaya,
anggota kelompok eksekutif dan golongan menengah ke bawah. Jadi dengan adanya
perkembangan jaman permainan tenis lapangan kini berubah.
2. Decision
Tahap kedua dari proses skill adalah decisition.decision adalah kemampuan untuk mengambil
keputusan secepat mungkin sebelum pelaksaan pukulan tentang apa semestinya harus di
kerjakan. Decision dapat dilakukan dengan mempertimbangkan lima situasi dalam permainan
tenis lapngan ( 5 games situation ) dengan 7 variabel di dalamnya ( The seven Tactical
Variables).
karakteristik dari permainan itu atau siswa akan menentukan tujuan yang ingin di capai oleh
siswa dan pelatih. Program yang disususn harus sesuai dengan kebutuhan dan bersifat individual
b. Lingkungan ( environment )
dengan perbedaan aspek aspek lingkungan menuntut guru dan pelatih untuk relativf menciptakan
keterbatasan yang ada pada saat proses berlatih melatih berlangsung. Anak didik memerlukan
pengetahuan yang bagaimana menghadapi situasi yang bervariasi yang harus dihadapi pada
waktu bermain termasuk di dalamnya.
c. Daerah bermain ( zone of play )
posisi seorang pemain di lapangan akan berpengaruh terhadap pelaksanaan teknik pukulan (
technical action) yang selanjutnya mempengaruhi keputusan taktik yang di ambil ( tactical
decision).
Fase fase dalam bermain tenis lapangan lapangan meliputi (1) menyerang ( actack) (2)
mengandalkan kekersan pukulan ( force), 3 (rally) 4 bertahan(defense) dan (5) serangan balik (
counter- attack).
Gaya bermain seorang petenis lapangan akan mempengaruhi pelaksanaan teknik ataupun tactic.
Secara umum gaya gaya seorang pemain dapat di kelompokkan menjadi dua yaitu ( 1) pemain
yang tidak berani mengambil resiko ( those who play with taking risk )
Kekuatan karakteristik bola yang di terima akan mempengaruhi pemain untuk membuat adaptasi
atau penyesesuian teknik yang di pergunakan dan kadang kadang modifikasi taktik yang
digunakan juga berbeda
Suat pukulan akan sukses di lintasan bola yang sfesifik dank e arah sasaran yang di kehendaki ,
apabila di dalam pelaksanaanya selalu mengontrol beberapa aspek di anataranya adalah (1)
ketinggian (2) arah bola (30 kecepatan bola (4) putaran bola (5) jarak.
3.Execution
Tahap ketiga dari proses open skill adalah excekution yaitu fase pelaksanaan pukulan. Untuk
dapat melakukan pukulan seorang pemain di tuntut untuk memiliki bekal penguasaan teknik
dasar bermain tenis lapangan yyang baik.memiliki control bola yang cukup memadai ,sehingga
setiap gerak dan pelaksanaanya pukulannya dapat dilakukan secara nyaman dan efektif.
3. Feedback
Feedback adalah umpan balik terhadap hasil pukulan yang di lakukan. Suatu evaluasi yang tepat
melalui umpan balik ini. Seorang pemain akan mengetahui dan menyadari tentang pukulan yang
di lakukan terhadap kemampuan lawan serta sebagai media untuk melakukan koreksi terhadap
kinerja yang di lakukan oleh pemain itu sendiri( intropeksi).
Karakteristik pemain tenis lapangan yaitu bolanya kecil. Bergerak dengan cepat dan lapangannya
luas serta menngunakan alat raket sebagai perpajangan dari lengan. Dilihat dari kenyataan di
atas , dapat dikatakan bahwa tenis lapangan merpakan olahraga permainan yang “ relative” lebih
sulit apabila di bnadingkan dengan olahraga permainan yang lain. Di dalam permainan tenis
lapangan juga di perlukan daya control yang tinggi . baik terhadap bola yang dipukuli maupun
terhadap lapangan. Selain kualitas peragaan gerak yang di harapkan perbedaan seorang yg
terampil dengan yang tidak terampil dapat di lakukan dengan melihat hasil kerja.
BAB III
Pemain tenis lapangan banyak menggunakan waktunya untuk latihan fisik dan mental dalam
memperoleh penampilan terbaik. Tetapi sering kali banyak pemain yang mengabaikan satu factor
penting yaitu untuk memastikan apakah mereka telah memiliki perlengkpan yang sesuai atau
belum.
