Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Uji Validitas


Validitas menurut KBBI merupakan sifat benar menurut bahan bukti yang
ada, logika berfikir, atau kekuatan hukum, sifat valid, dan kesahihan. Menurut
Azwar, validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Menurut Arikanto, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Jadi, dapat disimpulkan bahwa validitas
adalah suatu standar ukuran yang menunjukkan ketepatan dan kesahihan suatu
instrumen.
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai
validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas
rendah.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data
dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
mennjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyinggung dari gambaran
tentang validitas yang di maksud.
Untuk memperoleh instrumen yang valid peneliti harus bertindak hati-hati
sejak awal penyusunan. Dengan mengikuti langkah-langkah penyusunan instrumen,
yakni memecah variabel menjadi sub-variabel dan indikator baru memuaskan butir-
butir pertanyaannya, peneliti sudah bertindak hati-hati. Apabila cara dan isi
tindakan ini sudah betul, dapat dikatakan baha peneliti sudah boolej berharap
memperoleh instrumen yang memiliki validitas logis.
Dikatakan validitas logis karena validitas ini diperoleh dengan suatu usaha
hati-hati melalui cara-cara yang benar sehingga menurut logka akan dicapai suatu
tingkat validitas yang dikehendaki.1
Selain memperoleh validitas logis, peneliti jga menguji validitas instrumen
yang sudah disusun melalui pengalaman. Dengan mengujinya melalui pengalaman
akan diketahui tingkat validitas empiris atau validitas berdasarkan pengalaman.
Untuk menguji tingkat validitas empiris instrumen, peneliti mencobakan
instrumen tersebut pada sasaran dalam penelitian. Langkah ini bisa disebut dengan
kegiatan uji coba instrumen. Apabila data yang didapat dari uji coba ini sudah
sesuai dengan yang seharusnya, maka berarti bahwa instrumennya sudah baik,
sudah valid. Untuk mengetahui ketepatan data ini diperlukan teknik uji validitas.
B. Pengertian Uji Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya. Suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam
beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama,
diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri
subyek memang belum berubah. Konsep reliabilitas dalam arti reliabilitas alat ukur
berkaitan erat dengan masalah kekeliruan pengukuran. Kekeliruan pengukuran
sendiri menunjukkan sejauh mana inkonsistensi hasil pengukuran terjadi apabila
dilakukan pengukuran ulang terhadap kelompok subyek yang sama. Sedangkan
konsep reliabilitas dalam arti reliabilitas hasil ukur berkaitan erat dengan kekeliruan
dalam pengambilan sampel yang mengacu pada inkonsistensi hasil ukur apabila
pengukuran dilakukan ulang pada kelompok yang berbeda.
Djaali (2000: 81) menyatakan bahwa reliabilitas dibedakan atas dua macam, yaitu
reliabilitas konsistensi tanggapan, dan reliabilitas konsistensi gabungan butir.
Reliabilitas konsistensi tanggapan responden mempersoalkan apakah tanggapan
responden atau obyek ukur terhadap tes atau instrumen tersebut sudah baik atau
konsisten. Dalam hal ini apabila suatu tes atau instrumen digunakan untuk
melakukan pengukuran terhadap obyek ukur kemudian dilakukan pengukuran

1
Margono, S, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007), hlm., 21
kembali terhadap obyek ukur yang sama, apakah hasilnya masih tetap sama dengan
pengukuran sebelumnya. Jika hasil pengukuran kedua menunjukkan
ketidakkonsistenan maka jelas hasil pengukuran itu tidak mencerminkan keadaan
obyek ukur yang sesungguhnya. Untuk mengetahui apakah tanggapan terhadap tes
atau instrumen itu benar , dapat dilakukan dengan cara memberikan tes yang sama
secara berulang kali (dua kali) kepada obyek ukur atau responden yang sama.
Pengetesan dua kali merupakan syarat minimal untuk mengetahui apakah tanggapan
obyek ukur terhadap tes tersebut konsisten atau tidak.
Dalam pelaksanaan pengetesan dua kali ini dapat ditempupuh berbagai cara
yaitu kita melakukan pengetesan dua kali dengan tes sama terhadap obyek ukur
yang sama, atau dengan melakukan pengetesan sekali dengan menggunakan dua tes
yang butir-butirnya setara. Jika kita menggunakan pengetesan sekali maka
kesamaan atau kesetaraan tes yang digunakan merupakan syarat mutlak yang harus
dipenuhi, karena kemantapan atau konsistensi tanggapan terhadap butir-butir yang
akan diperiksa.2
Perlu diketahui bahwa reliabilitas dengan teknik ini sangat relatif, karena
reliabilitas akan tergantung pada cara penomoran dan pengelompokan butir yang
diambil. Djaali (2000: 81) menyatakan bahwa reliabilitas konsistensi gabungan butir
berkaitan dengan kemantapan antara butir suatu tes. Hal ini dapat diungkapkan
dengan pertanyaan, apakah terhadap obyek ukur yang sama butir yang satu
menunjukkan hasil ukur yang sama dengan butir yang lainnya? Dengan kata lain
bahwa terhadap bagian obyek ukur yang sama, apakah hasil ukur butir yang satu
tidak kontradiksi dengan hasil ukur butir yang lain.

2
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.6 No.1 , Juni 2009
Pengujian validitas dengan SPSS

1. untuk uji validitas, klik menu analyze => correlate => bivariate
Akan keluar jendela Bivariate correlation
2. blok semua item dan masukan ke dalam kolom sebelah kanan, centang pada
 "Pearson" dan "two-tailed" kemudian klik Ok

3. Hasilnya outputnya sebagai berikut


dari hasil uji valid, hanya item x6 yang tidak valid, karena nilani r hitung (0,412) masih
lebih kecil dari nilai r tabel df=16 = 0,4683.   (0,412 < 0,4683).
karena ketentuannya adalah, item kuesioner valid jika nilai r hitung > r tabel

Pengujian reliabilitas menggunakan spss

1. klik analyze => scale => Reliability test


 masukan semua variabel pada kotak kiri ke kotak kanan, kecuali variabel  "Total X"

2. kemudian klik OK
3. Berikut merupakan outputnya
dari hasil uji reliabilitas, yang dilihat adalah nilai cronbach's alpha nilai cronbach's alpha
yang kita peroleh sebesar 0,800, artinya kuesioner yang kita buat sudah reliabel karena
lebih besar dari nilai 0,60..

Anda mungkin juga menyukai