Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MINAHASA TENGGARA SISTEM


MEMBANGUN RUMAH TANPA DOWN PAYMENTNASIONAL”

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN-SH

Diusulkan oleh:

Fabiola Tirsa Kansil

17081101037

UNIVERSITAS SAMRATULANGI
MANADO
2019

i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : KEARIFAN LOKAL


MASYARAKAT MINAHASA
TENGGARA SISTEM
MEMBANGUN RUMAH TANPA
DOWN PAYMENTNASIONAL
2. Bidang Kegiatan : PKMP -SOSIAL HUMANIORA
3. Ketua Pelaksanaan Kegiatan
a. Nama Lengkap : Fabiola Tirsa Kansil
b. NIM : 17081101037
c. Jurusan : Ilmu Administrasi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Sam Ratulangi Manado
e. Alamat Rumah dan No tel./HP : Bahu, Malalayang/ 089698732174
f. Email : tirsakansil99@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :Dr. Very Y Londa, S.Sos, MSi
b. NIDN :0012077704
c. Alamat Rumah dan No.Tel./HP : Kelurahan Ranotana
Lingkungan IV, Kecamatan
Sario/08114331207
6. Biaya Kegiatan Total :
a. Kemendikbud : Rp.10.099.000
b. Sumber lain(Sebutkan......) : Rp 0; (Sumber Lain)
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Manado, 25-11-2019
Menyetujui
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Ketua Pelaksana Kegiatan,
dan Alumni

(Drs. Cornelius J. Paat, M.Si) (Fabiola Tirsa Kansil)


NIP/NIK 19630928 19903 1 004 NIM. 17081101037

Wakil RektorBidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping,

ii
(Drs. Ronny Gosal M.Si) (Dr. Very Y Londa, S.Sos, MSi)
NIP/NIK.195708081988101001 NIDN.0012077704

DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR...................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................1
1.2 Perumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................2
1.4 Urgensi Penelitian......................................................................................2
1.5 Luaran Yang Diharapkan...........................................................................2
1.6 Manfaat......................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
BAB 3 METODE PENELITIAN..........................................................................5
3.1 Desain Penelitian.........................................................................................5
3.2 Jenis dan Sumber Data................................................................................6
3.3 Informan......................................................................................................6
3.4 Teknik Pengumpulan Data..........................................................................6
3.5 Prosedur Penelitian dan Analisis Data........................................................6
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL...........................................................................8
4.1 Anggaran Biaya...........................................................................................8
4.2 Jadwal Kegiatan..........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................9
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................10
LAMPIRAN 1 Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing......................10
LAMPIRAN 2 Justifikasi Anggaran....................................................................17
LAMPIRAN 3 Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas.................................18

iii
LAMPIRAN 4 Surat Pernyataan Ketua Peneliti..................................................20

iv
DAFTAR TABEL
Tabel Teks hal.
1 Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya 8
2 Jadwal Kegiatan PKM-PSH 9

