PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dengan kekuatan bersaing begitu banyak, mudah untuk melihat bagaimana
konflik mungkin timbul antara ego, id dan superego. Freud menggunakan
kekuatan ego istilah untuk merujuk kepada kemampuan ego berfungsi meskipun
kekuatan-kekuatan duel. Seseorang dengan kekuatan ego yang baik dapat secara
efektif mengelola tekanan ini, sedangkan mereka dengan kekuatan ego terlalu
banyak atau terlalu sedikit dapat menjadi terlalu keras hati atau terlalu
mengganggu.
Perilaku individu terdiri dari berbagai macam bentuk, tergantung dari aspek mana
dilihatnya, seperti perilaku termotivasi, perilaku tidak termotivasi, perilaku reflek,
perilaku otomatis, perilaku yang dipelajari, perilaku instingtif, dan sebagainya.
3
Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pernimpin yang otokratik antara lain:
2. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang
bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama
masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para
anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.
Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat.
Biasanya tokoh - tokoh adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat
mengembangkan sikap kebersamaan.
3. Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dan literatur yang ada tentang kriteria
kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu
daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang
jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang
kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para
pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang
tersebut dikagumi.
4. Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar
dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dan orang-orang yang
sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-
sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-
masing anggota dan pemimpin tidak tertalu sering intervensi.
4
Gaya kepemimpinan kendali bebas mendeskripsikan pemimpin yang secara
keseluruhan memberikan karyawannya atau kelompok kebebasan dalam
pembuatan keputusan dan menyelesaikan pekerjaan menurut cara yang menurut
karyawannya paling sesuai (Robbins dan Coulter, 2002, p. 460).
5
5. Tipe Demokratik
Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator
dan integrator dan berbagai unsur dan komponen organisasi. Menyadari bahwa
mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga
menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa
tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan. Melihat kecenderungan adanya
pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya.
6
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Gaya kepemimpinan menurut Kenneth Blanchard (1988, p.1) adalah pola
perilaku pada saat seseorang mencoba mempengaruhi orang lain dan mereka
menerimanya. Kepemimpinan dalam sebuah organisasi dituntut untuk bisa membuat
individu-individu dalam organisasi yang dipimpinnya bisa berperilaku sesuai dengan
yang diinginkan oleh pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi. Maka dari itu
seorang pemimpin haruslah bisa memahami perilaku individu-individu di dalam
organisasi yang dipimpinnya untuk bisa menemukan gaya kepemimpinan yang tepat
bagi organisasinya.
Bentuk-bentuk perilaku individu tidak terlepas dari kepribadian yang
dimilikinya. Menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud, kepribadian ini terdiri dari
tiga elemen, yaitu id, ego, dan superego. Ketiga kepribadian inilah yang bekerja
sama untuk menciptakan bentuk-bentuk perilaku manusia yang kompleks.
B. SARAN
1. Untuk meningkatkan kinerja pemimpin harus berupaya seefektif mungkin
mengoptimalkan gaya kepemimpinan demokrasi. Karena semakin efektifnya
gaya kepemimpinan demokrasi akan meningkatkan kinerja.
2. Pemimpin harus meningkatkan komunikasi, sehingga hubungan dengan
bawahan terjalin dengan baik. Dengan semakin baiknya hubungan dengan
karyawan secara otomatis akan meningkatkan kinerja.
3. Pemimpin harus berupaya untuk memberikan pengertian tentang hasil yang
didapat dalam menyelesaikan pekerjaan, sehingga bawahan akan berusaha
untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik dari sebelumnya.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://docs.google.com/document/d/1O5c_RdTwN2knk6J2oDCN-
oNj6BSoxP3nksGWpr4Rxvo/edit?pli=1
http://farizsasongko.blogspot.com/2014/01/pengertian-kepemimpinan-tipe-dan-
gaya.html
https://felixdeny.wordpress.com/2012/01/07/definisi-kepemimpinan-dan-macam-
macam-gaya-kepemimpinan/
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma5309/fproses_certod.htm
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/2399
http://leadhership.blogspot.com/