Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RISET

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN

Disusun Oleh Kelompok 3:

Warih Trimulyanto 2202022241007


Swastika Sekar Utami 22020122410015
Ruth Susana Atanay 22020122410032
Kodariyah 22020122410033

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022
1. Apakah pengertian Valid dan Reliabel?
a. Pengertian Validitas menurut para ahli :
1) Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauhmana ketepatan dan
kecermatan pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2011).
2) Validitas menunjukkan keadaan yang sebenarnya dan mengacu pada kesesuaian
antara konstruk, atau cara seorang peneliti mengkonseptualisasikan ide dalam
definisi konseptual dan suatu ukuran. Hal ini mengacu pada seberapa baik ide
tentang realitas “sesuai” dengan realitas aktual. Dalam istilah sederhana, validitas
membahas pertanyaan mengenai seberapa baik realitas sosial yang diukur melalui
penelitian sesuai dengan konstruk yang peneliti gunakan untuk
memahaminya (Neuman, 2007).
3) Validitas yaitu mengenai apa dan seberapa baik  suatu alat tes dapat mengukur,
sedangkan reliabilitas merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang
yang sama ketika diuji berulang kali dengan tes yang sama pada kesempatan yang
berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen (equivalent items) yang
berbeda, atau dibawa kondisi pengujian yang berbeda (Anastasi & Urbina, 1998).
b. Pengertian Reliabilitas menurut para ahli :
1) Reliabilitas berasal dari kata reliability yang berarti sejauh mana hasil suatu
pengukuran memiliki keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi,
kestabilan yang dapat dipercaya. Hasil ukur dapat dipercaya apabiladalam
beberapakali pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil
yang relatif sama (Azwar, 2011).
2) Reliabilitas berarti keandalan atau konsistensi. Hal ini menunjukkan bahwa
pengukuran atribut yang sama diulang akan memberikan hasil kondisi yang
identik atau sangat mirip. Reliabilitas dalam penelitian kuantitatif menunjukkan
bahwa hasil numerik yang dihasilkan oleh suatu indikator tidak berbeda karena
karakteristik dari proses pengukuran atau instrumen pengukuran itu sendiri.
Kebalikan dari reliabilitas adalah pengukuran yang memberikan hasil yang tidak
menentu, tidak stabil, atau tidak konsisten (Neuman, 2007).
3) Menurut Anastasi dan Urbina (1998) reliabilitas merujuk pada konsistensi skor
yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka diuji-ulang dengan tes yang
sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir
ekuivalen yang berbeda, ataupun dibawah kondisi pengujian yang berbeda.
2. Bagaimana perbedaan penelitian yang valid dan reliabel dan Instrumen yang valid
dan reliabel ?
a. Penelitian yang valid dan reliabel adalah penelitian yang sudah menggunakan
instrument yang valid dan reliabel sebagai alat ukur dan komponen komponen
lainnya oleh peneliti dalam menjawab masalah penelitian.
b. Instrumen Yang valid dan relibel adalah Instrumen yang valid dimana sudah
dilakukan uji validitas , tetapi belum dipakai peneliti untuk menjawab masalah
penelitian. Hanya berupa instrument saja.
Perbedaannya :
Kalau penelitian yang valid dan reliabel sudah menggunakan instrument oleh peneliti
sebagai alat ukur dalam menjawab masalah penelitian sedangkan Instrumen yang valid
dan reliabel belum dipakai oleh peneliti untuk menjawab masalah penelitian hanya
berupa instrument saja.