DAFTAR GAMBAR
Gambar Teks hal.
1 Bagan Alir Proses Penelitian 8

v
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Undang – Undang Dasar 1945 Pasal 28 h Ayat 1 menyatakan setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan
hunian yang sehat, aman dan serasi. Dalam upaya memenuhi akan kebutuhan
tempat tinggal (rumah) maka Pemerintah sejak 29 April 2015 melakukan
terobosan melalui program satu juta rumah. Akan tetapi kenyataan menunjukkan
bahwa kebutuhan akan rumah layak huni terus meningkat. Sebagaimana data dari
BPS bahwa kebutuhan rumah layak huni sekitar 800 ribu unit pertahun. Hal ini
tidak sebanding dengan kemampuan pemerintah bersama pelaku usaha di bidang
perumahan yang hanya mampu membangun sekitar 400 ribu unit per tahun.
Kemampuan pemerintah untuk menyediakan hunian bagi masyarakat melalui
APBN hanya sekitar 20 persen, sementara 30 persen berasal dari bantuan
pembiayaan perumahan (melalui KPR dengan skema Fasilitas Likuiditas
pembiayaan Perumahan) sementara 50 persen diharapkan dapat dilakukan secara
swadaya oleh masyarakat dan pengemban perumahan secara formal.
Upaya pemenuhan rumah layak huni baik yang dilakukan melalui program
pemerintah maupun melalui skema pembiayaan KPR pada tataran pelaksanaan
sering berbenturan dengan fakta lapangan khususnya bagi masyarakat
berpenghasilan rendah ataupun untuk masyarakat yang sulit memenuhi
persyaratan dari pihak yang membiayai. Situasi ini juga dalam tataran pelaksanaan
pemilihan umum kepala daerah sempat dijadikan sebagai issu politik yang
menarik untuk mendapatkan dukungan suara seperti pada Pemilukada DKI Jakarta
melalui rumah tanpa down payment. Memperhatikan masalah kebutuhan rumah
layak huni yang sampai dengan saat ini terus meningkat permintaannya serta
sudah mulai dijadikan sebagai issu politik dalam mempengaruhi pilihan
masyarakat, sementara pada tataran pelaksanaan belum dapat direalisasikan
dengan baik maka dianggap rumah layak huni menjadi masalah yang urgent untuk
dicarikan solusi.
Masyarakat yang ada di wilayah Tombatu Raya Kabupaten Minahasa
Tenggara memiliki satu tradisi yang dianggap unik dalam memenuhi kebutuhan
akan rumah. Pembangunan rumah di wilayah ini membangun rumah secara
gotong royong dengan sistem mapalus. Melalui mapalus membangun rumah yang
dilakukan oleh masyarakat Tombatu menjadikan anggota kelompok mapalus
tersebut dapat memiliki rumah layak huni sekalipun belum memiliki uang yang
cukup untuk membangun rumah pada saat itu. Sehingga dianggap sangat
meringankan anggota kelompok masyarakat untuk memiliki rumah. Mapalus
membangun rumah ini dianggap sebagai cara yang unik sebab hasilnya
menunjang program pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan rumah bagi
masyarakat dan merupakan suatu kearifan lokal yang perlu untuk dikembangkan
2

dan dijadikan sebagai sebuah role model secara daerah maupun nasional. Serta
dapat juga merupakan bagian dari pengembangan keilmuan sosial pemerintahan
melalui penerapan good governance dalam perwujudan kemitraan pemerintah
dan masyarakat. Untuk dapat diperolehnya fakta lapangan tentang pola
pembangunan rumah tanpadown payment berdasarkan kearifan lokal serta untuk
menemukan model mapalus membangun rumah tanpa down payment maka
dianggap perlu untuk dilakukan penelitian secara eksploratif.

1.2 Perumusan Masalah


Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimanakah kearifan lokal masyarakat Kabupaten Minahasa Tenggara
membangun rumah tanpa down payment?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kearifan lokal masyarakat
Kabupaten Minahasa Tenggara dan membuat skema model sistem
membangun rumah secara nasional melalui kearifan lokal masyarakat
Minahasa Tenggara Kabupaten Minahasa Tenggara.

1.4 Urgensi Penelitian


Memperhatikan masalah kebutuhan rumah layak huni yang sampai dengan
saat ini terus meningkat permintaannya serta sudah mulai dijadikan issu
politik dalam mempengaruhi pilihan rakyat, sementara pada tataran
pelaksanaan belum dapat direalisasikan dengan baik maka dianggap rumah
layak huni menjadi masalah yang urgent untuk dicari solusi.

