Nim : 17507079
Kelas : 6.D
M.K : Metode Penelitian
A. Uji Validitas
Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur yang
digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur pengertian validitas adalah aspek
kecermatan pengukuran. Suatu alat ukur yang valid dapat menjalankan fungsi ukurnya
dengan tepat, juga memiliki kecermatan tinggi. Arti kecermatan disini adalah dapat
mendeteksi perbedaan-perbedaan kecil yang ada pada atribut yang diukurnya.
Adapun menurut para ahli:
1. Azwar 1986 Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukam fungsi ukurannya \
2. (Cooper dan Schindler, dalam Zulganef, 2006) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan bahwa variabel yang diukur memang benar-benar variabel yang hendak
diteliti oleh peneliti
3. Sugiharto dan Sitinjak (2006), validitas berhubungan dengan suatu peubah mengukur
apa yang seharusnya diukur. Validitas dalam penelitian menyatakan derajat ketepatan
alat ukur penelitian terhadap isi sebenarnya yang diukur.
4. Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut.
1
dari satu faktor (antara faktor satu dengan yang lain ada kesamaan). Pengukuran validitas
faktor ini dengan cara mengkorelasikan antara skor faktor (penjumlahan item dalam satu
faktor) dengan skor total faktor (total keseluruhan faktor). Validitas item ditunjukkan dengan
adanya korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total), perhitungan dilakukan
dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Bila kita
menggunakan lebih dari satu faktor berarti pengujian validitas item dengan cara
mengkorelasikan antara skor item dengan skor faktor, kemudian dilanjutkan
mengkorelasikan antara skor item dengan skor total faktor (penjumlahan dari beberapa
faktor). Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan
untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak
digunakan atau tidak. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan
digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi
0,05, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total.
2
gunakan dapat menghasilkan data yang benar-benar dapat digunakan untuk menjawab
permasalahan penelitian. Alat ukur yang seperti itu, haruslah memenuhi kriteria, yaitu valid
dan reliabel. Valid berarti sahih atau tepat apa yang diukur sedangkan reliabel adalah handal,
yaitu digunakan kapan saja dan dimana saja maka hasilnya tetaplah sama.
Pada prakteknya, sebuah item soal dalam sebuah alat ukur haruslah valid terlebih dahulu,
baru kemudian diuji kehandalannnya. Jadi dapat dimaknai, bahwa: soal yang valid belum
tentu reliabel. Sedangkan soal yang reliabel, maka pastilah sudah valid. Demikian kiranya
perbedaan uji validitas dan reliabilitas.
3
Validitas Logis ada dua macam, yaitu:
1. Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang
seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau
variable yang hendak diukur. Misalnya tes hasil belajar bidang studi IPS harus bisa
mengungkap isi bidang studi tersebut.
2. Validitas konstrak atau bangun pengertian berkenaan dengan kesanggupan alat
penilaian untuk mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang
diukur. Pengertian-pengertian yang terkandung dalam konsep kemampuan, minat,
sikap dalam berbagai bidang kajian harus jelas apa yang hendak diukur, karena masih
abstrak, maka memerlukan penjabaran yang lebih spesifik dalah bentuk indikator-
indikator. Contoh: Konsep mengenai “hubungan social”, dilihat dari pengalaman,
indicator empirisnya adalah : bisa bergaul dengan orang lain,- disenangi atau banyak
temannya,- menerima pendapat orang lain,- tidak memaksa pendapatnya, - bias
bekerjasama dengan siapa pun, - dan lain-lain. Apabila hasil tes tidak menunjukkan
indicator-indikator yang tidak berhubungan, berarti ukuran tersebut tidak memiliki
validitas konstrak/bangun pengertian.
2. Validitas Empiris.
Istilah “validitas empiris” memuat kata “empiris” yang artinya “pengalaman”. Sebuah
instrument dapat dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari
pengalaman. contoh, seorang dapat diakui jujur oleh masyarakat apabila pengalaman
dibuktikan bahwa orang tersebut memang jujur. Validitas empiris tidak dapat diperoleh
henya dengan menyusun instrument berdasarkan ketentuan seperti halnya validitas logis,
tetapi harus dibuktikan melalui pengalaman. Validitas Empiris mempunyai dua macam
juga, yaitu :
1. Validitas “ada Sekarang” juga dikenal validitas empiris. Sebuah tes dikatakan
memiliki validitas ini jika hasilnya sesuai dengan pengalaman. Hasil tes dipasangkan
dengan hasil pengalaman yang telah lampau yang sudah ada sekarang (ada sekarang,
concurrent). Misalnya ingin mengetahui validitas te s sumatif yang disusun sudah
valid atau belum. Bias dibandingkan dengan nilai summative yang lalu.
