Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL BOOK

REVIEW MK.
PENMAS PRODI S1
PGSD - FIP

Skor Nilai :

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

(Prof. Dr. Yusnadi, MS/Silvia Mariah H,


M.Pd,2014)

NAMA : LAINATUSSIFA
NIM : 1211111029
DOSEN PENGAMPU : Mahfuzi Irwan Saragih, S.Pd, M.Pd
MATA KULIAH : PENMAS

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FIP – UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
16 September, 2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan


nikmat serta hidayah Nya terutama nikmat kesempatan dan Kesehatan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah mata kuliah PENMAS. Kemudian sholawat beriringkan
salam kita sanjung sajikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari alam kegelapan kealam yang terang benderang seperti yang kita
rasakan pada saat sekarang ini.
Makalah ini merupakan salah satu tugas CBR mata kuliah kepemimpinan program
studi S1 PGSD pada UNIVERSITAS NEGRI MEDAN. Selanjutnya kami mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada segenap pihak yang telah memberikan
arahan dan bimbingan selama penulisan makalah ini.
Saya menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan makalah ini, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan sara dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

ACEH TENGAH, 16 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR ................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan CBR ............................................................................... 1
C. Manfaat CBR .................................................................................................. 1
D. Identitas Buku Yang Di Riview ............................................................... 2
BAB II RINGKASAN ISI BUKU ...................................................................................... 2
A. Buku Utama…………………………………………………………………………………3
B. Buku Pembanding………………………………………………………………………..8
BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………………………………... 10
A. Kelebihan……………………………………………………………………………………..10
B. Kekurangan………………………………………...……….............................................10
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………………… 11
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………. 11
B. Rekomendasi………………………………………………………………………………… 11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Rasionalisme Pentingnya CBR


Manusia dalam hidupnya mengalami berbagai fase perubahan yang
disebut perkembangan, yang dimana perkembangan merupakan bertambahnya
kemampuan manusia secara psikis yang berfisat kualitatif. Seorang individu bisa
dikatakan berhasil Ketika ia bisa melewati setiap fase. Dalam perkembangan itu
dengan menyelesaikan tugas perkembngannya. Dalam melewati setiap fase itu,
individu mungkin akan menghadapi hambatan, baik itu dari aspek fisik, kognitif,
emosi, sosisal maupun spiritual. Dengan semikian sebagai pendidik kita
diharuskan mengetahui dan memahami perkembangan serta pertumbuhan
peserta didik.

B. Tujuan Pembuatan CBR


1. Mengulas isi sebuah buku;
2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku;
3. Melatih diri untuk beragumentasi dan berfikir kritis dalam mencari informasi
yang terdapat pada buku pembanding;
4. Membandingkan buku utama dan buku pembanding;
5. Mengkritik pembahasan yang terdapat pada buku pembanding.

C. Manfaat CBR
1. Dapat menguasai materi perkembangan peserta didik setelah
membandingkan dua buku
2. Menumbuhkan pola fikir yang kritis dalam membandingkan dua buku
pengembangan peserta didik
3. Mampu berfikir kritis dalam mencari informasi dalam membandingkan kedua
buku

1
D. Identitas Buku Yang Di Riview
Buku Utama
Judul :Konsep Dasar, Sejarah, dan Asas Pendidikan Luar Sekolah
Pengarang :Prof. Dr. Yusnadi, MS/Silvia Mariah H, M.Pd
Penerbit :UNIMED PRESS
Kota Terbit :Medan
Tahun Terbit :2014
ISBN :978-602-7938-98-4

Buku Pembanding
Judul : Pendidikan Luar Sekolah
Pengarang :Prof. H.D. Sudjana. S S.Pd, M.Ed, PhD
Penerbit :Falah Production
Kota Terbit :Jakarta
Tahun Terbit :2001