1.5 Luaran yang diharapkan


Adapun yang merupakan luaran yang ditargetkan dari program kreativitas
mahasiswa penelitian ini yaitu :
1. Laporan kemajuan
2. Narrative Review
3. Laporan akhir

1.6 Manfaat.
Kegiatan dari program kreativitas mahasiswa penelitian yang dilakukan ini
diharapkan dapat memberikan manfaat :
1. Manfaat Akademis pada pengembangan keilmuan Administrasi Publik
dalam Kajian pembangunan kearifan lokal masyarakat Kabupaten
Minahasa Tenggara membangun rumah tanpa down payment.
2. Manfaat Praktis, kearifan lokal masyarakat Kabupaten Minahasa
Tenggaradalam membangun rumah tanpa down paymentdapat dijadikan
referensi dan rekomendasi untuk diterapkan didaerah lain maupun secara
3

nasional dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang papan atau


rumah layak huni.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


Runggandini (2016) menyatakan bahwa kearifan lokal dapat dijadikan
sebagai petunjuk arah bagi pembangunan sekaligus sebagai asas atau prinsip
dalam pembangunan berkelanjutan. Kearifan lokal oleh Waworundeng (2016)
dipandang sebagai bagian dari budaya yang mengandung gagasan - gagasan atau
nilai - nilai, pandangan - pandangan lokal yang bersifat bijaksana, penuh kearifan,
bernilai baik, yang tertanam dan diakui oleh anggota masyarakat desa.
Pemahaman tentang kearifan lokal diatas menunjukkan pada suatu pola perilaku
masyarakat yang dinilai baik untuk digunakan dalam pelaksanaan pembangunan
saat ini.
Masyarakat yang diperhadapkan dengan keterbatasan modal/keuangan akan
tetapi sangat membutuhkan rumah layak huni menjadi sebuah masalah yang
urgent untuk di selesaikan. Pola pembangunan rumah dengan konsep kearifan
lokal mapalus merupakan salah satu solusi yang dapat dijadikan model untuk
menjawab masalah diatas. Mapalus sebagai suatu kearifan lokal masyarakat suku
Minahasa yang oleh Londa (2016) dipahami sebagai suatu nilai kerja supra
struktur sosial dan budaya orang masyarakat yang dalam perwujudannya
membentuk sebuah hubungan sosial sesama orang Minahasa.
Pelleng dkk (2019) mengemukakan bahwa masyarakat Desa Tombatu Satu
dalam pembangunan rumah menerapkan pola interaksi sosial yang saling terbuka
dan mendukung sehingga tradisi membangun rumah secara bersama – sama dapat
berjalan sampai dengan saat ini. Keterikatan satu sama lainnya sebagai keluarga
yang bukan hanya dipandang dari garis keturunan akan tetapi juga kekerabatan
merupakan modal yang terus dipelihara oleh masyarakat Tombatu.
Budaya Mapalus terjabar dalam bentuk nilai kekeluargaan, rasa
sepenanggungan yang tinggi, kebersamaan, musyawarah mufakat, kepemimpinan,
keterbukaan, disiplin dan religius (Londa, 2016). Penerapan nilai – nilai budaya
mapalus dalam pembangunan rumah tanpadown paymentmenggambarkan
semangat kekeluargaan yang tinggi masih dimiliki masyarakat Tombatu yang
diikuti oleh kebersamaan untuk saling membantu satu sama lainnya dalam
meringankan beban dan memenuhi kebutuhan akan rumah. Beban yang dihadapi
oleh sesama keluarga dipandang sebagai beban bersama. Sehingga untuk
penyelesaiannya diperlukan kesepakatan bersama dalam keterbukaan, disiplin
melalui komando seorang yang dituahkan dan dianggap sebagai pemimpin.
Kebersamaan untuk saling membantu ini merupakan bagian dari ibadah dalam
perwujudan kasih dan saling membantu. Filosofi yang terkandung dalan budaya
mapalus ini bagai nilai dasar yang dianut oleh masyarakat suku Minahasa. Hal ini
jugalah yang diaplikasikan oleh Masyarakat Tombatu Kabupaten Minahasa
Tenggara dalam membangun rumah tanpa down payment.
4

