Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL JOURNAL REPORT

KETERAMPILAN DASAR SENAM

DOSEN PENGAMPU: Drs.Tuhadi. M.Pd.

DISUSUN OLEH:

NAMA :TIORUGUN SINAGA

NIM :6183111044
KELAS : PJKR C

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
T.A 2018/2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara berkembang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan bangsa,


salah satu program peningkatan mutu kehidupan bangsa yang ada melalui pendidikan.
Menurut undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 pasal 1 Pendidikan
nasional adalah “pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, Kebudayaan Nasional
Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan dan zaman” dan “sistem pendidikan
nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional”. Menurut Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang
sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyatahkan bahwa fungsi Pendidikan Nasional
“mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa” dan “bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional di atas, pendidikan diseleng-garakan
secara demokratis dan ber-keadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak
asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajuan bangsa. Menurut Undang-
Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional no 20 pasal 1 tahun 2003 standar nasional
pendidikan adalah “kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia”. pada pasal 35 “Standar nasional pendidikan
digunakan sebagai acuan untuk pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolahan dan pembiayaan”.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pembelajaran senam lantai rangkaian


gerak guna untuk mengajak siswa lebih mengenal gerakan senam lantai

C. Metode Penelitian

Model penelitian dan pengembangan yang digunakan dalam melakukan pe-nelitian


dan pengembangan pembelajaran senam lantai rangkaian sederhana siswa kelas VIII di SMP
Negeri 2 Ngoro Kabupaten Mojokerto adalah model prosedural yang bersifat deskriptif yaitu,
“menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk” (TPKI UM,
2010;47) oleh karena model penelitian dan pengembangan yang digunakan berupa model
procedural, maka langkah-langkah ppenelitian dan pengem-bangan yang digunakan merujuk
pendapat dari Borg dan Gall (1983:775) . (research and development) yang terdiri dari 10
langkah yaitu: (1) melakukan penelitian dan pengumpulan informasi (kajian pus-taka,
pengamatan kelas, persiapan laporan pokok persoalan, (2) melakukan peren-canaan
(pendefinisian keterampilan, pe-rumusan tujuan, penentuan urutan peng-ajaran, dan uji coba
skala kecil), (3) mengembangkan bentuk produk awal (penyiapan materi pengajaran,
penyusun-an buku pegangan, dan perlengkapan evaluasi, (4) melakukan uji coba lapangan
permulaan (dilakukan pada 2-3 sekolah, penggunaan 6-12 subjek), (5) melakukan revisi
terhadap produk utama (sesuai dengan saran-saran dari hasil uji lapangan permulaan),(6)
melakukan uji coba lapangan utama (dengan 5-10 sekolah dengan 30-100 subjek), (7)
melakukan revisi produk (berdasarkan dari saran-saran dan hasil uji coba lapangan utama),,
(8) uji lapangan meliputi 10-30 sekolah dengan 40-400 subjek, (9) revisi produk akhir, (10)
membuat laporan mengenai produk pada jurnal, bekerja sama dengan penerbit yang dapat
melakukan distribusi secara komersil.
Prosedur yang dikemukakan di atas tentu saja bukan merupakan langkah-langkah
yang harus diikuti secara baku. Menurut Ardhana (2002:9). “setiap pe-ngembang tentu saja
dapat memilih dan menentukan langkah-langkah yang paling tepat bagi dirinya berdasarkan
kondisi khusus yang dihadapinya dalam proses pengembangan. Ia juga dapat melakukan
modifikasi dari langkah-langkah yang dikenalnya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
yang terbaik”.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pembahasan


Pembahasan

Penelitian dan pengembangan se-cara sederhana dapat didefinisikan sebagai “metode


