NIM : 62231211130
DOSEN PENGAMPU : ARGUBI SILWAN M.PD
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang MahaEsa atas berkat rahmat-Nya saya
dapat menyelesaikan tugas Critical JurnalReview (CJR) ini dengan jurnal utama yang berjudul “Pengaruh
lari jarak menegah(800 meter) terhadap peningkatan Vo2max” dan juranal pembanding yang berjudul “
KORELASI ANTARA DAYA TAHAN KECEPATAN DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN HASIL LARI
800 METER”.
Critical jurnal review ini saya buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Filsafat
Pendidikan PKO, semoga CJR ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk saya maupun
parapembaca.
Dalam penulisan critical jurnal reviewini, saya tentu tidak dapat menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan
dari pihak lain. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih pada dosen penganmpu,bapak ARGUBI
SILWAN M.PD
Saya menyadari CJR ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak kekurangan.Oleh karenaitu,
saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun
guna perbaikan dan penyempurnaan makalah ini kedepannya. Akhir kata saya ucapkan selamat membaca
dan semoga materi yang ada dalam CJR yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagai mana
semestinya bagi para pembaca,trimakasih.
Medan,November 2022
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Critical Jurnal Review yang saya susun melalai makalah ini membandingkan
dua jurnal yaitu jurnal utama dan jurnal pembanding. Makalah ini akan
membahas kesimpulan, kelebihan dana kelemahan dua jurnal yang dimana
kedua jurnal inimengenaifilsafat pendidikan.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penulisan CJR ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Bagaimana riview maupun ringkasan jurnal tersebut?
2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan jurnal tersebut?
C. TUJUAN
Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai penulis dalam penulisan CJR ini
adalahuntuk mengajak pembaca lebih memahami secara mendalam mengenai
pembahasan isi jurnal tersebut dan memudahkan pembaca dalam memilih jurnal
yang ingin dibaca sesuai dengan judul yang diinginkan.
RIVIEW JURNAL UTAMA
B. RINGKASAN JURNAL
PENDAHULUAN
Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (Penjasorkes) merupakan bagian dari kurikulum dan standar
bagi lembaga pendidikan dasar, menengah dan atas. Dengan proses pembelajaran yang tepat dapat
berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan sosial peserta didik. Pendidikan
jasmani itu sendiri adalah suatu bidang kajian yang sesungguhnya luas.Titik perhatiannya adalah
peningkatan gerak manusia.Lebih khususnya lagi, pendidikan jasmani berkaitan dengan hubungan antara
gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya.Hubungan dari perkembangan tubuh-fisik pikiran dan
jiwa. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan
aspek lain dari manusia itu sendiri yang menjadikannya unik. Pendidikan Jasmani dapat didefinisikan
sebagai bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui aktivitas fisik yang bertujuan untuk
mengembangkan individu secara organik, neuromeskuler, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual.Dari
definisi tersebut tampak pendidikan jasmani mempunyai peran dan fungsi yang strategis dalam
mengembangkan subjek didik secara totalitas (Syafrudin dkk, 2011:122). Gerak dasar Atletik yang meliputi
gerak jalan, lari, lempar dan lompat adalah cabang olahraga yang paling tua di dunia, yang masing-masing
nomor tersebut memiliki teknik dasar.Olahraga atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang
terpenting dalam pelaksanaan olimpiade modern. Cabang atletik dilaksanakan di semua negara, karena
nilai-nilai pendidikan yang terkandung didalamnya memegang peranan yang sangat penting dalam
pengembangan kondisi fisik, sering pula menjadi dasar pokok untuk pengembangan/peningkatan prestasi
yang optimal bagi cabang olahraga lain dan bahkan menjadi suatu tolak ukur kemajuan suatu
Negara.Seiring dengan perkembangan zaman yang didukung oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.Perkembangan prestasi di bidang atletik, terutama pada nomor lompat tinggi khususnya
mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat.