Dari kajian yang dilakukan oleh Runggandini (2016); Waworundeng


(2016); Londa (2016) dan Pelleng dkk (2019) menunjukkan bahwa kearifan lokal
yang oleh masyarakat suku Minahasa disebut Mapalus merupakan tata nilai yang
dapat dijadikan suatu rujukan dalam pelaksanaan pembangunan seperti halnya
dalam mensukseskan program pembangunan rumah layak huni. Sebab dewasa ini
masyarakat bukan hanya dipandang sebagai objek dari pembangunan akan tetapi
juga merupakan subjek dari pembangunan yang sejalan denganpenyelenggaraan
pemerintahan dengan konsep good governance.
Model pembangunan rumah layak huni yang dilakukan oleh masyarakat
Tombatu Kabupaten Minahasa Tenggara memang belum banyak dilirik oleh para
peneliti sebagai sebuah kajian aktual. Akan tetapi fakta yang termuat dari
pentingnya kearifan lokal sebagaimana Runggandini (2016); Waworundeng
(2016); dan Londa (2016) dapat dijadikan pijakan untuk mengeksplorasi fakta
lapangan tentang cara membangun rumah tanpa down payment model masyarakat
Tombatu sebagai sebuah kreativitas yang wajib dinasionalkan untuk
direkomendasikan sebagai salah satu model dalam menopang pelaksanaan
program pemerintah yaitu rumah layak huni bagi masyarakat yang juga diatur
dalam Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Pemukiman.
Uang muka atau down payment banyak kali menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dalam usaha perkreditan termasuk dalam perkreditan rumah.
Masyarakat yang berupaya memiliki rumah akan tetapi tidak memiliki uang yang
cukup dapat menggunakan fasilitas kredit yang ditawarkan oleh perbankan dengan
memenuhi persyaratan termasuk uang muka. Uang muka ini merupakan bentuk
pembayaran dimuka dari sebagian harga total atau presentasi dari total harga
pembelian. Dalam proses Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) uang muka
memegang peranan yang sangat penting. Uang muka yang dibayarkan oleh
debitur memang telah diatur oleh Bank Indonesia melalui Peraturan Bank
Indonesia Nomor. 18/16/PBI/2016 tentang Rasio Loan to Value untuk Kredit
Properti, Rasio Financing to Value untuk Pembiayaan Properti, dan Uang muka
untuk Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor (PBI LTV/FTV).
Berdasarkan peraturan ini maka masyarakat selaku debitur memiliki kewajiban
untuk membayar uang muka 10% - 15% dari total fasilitas kredit yang diberikan
oleh lembaga pembiayaan termasuk perbankan.
Pemberlakuan adanya uang muka atau down payment dalam pandangan
perbankan sebagai bentuk keseriusan dari masyarakat untuk memiliki rumah serta
sebagai bagian dari cara untuk menghindari kredit macet. Sementara itu bagi
pengembang, pembayaran uang muka menjadi dasar ikatan serta tindakan untuk
memperkecil pembeli membatalkan pembelian rumah. Demikian pula bagi debitur
atau pembeli bahwa pembayaran uang muka akan menciptakan rasa memiliki
pada diri debitur, besaran uang muka juga akan mempengaruhi jumlah angsuran.
Sebab semakin besar uang muka maka akan semakin ringan angsuran yang akan
5

dibayarkan. Akan tetapi dalam perkembangan saat ini dimana kebutuhan akan
rumah bagi penduduk semakin meningkat sebagai kebutuhan dasar, masyarakat
diperhadapkan dengan kendala pada besaran uang muka yang harus dibayarkan
serta banyaknya persyaratan yang sulit dipenuhi.
Dalam pesta demokrasi lokal maupun nasional, pemenuhan kebutuhan
rumah bagi rakyat telah menjadi salah satu program seperti sejuta rumah untuk
rakyat serta program down payment nol rupiah yang diusung salah satu pasangan
calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta menjadi bahan perbincangan
hangat di tengah masyarakat. Tak sedikit yang mempertanyakan tentang program
tersebut. Sebab sampai dengan saat ini, down payment memang kerap menjadi
kendala bagi masyarakat yang ingin mengajukan kredit kepemilikan rumah.
Dengan angka yang terbilang cukup besar, tak sedikit orang yang tidak sanggup
untuk membayar down payment meskipun siap untuk membayar cicilan kredit
kepemilikan rumah.Memperhatikan hal ini maka menjadi penting untuk
menjadikan kearifan lokal yang telah dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten
Minahasa Tenggara sebagai sebuah model skema pembangunan rumah secara
nasional untuk memenuhi kebutuhan akan papan bagi masyarakat.