2. Validitas ramalan (predictive validity), memprediksi artinya meramal sesuatu yang
akan datang, jadi sekarang belum terjadi. Suatu tes dikatakan memiliki predictive
4
validity tinggi jika hasil korelasi tes itu dapat meramalkan apa yang akan terjadi pada
masa yang akan datang. Misalnya tes masuk Perguruan Tinggi adalah sebuah tes
yang meramalkan keberhasilan dalam kuliah di masa datang. Sebagai alat
pembanding Jika ternyata siapa yang memiliki nilai tes lebih tinggi gagal dalam ujian
semester I disbanding dengan yang dahulu nilai tesnya lebih rendah maka tes masuk
yang dimaksud tidak memiliki validitas prediksi.
5
Antara 0,00 sampai dengan 0,200 = sangat rendah
Korelasi positif menunjukkan adanya hubungan sejajar antara 2 hal:
Misal:
IPA : 2 3 5 7 4 3 2
Matematika : 4 5 6 8 5 4 3
Kondisi nilai Matematika sejajar dengan IPA karena naik dan turunnya
nilai Matematika mengikuti naik dan turunnya nilai IPA.
Korelasi Negatif menunjukkan adanya hubungan kebalikan antara dua hal:
Bahasa Indonesia dengan Matematika
Bahasa Indonesia : 5 6 8 4 3 2
Matematika : 8 7 5 1 2 3
Koefisien korelasi terdapat antara -1,00 sampai +1,00. karena dalam perhitungan sering
dilakukan pembulatan angka yang didapatkan 1,00
6
Tabel analisis item Untuk Perhitungan Uji Validitas Item atau validitas butir.
7
Contoh Hitung Uji Validitas Pearson Produk Momen
Koefisien validitas item nomor 6 adalah 0,421.Validitas items tersebut kurang
meyakinkan, validitas tidak tinggi.
Rumus:
Keterangan :
γpbi = koefisien korelasi biserial
Mp = rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya
Mt = rerata skor total
St = standar deviasi dari skor total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
8
Perhitungan Mp dari tiap butir soal 1 sd 10:
9
Menghitung korelasi rpbi
10
subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang mirip (reliabilitas antar penilai).
Reliabilitas tidak sama dengan validitas. Artinya pengukuran yang dapat diandalkan akan
mengukur secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam
penelitian, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap konsisten setelah
dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap
dapat diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama. Tidak
bisa diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang berbeda-beda.
Adapun menurut para ahli yaitu:
1. Menurut Sugiono (2005), reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian
alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu
dilakukan secara berulang.
2. Menurut Sukadji (2000), uji reliabilitas adalah seberapa besar derajat tes mengukur
secara konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka,
biasanya sebagai koefesien. Koefisien yang tinggi berarti reliabilitas yang tinggi.
3. Menurut Anastasia dan Susana (1997), reliabilitas adalah sesuatu yang merujuk pada
konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka diuji ulang dengan tes
yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen
(equivalent items) yang berbeda, atau di bawah kondisi pengujian yang berbeda.
4. Sugiharto dan Situnjak (2006) menyatakan bahwa reliabilitas menunjuk pada suatu
pengertian bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh
informasi yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data dan mampu
mengungkap informasi yang sebenarnya dilapangan.
5. Ghozali (2009) menyatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas suatu test merujuk pada derajat
stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Pengukuran yang memiliki reliabilitas
yang tinggi adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel
11
6. Menurut Sumadi Suryabrata (2004: 28) reliabilitas menunjukkan sejauhmana hasil
pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hasil pengukuran harus reliabel dalam
artian harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan.
C. Jenis Reliabilitas
Jenis reliabilitas yaitu:
1. Reliabilitas eksternal untuk melakukan uji reliabilitas eksternal ada dua cara yaitu
teknik parallel dan tekni ulang teknik parallel terdapat dua pasang instrument
dikerjakan oleh sekelompok responden. Hasil dari dua tes dikolerasikan. Teknik
ulang hanya dapat satu perangkat instrument, di ujikan sebanyak dua kali ke respoden
yang sama dalam waktu yang berbeda dan hasilnya dikolerasikan.
