Anda di halaman 1dari 14

PENELITIAN ASOSIATIF

(ANALISIS JALUR / MODEL STRUKTURAL)

KELOMPOK 5
[17138081] RESKA MAYEFIS
[17138084] SARI RAHMADINA ANORI
[17138089] USWATUN HASANAH
[17138090] WIRDA
[17138092] YOGI ERWANDI CANDRA
PENELITIAN ASOSIATIF
(ANALISIS JALUR / MODEL STRUKTURAL)

PENGERTIAN ANALISIS JALUR ASUMSI DALAM ANALISIS JALUR

RUMUSAN MASALAH PADA ANALISIS JALUR MANFAAT ANALISIS JALUR

KARAKTERISTIK ANALISIS JALUR KEUNTUNGAN ANALISIS JALUR

SYARAT-SYARAT PENGGUNAAN ANALISIS JALUR KEKURANGAN ANALISIS JALUR

PRINSIP DASAR PENGGUNAAN ANALISIS JALUR PENERAPAN ANALISIS JALUR DALAM PENELITIAN
Pengertian Analisis Jalur
Dari beberapa Pendapat Para Ahli, Analisis Jalur dapat disimpulkan bahwa
sebenarnya analisis jalur merupakan kepanjangan dari analisis regresi berganda.
Jadi, model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar
variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak
langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat
(endogen)
Rumusan masalah penelitian dalam kerangka
path analysis
Apakah variabel eksogen (X1, X2, , Xk) berpengaruh terhadap variabel endogen Y?
Berapa besar pengaruh kausal langsung, kausal tidak langsung, kausal total maupun
simultan seperangkat variabel eksogen (X1, X2, .., Xk) terhadap variabel endogen?
Karakteristik Analisis Jalur
Merujuk pendapat yang dikemukakan oleh Land, ching heisi, Maruyama, Schumaker, dan
Lomax, Joreskog (dakam Kusnendi, 2008: 147-148), karakteristik analisis jalur adalah metode
analisis dat amultivariat dependensi yang digunakan untuk menguji hipotesis hubungan
asimetris yang dibangun atas dasar kajian teori tertentu dengan tujuan untuk mengetahui
pengaruh langsung dan tidak langsung seperangkat variabel penyebab terhadap variabel akibat.

Menguji hipotesis hubungan asimetris yang dibangun atas kajian teori tertentu artinya yang diuji
adalah model yang menjelaskan hubungan kausal antarvariabel yang dibangun atas kajian teori-
teori tertentu. Hubungan kausal tersebut secara eksplisit dirumuskan dalam bentuk hipotesis
direksional, baik positif maupun negatif.
Syarat-syarat Penggunaan Analisis Jalur
Hubungan sebab akibat (landasan teoris).
Hubungan antar variabel haruslah linier dan aditif.
Semua variabel residu tak punya korelasi satu sama lain.
Pola hubungan antar variabel adalah rekursif atau hubungan yang tidak melibatkan arahpengaruh yang
timbal balik.
Tingkat pengukuran semua variabel sekurang-kurangnya adalah interval.
Terdapat masukan korelasi yang sesuai.
Sama halnya menurut Supardi (2013), sifat atau syarat yang harus dipenuhi dalam analisis jalur, anatar lain:
Data masing-masing variabel merupakan data interval/ rasio.
Hubungan antara dua variabel adalah linier dan aditif.
Hubungan antara setiap dua variabel bersifat rekursif (satu arah)
Variabel sisa (residu) tidak berkorelasi dengan sesamanya dan tidak juga dengan variabel dalam sistem:
rxe = rex = 0 dan juga re1.e2 = re2.e1 = 0.
Prinsip Dasar Analisis Jalur
Skala pengukuran variabel minimal interval, bisa juga rasio.
Pola hubungannya (pengaruhnya) adalah linier.
Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat kausal ( satu arah) atau tidak ada efek interaksi.
Tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel yang tidak diukur (variabel residual) terhadap seluruh variabel yang dimasukkan
dalam model.
Antarvariabel bebas mempunyai hubungan (multikolinieritas) yang rendah, jadi pada prinsipnya variabel bebas benar-benar bebas,
kalaupun ada hubungan besaran hubungannya tidak signifikan.
Jika antarvariabel bebas terdapat hubungan yang signifikan, maka seyogiayanya digunakan salah satu variabel dari variabel yang
saling berhubungan itu.
Sampel penelitian hendaknya besar, analisis jalur akan member makna yang tinggi jika sampel lebih dari 100 (harus diambil secara
random), tetapi jumlah tersebut tidak mutlak.
Adanya korelasi yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel antara atau antara variabel antara dengan variabel bebas.
Analisis jalur akan menyajikan besaran hubungan langsung dan tidak langsung antara variabel eksogen (exogenous) terhadap variabel
indogen (endogenous).
Variabel eksogen (exogenous) adalah variabel yang tidak ada penyebab eksplisitnya atau dalam diagram tidak ada anak panah yang
menuju kearahnya.
Variabel indogen (endogenous) adalah variabel yang ada penyebab eksplisitnya atau dalam diagram ada anak panah yang menuju ke
arahnya.
Jika antarvariabel eksogen (exogenous) dihubungkan, maka anak panah akan menuju keduanya (garis tersebut mempunyai dua arah
atau dua anak panah).
Variabel bebas dan terikat dalam regresi diganti istilanya dengan variabel eksogen (exogenous) dan variabel indogen (endogenous).
Asumsi dalam Analisis Jalur
Sebelum melakukan analisis, hendaknya diperhatikan beberapa asumsi sebagai berikut:
Pada model analisis jalur, hubungan antar variabel adalah bersifat linier, adaptif dan
bersifat normal.
Hanya sistem aliran kausal kesatu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang berbalik.
Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan rasio.
Menggunakan sampel probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel untuk
memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel.
Observed variables diukur tanpa kesalahan instrumen pengukuran valid dan reliable artinya
variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung.
Model yang dianalisis dispesifikasikan dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep-
konsep yang relevan artinya model teori yang dikaji atau diuji dibangun berdasarkan
teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti.
Manfaat Analisis Jalur
Sebagai penjelas terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti.
Untuk prediksi nilai variabel endogen (Y) berdasarkan nilai variabel eksogen (X).
Sebagai faktor determinan yaitu penentuan variabel eksogen (X) mana yang
berpengaruh dominan terhadap variabel endogen (Y), juga untuk menelusuri
mekanisme (jalur-jalur) pengaruh variabel eksogen (X) terhadap variabel endogen
(Y).
Pengujian model, menggunakan theory triming, baik untuk uji reabilitas konsep
yang sudah ada ataupun uji pengembang konsep baru.
Keuntungan Analisis Jalur

