DI SUSUN OLEH:
NIM :6183111044
KELAS : PJKR C
Tiorugun Sinaga
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................................................
DAFTAR
ISI...........................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang........................................................................................................
1.2 Tujuan ...................................................................................................................
1.3 Manfaat .................................................................................................................
1.4 Identitas buku........................................................................................................
BAB II RINGKASAN BUKU
2.1 Ringkasan buku utama........................................................................................
2.2 Ringkasan buku pembanding .............................................................................
BAB III PEMBAHASAN /ANALISIS
3.1 keterkaitan anatar bab.........................................................................................
3.2 kemuktahiran buku.............................................................................................
3.3kelebihan buku.....................................................................................................
3.4kelemahan buku.................................................................................................
3.5 implikasi terhadap
a.teori...........................................................................................................
b.analisis mahasiswa....................................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................................................................
4.2 Saran...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah produk dari sisitem sosial masyarakat yang menjadi unsur
kebudayaan. Karena itu, format pendidikan seperti yang dewasa ini bukanlah sesuatu
yang sekali jadi. Sebagai salah satu makluk hidup, manusia juga senantiasa memiliki
kesadaran diri dan kemampuan belajar. Bagaimanapun, rangkaian perjalanan waktu pada
usia kanak-kanak dari manusia, seseorang belajar menguasai pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk mempertahankan hidup.
Filsafat adalah cara pandang dan perspectifatas kenyataan yang dipahami sebagai
hakikat, kenyataan, kebenaran, kebaikan, dan keindahan. Filsafat mengnangani seluruh
aspek kehidupan manusia dan meliputi aspek kehidupan manusia. Suatu bentuk kajian
terhadap hakikat kenyataan dengan mengajukan pertanyaan dan berusaha memberikan
jawaban yang akan menciptakan kebermaknaan hidup seseorang. Untuk melakukan
filsafat, maka harus diciptakan kesadaran yang sangat tinggi dari fenomena dan peristiwa
dalam dunia masa kini dalam kesadaran diri sepenuhnya. Sebagai cara dan tujuan bagi
pandangan pendidikan, maka filsafat disini memberikan seseorang kemampuan untuk
menjaga berbagai masalah yang muncul dari keseluruhan proses pendidikan.
Pendidikan sebagai proses atau upaya memanusiakan manusia pada dasarnya adalah
upaya mengembangkan kemampuan potensi individu sehingga dia hidup optimal baik
sebagai pribadi ataupun anggota masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral dan sosial
sebagai pedoman hidupnya. Pendidikan tidak jatuh dari roda filsafat, karena hal itu terjadi
maka tidak semua persoalan pendidikan akan dapat dipecahkan dengan renungan
sederhana dan pengamatan sepintas. Dengan menguasai filsafat pendidikan tersebut
diharapkan para ahli dan praktisi pendidikan akan sukses dalam menjalankan tanggung
jawab dan profesi pendidikan.
Pengertian filsafat
Pengertian filsafat secra etimologi, kata filsafat yang dalam bahasa ingris philosophy, dalam bahasa
arab falsafah, yang keduanya berasal dari bahasa yunani yakni philosophia terdiri atas dua suku kata
philein dan sophia ;philein berarti cinta dan sophia berarti kebijaksanaan dalamarti yang sedalam-
dalamnya. Secara terminology menjelaskan bahwa filsafat diawali dengan adanya keragu-raguan.
a. Tujuan
Filsafat bertujuan untuk mencari hakikat dari suatu gejala atau ffenomena secara mendalam.
b. Ciri-ciri kefilsafatan
Filsafat merupakan pemikiran tentang hal-hal serta proses-proses dalam hubungan yang
umum, diantara hal-hal yang dipikirkan adalah sipemikir itu sendiri.