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
A. BUKU UTAMA
A. BAB I GERAKAN PEMBANGUNAN DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN
LUAR SEKOLAH DI INDONESIA
a. Pendahuluan
Pembangunan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh manusia untuk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Pendidikan sebagai suatu bagian
pembangunan soasial selalu mendampingi pembagunan ekonomi dan
poltik.
b. Asal-Usul Pendidikan Luar Sekolah
Kehadiran PLS lebih dulu dari perkembangan Pendidikan formal atau
Pendidikan persekolahan. PLS berkembang dari Pendidikan tradisional
yang biasanya berakar dalam agama dan tradisi yang di anut oleh suatu
komunitas masyarakat.
c. Makna PLS dalam Gerakan Pembangunan
Dalam makna yang lebih luas, dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan, jika dikehendaki tercipta dinamisasi, modernisasi,
demokritisasi.
d. Perkembangan PLS di Indonesia
Sebenarnya PLS di Indonesia telah berkembang sejak dulu dalam bentu
magang., belajar secara individual, belajar kelompok, yang dilakukan
secara tradisional yang berkaitan dengan keyakinan beraga. Kemudian
pada tahun 1946 PLS di Indonesia resmi ditangani oleh pemerintah
dibawah pemimpin kementrian penmas.

B. BAB II KONSEP PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP


a. Konsep Pendidikan Seumur Hidup
1. Gagasan Pendidikan seumur hidup yaitu berdasarkan pada keyakinan
bahwa individu-individu harus terus belajar, mereka dapat memilih

3
caranya sendiri untuk belajar dan tujuan ini untuk memperbaiki
kualitas hidup.
2. Karakteristik Konsep Pendidikan Seumur
• Pendidikan tidaklah berakhir pada saat berakhirnya Pendidikan
sekolah
• Pendidikan seumur hidup tidak hanya terbatas dengan orang
dewasa
• Pendidikan seumur hidup mengikuti pola-pola Pendidikan
formal dan nonformal

C. BAB III KONSEP PLS


a. Memahami Konsep PLS
Untuk memahami konsep PLS dikemukakan dua sudut pandang yang
berbeda. Sudut pandang yang pertama adalah konvensional dari proses
Pendidikan. Pandangan ini dapat berdampingan dengan Pendidikan
persekolahan. Sudut pandang yang kedua yaitu dinamika kesadaran tujuan
dalam proses Pendidikan. Menurut pandangan ini, Pendidikan tidak dapat
diklasifikasikan menjadi PLS dan Pendidikan tanpa dihitungkan inti dari
proses sebagai satu fungsi dari kesadaran tujuan sumber belajar dan
warga belajar peserta didik.
b. Analisa Terhadap PLS
• Aspek pelestarian budaya
• Aspek teoritis
• Dasar pijakan
• Aspek kebutuhan terhadap Pendidikan
• Keterbatasan Lembaga menjadi PLS
c. Berkenan dengan tujuan program PLS
Tujuan program PLS telah dapat dirumuskan secara cermat, semakin
kurang ambisius suatu program baru semakin lebih besar peluang
program tersebut untuk sukses semakin luas tujuan yang akan dicapai dari

4
setiap program PLS cenderung berkaitan secara langsung dengan
banyaknya mereka yang berpartisipasi.
d. Peserta program PLS
• Keinginan dan kemapuan kelompok untuk menerima perubahan
• Semakin meningkat keyakinan terhadap kemampuannya untuk
berubah
e. Materi belajar dalam program PLS
Materi belajara Pendidikan non-formal aka nada keterkaitannya dengan
kesuksesan suatu program Pendidikan dan kegiatan belajar
f. Evaluasi terhadap program PLS
Evaluasi program adalah upaya pengumpulan informasi mengenai suatu
program, kegiatan atau proyek
g. Struktur organisasi program PLS
Organisasi non formal merupakan satuan kerja yang berada di luar sekolah
yang secara potensial dapat membantu menggantikan kegiatan formal.

D. BAB IV PENGERTIAN DASAR DAN PENAMAAN LAIN PENDIDIKAN


NONFORMAL
a. Definisi yang kompleks
Pendidikan nonformal atau PLS tidak terintegrasikan secara struktual atau
substantif dan cenderung fleksbel, mengadaptasi persyaratan-persyaratan
misi atau kompen-komponen baru.
b. Definisi yang singkat
Coombs (1979) mengajukan definisi PLS adalah untuk tujuan kita sebagai
mode penilaian kepentingan kebutuhan orang-orang memotivasi mereka
dengan pola dan kegiatan terkait yang akan meningkatkan produktivitas
mereka dan meningkatkan standar hidup mereka.

