STATISTIKA
Bagus tindaon
6183111048
Pjkr 6 b 2018
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan bimbingan dan petunjuk-
Nya dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review kami ini. Tugas ini bertujuan
sebagai salah satu tugas perkuliahan statistika.
Penulis menyadari betul bahwa apa yang disajikan dalam tugas ini masih banyak terdapat
kekurangannya baik menyangkut isi maupun penulisan, kekurangan-kekurangan tersebut
terutama disebabkan kelemahan dan keterbatasan pengetahuan maupun kemampuan penulis
sendiri. Hanya dengan kearifan dan bantuan dari berbagai pihak untuk memberikan teguran,
saran dan kritik yang konstruktif kekurangan-kekurangan tersebut dapat di minimalisir
sedemikian mungkin sehingga tugas ini dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi
pembaca.
Dengan kesempatan ini penulis ingin menghaturkan ucapan terimakasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah ini. beserta kepada teman-teman yang sudah berpartisipasi dalam
mengerjakan tugas ini. Demikianlah, kiranya tugas ini memberikan manfaat kepada kita
semua.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
Validitas dan reliabilitas instrumen tidak serta-merta ditentukan oleh instrumen itu
sendiri. Menurut Sugiyono (2014), faktor-faktor yang mempengaruhi validitas dan reliabilitas
suatu alat ukur (instrumen) selain instrumen adalah pengguna alat ukur yang melakukan
pengukuran dan subjek yang diukur. Namun, faktor-faktor tersebut dapat diatasi dengan jalan
menguji instrumen dengan uji validitas dan reliabilitas yang sesuai. Pengujian dilakukan
untuk menjaga validitas dan reliabilitasnya. Selain itu, untuk mengatasi pengaruh dari
pengguna alat ukur, maka pengguna harus meningkatkan kemampuannya dalam
menggunakan alat ukur tersebut. Satu faktor lagi yang tidak kalah penting yang
mempengaruhi validitas dan reliabilitas instrumen adalah faktor subjek yang diukur. Untuk
mengatasi hal tersebut, maka peneliti harus dapat mengendalikan subjek.
3
BAB II
RINGKASAN JURNAL
IDENTITAS JURNAL
Identitas Jurnal I
Ringkasan Jurnal I
Validitas
3) Jumlah soal
4) Format jawaban
6) Penskoran
8) Waktu pengerjaan
9) Populasi sampel
4
10) Tata bahasa
Setelah melakukan uji validitas konten kepada ahli, kemudian instrumen direvisi sesuai
saran/masukan dari ahli. Instrumen dinyatakan valid secara konten tergantung dari ahli. Ahli
bebas memberikan penilaian apakah instrumen ini valid atau tidak. Indikator bahwa suatu
instrumen telah valid adalah ahli sudah menerima instrumen, baik secara isi maupun
formatnya, tanpa ada perbaikan kembali. Jika setelah revisi ahli masih meminta ada
perbaikan, maka revisi masih perlu dilakukan hingga ahli benar-benar menerima instrumen
tanpa perbaikan lagi (Fraenkel, Wallen, & Hyun, 2012).
a. Validitas Konstruk
Validitas konstruk fokus pada sejauh mana alat ukur menunjukkan hasil pengukuran yang
sesuai dengan definisinya. Definisi variabel harus jelas agar penilaian validitas konstruk
mudah. Definisi tersebut diturunkan dari teori. Jika definisi telah berlandaskan teori yang
tepat, dan pertanyaan atau pernyataan item soal telah sesuai, maka instrumen dinyatakan
valid secara validitas konstruk (Fraenkel, Wallen, & Hyun, 2012).
b. Validitas Kriteria Validitas kriteria fokus pada membandingkan instrumen yang telah
dikembangkan dengan instrumen lain yang dianggap sebanding dengan apa yang akan dinilai
oleh instrumen yang telah dikembangkan. Instrumen lain ini disebut sebagai kriteria. Ada dua
jenis validitas kriteria: 1) Validitas Kriteria Prediktif dan 2) Validitas Kriteria Bersamaan
(Concurrent) (Fraenkel, Wallen, & Hyun, 2012).
Reliabilitas
Reliabilitas instrumen dapat diuji dengan beberapa uji reliabilitas. Beberapa uji reliabilitas
suatu instrumen yang bisa digunakan antara lain test-retest, ekuivalen, dan internal
consistency. Internal consistency sendiri memiliki beberapa teknik uji yang berbeda. Teknik
uji relibilitas internal consistency terdiri dari uji split half, KR 20, KR 21, dan Alfa Cronbach.
Namun, setiap uji memiliki kriteria instrumen seperti apa yang bisa diuji dengan teknik
tersebut. a. Test-Retest Pengujian reliabilias dengan testretest dilakukan dengan cara
mencobakan satu jenis instrumen beberapa kali pada subjek (responden) yang sama.
Reliabilitas instrumen diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan
percobaan selanjutnya. Instrumen dinyatakan reliabel jika koefisien korelasi positif dan
signifikan. Korelasi antara hasil uji pertama dengan hasil uji selanjutnya diuji dengan korelasi
Product Moment untuk mencari koefisien korelasinya.
Instrumen memiliki kedudukan yang penting dalam penelitian karena instrumen berperan
dalam proses pengambilan data. Instrumen yang valid dan reliabel dapat menghasilkan data
yang valid dan reliabel pula sehingga membawa pada kesimpulan yang sesuai dengan
keadaan sebenarnya.
Validitas mempermasalahkan sejauh mana pengukuran tepat dalam mengukur apa yang
hendak diukur. Ketepatan dinilai dengan validitas konten, validitas konstruk, dan validitas
5
kriteria. Ketepatan konten dan konstruk dinilai oleh ahli pada bidangnya. Instrumen
dinyatakan valid secara konten dan konstruk apabila ahli sudah tidak memberikan
saran/masukan dan menerima isi, format, serta konstruk dari instrumen tersebut. Ketepatan
kriteria dinilai dengan membandingkan instrumen dengan kriterianya. Perbandingan diuji
dengan uji korelasi. Semakin nilai koefisien validitas mendekati +1,00 maka instrumen
diindikasi semakin valid. Reliabilitas mempermasalahkan sejauh mana suatu pengukuran
dapat dipercaya karena keajegannya. Suatu instrumen dengan pilihan jawaban 2 atau lebih,
dikatakan reliabel apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang
sama (test-retest) diperoleh hasil yang relatif sama atau dalam satu kali pengukuran dengan
instrumen yang berbeda (equivalent) diperoleh hasil yang relatif sama. Suatu instrumen
dengan pilihan jawaban yang hanya dua saja, dikatakan reliabel apabila nilai ri > rt,
sedangkan untuk instrumen dengan pilihan jawaban lebih dari dua, dikatakan reliabel apabila
koefisien reliabilitas Alfa Cronbach di antara 0,70- 0,90.
6
Identitas Jurnal II
Ringkasan Jurnal II
Artikel ini menyajikan hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen angket
variabel keterampilan manajerial mahasiswa. Angket disusun sebanyak 18 item pernyataan,
yang dikembangkan dari teori Katz (2017); Schein (2017); dan Burhanuddin (1994). Adapun
jabaran variabel keterampilan manajerial mahasiswa ditampilkan pada Tabel 1. Angket yang
disusun adalah angket tertutup, yakni responden memiliki alternatif jawaban: selalu diberi
skor 4; sering diberi skor 3; jarang diberi skor 2; dan tidak pernah diberi skor 1. Responden
penelitian adalah 35 mahasiswa aktivis UKM KSR PMI Unit Universitas Negeri Malang.
Penelitian dilaksanakan pada rentang tahun 2019. Uji validitas dengan menggunakan formula
Korelasi Product Moment Pearson (Rumus 1). Suatu item valid jika nilai probabilitas (α) <
0,05 (Gunawan, 2016; Hadi, dkk., 2018; Gunawan, 2013). Uji reliabilitas dengan
menggunakan Cronbach’s Alpha (Rumus 2). Uji validitas dan reliabilitas dengan
menggunakan program IBM SPSS Statistics 20. Kriteria instrumen dinyatakan reliabel
apabila nilai ralpha > rtabel, dan nilai rtabel untuk N = 35 adalah 0,468
Selanjutnya 17 item yang valid, diuji reliabilitasnya. Hasil uji reliabilitas menunjukkan
bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,864 seperti ditampilkan pada Tabel 3; dan
Cronbach’s Alpha if Item Deleted seperti ditampilkan pada Tabel 4. Hasil uji reliabilitas
menunjukkan ralpha = 0,864 > rtabel = 0,468; dan semua Cronbach’s Alpha if Item Deleted >
0,468. Sehingga disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel. Artinya instrumen tersebut
dapat disebut sebagai instrumen yang memiliki tingkat konsistensi tinggi dalam mengukur
variabel keterampilan manajerial mahasiswa. Jika mengacu pada hasil uji validitas dan
reliabilitas terhadap angket variabel keterampilan manajerial mahasiswa, maka peneliti lain
7
dapat langsung memanfaatkan angket tersebut untuk mengukur variabel keterampilan
manajerial mahasiswa
Hasil analisis validitas menyimpulkan bahwa 17 item valid untuk mengukur variabel
keterampilan manajerial mahasiswa. Uji reliabilitas terhadap 17 item tersebut menyimpulkan
instrumen reliabel, dengan ralpha = 0,864. Keterampilan manajerial adalah aspek penting
yang perlu dimiliki mahasiswa agar ia dapat hidup di masyarakat dengan harmoni yang
tinggi. Kemampuan tersebut sangat dibutuhkan mahasiswa untuk berinteraksi dengan orang
lain dan dalam penyelenggaraan organisasi mahasiswa. Keterampilan manajerial adalah
kemampuan seseorang dalam melakukan suatu tindakan dan tindakan tersebut merupakan
hasil dari sebuah pemikiran terlebih dahulu. Jika mengacu pada konsep tersebut, maka
keterampilan manajerial adalah suatu tindakan yang mencerminkan apa yang dipikirkan oleh
seseorang.
8
BAB III
Kelebihan
Pada kegayutan antar elemen dalam jurnal ini, penulis mampu menyajikan materi
secara berurutan dan sistematis, cukup mudah di mengerti, dijelaskan secara singkat,
padat dan jelas.
Pada jurnal ini, terlampir data-data yang akurat sehingga keoriginalitas penilitian bias
dikatakan baik dan mencukupi standar untuk melakukan penelitian
Kemutakhiran masalah pada jurnal ini baik karena jurnal ini memecahkan masalah
Penulis juga mampu memadukpadankan setiap penggunaan kata-kata di dalam
paragraph, serta penulis juga tidak bertele-tele untuk menjalaskan jurna nya. Jurnal ini
juga sangat bagus karena disertai oleh tabel.\
Kelemahan
Pada jurnal ini metode penlitian dan hasil penelitian tidak di jelaskan secara
menyeluruh, tidak di jelakan secara mendetail mengenai analisis validitas dan
reabilitas
Pada kesimpulan dari jurnal tidak memaparkan semua hal yang penting yang
berkaitan dengan hasil jurnal
Tidak banyak kekurangan yang ditemukan dalam jurnal ini. Hanya beberpa saja.
Misalnya kurang adanya penjelasan secara rinci pada metode penelitian serta
hasilnya.
9
BAB 4
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Instrumen memiliki kedudukan yang penting dalam penelitian karena instrumen berperan dalam
proses pengambilan data. Instrumen yang valid dan reliabel dapat menghasilkan data yang valid dan
reliabel pula sehingga membawa pada kesimpulan yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Validitas mempermasalahkan sejauh mana pengukuran tepat dalam mengukur apa yang hendak
diukur. Ketepatan dinilai dengan validitas konten, validitas konstruk, dan validitas kriteria. Ketepatan
konten dan konstruk dinilai oleh ahli pada bidangnya. Instrumen dinyatakan valid secara konten dan
konstruk apabila ahli sudah tidak memberikan saran/masukan dan menerima isi, format, serta
konstruk dari instrumen tersebut. Ketepatan kriteria dinilai dengan membandingkan instrumen
dengan kriterianya. Perbandingan diuji dengan uji korelasi. Semakin nilai koefisien validitas
mendekati +1,00 maka instrumen diindikasi semakin valid.
B. SARAN
Sebaiknya jurnal tersebut lebih di lengkapi data data nya agar pembaca mudah memahami
dan menggunakan jurnal ini dalam melakukan penelitian.
10
DAFTAR PUSTAKA
Adamson, K. A. & Prion, S.. (2013). Reliability : measuring internal consistency using cronbach’s α,
Clinical Simulation in Nursing, 9, hlm. 179-180.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur penelitian : suatu pendekatan praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Fraenkel, J. L., Wallen, N. E., & Hyun, H. H.. (2012). How to design and evaluate research in education
eighth edition. New York : Mc Graw Hill.
Agustina, N. E., Sumarsono, R. B., & Gunawan, I. (2018). Implementation of School and Community
Relationship Techniques (A Case Study in SDN Karangbesuki 2 Malang, Indonesia). In 1st
International Conference on Early Childhood and Primary Education (ECPE 2018). Atlantis Press.
Bafadal, I., Juharyanto, J., Nurabadi, A., & Gunawan, I. (2018a). Principal Leadership and its
Relationship with Student Learning Achievements: A Regression Analysis. In 3rd International
Conference on Educational Management and Administration (CoEMA 2018). Atlantis Press.
11
12