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain kualitatif melalui pendekatan eksploratif.
penggunaan desain dan pendekatan penelitian inii guna mengungkapkan,
menguraikan serta memahami fenomena yang berkaitan dengan cara membangun
rumah tanpa membayar down payment model masyarakat Kabupaten Minahasa
Tenggara. Hal ini sejalan dengan pemikiran Bungin (2009) bahwa pertimbangan
dalam penggunaan desain kualitatif yaitu untuk menemukan dan memahami apa
yang ada di balik fenomena yang di teliti.
Adapun tahapan penelitian dilakukan mulai dari memahami latar penelitian
yang terwujud pada observasi lapangan, menentukan jenis dan sumber data yang
dibutuhkan (termasuk dalam penentuan informan) dan pengumpulan data
sekunder. Setelah data (primer dan sekunder) terkumpul maka akan dilakukan
pengelompokan data, interpretasi data dan melakukan penarikan kesimpulan.
Guna menghindari terjadinya kesalahan dalam interpretasi data dan penarikan
kesimpulan maka peneliti akan melakukan focus group discussion (FGD) dan
melakukan proses triangulasi data.
Melalui kegiatan penelitian ini diharapkan ditemukannya sebuah model
pembangunan rumah tanpa down payment dari masyarakat Kabupaten Minahasa
Tenggara sebagai sebuah kreativitas kearifan lokal. Luaran ini ditargetkan akan di
publikasikan di jurnal internasional dan diterbitkannya HAKI.
6

3.2. Jenis dan Sumber Data


Adapun jenis data yang diperoleh dalam mengungkapkan fenomena yang
dijadikan obyek penelitian ini adalah jenis data primer dan data sekunder. Data
primer berasal dari informan berupa informasi dan data hasil wawancara dengan
pihak yang berkepentingan yang dalam hal ini masyarakat yang ada di Kabupaten
Minahasa Tenggara yang mengikuti program pembangunan rumah tanpa down
payment.
Data sekunder adalah data dan berbagai informasi yang diperoleh melalui
penelusuran yang berasal dari berbagai kajian literature dan dokumen terkait,
melalui kegiatan studi kepustakaan dan studi dokumen berupa artikel, jurnal, studi
literature, dokumen berupa data jumlah masyarakat peserta program, mekanisme
dan sistem pembuatan rumah, aturan yang berkaitan dengan budaya mapalus.

3.3. Informan
Informan dalam penelitian merupakan semua pihak yang diketahui
memahami objek permasalahan penelitian. Adapun informan yang rencananya
akan diwawancarai dalam penelitian ini merupakan perwakilan dari unsur:
1. Masyarakat peserta program pembangunan rumah tanpa down payment
2. Pemerintah desa yang ada di wilayah Tombatu Raya
3. Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara

3.4. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Wawancara. Wawancara secara mendalam (in-depth interview) dilakukan
dengan para informan. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan langsung
kepada informan. Wawancara dilakukan berlangsung dalam suasana penuh
persahabatan dan kekeluargaan, mirip dengan percakapan informal. Peneliti
tidak saja melakukan wawancara secara tatap muka, tetapi juga wawancara
melalui telepon seluler (handphone).
2. Observasi. Observasi atau pengamatan langsung ke Kecamatan Tombatu
Kabupaten Minahasa Tenggara
3. Studi Kepustakaan (Dokumentasi). Studi kepustakaan dilakukan dengan
cara mengkaji dan mempelajari bahan bacaan berbagai buku, teori, jurnal,
makalah ilmiah, dokumen, termasuk berbagai peraturan dan bahan rujukan
lainnya yang dianggap relevan dengan obyek penelitian.