A. LAPANGAN
1.Permukaan Lapangan
Bahan yang di gunakan untuk membuat lapangan tenis lapangan tertentu akan mempengaruhi
pantulan bola. Oleh sebab itu perlu bagi pemain untuk mengetahui permukaan lapangan tenis
lapangan ,dan bagauimana karakterkarakter yang dimiliki oleh masing masing permukaan
lapangan tersebut.
lapangan hardcourt terbuat dari semen atau di beberapa tempat terbuat dari bahan pasiran yang di
aspal dan fleksi. Karakteristik lapangan ini termasuk cepat sedang , tergantung dari bahan yang
di buat untuk lapangannya.
lapangan ini terbuat dari serpihan serpihan tanah liat atau pasiran dari batu bata yang di
hancurkan . lapangan ini modelnya. Laju yang brgulir dilapangan memiliki putaran yang lambat
sehingga memungkinkan bagi pemain untuk dapat memainkan bola lebih l;ama dengan rally
rally yang panjang.
B. RAKET
1. Ukuran Kepala
Ukuran kepala dapat di defenisikan sebagai area permukaan pemukul dari senar raket dan
berdasarkan dimensi dimensi dalam dari sistem pendukung senar. Ukuran kepala diberikan
dalam inci persegi atau sentimeter persegi.
2.Berat
Berat adalah ukuran yang di tentukan oleh poin manufaktur,memperlihatkan berat karet tampa
senar. Seperti ukuran kepala raket, tidak ada standar industry, tetapi panduan umum di bawah ini
dapat di gunakan.
Kayu , dahulu termasuk dalam konstruksi semua raket,namun sekarang tidak lagi digunakan ,
hampir semau raket dikonstruksikan dengan fiber glass, brafit atau kombinasi dari kedua bahan
material tersebut. Raket aluminium juga tersedia dan memiliki kualitas yang sempurna.
4.Ukuran Pegangan
Pegangan raket tenis lapangan memiliki 8 ( delapan ) sisi dan mempunyai beberapa ukuran
sesuai dengan garis keliling pegangan.ukuran berkisar antara 4 inci sampai 5 inci dengan
penambahan 1/8 inci.ukuran pegangan juga dui berikan seperti angka dari 0 sampai 8 dengan 0
untuk 4 inci.1 inci untuk 4 1/8 inci dan seterussnya
C.SENAR
1.Konstruksi
Pengetahuan tentang senar dan penyaneran adalah salah satu kunci untuk memperoleh
penampilan dan kemampuan bermain maksimal dari sebah raket. Senar dapat di bagi menjadi
dua kelompok dasar yaitu: gut dan sintetik
2.Ketebalan
Ukuran senar berdasar kepada ketebalan standart ukuran kabel U,S. Ini berarti ukuran 15 lebih
tebal 12% daripada ukuran 16 dan ukuran 17 lebih tipis 11%daripada ukuran 16 .
3.Gaya tegang
Reference tension ( gaya tegang yg di rekomendasikan) adalah gaya tegang sfesifik pabrik utama
rangka. Gaya tegang yang diminta pemain dan gaya tegang di atur pada mesin senar. Reference
string adalah istilah ukuran yang di terima secara universal ketika mendiskusikannya gaya tegang
senar.
D.BOLA
Bola harus berbahan dasar karet alam dan berbaju darui bahan kulit domba ( wol) dan bykan dari
kulit semar, juga wajib memenuhi,spesifikasi teknis tertentu, seperti kulit semar. Juga
kemampuan meloncat antara 134-147 cm saat dijatuhkan dari ketinggian 250 cm, mempunyai
toleransi terhadap eformasi 0,5-0,7 cm pada beban 8kg.berdiameter 6,5-6,8 cm,dan beratnya
hanya sekitar 56gr.
E.SEPATU
Sepatu memiliki banyak bentuk,berat dan tinggi, tetapi pertimbangan utama untuk memilih
sepatu adalah: harga ketahanan,kenyamanan,bobot dan berpenampilan.harga sepatu tenis sangat
beragam.
F.PAKAIAN
BAB IV
Menurut bompa ( 1983:5) tujuan utama dalam pelatihan yaitu meningkatkan keterampilan dan
unjuk kerja seseorang sedangkan menurut Tangkudung ( 2012:9) jika kita mendorong anak anak
untuk mengembangkan berbagai keterampilkan ,maka anak anak mungkin mengalami sukses di
keterampilan , maka anak anak mungkin akan mengalami sukses di beberapa aktivitas olahraga
dan akan mempunyai kecenderungan dan keinginan untuk mengkhususkan serta
mengembangkan bakat lebih lanjut.