E. BAB V LANDASAN HUKUM PLS DI INDONESIA


• Pendidikan menurut UUD 1945

5
• Peraturan pemerintah RI NO 73 thn 1991
• UU system Pendidikan nasional 20 thn 2003

F. BAB VI KESETARAAN PENDIIKAN FORMAL, NONFORMAL DAN INFORMAL


a. Perbedaan antara Pendidikan nonformal dengan Pendidikan formal
Pendidikan formal bertujuan dalam jangka Panjang dan secara umum
berorientasi dalam memiliki ijazah
Sedangkan Pendidikan nonformal bertujuan dalam waktu jangka pendek
dan oientasi bukan menekankan pemilikan ijazah
b. Perbedaan antara PLS dengan Pendidikan informal
PLS ada waktu belajar tertentu. Penyajian PLS biasanya diselenggarakan
dalam Gedung sekolah, medan Pendidikan yang bersangkutan memang
diadakan bagi kepentingan penyelenggaraan Pendidikan.

G. BAB VII TUGAS-TUGAS DAN SASARAN POPULASI PENDIDIKAN


NONFORMAL
1. Tugas-Tugas Pendidikan Nonformal
a. Menyiapkan anak-anak prasekolah ntuk memasuki Pendidikan sekolah
b. Memberikan pengalaman belajar di luar sekolah yang berdifat melengkapi
pengalaman belajar di sekolah.
c. Memberikan kesempatan belajar kepada pemuda-pemuda atau orang
dewasa untuk meperoleh pengetahuan dan keterampilan lebih lanjut.
2. Sasaran Populasi Pendidikan Nonformal
Sasaran ini dapat di tinjau dari usia, lingkungan social budaya, jenis kelamin,
mata pencaharian dan tingkat Pendidikan.

H. ASAS-ASAS PERKEMBANGAN NONFORMAL


a. Asas Inovasi
Klaus merumuskan, bahwa istilah inovasi di pakai untuk menggambarkan
pemecahan masalah dengan merubah melalui titik pemberangkatan yang

6
lain sama sekali dari kebiasaan yang berlaku, jadi berbeda dari cara-cara
perbaikan secara bertahap dalam rangka atau system yang sudah ada.
b. Asas Penentuan dan Perumusan Tujuan Pendidikan
Penentuan dan perumusan tujuan Pendidikan adala Langkah pertama
yang harus di kerjakan di dalam merencanakan dan mengembangkan
program-program Pendidikan.
c. Asas Perencanaan dan Pengembangan Program Pendidikan Nonformal
Untuk meningkatkan efektivitas serta efesiensi suatu system Pendidikan
dilakukan untuk pada fase perencanaan system, yaitu perencanaan harus
bersifat komprehensif, perencanaan harus bersifat kauantitatif dan
kualitatif, dan perencanaan harus memperhitungkan semua sumber-
sumber yang ada atau yang dapat diadakan.
d. Asas Kebutuhan
• Kebutuhan hidup manusia
Tingkat kebutuhan manusia yaitu kebutuhan dasar, kebutuhan rasa
aman, kebutuhan rasa sayang dan rasa memiliki, kebutuhan
penghargaan, dan kebutuhan pengembangan diri
• Kebutuhan Pendidikan
Kebtuuhan Pendidikan yaitu suatu yang perlu dimiliki oleh
seseorang dengan cara belajar demi kemajuan dirinya sendiri,
Lembaga yang ia masuki demi kemajuan masyarakat.
• Kebutuhan belajar
Sebagai keinginan atau kehendak pada diri seseorang yang
memperoleh suatu pengetahuan, keterampilan atau sikap yang
dapat dicapai olehnya dengan kegiatan belajar.
e. Asas Kebutuhan Seumur Hidup
Bahwa Pendidikan nonformal itu membina dan melaksanakan program-
programnya yang dapat mendorong warga belajar untuk terus belajar
secara berkelanjutan

7
B. BUKU PEMBANDING
A. BAB I PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
SERTA PERBEDAANNYA DENGAN PENDIDIKAN SEKOLAH
PLS merupakan bentuk dari perkembangan penyelenggaraan secara
luas,bahwa Pendidikan tidak hanya kegiatan yang terorganisir di sekolah
tetapi juga Pendidikan diluar. Karena pada hakikatnya Pendidikan yang
sebenarnya kehidupan dan sekolah hanya bagian kecil yang dibatasi oleh
jenjang umur dan disiplin. Konsep PLS muncul atas dasar hasil obeservasi
dan pengalam langsung dan tindak langsung yang di bentuk. Sehingga
hasilnya dapat menunjukkan persamaan dan perbedaan dari Pendidikan
sekolah dan PLS.