3.5. Prosedur Penelitian dan Analisis Data


Prosedur penelitian ini melalui beberapa tahap yakni :
1. Tahap pra lapangan; beberapa prosedur yang dilalui dengan meliputi
kegiatan menyusun rancangan penelitian, menentukan lokasi penelitian,
pengurusan perizinan, penjagaan atau penilaian kondisi fisik lapangan,
7

penentuan nara sumber atau informan, penyiapan perlengkapan penelitian


serta persiapan diri peneliti untuk beradaptasi dengan suasana kehidupan
objek penelitian, termasuk membangun kepercayaan objek ke luar dari
hubungan kerja dan membawa kepada kondisi dan situasi akademis.
2. Tahap identifikasi, merupakan tahapan dimana faktor-faktor utama yang
menyebabkan kearifan lokal membangun rumah tanpa down payment dari
masyarakat Minahasa Tenggara dapat bertahan seperti pada nilai
kekeluargaan, rasa sepenanggungan, kebersamaan, musyawarah mufakat,
kepemimpinan, keterbukaan, disiplin dan religius. Tahapan identifikasi ini
dikaji melalui data wawancara, dan pengumpulan dokumen sekunder.
3. Tahap analisis data dimulai sejak memasuki lapangan untuk melakukan
penelitian. Tahap pekerjaan lapangan ini meliputi memahami latar
penelitian dan persiapan peneliti, memasuki lokasi dan obyek penelitian,
melakukan wawancara dan pengamatan serta hasil dari dokumen yang
dikumpulkan. Melakukan pengamatan secara mendalam terhadap masalah
penelitian dikaitkan dengan fenomena yang ada, melakukan wawancara
menadalam dengan informan dalam perilaku kelompok masyarakat.
Kegiatan selanjutnya adalah melakukan reduksi data yakni proses
pemilahan, focusing dan penyederhanaan catatan lapangan. Reduksi
dilakukan dengan membaca transkrip, wawancara, catatan pengamatan dan
dokumen yang dianalisis lalu membuat catatan atau memo atas data,
ringkasan dan membuat pengelompokkan data dan dibuatkan partisinya.
Setelah direduksi dilakukan penampilan data. Salah satu langkah penting
selanjutnya adalah menampilkan data berupa kumpulan data informasi yang
teroganisir untuk selanjutnya dilakukan pembuatan kesimpulan. Tampilan
data ini berupa teks, gambar, tabel, bagan dan teks naratif atau kutipan.
Tahap ini diakhiri dengan perumusan kesimpulan walaupun sudah
dilakukan sejak data pertama terkumpul.
4. Tahap penulisan laporan penelitian, yang selain memuat temuan penelitian
juga menguraikan hasil interpretasi dan eksplanasi temuan penelitian serta
penarikan kesimpulan penelitian, verifikasi, dan rekomendasi akademik
yang terkait kepentingan dari manfaat penelitian. Pembuatan laporan ini
berkaitan dengan laporan kemajuan dan laporan akhir.
5. Tahap terakhir adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan yang diarahkan
sebagai jawaban atas rumusan masalah penelitian yaitu ditemukannya model
perilaku kelompok masyarakat serta merumuskan rekomendasi akademik
dan pragmatis bagi pemerinth daerah dan pihak terkait.