Alasan berfilsafat
a. Keheranan
b. Kesangsian
c. Kesadaran akan keterbatasan
Pendidikan dapat diartikan suatu proses dimana pendidikan merupakan asaha dasar dan penuh
tanggung jawab dari orang dewasa dalam membimbing, memimpin, dan mengarahkan peserta
didikdengan berbagai problema dan pertayaan yang mungkin timbul dalam pelaksanaannya.
Kedudukan filsafat pendidikan dalam jajaran ilmu pendidikan adalah sebagai bagian dari
fundasi-fundasi pendidkan. Dengan memperhatikan kedudukan filsaft pendidikan secra fungsional
terhadap keadaan atau perubahan serta perkembangan zaman dan alam ,maka tidak jarang filsafaat
pendidikan merupakan tumpuan atas berbagai pernyataan yang bersifat makro.
1. Filsafat dalam arti filosofis adalah cara pendekatan yang dipakai dalam memecahkan
problematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan
2. Filsafat berfungsi memberikan arah bagi teori pendidikan yang telah ada
3. Filsafat berfungsi memberikan arah untuk mengembangkan teori-teori pendidikan
1. Idealisme
2. Realisme
Realosme dalam berbagai bentuk menurut kattsoff(1996:126)menarik garis pemisah yang tajam
antara yang mengetahui dan yang diketahui , dan pada umumnya cenderung kearah dualisme atau
monime materialistik
3. Materialisme
Aliran materialisme adalah suatu aliran filsafat yang berisikan tentang ajaran kebendaan dimana
benda merupakan sumber segalanya.
4. Pragmatisme
pragmatisme berasal dari kata “pragma”yang berati pragtik atau berbuat. Hal ini mengandung
bahwa makna dari segala sesuatu tergantung dari hubungannya dengan apa yang dapat dilakukan.
5. Eksisitensialisme
6. Progresivisme
Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar
dimasa yang akan mendatang
7. Perenialisme
Perenialisme mengemukakan bahwa situasi dunia pada saat ini penuh dengan kekacauan dan
ketidak pastian, dan ketidak teraturan terutama dalam tatana kehidupan moral, intelektual,dan
sosio-kultural
8. Esensialisme
9. esensialoisme bukan merupakan suatu aliran filasafat tersendiri, yang mendirikan suatu
bangunanfilsafat tersendiri, melainkan suatu gerakan dalam penidikan yang memprotes
pendidkan progresivisme.
10. Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme adalah suatu kelanjutan yang logis dari cara berfikir progresivisme
dalam pendidkan
BAB I Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupsn manusia
Kata filsafat berkaitan rat dengan segala sesuatu yang dapaat dipikirkan oleh manusia, bahkan tidak
akan pernah ada habisnya karena mengandung dua kemungkinan, Yaitu proses berfikir dan hasil
berfikir. Filsafat dalam arti pertama adalah jalan tempuh untuk memecahkan masalah. Filsafat dari
segi bahasa pada ahkikatnya adalah menggunakan rasio(berfikir ).
Jadi, dari uraian tentang pengertian filsafat ditinjau dari segi bahasa dapat disimpulkan bahwa
filsafat adalah:
Dari bebrapa ungkapan filusuf tersebut , dapat dirumuskan bahwa filsafat ialah upaya anusia dengan
akal budinya untuk mememhami, mendalami, dan menyelami secar radikal
Pengertian pendidikan
Pendidikan yaitu pedagogi dan paedageik. Pendagogi berarti pendidikan sedangkan paeda
artinya ilmu pendidikan. Pendagigik atau ilmu pendidikan adalah yang menyelidiki, merenung
tentang gejala-gejala mendidik .istilah in berasal dari bahasa yunani pendagogia yang berarti
pergaulan dengan anak-anak.sedangkan paidagogos adalah seorang pelayan pada zaman yunani
kuno
Untuk memberikan makna yangbjelas dan tegas tentang kedewasaan dan kematangan yang
ingin dituju dalam pendiikan,apakah kedewasaan yang bersifat biologis,psikologis, pendadogis,
dan sossiologis maka masalah ini merupakan bidang garapan yang ada dirumuskan oleh filsafat
pendidikan. Adapun perbandingan pengaruh dari beberapa ide filsafat, antaralain tersimpul
dalam pandangan berikut ini.
