0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut merangkum tentang uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian yang meliputi: (1) pengertian valid dan reliabel menurut para ahli, (2) perbedaan antara penelitian dan instrumen yang valid dan reliabel, (3) jenis-jenis validitas dan reliabilitas, (4) cara menguji validitas dan reliabilitas instrumen meliputi uji validitas konten, uji coba, tabulasi data, dan uji statistik korelasi product moment.
Dokumen tersebut merangkum tentang uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian yang meliputi: (1) pengertian valid dan reliabel menurut para ahli, (2) perbedaan antara penelitian dan instrumen yang valid dan reliabel, (3) jenis-jenis validitas dan reliabilitas, (4) cara menguji validitas dan reliabilitas instrumen meliputi uji validitas konten, uji coba, tabulasi data, dan uji statistik korelasi product moment.
Dokumen tersebut merangkum tentang uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian yang meliputi: (1) pengertian valid dan reliabel menurut para ahli, (2) perbedaan antara penelitian dan instrumen yang valid dan reliabel, (3) jenis-jenis validitas dan reliabilitas, (4) cara menguji validitas dan reliabilitas instrumen meliputi uji validitas konten, uji coba, tabulasi data, dan uji statistik korelasi product moment.
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2022 1. Apakah pengertian Valid dan Reliabel? a. Pengertian Validitas menurut para ahli : 1) Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauhmana ketepatan dan kecermatan pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2011). 2) Validitas menunjukkan keadaan yang sebenarnya dan mengacu pada kesesuaian antara konstruk, atau cara seorang peneliti mengkonseptualisasikan ide dalam definisi konseptual dan suatu ukuran. Hal ini mengacu pada seberapa baik ide tentang realitas “sesuai” dengan realitas aktual. Dalam istilah sederhana, validitas membahas pertanyaan mengenai seberapa baik realitas sosial yang diukur melalui penelitian sesuai dengan konstruk yang peneliti gunakan untuk memahaminya (Neuman, 2007). 3) Validitas yaitu mengenai apa dan seberapa baik suatu alat tes dapat mengukur, sedangkan reliabilitas merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika diuji berulang kali dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen (equivalent items) yang berbeda, atau dibawa kondisi pengujian yang berbeda (Anastasi & Urbina, 1998). b. Pengertian Reliabilitas menurut para ahli : 1) Reliabilitas berasal dari kata reliability yang berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran memiliki keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan yang dapat dipercaya. Hasil ukur dapat dipercaya apabiladalam beberapakali pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama (Azwar, 2011). 2) Reliabilitas berarti keandalan atau konsistensi. Hal ini menunjukkan bahwa pengukuran atribut yang sama diulang akan memberikan hasil kondisi yang identik atau sangat mirip. Reliabilitas dalam penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa hasil numerik yang dihasilkan oleh suatu indikator tidak berbeda karena karakteristik dari proses pengukuran atau instrumen pengukuran itu sendiri. Kebalikan dari reliabilitas adalah pengukuran yang memberikan hasil yang tidak menentu, tidak stabil, atau tidak konsisten (Neuman, 2007). 3) Menurut Anastasi dan Urbina (1998) reliabilitas merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka diuji-ulang dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen yang berbeda, ataupun dibawah kondisi pengujian yang berbeda. 2. Bagaimana perbedaan penelitian yang valid dan reliabel dan Instrumen yang valid dan reliabel ? a. Penelitian yang valid dan reliabel adalah penelitian yang sudah menggunakan instrument yang valid dan reliabel sebagai alat ukur dan komponen komponen lainnya oleh peneliti dalam menjawab masalah penelitian. b. Instrumen Yang valid dan relibel adalah Instrumen yang valid dimana sudah dilakukan uji validitas , tetapi belum dipakai peneliti untuk menjawab masalah penelitian. Hanya berupa instrument saja. Perbedaannya : Kalau penelitian yang valid dan reliabel sudah menggunakan instrument oleh peneliti sebagai alat ukur dalam menjawab masalah penelitian sedangkan Instrumen yang valid dan reliabel belum dipakai oleh peneliti untuk menjawab masalah penelitian hanya berupa instrument saja.
3. Jenis jenis validitas dan reliabilitas
a. Jenis-Jenis Validitas Adapun jenis-jenis validitas, diantaranya: 1) Validitas Isi Validitas isi (Content Validity) menunjukkan sejauh mana pertanyaan, tugas atau butir dalam suatu tes atau instrumen mampu mewakili secara keseluruhan dan proporsional perilaku sampel yang dikenai tes. Validitas isi mengukur derajat kemampuan tes dalam mengukur cakupan substansi elemen yang ingin diukur. Validitas isi digunakan untuk mengukur kemampuan belajar, hasil belajar atau prestasi belajar. 2) Validitas Konstruk Validitas Konstruk (Construct Validity) adalah validitas yang mempermasalahkan seberapa jauh butir tes mampu mengukur apa yang benar-benar hendak diukur sesuai dengan konsep khusus atau definisi konseptual yang telah ditetapkan. Validitas konstruk berkaitan dengan fenomena dan objek yang abstrak, namun gejalanya bisa diamati dan diukur. Validitas Konstruk bisa digunakan untuk mengukur sikap, minat konsep diri, lokus kontrol, gaya kepemimpinan, motivasi berprestas dan lain sebagainya, maupun yang bersifat performa maksimum seperti instrumen untuk mengukur bakat (tes bakat), inteligensi (kecerdasan intelektual), kecerdasan, emosional dan lain sebagainya. 3) Validitas Kriteria Validitas kriteria atau validitas empriris (Criterion-Related Validity) ditentukan berdasarkan kriteria, baik kriteria internal maupun kriteria eksternal. Validitas kriteria dihasilkan melalui hasil uji coba tes pada responden yang setara dengan responden yang akan dievaluasi atau diteliti. Validitas kriteria merupakan ukuran validitas yang ditentukan dengan cara membandingkan skor tes dengan kinerja tertentu pada ukuran luar atau yang lain. Contoh penggunaan validitas kriteria yaitu tes intelijensi yang berkorelasi dengan rata-rata nilai akademis. Dengan asumsi, apabila intelijensi seseorang tinggi maka yang terjadi yaitu dia akan memperoleh nilai akademis yang bagus. 4) Validitas Muka Validitas Muka (Face Validity) adalah tipe validitas yang paling rendah signifikasinya karena hanya didasarkan pada penilaian sepintas tentang isi alat ukur. Jika isi alat ukur sudah tampak sesuai dengan apa yang ingin diukur maka bisa dikatakan validitas muka telah terpenuhi. Validitas muka juga disebut sebagai validitas rendah dari validitas isi. b. Jenis jenis reliabilitas 1) Test -retest (Tes-Ulang) Pendekatan ni dilakukan dengan cara menyajikan alat ukur pada sekelompok subjek sebanyak dua kali setelah tenggang waktu tertentu di antara dua penyajian tersebut. Apabila suatu tes telah dilakukan sebanyak dua kali pada sekelompok subjek, maka akan diperoleh dua distribusi skor tes dari kelompok tersebut. Komputasi koefisien korelasi di antara kedua distribusi skor tes kelompok tersebut menghasilkan suatu koefisien reliabilitas. 2) Metode Belah Dua Pertanyaan dalam kuesioner (alat ukur) dibagi menjadi dua dengan cara acak diberikan pada responden yang sama pada waktu yang sama. 3) Bentuk Paralel Ada dua bentuk yaitu : Kuesioner (alat ukur) sama, responden sama, waktu sama, dilakukan oleh dua peneliti yang berbeda. Peneliti satu orang, responden sama, alat ukur (kuesioner) dua instrumen yang berbeda tetapi ekuivalen (sebanding/sepadan). 4. Cara menguji validitas dan relibilitas instrumen penelitian. a. Uji validitas 1) Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur sampai tersusun alat ukur atau kuesioner. Validitas konten dinilai oleh ahli dan instrumen di uraikan dengan detail. Beberapa contoh elemen yang dinilai dalam validitas konten adalah sebagai berikut. a) Definisi operasional variabel b) Representasi soal sesuai variabel yang akan diteliti c) Jumlah soal d) Format jawaban e) Skala pada instrumen f) Penskoran g) Petunjuk pengisian instrumen h) Waktu pengerjaan i) Populasi sampel j) Tata bahasa k) Tata letak penulisan (format penulisan) Setelah melakukan uji validitas konten kepada ahli, kemudian instrumen direvisi sesuai saran dan masukan dari ahli. Instrumen dinyatakan valid secara konten tergantung dari ahli. Ahli bebas memberikan penilaian apakah instrumen ini valid atau tidak. Indikator bahwa suatu instrumen telah valid adalah ahli sudah menerima instrumen, baik secara isi maupun formatnya, tanpa ada perbaikan kembali. Jika setelah revisi ahli masih meminta ada perbaikan, maka revisi masih perlu dilakukan hingga ahli benar-benar menerima instrumen tanpa perbaikan lagi (Yusup, 2018). 2) Uji coba Instrumen penelitian diujicobakan pada responden yang tidak termasuk sampel penelitian dalam populasi. Jumlah responden sebanyak 30 orang ini dianggap sudah memenuhi syarat untuk uji coba (Sugiyono, 2010). Responden yang digunakan adalah responden yang memiliki kesamaan karakteristik dengan sample penelitian. 3) Tabulasi Koding yaitu pemberian tanda, simbol atau kode bagi tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Data – data dari hasil penelitian yang diperoleh digolongkan kategori jawabannya berdasarkan variabel dan sub-sub variabel yang diteliti kemudian dimasukkan ke dalam tabel. Pengertian tabulasi dalam pengolahan data disini adalah usaha penyajian data dengan bentuk tabel. 4) Uji statistik dengan korelasi “Product Moment” Teknik korelasi banyak macamnya, diantaranya adalah korelasi product moment dari pearson dan korelasi tata jenjang dari sperman. Rumus korelasi product moment:
Dimana harga rxy merupakan korelasi antara variabel x dan variabel y, xy
merupakan perkalian (product) dari x dengan y, SDx merupakan standart deviasi dari x, SDy merupakan standart deviasi dari , sedangkan N merupakan jumlah sampel. Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Untuk mempermudah melakukan uji validitas ini menggunakan program SPSS menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson). Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). Langkah-langkah dalam pengujian validitas ini yaitu : 1. Buat skor total masing-masing variabel (Tabel perhitungan skor)
3. Masukan seluruh item variabel x ke Variabels 4. Cek list Pearson ; Two Tailed ; Flag 5. Klik Ok Apabila pengujian teknik korelasi product mement menggunakan alat perangkat lunak SPSS maka harga- harga tersebut akan otomatis diperoleh dan untuk yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan tanda satu bintang (*) dan yang mempunyai hubungan yang sangat signifikan dengan tanda 2 bintang (**). b. Uji Reliabilitas Digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator suatu variabel. Kuesioner dikatakan reliabel ketika jawaban seseorang terhadap pernyataan- pernyataan dari indikator suatu variabel adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Dengan menggunakan pengujian statistik cronbach’s alpha (α), suatu variabel dikatakan reliabel ketika nilai cronbach’s alpha (α) > 0.60 stelah dilakukan ujicoba dan uji validitas. Cara Pengolahan 1. Dari menu utama SPSS, pilih Analyze, Scale, Reliability Analysis, 2. Masukkan semua indikator per variabel, Model: Alpha, 3. Pilih Statistic, aktifkan semua yang ada di kotak descriptive for, dan pada kotak inter-item aktifkan correlations, pilih continue dan OK Cara Membaca Hasil: Perhatikan nilai angka Cronbach’s Alpha pada tabel Reliability Statistic.