B. BAB II KONSEP DASAR PLS


PLS merupakan suplemen penambah, pelengkap juga bisa sebagai Pendidikan
formal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Materinya bersifst praktis
dan cenderung pada keterampilan dengan waktu yang singkat meskipun
kada-kadang ada yang sistemnya berjenjang. Adapun Pendidikan nonformal
jalur Pendidikan keluarga dan lingkungan yang mandiri berlangsung hayat
atau tidak terikat oleh tenggang waktu, terjadi antara anak dan keluarganya,
teman dan masyaratakt sekitarnya.

C. BAB III KEDUDUKAN PLS DAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL


Pendidikan nonformal sangat peduli dengan perubahan msyarakat secara
mikro, pada komunitas yang berdampak langsung pada perkembangan SDM
melalui penddikan. Pendidikan sebagai unsur sentral pembangunan yang
mempunyai fungsi sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran politik dan
kesadaran social, meningkatkan jumlah pekerja terampil dan mingkatkan SDM
yang terlatih

Dalam istem Pendidikan nasional terdiri dari 2 sistem yaitu subsistem

8
Pendidikan sekolah dan subsistem Pendidikan luar sekolah. Yang pertama
program-programnyaformal, dilakukan dari TK hingga jenjang sekolah
berikutya. Kedua mencakup program Pendidikan nonformal dan informal

D. BAB IV SEJARAH PERKEMBANGAN PLS


Awal hadirnya PLS dipengaruhi oelh Pendidikan informal dikeluarga, yang
dimulai dengan transmisi pengetahuan, keterampilan sikap maupun
kebiasaan melalui asuhan. Dari sini dilestarikanlah kebudayaan dari kegiatan
belaar mengajar. PLS dipengaruhi dari adat istiadat yang mendorong
penduudk untuk belajar. Berusaha dan bekerja sama atas dasar nilai-nilai
moral yang di anut oleh masyarakat itu.

9
BAB III
PEMBAHASAN
A. KELEBIHAN
a. Sudah memiliki penerbit
b. Penulisan dengan sistematika yang bagus
c. Materi yang jelas
d. Tata Bahasa menggunakan Bahasa yang ringan
e. Mudah di fahami
f. Memiliki tanda baca
g. Terdapat beberapa identitas
h. Dan banyak istilah para ahli

B. KEKURANGAN
a. Sampul buku depan utama kurang menarik
b. Pengulangan informasi sering terjadi pada bab-bab berikutnya
c. Terdapat kata-kata yang sulit

10
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
PLS adalah salah satu kegiatan yang bertjuan untuk mempelajarkan masyarakat
untuk memperoleh keterampilan, pengetahuan, pengalaman yang dilaksanakn
diluar kegiatan formal. Dukungan PLS juga didasarkan dari beberapa teori
Pendidikan. Serta teori social ekonomi yang mempunyai kaitan erat dengan PLS.
dalam PLS juga didasarkab pula dari beberpa teori mendungkung, antara lain
teori Pendidikan, teori ekonomi, teori Gerakan masyarakat. Teori-teori yang di
bahas disini berkitan dengan dua hal pokok, yaitu teori hipotesa-hipotesa dan
teori yang mengandung arti sebagai cara berfikir sistematis dan taat asas.

B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna serta minimnya sumber
yang dimiliki dan ringkasan yang sederhana. Maka penulis selalu menerima kritik
dan saran yang membangun untuk menjadikan CBR ini lebih baik. Untuk saran
bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi
terhadap kesimpulan dari bahasan CBR yang telah di jelaskan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Yusnadi, M. M. (2014). Pendidikan Luar Sekolah. Medan.


Prof.H.D Sudjana.S.S.Pd, M. P. (20001). Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai