Anda di halaman 1dari 4

Validasi dan Reliabilitas Instrumen

1. Validasi Instrument
Gronlund dalam Arifin (2017, Vol.2 No 1) menyebutkan bahwa validitas adalah ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya dalam suatru penelitian. Validasi
instrumen menunjukkan bahwa hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek
yang diukur Beberapa karakteristik dari validitas Nana (2005:228)
1. Validitas sebenarnya menunjuk kepada Hasil dari satu penggunaan instrumen tersebut
bukan pada instrumennya. Suatu instrumen dikatakan valid atau memiliki validitas bila
instrumen tersebut dengan benar mengukur aspek atau segi yang di akan diukur.
2. Validitas menunjukkan suatu derajat atau tingkatan kualitas nya tinggi sedang atau
rendah bukan valid atau tidak valid
3. Validitas instrumen juga memiliki spesifikasi tidak berlaku umum.

Menurut Sugiyono (2010), ada tiga jenis pengujian validitas instrumen yaitu sebagai berikut:
1. Pengujian Validitas Konstruk
validitas konstruk dilakukan jika instrumen tersebut digunakan untuk mengukur
gejala yang sesuai dengan apa yang di definisikan. Contohnya akan mengukur
Pengembangan modul, maka perlu didefinisikan terlebih dahulu apa itu modul . Setelah
itu disiapkan instrumen yang digunakan untuk mengukur modul sesuai dengan definisi.
Untuk menguji validitas konstruk, maka dapat digunakan pendapat ahli. Setelah
instrumen dikonstruksikan tentang aspek-aspek yang akan diukur, dengan berlandaskan
teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta
pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu. Setelah pengujian konstruk dengan
ahli, maka diteruskan dengan uji coba instrumen. Setelah data ditabulasi, maka pengujian
validitas konstruk dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar
skor item instrumen.

2. Pengujian Validitas Isi (Content)


Instrumen yang harus memiliki validitas isi adalah instrumen yang digunakan
untuk mengukur prestasi belajar dan mengukur efektivitas pelaksanaan program dan
tujuan. Untuk menyusun instrumen prestasi belajar yang mempunyai validitas isi,
maka instrumen harus disusun berdasarkan materi pelajaran yang telah diajarkan.
Sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengetahui pelaksanaan program, maka
instrumen disusun berdasarkan program yang telah direncanakan.
Secara teknis, pengujian validitas konstruksi dan validitas isi dapat dibantu
dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang
diteliti, indikator sebagai tolok ukur, dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan
yang telah dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi instrumen itu, maka pengujian
validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis.

3. Pengujian Validitas Eksternal


Validitas eksternal instrumen diuji dengan cara membandingkan (untuk mencari
kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang
terjadi di lapangan. Misalnya instrumen untuk mengukur kinerja sekelompok pegawai.
Maka kriteria kinerja pada instrumen tersebut dibandingkan dengan catatan-catatan di
lapangan (empiris) tentang kinerja yang baik. Bila telah terdapat kesamaan antara kriteria
dalam instrumen dengan fakta di lapangan, maka dapat dinyatakan instrumen tersebut
mempunyai validitas eksternal yang tinggi.

2. Reliabilitas Tes
Reliabilitas merupakan suatu konsistensi dari suatu alat ukur dalam mengukur
atau mengamati objek yang akan diukur. Selain pengertian tersebut, pengertian
reliabilitas menurut ahli, sebagai berikut:
 Menurut Sugiyono (2005), Reliabilitas merupakan serangkaian pengukuran atau
serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi jika pengukuran yang dilakukan
dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reabilitas tes adalah tingkat
konsitensi suatu tes, yaitu sejauh mana tes bisa dipercaya untuk menghasilkan
skor yang konsisten, relatif tidak berubah meskipun diteskan pada situasi yang
berbeda.
 Menurut Sukadji (2000), Reliabilitas merupakan seberapa besar derajat tes
mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam
bentuk angka, biasanya koefisien.
 Menurut Nursalam (2003), Reliabilitas merupakan kesamaan hasil pengukuran
atau pengamatan jika fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berulang
kali dalam waktu yang berlainan.

Beberapa uji reliabilitas suatu instrumen yang bisa digunakan antara lain
 Test-Retest
Pengujian reliabilias dengan testretest dilakukan dengan cara mencobakan satu jenis
instrumen beberapa kali pada subjek (responden) yang sama. Reliabilitas instrumen
diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan percobaan selanjutnya.
Instrumen dinyatakan reliabel jika koefisien korelasi positif dan signifikan. Korelasi
antara hasil uji pertama dengan hasil uji selanjutnya diuji dengan korelasi Product
Moment untuk mencari koefisien korelasinya.

Keterangan:
rxy = koefisien korelasi Product Moment
n = jumlah responden
xi = skor setiap item pada percobaan pertama
yi = skor setiap item pada percobaan selanjutnya
Signifikansi koefisien korelasi dapat ditentukan dengan cara membandingkan koefisien
korelasi dengan tabel r Product Moment. Dikatakan signifikan jika nilai r hitung lebih
besar saat dibandingkan dengan r tabel pada tabel r Product Moment (ri > rt)
 Equivalent
Pengujian reliabilias dengan uji equivalent dilakukan dengan cara mencobakan instrumen
yang berbeda tetapi ekuivalen (sebanding/sepadan). Percobaan dilakukan satu kali saja
pada responden yang sama. Reliabilitas instrumen diukur dari koefisien korelasi antara
percobaan instrumen satu dengan percobaan instrumen yang lainnya. Instrumen
dinyatakan reliabel jika koefisien korelasi positif dan signifikan. Pengujian koefisien
korelasi dan signifikansinya dilakukan seperti pada uji test-retest menggunakan rumus
korelasi Product Moment dan diuji signifikansinya menggunakan r tabel atau uji t.
 Internal Consistency
Pengujian reliabilias dengan uji internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan
instrumen sekali saja pada subjek penelitian. Pengujian ini dapat dilakukan dengan teknik
belah dua (split half) dari Spearman Brown, KR 20, KR 21, atau dengan teknik Alfa
Cronbach. Hasil pengujian tersebut kemudian dianalisis dengan teknik tertentu
tergantung jenis instrumennya.

Daftar Pustaka
Arifin,Zainal (2017).Kriterian Instrument dalam Suatu Penelitian.Jurnal THEOREMS (The
Original Research of Mathematics) Vol. 2 No. 1 hal 28-36
Nursalam (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu. Keperawatan Pedoman
Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian. Keperawatan. Jakarta
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukadji. 2000. Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah (Direvisi dan Dilengkapi) . Depok :
Universitas Indonesia.
Sukmadinata,Nana Syaodih (2005). Metode Penelitian Pendidikan.PT. Remaja Rosdakarya
Offset: Bandung.
Arifin,Zainal (2017).Kriterian Instrument dalam Suatu Penelitian.Jurnal THEOREMS (The
Original Research of Mathematics) Vol. 2 No. 1 hal 28-36

Anda mungkin juga menyukai