3. Jenis jenis validitas dan reliabilitas


a. Jenis-Jenis Validitas
Adapun jenis-jenis validitas, diantaranya:
1) Validitas Isi
Validitas isi (Content Validity) menunjukkan sejauh mana pertanyaan, tugas atau
butir dalam suatu tes atau instrumen mampu mewakili secara keseluruhan dan
proporsional perilaku sampel yang dikenai tes. Validitas isi mengukur derajat
kemampuan tes dalam mengukur cakupan substansi elemen yang ingin diukur.
Validitas isi digunakan untuk mengukur kemampuan belajar, hasil belajar atau
prestasi belajar.
2) Validitas Konstruk
Validitas Konstruk (Construct Validity) adalah validitas yang mempermasalahkan
seberapa jauh butir tes mampu mengukur apa yang benar-benar hendak diukur
sesuai dengan konsep khusus atau definisi konseptual yang telah ditetapkan.
Validitas konstruk berkaitan dengan fenomena dan objek yang abstrak, namun
gejalanya bisa diamati dan diukur.
Validitas Konstruk bisa digunakan untuk mengukur sikap, minat konsep diri,
lokus kontrol, gaya kepemimpinan, motivasi berprestas dan lain sebagainya,
maupun yang bersifat performa maksimum seperti instrumen untuk mengukur
bakat (tes bakat), inteligensi (kecerdasan intelektual), kecerdasan, emosional dan
lain sebagainya.
3) Validitas Kriteria
Validitas kriteria atau validitas empriris (Criterion-Related Validity) ditentukan
berdasarkan kriteria, baik kriteria internal maupun kriteria eksternal. Validitas
kriteria dihasilkan melalui hasil uji coba tes pada responden yang setara dengan
responden yang akan dievaluasi atau diteliti.
Validitas kriteria merupakan ukuran validitas yang ditentukan dengan cara
membandingkan skor tes dengan kinerja tertentu pada ukuran luar atau yang lain.
Contoh penggunaan validitas kriteria yaitu tes intelijensi yang berkorelasi dengan
rata-rata nilai akademis. Dengan asumsi, apabila intelijensi seseorang tinggi maka
yang terjadi yaitu dia akan memperoleh nilai akademis yang bagus.
4) Validitas Muka
Validitas Muka (Face Validity) adalah tipe validitas yang paling rendah
signifikasinya karena hanya didasarkan pada penilaian sepintas tentang isi alat
ukur. Jika isi alat ukur sudah tampak sesuai dengan apa yang ingin diukur maka
bisa dikatakan validitas muka telah terpenuhi. Validitas muka juga disebut
sebagai validitas rendah dari validitas isi.
b. Jenis jenis reliabilitas
1) Test -retest (Tes-Ulang)
Pendekatan ni dilakukan dengan cara menyajikan alat ukur pada sekelompok
subjek sebanyak dua kali setelah tenggang waktu tertentu di antara dua penyajian
tersebut. Apabila suatu tes telah dilakukan sebanyak dua kali pada sekelompok
subjek, maka akan diperoleh dua distribusi skor tes dari kelompok tersebut.
Komputasi koefisien korelasi di antara kedua distribusi skor tes kelompok
tersebut menghasilkan suatu koefisien reliabilitas.
2) Metode Belah Dua
Pertanyaan dalam kuesioner (alat ukur) dibagi menjadi dua dengan cara acak
diberikan pada responden yang sama pada waktu yang sama.
3) Bentuk Paralel
Ada dua bentuk yaitu :
 Kuesioner (alat ukur) sama, responden sama, waktu sama, dilakukan oleh
dua peneliti yang berbeda.
 Peneliti satu orang, responden sama, alat ukur (kuesioner) dua instrumen
yang berbeda tetapi ekuivalen (sebanding/sepadan).
4. Cara menguji validitas dan relibilitas instrumen penelitian.
a. Uji validitas
1) Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur sampai tersusun alat
ukur atau kuesioner.
Validitas konten dinilai oleh ahli dan instrumen di uraikan dengan detail.
Beberapa contoh elemen yang dinilai dalam validitas konten adalah sebagai
berikut.
a) Definisi operasional variabel
b) Representasi soal sesuai variabel yang akan diteliti
c) Jumlah soal
d) Format jawaban
e) Skala pada instrumen
f) Penskoran
g) Petunjuk pengisian instrumen
h) Waktu pengerjaan
i) Populasi sampel
j) Tata bahasa
k) Tata letak penulisan (format penulisan)
Setelah melakukan uji validitas konten kepada ahli, kemudian instrumen
direvisi sesuai saran dan masukan dari ahli. Instrumen dinyatakan valid secara
konten tergantung dari ahli. Ahli bebas memberikan penilaian apakah instrumen
ini valid atau tidak. Indikator bahwa suatu instrumen telah valid adalah ahli sudah
menerima instrumen, baik secara isi maupun formatnya, tanpa ada perbaikan
kembali. Jika setelah revisi ahli masih meminta ada perbaikan, maka revisi masih
perlu dilakukan hingga ahli benar-benar menerima instrumen tanpa perbaikan lagi
(Yusup, 2018).
2) Uji coba
Instrumen penelitian diujicobakan pada responden yang tidak termasuk sampel
penelitian dalam populasi. Jumlah responden sebanyak 30 orang ini dianggap
sudah memenuhi syarat untuk uji coba (Sugiyono, 2010). Responden yang
digunakan adalah responden yang memiliki kesamaan karakteristik dengan sample
penelitian.
3) Tabulasi
Koding yaitu pemberian tanda, simbol atau kode bagi tiap-tiap data yang termasuk
dalam kategori yang sama. Data – data dari hasil penelitian yang diperoleh
digolongkan kategori jawabannya berdasarkan variabel dan sub-sub variabel yang
diteliti kemudian dimasukkan ke dalam tabel. Pengertian tabulasi dalam
pengolahan data disini adalah usaha penyajian data dengan bentuk tabel.
4) Uji statistik dengan korelasi “Product Moment”
Teknik korelasi banyak macamnya, diantaranya adalah korelasi product moment
dari pearson dan korelasi tata jenjang dari sperman. Rumus korelasi product
moment:

Dimana harga rxy merupakan korelasi antara variabel x dan variabel y, xy


merupakan perkalian (product) dari x dengan y, SDx merupakan standart deviasi
dari x, SDy merupakan standart deviasi dari , sedangkan N merupakan jumlah
sampel.
Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang
digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan
apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Dalam penentuan layak atau
tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi
koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid
jika berkorelasi signifikan terhadap skor total.
Untuk mempermudah melakukan uji validitas ini menggunakan program SPSS
menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson). Jika r hitung ≥
r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan
berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). Langkah-langkah
dalam pengujian validitas ini yaitu :
1. Buat skor total masing-masing variabel  (Tabel perhitungan skor)

2. Klik Analyze ->  Correlate  ->  Bivariate  (Gambar/Output SPSS)


3. Masukan seluruh item variabel x ke Variabels
4. Cek list Pearson ; Two Tailed ; Flag
5. Klik Ok
Apabila pengujian teknik korelasi product mement menggunakan alat
perangkat lunak SPSS maka harga- harga tersebut akan otomatis diperoleh dan
untuk yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan tanda satu bintang (*) dan
yang mempunyai hubungan yang sangat signifikan dengan tanda 2 bintang (**).
b. Uji Reliabilitas
Digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator suatu variabel.
Kuesioner dikatakan reliabel ketika jawaban seseorang terhadap pernyataan-
pernyataan dari indikator suatu variabel adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu.
Dengan menggunakan pengujian statistik cronbach’s alpha (α), suatu variabel
dikatakan reliabel ketika nilai cronbach’s alpha (α) > 0.60 stelah dilakukan ujicoba
dan uji validitas.
Cara Pengolahan
1. Dari menu utama SPSS, pilih Analyze, Scale, Reliability Analysis,
2. Masukkan semua indikator per variabel, Model: Alpha,
3. Pilih Statistic, aktifkan semua yang ada di kotak descriptive for, dan pada kotak
inter-item aktifkan correlations, pilih continue dan OK
Cara Membaca Hasil: Perhatikan nilai angka Cronbach’s Alpha pada tabel Reliability
Statistic.

Anda mungkin juga menyukai