penelitian yang secara sengaja, sistematis, bertujuan/diarahkan untuk mencari, temukan,
merumuskan, memperbaiki, mengembangkan, meng-hasilkan, menguji keefektifan produk,
model, metode/strategi/cara, jasa, prose-dur tertentu yang lebih unggul, baru, efektif, efisien,
produktif, dan bermakna” (Putra, 2012:67). Menurut Dwiyogo (2010:6). “pengembangan
adalah proses menerjemakan spesifikasi perancangan ke dalam bentuk fisiknya”.
Pengembangan mencakup berbagai variasi teknologi yang diterapkan dalam pembelajaran.
Penelitian dan pengembangan me-nekankan pada produk yang berguna atau bermanfaat
dalam berbagai bentuk se-bagai perluasan, tambahan dan penemuan baru dari penemuan-
penemuan yang sudah ada. Berdasarkan penelitian dan pengembangan produk yang akan
dikem-bangkan adalah sebuah pembelajaran senam lantai rangkaian sederhana siswa kelas
VIII SMP Negeri 2 Ngoro Kabupaten Mojokerto.
Menurut Undang-Undang no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan
bahwa “seperang-kat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman pe-nyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan ter-tentu”. Berdasarkan pada pengertian tersebut, ada dua
dimensi kurikulum, (1) rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, dan
(2) cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Menurut PEMENDIKBUD no 58
tahun 2014 tentang kurikulum 2013 pada pasal 1 “Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah telah melaksanakan kurikulum 2013 sejak tahun ajaran baru 2013/2014”.
Struktur kurikulum terdiri dari (1) Kompetensi Inti (KI), (2) Mata pelajaran, 3) beban belajar,
(4) muatan pembelajaran, (5) kompetensi dasar (KD). Kompetensi Inti (KI) pada kurikulum
2013 Sekolah Me-nengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah merupakan tingkat kemampuan
untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta
didik Sekolah Menengah Pertama/Madra-sah Tsanawiyah pada setiap tingkat kelas.
Menurut Permendikbud no 65 tahun 2015 tentang standar proses Pendidikan Dasar dan
Sekolah Menengah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Hasil

Pada bagian hasil penelitian dan pengembangan ini akan disajikan data yang
diperoleh dari kegiatan penelitian dan pengembangan pembelajaran senam lantai rangkaian
sederhana siswa kelas VIII di Smp Negeri 2 Ngoro Kabupaten Mojokerto. Data awal yang
diperoleh dari analisis kebutuhan melalui telaah pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) guru. Kemudian akan disajikan data evaluasi menggunakan metode pengumpilan data
berupa instrumen yang disajikan dalam bentuk angket/kuesioner yang diberikan kepada tiga
orang ahli, kemudian dilanjutkan dengan uji coba kelompok kecil sebanyak 10 siswa dan uji
coba kelompok besar sebnayak 32 siswa.
Data Hasil Analisis Kebutuhan Melalui Telaah Pada Pembelajaran Senam Lantai.
Data hasil analisis kebutuhan diperoleh melalui telaah pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) guru, yang dilakukan pada tanggal 27-31 Oktober 2014 diperoleh hasil
sebagai berikut: (1) Kompetensi Dasar (KD) tidak sesuai dengan harapan pada Kompetensi
Dasar (KD) poin 4.6 variasi dan kombinasi teknik dasar rangkaian sederhana, yang tertulis
hanya salah satu teknik dasar gerakan senam lantai saja (meroda dan guling lenting),( 2)
indikator melakukan penggalan-penggalan gerakan yang ada, (3) alokasi waktu terdiri dari 2x
pertemuan setiap pertemuan (3x40 menit), (4) tujuan pembelajaran dapat melalukan
penggalan-penggalan gerakan yang ada, (5) materi pembelajaran tidak serta merta rangkaian
sederhana hanya pengalan-pengalan gerakan yang ada, (6) metode dan pendekatan
pembelajaran sudah sesui dengan pembelajaran yang ada, (7) langkah-langkah pembelajaran
sudah sesuai dengan terdiri dari pendahuluan (20 menit), inti (80 menit), penutup (20 menit),
(8) sumber belajar buku teks dan buku referensi, (9) penilaian sudah sesuai, teknik penilaian
(tes keterampilan, tes sikap, tes tertulis).
REVIEW JURNAL

Judul
Pengembangan pembelajaran senam lantai
rangkaian sederhana siswa kelas viii di smp
negeri2 ngoro kabupaten mojokerto
Jurnal Wahyu Heny Kartika Sari, Pengembangan Pembelajaran
Senam
Download journal.um.ac.id/index.php/pendidikan-
jasmani/article/download/7726/3545
Volume dan Halaman Vol 26 No 1, 66 halaman
Tahun 2016
Penulis Wahyu Heny Sari
Tatok Sugiarto
Kartika Sri Purnami
Reviewer Tiorugun sinaga
Tanggal Senin ,3 November 2018