1. Aliran empiris
2. Navitisme dan naturalisme
3. Teori konvergensi
a. Masalah tuhan
b. Masalah alam
c. Masalah manusia
Dalam tijauan dari sistematik ini filsafat filsafat berhadapan dengan tiga problem utama, yaitu :
1. Realitas
2. Pengetahuan
3. NilaI
BAB IV PROSESHIDUP SEBAGAI DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN
Manusia adalah satu jenis makluh hidup yang menjadi anggota populasi dipermukaan
bumi ini. Manusia menggunakan alam sekitarnya untuk kepentingan dirinya.
1. Tujuan hidup dalam manusia mengalami proses perkembangan
2. Tujuan hidup bangsa indonesia
3. Tujuan manusia menurut pandangan islam
Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan diiindonesia sebagai mana terdapat dalam uu RI NOMOR 20 TAHUN 2003
twntang sisitem pendidikan nasiona Bab pasal 3 menyebutkan :pendidikankan nasional bertuan
untukberkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan takwa kepada
tuhan Yang Maha Esa,berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan melaksanakan fungsi seluruh aspek kebutuhan hidup untuk mewujudkan potensi
manusia sebagai aktualisasi sehingga mampu menjawab tantangan dan memecahkan masalaah yang
dihadaapi oleh umat manusia dalam dinamika hidup dan perubahaan yang terjadi pada masa-masa
yang akan datang.
Sekolah adalah lembaga yang penting setelah keluarga , yang berfungsi membantu keluarga
untuk mendidik anak-anak . anaka-anak mendapatkan pendidikan dilembaga ini, yaitu yang tidak
didapatkan dalam keluarga. Disamping itui pendidikan dalamkeluarga dan rumah tangga
memberikan ciridan watak tersendiri tentang rasa tanggung jawab terhadap pendidikan anak-anak
mereka.
Demokrasi dalam pengertian luas patut selalu dianalisis sehingga memberikan manfaat dalam
praktik kehidupan dan pendidikan yang mengandung tiga hal, yaitu:
1. Alira progresivisme
Aliran progresivisme ini merupakan salah satu aliran filsafat pendidikan yang
berkembang pada permulaan abad ke Xxdan sangat berpengaruh dalam pembaharuan
pendidikan. Aliran ini mempunyai konsep yang mempercayai manusia sebagi subjek yang
memiliki kemampuan dalam menghadapi dunia dan lingkungan hidupnya, me,punyai
kemampuan untuk mengatasi dan memecahkan masalah yang akan mengancam manusia itu
sendiri.
2. Aliran esensislisme
Aliran filsafata esensialisme dapat ditelusuri dari aliran filsafat yang menginginkan agar
manusiakembali kepada kebudayaan lama, karena kebudayaan lama telah banyak
melakukan kebaikan untuk manusia . esensialisme berkembang pada zaman renaissance
mempunyai tujuan yang berbeda dengan progresivisme , yaitu mengenai pendidikan dan
kebudayaan
3. Aliran Perennialime
Perennialisme berasal dari kata perennial diartikan sebagai ababdi atau kekal dan dapat
berati pula tiada akhir. Dengan demikian, esensi kepercayaan filsafat perenialisme ialah
berpegang pada nilai-nilaiatau norma-norma yang bersifat abadi. Aliran ini memandang
keadaan sekarang zaman yang sedang ditimpa krisis kebudayaan karena kekacauan ,
kebingungan dan kesimpangsiuran.