Pengertian Atletik
Atletik adalah salah satu cabang olahraga tertua yang telah dilakukan oleh manusia sejak zaman purba
hingga sekarang.Bahkan boleh dikatakan sejak adanya manusia dimuka bumi ini.Dalam bahasa inggris,
nomor-nomor dalam perlombaan atletik seperti nomor jalan cepat, lari, lempar dan lompat dinamakan
dengan istilah track and field yang artinya perlombaan yang dilakukan di lintasan dan di lapangan.Atletik
berasal dari kata “athlon” yang berarti berlomba. Atletik merupakan aktivitas jasmani atau latihan fisik,
berisikan gerakan-gerakan alamiah dan wajar sesuai dengan apa yang dilaksanakan pada kehidupan kita
sehari-hari. Seperti jalan, lari, lompat, lempar dan loncat (Sukirno, 2011:17). “cabang olahraga atletik
merupakan salah satu cabang olahraga yang memiliki keistimewaan, dibandingkan dengan cabang
olahraga lainnya. Lebih dari lima puluh juta masyarakat di dunia melibatkan diri pada kegiatan atletik
dengan memilih lebih dari seratus ribu club atletik yang terlibat dalam kegiatan kompetisi”.
Atletik yang meliputi gerakan jalan, lari, lempar, dan lompat adalah cabang olahraga yang paling tua di
dunia. Hal ini karena umur olahraga atletik ini sama tuanya dengan mulai adanya manusia-manusia yang
pertama di dunia.
Lompat Tinggi
Lompat tinggi adalah salah satu jenis keterampilan untuk melewati mistar yang berada di antara kedua
tiang. Lompat tinggi memiliki tujuan untuk memproyeksikan gaya berat badan pelompat di udara dengan
kecepatan bergerak kedepan secara maksimal. Ketinggian lompatan yang dicapai tergantung kemampuan
pelompat dari gerakan lari menjadi gerakan ke atas.Menurut Sukirno (2012:146),secara umum teknik dasar
lompat tinggi hampir sama dengan lompat jauh, yang meliputi: (1) awalan untuk mendapatkan kecepatan
horizontal, (2) tolakan untuk mendapatkan kecepatan vertikal dan melakukan gaya lompatan pada saat di
atas mistar.
Awalan
Melakukan awalan lompat tinggi bertujuan untuk membangkitkan daya gerak, dari gerak mendatar kearah
vertikal.Pada mulanya, atlit menggunakan awalan dengan langkah lari cepat dalam garis lurus, kemudian
menuju pertengahan mistar yang dipasang dengan sudut 450 dari sisi sudut kaki loncat. Ujung kaki
menuju keluar pada waktu melakukan awalan 7-9 langkah pertama dipercepat.
Tolakan
Persiapan menolak dengan kaki yang akan digunakan untuk tolakan diluruskan kedepan, sedangkan kaki
ditekuk ke belakang dan badan condong ke belakang. Tolakkan kaki, kemudian ayunkan tungkai ke
belakang dan ke atas sehingga tingginya sebahu dengan mengayunkan kedua lengan ke atas.Sementara itu
kepala ditengadahkan bersamaan dengan menolakkan kaki/menghentakkan kaki.Pada saat kaki melewati
mistar, segera badan dan tangan yang jauh dari mistar menuju ke atas mistar, kemudian lengan segera
rapatkan pada perut atau punggung.
Posisi di Atas Mistar
Posisi badan di atas mistar yaitu setelah tungkai yang diayunkan melewati mistar, posisi badan telungkup
di atas mistar, dengan posisi pinggul lebih tinggi dari punggung. Kaki tolak dengan lutut dibengkokkan
menuju ke samping. Sementara itu, kepala di miringkan kebawah mistar, tubuh akan jatuh menuju tempat
pendaratannya.
Mendarat
Lakukan pendaratan di atas matras agar keselamatan terjaga.Jangan sampai salah tumpuan.Sikap mendarat
dimulai dengan jari-jari tangan ke punggung tangan, kemudian ke bahu dan punggung lalu berguling.
Daya Ledak Otot Tungkai
Latihan kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting untuk mempertahankan atau meningkatkan
derajat kesegaran jasmani.Terwujudnya gerakan disebabkan oleh berkontraksinya otot atau sekelompok
otot dalam mengatasi hambatan atau beban.Beban tersebut dapat berupa berat tubuh sendiri atau benda di
luar tubuh yang digunakan dalam aktivitas olahraga.Macam atau jenis kekuatan dilihat dari aspek
tujuan/sasaran latihan dapat dibedakan atas kekuatan maksimal, daya ledak dan daya tahan kekuatan serta
elemen-elemennya.Kekuatan merupakan kemampuan dasar kondisi fisik.Tanpa kekuatan orang tidak bisa
melompat, meloncat, mendorong, menarik, menahan, mengangkat dan lain sebagainya.Begitu juga tanpa
kekuatan orang tidak bisa berlari cepat, melempar, memukul dan lain-lain.