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dan pengembang-an ini adalah


mengembangkan pembel-ajaran senam lantai menjadi
sebuah rangkaian sederhana untuk siswa kelas VIII di
SMP Negeri 2 Ngoro Kabupaten Mojokerto serta
membantu guru agar pembelajaran sesuai dengan
Kompetensi Dasar (KD) poin 4.6 pada kurikulum
2013.
Subjek Penelitian Subjek uji coba evaluasi ahli menggunakan 3 orang
ahli yaitu 1 ahli senam lantai, 1 ahli pembelajaran dan
1 ahli media. Subjek uji coba kelompok kecil yaitu 10
siswa dan uji coba kelompok besar yaitu 32 siswa.
Assesment Data Mengetahui tingkat pemahaman pelajar terhadap
senam lantai
Metode penelitian Model penelitian dan pengembangan yang digunakan
dalam melakukan pe-nelitian dan pengembangan
pembelajaran senam lantai rangkaian sederhana siswa
kelas VIII di SMP Negeri 2 Ngoro Kabupaten
Mojokerto adalah model prosedural yang bersifat
deskriptif yaitu, “menggariskan langkah-langkah yang
harus diikuti untuk menghasilkan produk” (TPKI UM,
2010;47) oleh karena model penelitian dan
pengembangan yang digunakan berupa model
procedural, maka langkah-langkah ppenelitian dan
pengem-bangan yang digunakan merujuk pendapat
dari Borg dan Gall (1983:775
Langkah Penelitian 1) melakukan penelitian dan pengumpulan informasi
(kajian pus-taka, pengamatan kelas, persiapan laporan
pokok persoalan
(2) melakukan peren-canaan (pendefinisian
keterampilan, pe-rumusan tujuan, penentuan urutan
peng-ajaran, dan uji coba skala kecil)
(3) mengembangkan bentuk produk awal (penyiapan
materi pengajaran, penyusun-an buku pegangan, dan
perlengkapan evaluasi
(4) melakukan uji coba lapangan permulaan
(dilakukan pada 2-3 sekolah, penggunaan 6-12
subjek)
(5) melakukan revisi terhadap produk utama (sesuai
dengan saran-saran dari hasil uji lapangan
permulaan),
(6) melakukan uji coba lapangan utama (dengan 5-10
sekolah dengan 30-100 subjek),
(7) melakukan revisi produk (berdasarkan dari saran-
saran dan hasil uji coba lapangan utama)
(8) uji lapangan meliputi 10-30 sekolah dengan 40-
400 subjek
(9) revisi produk akhir
(10) membuat laporan mengenai produk pada jurnal,
bekerja sama dengan penerbit yang dapat melakukan
distribusi secara komersil.

Hasil Penelitian Data awal yang diperoleh dari analisis kebutuhan


melalui telaah pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) guru. Kemudian akan disajikan
data evaluasi menggunakan metode pengumpilan data
berupa instrumen yang disajikan dalam bentuk
angket/kuesioner yang diberikan kepada tiga orang
ahli, kemudian dilanjutkan dengan uji coba kelompok
kecil sebanyak 10 siswa dan uji coba kelompok besar
sebnayak 32 siswa.
Kekuatan Penelitian Kelebihan pada jurnal ini yaitu:
1. Struktural penyusunan jurnal lengkap,terdapat
judul, nama penulis, volume , pendahuluan, metode
penelitian, pembahasan, kesimpulan dan daftar
pustaka.
2. Penjelasan jurnal disertai tabel yang membuat
pembaca lebih mudah memahami nya dan
mereviewnya.
3. Memakai cetak miring untuk penggunaan bahasa
inggris.
4. Pembahasan dijelaskan secara lengkap dan
teperinci.
5. Penulisan jurnal sudah cukup rapi sehingga
menarik minat pembaca untuk membaca nya.

Kelemahan Penelitian 1. Peneliti bertanggung jawab besar terhadap


informasi yang disampaikan oleh informan.
2. Bersifat sirkuler
3. Perbedaan antara fakta dan kebijakan kurang jelas
4. Ukuran penelitian kecil.
5.Tidak efektif jika ingin meneliti secara keseluruhan
atau besar-besaran
Kesimpulan Dengan memanfaatkan jaringan internet dapat
meningkatkan kecerdasan siswa, sehingga sudah
seharusnya mahasiswa diarahkan untuk cerdas
menggunakan internet. Dikarenakan internet
seseorang mengabaikan kehidupan sosial di dunia
nyata, mereka lebih nyaman berada di dunia maya.
Mereka bisa menghabiskan waktu terlalu lama
hanya untuk duduk di depan meja komputer, laptop
atau smartphone untuk berselayar di dunia maya,
dan melupakan kehidupan di dunia nyata, seperti
kegiatan akademik. Maka dari itulah, untuk
meminimalisir dampak negatif tersebut, sebagai
siswa harus lebih berlaku cerdas dalam
menggunakan internet. Berinternet cerdas adalah
bagaimana seorang pengguna internet dapat
mengeloladan memanfaatkan teknologi internet
secara bijak disesuaikan dengan kebutuhan dan
tidak melangar etika dan kode etik berinternet.

Anda mungkin juga menyukai