4. Aliran rekonstruksionalisme
Sebenarnya aliran ini sepaham dengan aliran perenialisme dalam menghadapi krisis
kebudayaan modern. Bedanya cara yang dipakai berbeda dengan yang ditempuh oleh
perennialisme .aliran ini bercita-cita untuk mewujudkan suatu dunia diman kedaulatan
nasional berada dalam pengayoman atau subordidnat serta kedaulatan dan otoritas
internasional.
BAB III PEMBAHASAN / ANALISIS
3.1 keterkaitan antar bab
kedua buku yang bertemakan filsafat pendidikan ini menurut saya sangat bagus
karena disamping materi yang cukup padat dan sangat luas kedua buku ini juga
dilengkapi dengan materi awal yang mengajak pembaca untuk lebih memahami kajian
materinya dengan baik sehingga pembaca lebih mengerti maksud dari penulis yang
ingin disampaikan kepada pembaca, begitu juga dengan maksud dan tujuan dari
materi yang ingin disampaikan kepada pembacaa lebih terstruktur dan mudah
dipahami / dimengerti sehinggga pembaca lebih mudah menangkap materi dan
mengimplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Buku filsafata pendidikan karya .Prof.Dr.Edward Purba.M.Si materi
penyajiannya lebih terfokus dan terperinci, mengapa saya katakan demikian karena
materi penyajiannya lebih padat dan lebih sedikit terlihat pada bab v yang dibahas
didalamnya hampir keseluruhannya materi yang berhubungan dengan filsafat
pendidikan materi dalam buku ini dipersempit agar pembaca lebih mudah menangkap
maksud dan tujuan mempelajari setiap bab.
Jika dibandingkan dengan buku filsafat pendidikan karyaMuhammad
Anwar..terdapat keadaan yang sangat mencolok jika ditinjau dari materi kajian
terdapat terdapat didalam bukunya, materi pada buku ini cakupannya lebih luas dan
lebih condong pada pengertian filsafat secara mendunia. Didalam buku ini terdapat
viii bab , jadi bukunya ini lebih dikhususkan bagi pembaca yang ingin memahami
filsafat pendidikan dalam proses kehidupan.
Tetapi pda dasarnya kedua buku ini mempunyai tujuan yang sama yaitu
bagaimana pembaca dapat lebih mudah memahami dan mengerti isi buku dan
memngimplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
3.2 kemutahiran isi buku
Pada kemuktahiran buku ini kami menganggap bahwa buku ini masih sangat layak
dan muktahir untuk dipakai dalam mempelajari filsafat pendidikan. Selain itu semua yang
disajikan dalam bab ini masih ada kaitannya dengan perkembangan zaman.
3.3Kelebihan buku
1. Penulisan dalam menyajikan buku muhammad anwar ini sangat bagus mulai
dari cover, hurufdan lain-lain
2. Dalam penyajian buku edward purba penulis menggunakan bahasa formal
dengan pemilihan huruf
3. Isi buku penjelasan dalam buku edward purba ini sangat menjelaskan tentang
penjelasan materi terpapar didalam buku ini. Karena setiap pengertian yang
ada didalam buku ini selalu melampirkan para ahli
4. Lebih banyak mengungkapakan pendapat para ahli sehingga kita lebih banyak
mengetahuinya
5. Menjelaskan terlebih dahulu tentang pengertian, teori-teori dan pendekatan
pendidikan sebelum masuk ke filsafat pendidikan
6. Membahas lebih rinci tentang aliran-aliran filsafat pendidikan
7. Menguraikan landasaan-landasan pendidikan menguraikan asas-asas
pendidikan
8. Kengunggulan dari buku edward purba ini adlh mampumemberikan informasi
tentang nilai , sumber nilai dan bagaimana manusia dapat memperoleh nilai
tersebut karena pendidikan pada prindipnya tidak dapat dipisahkan dari nilai.
Mudyaharjo,redja.2004.filsafat pendidikan.Bandung.PT.REMAJAM
ROSDAKARYA
Purba, edward,yusnaldi,MS.2016Filsafat pendidikan.Medan:UNIMEDPRESS