Sedangkan menurut Rainer Martens ( 2004:196-198) ada tiga tahap dalam melakukan latihan
teknik diantaranya: mental stage,practice stage,automatic stage
A. PUKULAN GROUDSTROKE
1.Pukulan Forheand
Forehand merupakan adalah pukulan yang paling dasar dan paling mudah diajarkan dalam tenis
lpangan.forehand sendiri adalah pukulan yang ayunannya dari belakang badan menuju kedepan
dan bagian raket atau telapak tangan kita berhadapan dengan bola.
a. Pegangan (Grip)
b. Posisi siap ( ready position)
c. Tahap persiapan ( backswing)
d. Tahap memukul ( impact/ contact point)
e. Tahap akhir ( follow through)
2.Pukulan Backhand
Backhand merupakan pukulan dasar kedua dalam bermain tenis lapangan.backhand adalah
pukulan yang di ayun dari seberang badan menuju depan atau menggunakan bagaian belakang
dari raket untuk memukul bola dan telapak tangan anda membelakang pada bola.
a.Backhand satu tangan
1. pegangan grip
a) Pegangan
b) Posisi siap
c) Tahap persiapan
d) Tahap memukul
e) Tahap akhir
B.PUKULAN SERVICE
Service merpakan pukulan pembuka permainan.adapun tahap tahap untuk melakukan service
1. Berdirilah di belakang baseline dan pusatkan pikiran anda untuk mengarahkan bola pada
daerah service lawan. Posisi kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang arah kaki
pararel dengan baseline. Grip yang dipakai untuk melakukan service dalam hal ini dalah
grip continental.
2. Lemparkan bola ke atas kira kira agak di depan kepala anda setinngi kurang lebih 20-30
cm. kunci toss yang baik adalah tangan anda yang melempar bola harus lurus ke atas
sehinnga trayek bola pun lurus. Pada saat ini transfer berat badan anda kaki kebelakang .
bola melambung dan anda mulai mengayunkan raket ke belakang.
3. Pada saat bola sudah samapai pada titik kontraknya , raket diayunkan ke depan.pada saat
ini buang berat badan anda dari belakang ke kaki depan untuk memberikan tenaga pada
pukulan service anda.
4. Setelah kontak dengan bola lakukan followthrough dan bersiap kembali pada posisi untuk
melakukan pukulan berikutntya.
1. Pegangan ( Grip)
2. Posisi siap ( ready position)
3. Tahap persiapan ( backswing)
4. Tahap memukul ( impact /contact point)
5. Tahap akhir ( follow through)
C.PUKULAN VOLI
BAB V
Latihan teknik dasar model geonrich merupakan sebuah model yang berisikan berbagai bentuk
latihan forehand,backhand,volley dan service yang terkait dengan pendekatan bermain dan
didasari dari hasil validasi ahli dan hasil uji coba sehingga dapat digunakan pada pemain pemula
terutama untuk masyarakat yang baru mengenal cabang olahraga tenis lapangan.
A. Bacic Foehand
1. Goenrich Basic forehand 1 ( GBF 1)
2. Goenrich Basic forehand 2( GBF 2)
3. Goenrich Basic forehand 3 ( GBF 3)
4. Goenrich Basic forehand 4 ( GBF 4)
5. Goenrich Basic forehand 5 ( GBF 5)
6. Goenrich Basic forehand 6 ( GBF 6)
7. Goenrich Basic forehand 7 ( GBF 7)
B. Basic Backhand
1. Goenrich basic backhand 1 (GBB 1)
2. Goenrich basic backhand 2 (GBB 2)
3. Goenrich basic backhand 3 (GBB 3)
4. Goenrich basic backhand 4 (GBB 4)
5. Goenrich basic backhand 5 (GBB 5)
6. Goenrich basic backhand 6 (GBB 6)
7. Goenrich basic backhand 7 (GBB 7)
C. Basic vonley
1. Goenrich basic volley 1 ( GBV 1)
2. Goenrich basic volley 2 ( GBV 2)
3. Goenrich basic volley 3 ( GBV 3)
4. Goenrich basic volley 4 ( GBV 4)
5. Goenrich basic volley 5 ( GBV 5)
6. Goenrich basic volley 6 ( GBV 6)
7. Goenrich basic volley 7 ( GBV 7)
D. Basic service
1. Goenrich basic service 1 ( GBS 1 )
2. Goenrich basic service 2 ( GBS 2 )
3. Goenrich basic service 3 ( GBS 3 )
4. Goenrich basic service 4 ( GBS 4 )
5. Goenrich basic service 5 ( GBS 5 )
6. Goenrich basic service 6 ( GBS 6 )
7. Goenrich basic service 7 ( GBS 7 )
BAB VI
KELEBIHAN BUKU
Sampulnya menarik
Tulisannya sedang saja
Mudah di pahami
Banyaknya gambar-gambar dan tabel yang bisa menjadi pedoman dan contoh
Singkat padat dan jelas
KEKURANGAN BUKU
BAB VII
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Menurut saran dari saya di buku ini perlu di perbaiki seperti halnya buku pembanding dengan
daftar si pengarang yang memadai. Karena buku ini sangat banyak yang membaca di kalangan
masyarakat, jadi kami mengaharapkan kedepannya lebih banyak lagi pendapat para ahli/ profesol
dan Dr. serta juga, bahasanya alangkah baiknya lebih di sederhanakan. Mengingat anak-anak
milenial zaman sekarang lebih suka yang sederhana, singkat, jelas dan menarik.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber lain
http://artikelolahragaku.blogspot.co.id/2016/16/04