Hubungan antara Daya Ledak Otot Tungkai dengan Hasil Lompat Tinggi.
Dalam melakukan lompat tinggi kekuatan otot tungkai kaki akan menghasilkan daya ledak pada saat
melakukan tumpuan. Apabila dari benda yang bergerak diketahui berat dan kecepatannya maka energi
yang dipakai dapat dihitung.Ada dua macam konsep pengukuran power yaitu dengan athletic power
measurement dan work power measurement.
SIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas,dapat disimpulkan bahwa lompat tinggi merupakan olahraga melompat setinggi
mungkin dengan melewati mistar lompat. Permainan lompat tinggi membutuhkan tempat yang tidak
terlalu luas untuk memainkannya dan dapat dilakukan oleh pria maupun wanita.
RIVIEW JURNAL PEMBANDING
IDENTITAS JURNAL
RINGKASAN JURNAL
PENDAHULUAN
Kegiatan olahraga tidak lepas dari kegiatan atletik yang merupakan cabang olahraga
yang mendasar bagi cabang olahraga yang lain dan disebut juga sebagai induk dari semua
cabang olahraga. Sebutan tersebut adalah sangat berasalan, karena dalam setiap cabang
olahraga ada unsur atletik dan menjadi dasar dari unsur gerak dalam penampilannya, seperti
jalan, lari, dan lompat.
Lompat tinggi merupakan salah satu nomor yang sangat bergengsi dan membutuhkan
kelentukan-kelentukan tenaga eksplosive dalam melahirkan prestasi. Oleh karena itu, latihan
dan penyusun program latihan haruslah tepat sesuai dengan kebutuhan dalam nomor ini.
Perencanaan program latihan bagi atlet harus didasarkan pada fungsi organ-organ tubuh dan
perubahan yang terjadi setelah diberikan latihan-latihan tertentu.
Dalam hal ini soemosadjuno (1990 : 19) mengatakan bahwa : program latihan yang
disusun harus sesuai dengan kebutuhan atlet masing-masing, dengan kecepatan pertumbuhan
dan juga dengan kekuatan dan kelemahan atlet yang bersangkutan.
Dengan demikian dapat dipertegas bahwa,nomor lompat tinggi, pencapaian prestasi yang baik dapat
mempergunakan berbagai macam gaya tersebut yang kiranya sesuai dengan postur tubuh yang dimiliki
namun perlu diketahui
dari sekian banyak gaya yang ada khususnya dalam nomor lompat tinggi. gaya yang akan
dipergunakan dalam penelitian ini adalah gaya flop, karena gaya ini dianggap paling efektif
untuk nomor lompat tinggi.
Disamping gaya yang dipergunakan, bentuk tubuh atau tinggi badan dan panjang
tungkai sangat menentukan tingginya lompatan. Di dalam permasalahan ini penulis khusus membicarakan
masalah adanya kemampuan
lompat tinggi di sekolah menengah atas dimana program mata pelajaran lompat tinggi sudah
ada dalam kurikulum KTSP di sekolah menengah atas, selanjutnya kemampuan lompat tinggi
di SMA Negeri 6 Takengon Kabupaten Aceh Tengah sangat menarik untuk diketahui dan
menurut pengamatan penulis ini sangat berhubungan dengan kehidupan sehari-hari siswa/siswi
SMA Negeri 6 Takengon, karena jarak sekolah sangat jauh dari pemukiman tempat tinggal
siswa/siswi SMA Negeri Takengon.
lebih sempurna akan memudahkan siswa dalam melompat dengan hasil yang baik.
Pengertian Atletik
Istilah atletik berasal dari bahasa yunani, yaitu ³$WKORQ´ yang memiliki makna
bertanding atau berlomba. Istilah athlom hingga saat ini masih sering digunakan seperti yang
kita dengar ³3HQWDWKORQ´ atau ³’HFDWKORQ´_ Pentathlon memiliki makna panca lomba yakni
perlombaan yang terdiri dari lima jenis lomba, sedangkan decathlon adalah Dasa lomba dengan
perlombaan ini terdiri dari sepuluh jenis lomba (Andang suherman, 2001 : 5).