Menurut Sarwono (2012), keuntungan menggunakan analisis jalur diantaranya:


Kemampuan menguji model keseluruhan dan parameter-parameter individual.
Kemampuan pemodelan beberapa variabel mediator/perantara.
Kemampuan mengestimasi dengan menggunakan persamaan yang dapat melihat
semua kemungkinan hubungan sebab akibat pada semua variabel dalam model.
Kemampuan melakukan dekomposisi korelasi menjadi hubungan yang bersifat
sebab akibat (causal relation), seperti pengaruh langsung (direct effect) dan pengaruh
tidak langsung (indirect effect) dan bukan sebab akibat (non-causal association), seperti
komponen semu (spurious).
Kelemahan Analisis Jalur

Kelemahan menggunakan analisis jalur diantaranya:


Tidak dapat mengurangi dampak kesalahan pengukuran.
Analisis jalur hanya mempunyai variabel-variabel yang dapat diobservasi secara
langsung.
Analisis jalur tidak mempunyai indikator-indikator suatu variabel laten.
Karena analisis jalur merupakan perpanjangan regresi linier berganda, maka semua
asumsi dalam rumus ini harus diikuti.
Sebab akibat dalam model hanya bersifat searah (one direction), tidak boleh bersifat
timbal balik (reciprocal).
Penerapan Analisis Jalur dalam Penelitian
Judul Penelitian:

Adapun yang menjadi judul penelitian penerapan analisis jalur dengan


menggunakan SPSS Amos adalah sebagai berikut:
Pengaruh Kemampuan Pemahaman Matematika, Kemampuan Koneksi
Matematik, Kemampuan Pemecahan Masalah, Kemampuan Berpikir Logis,
Kemampuan Berpikir Kreatif, dan Kompetensi Kognitif Matematika Terhadap
Konsistensi Diri
Penerapan Analisis Jalur dalam Penelitian
Variabel Penelitian dan Skala Data
Terdapat tujuh variabel penelitian yang sesuai dengan judul, yaitu:
1. Kemampuan Pemahaman Matematika : X1
2. Kemampuan Koneksi Matematika : X2
3. Kemampuan Pemecahan Masalah : X3
4. Kemampuan Berpikir Logis : X4
5. Kemampuan Berpikir Kreatif : X5
6. Kemampuan Kognitif Matematika : X6
7. Konsistensi Diri : X7
Adapun skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian, yaitu: Skala Interval dengan jumlah
responden sebanyak 110 orang (N = 110).

Anda mungkin juga menyukai