2. Reliabilitas internal yaitu, di peroleh dengan cara menganalisis data dari satu kali
pengetesan. Terdapat bermacam macam teknik pengujian reliabilitas internal.
Pemilihan jenisnya didasarkan pada bentuk instrument maupun keinginan peneliti.
Penggunaan teknik yang berbeda menghasilkan indeks reliabilitas yang berbeda
karenadipengaruhi oleh sifat atau karateristik datanya.
12
Terdapat bermacam-macam cara yang dapat kita gunakan untuk mengetahui dan
menghitung reliabilitas internal. Pemilihan teknik mana yang digunakan biasanya didasarkan
atas bentuk instrumen maupun selera kita sebagai peneliti. Penggunaan teknik yang berbeda
tentunya akan menghasilkan indeks reliabilitas yang berbeda pula. Hal ini secara sederhana
dapat kita pahami karena wajar saja pengaruh sifat atau karakteristik data menyebabkan
perhitungan menghasilkan angka yang berbeda, salah satunya akibat pembulatan angka.
13
c. Metode Gabungan (paralel formandalternativeformreliabilityestamete)
Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencobakan dua instrument yang
ekuivalen itu beberapa kali, ke responden yang sama. Reliabilitas instrument dilakukan
dengan mengkorelasikan dua instrument, setelah itu dikorelasikan pada pengujian kedua dan
selanjutnya dikorelasikan silang. Jika dengan dua kali pengujian dalam waktu yang berbeda
maka akan dapat dianalisis keenam koefesien reliabilitas. Bila keenam koefesien korelasi itu
semuanya positif dan signifikan maka dapat dinyatakan bahwa instrument tersebut reliable.
Rumus Spearman-Brown
Keterangan:
ri = reliabilitas instrument
rb = indeks korelasi antara dua belahan instrument
N = banyaknya responden
X = belahan pertama
Y = belahan kedua
2. Rumus Flanagan
Rumus Flanagan
Keterangan:
ri = reliabilitas instrument
v1 = varians belahan pertama (varian skor butir-butir ganjil)
14
v2 = varians belahan kedua (varian skor butir-butir genap)
vt = varians skor total
3. Rumus Rulon
Rumus Rulon
Keterangan:
ri = reliabilitas instrument
Vt = varians total atau varians skor total
Vd = varians (varians difference)
d = skor pada belahan awal dikurangi skor pada belahan akhir
4. Rumus KR 20
Rumus KR 20
Keterangan:
ri = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
pi = proporsi subjek yang menjawab betul pada suatu butir (proporsi subjek yang mendapat
skor 1)
5. Rumus KR 21
Rumus KR 21
15
Keterangan:
ri = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
p = skor rata-rata
6. Rumus CronbanchAlpha
Rumus CronbanchAlpha
Keterangan:
ri = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
16
Tes tunggal adalah tes yang terdiri dari satu set yang diberikan terhadap sekelompok
subjek dalam satu kali pengetesan, sehingga dari hasil pengetesan hanya diperoleh satu
kelompok data.
Sumber:
1. Cara Menghitung Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas Instrumen Skripsi Kuantitatif dengan
SPSS. Diakses dari http://devamelodica.com/cara-menghitung-uji-validitas-dan-uji-
reliabilitas-instrumen-skripsi-kuantitatif-dengan-spss/
2. UJI VALIDITAS KUISIONER. Diakses dari
http://duwiconsultant.blogspot.com/2020/05/uji-validitas-kuisioner.html
3. Uji validitas dan Uji Reliabilitas. Diakses dari
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/diklat_kursus_spss/d.Bab_II_Uji_Validitas_
dan_Uji_Reliabilitas.pdf
4. VALIDITAS DAN RELIABILITAS. Diakses dari
http://merlitafutriana0.blogspot.com/p/validitas-dan-reliabilitas.html
5. ANALISIS UJI VALIDASI DAN RELIABILITAS INSTRUMEN KUESIONER.
Diakses dari http://www.slideshare.net/rachmatstatistika/uji-validitas-dan-reliabilitas
6. Korelasi Product Moment. Diakses dari
http://elemetafor.Weebly.com/uploads/1/1/7/8/11788213/tugas_statistik_pendidikan_sad
riadi.docx
18
7. Uji Validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS. Diakses dari http://melihatdunia-
acakadut.blogspot.com/2020/05/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
8. Uji Validitas dan reliabilitas. Diakses dari
http://www.academia.edu/5170798/Uji_Validitas_Dan_Reliabilitas
19