Sejarah Atletik
Perkembangan atletik sejak zaman kuno hingga kini perlu, dipakai sebab ada pepetah
mengetahui masalalu diharapkan dapat dibangkitkan kesadaran anak bangsa untuk menata
masa depan yang lebih baik. Sejarah dunia mencatat bahwa atletik merupakan salah satu
cabang olahraga yang memiliki nilai- nilai yang unik, telah dan melahirkan manusia yang
untuk bertahan hidup hingga menjadi manusia yang kaya raya. Atletik hanya terdiri dari jalan,
lari, lompat, dan lempar boleh dikatakan cabang olahraga yang tertua sama tuanya dengan usia
manusia pertama di dunia. Halini sangat dipahami karena manusia saat itu harus berjalan, lari,
lompat, dan lempat untuk meempertahankan hidupnya (Yudha M Saputra, 2001). Jalan, lari, lompat dan
lempar adalah bentuk gerakan yang tidak ternilai artinya bagi
hidup manusia. Semua tercakup dalam atletik, bahkan gerakan- gerakan tersbut menjadi
substansi dari semua cabang olahraga. Tentu saja penguasaan teknik dalam jalan, lari, lompat
dan lempar pada waktu itu masih sangat sederhana. Demikian pula keadaan alat- alat dan
fasilitas yang dipakai. Keadaan itu sangat berbeda dengan perkembangan atletik modern yang
diurus dengan memanfaatkan ilmu dan teknologi.
Pengertian Evaluasi
Evaluasi dalam proses pembelajaran pada dasarnya memfokuskan bagaimana guru
dapat mengetahui efektivitas hasil pengajaran yang telah ia lakukan. Melalui evaluasi guru,
dapat diketahui sejauh mana siswa telah mencapai suatu tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan . Evaluasi berasal dari kata evaluation diukur secara kuantitatif atau jumlah, Masrial ( 1993:93).
Sedangkan Drs Hartono Kasmadi
(2005:93) menjelaskan bahwa :
Penilaian selalu dikaitkan dengan manusia yang hendak mencapai suatu target tertentu.
Suatu proses pengamatan- pengukuran yang berkelanjutan sampai murid selesai belajar. Proses
penilaian tidak akan berhenti belajar bahan pengajaran yang bersangkutan sehingga pemecahan evaluasi.
BAB II
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL
A. JURNAL UTAMA
1. KELEBIHAN JURNAL
- Abstrak berbahasa Indonesia
- Isi penelitian sangat jelas
- Penggunaan kosakata yang mudah dipahami
- Penjelasan menurut para ahli
- Lengkap dengan gambarnya
-
2. KELEMAHAN JURNAL
- Terlalu panjangnya penjelasan teori
B. JURNAL PEMBANDING
1. KELEBIHAN JURNAL
- Dari segi bahasa dan kata jurnal sudah bagus
- Penjelasan menurut para ahli
2. KELEMAHAN JURNAL
- Kurang jelasnya penjelasan teori yang diberikan.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
kesimpulan bahwa lompat tinggi merupakan olahraga melompat setinggi mungkin dengan melewati
mistar lompat. Permainan lompat tinggi membutuhkan tempat yang tidak terlalu luas untuk
memainkannya dan dapat dilakukan oleh pria maupun wanita. Dalam permainan lompat tinggi,
diperlukan penguasaan berbagai teknik/gaya melompat guna tercapainya hasil yang maksimal dan sesuai
harapan, yakni meraih lompatan tertinggi. Selain itu, juga terdapat beberapa ketentuan yang harus dipatuhi
dan hal-hal yang perlu diperhatikan agar tidak terdiskualifikasi atau kalah.
B.SARAN
Diharapkan dengan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pecinta olahraga lompat tinggi dan dapat
menerapakan latihan high box jump untuk menghasilkan lompat tinggi yang baik sehingga secara tidak
langsung akan mempengaruhi hasilnya pada cabang olahraga lompat tinggi.
C.DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/JIK/article/download/6449/5646
https://media.neliti.com/media/publications/188131-ID-evaluasi-kemampuan-lompat-tinggi-siswa-p.pdf