Kebutuhan Rumah

Layak Huni
8

Kearifan lokal masyarakat Tombatu Kabupaten Minahasa Tenggara

Pembangunan rumah secara gotong royong dengan sistem Mapalus

Fakta lapangan tentang pola pembangunan rumah tanpa down payment berdasarkan
kearifan lokal serta model mapalus membangun rumah tanpa down payment

ROLE MODEL

Pola Pembangunan Rumah Tanpa Down


Payment

Skema Model Pembangunan Rumah Tanpa Down


PaymentNasionaldari masyarakat Kabupaten Minahasa
Tenggara sebaggai sebuah kreativitas kearifan lokal

Gambar 1. Bagan Alir Proses Penelitian

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL


1. Anggaran Biaya
Tabel 1 Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Perlengkapan yang diperlukan Rp. 750.000
2. Bahan Habis Pakai Rp. 2.574.000
3. Perjalanan Rp. 3.700.000
4. Lain-lain Rp. 3.075.000
Jumlah Rp. 10.099.000

2. Jadwal Kegiatan
Tabel 2 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Minggu
Jenis Kegiatan
. 1 2 3 4 5 6 7 8
Pengumpulan
1.
Data
2. Analisis
9

Data
Penyusunan
3.
Model
Penyusunan
4. Laporan
kemajuan
Penulisan
5.
narrative review
Penyusunan
6.
Laporan akhir

DAFTAR PUSTAKA
Bungin, B. 2009. Penelitian Kualitatif. Kencana Pranada Media Group
Cook.Jakarta

Londa, V. 2016. Nilai Budaya Mapalus Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik


di Kabupaten Minahasa Selatan. Prosiding Seminar Nasional Politik dan
Kebudayaan. 24 – 25, Oktober 2016,Bandung. Hal. 385-393.

Pelleng, S.Lengkong, F.Londa,V. 2019. Interaksi Sosial Masyarakat Dalam


Pembangunan Rumah Rakyat di Desa Tombatu Satu Kecamatan Tombatu
Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Administrasi Publik Vol 5 No (78)

Runggandini. C. W. M. 2016. Revitalisasi dan Rekonstruksi Kearifan Lokal


Untuk Membangun Hukum Kehutanan Yang Berkelanjutan. Prosiding Seminar
Nasional Politik dan Kebudayaan. 24–25, Oktober 2016,Bandung. Hal. 344-352.

Waworundeng. W. 2016. Peranan Kearifan Lokal Dalam Pembangunan Desa di


Minahasa (Studi di Desa Warembungan Kecamatan Pineleng Kabupaten
Minahasa). Prosiding Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan. 24–25, Oktober
2016,Bandung. Hal. 364-367
10

Lampiran 1 : Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping


Biodata Ketua
11
12

Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Marline Marchelia Tambuwun
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Administrasi Negara
4 NIM 17081101061
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tambelang 31 Maret 1999
6 Alamat E-mail marlinemarchelia@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081543361433

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 Orientasi Mahasiswa Anggota Panitia September 2018
Baru Jurusan Ilmu Paniki Bawah
Administrasi FISPOL
Unsrat
2 Bakti Sosial BKM Social Anggota Panitia September 2018
Soccer Federation Panti
FISPOL Unsrat
3 Talkshow Pancasila Sekertaris Panitia Maret 2019 Kampus
Sebagai Pemersatu FISPOL Unsrat
Bangsa BEM FISPOL
Unsrat
4 Pemilihan Pengurus Anggota Panitia Mei 2019 Kampus
Himpunan Mahasiswa Fispol Unsrat
Jurusan Ilmu
Administrasi FISPOL
Unsrat
5 Pengenalan Kehidupan Anggota Panitia Juli 2019 Kampus
Kampus Mahasiswa Baru FISPOL Unsrat
Angkatan 2019
6 Penyambutan Mahasiswa Ketua Panitia September 2019
Baru Jurusan Ilmu Desa Popareng
Administrasi FISPOL Kec.Tatapaan
Unsrat

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
13
14

Biodata Anggota 2
15
16

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr.Very Yohanis Londa., S.Sos. M.Si
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Administrasi Negara
4 NIP/NIDN 197707122006041003/ 0012077704
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pinamorongan, 12 Juli 1977
6 Alamat E-mail verylonda@unsrat.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 08114331207
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Unsrat Pascasarjana Pascasarjana
UNPAD UNPAD
Jurusan/Prodi Administrasi Administrasi Administrasi
Negara Publik Publik
Tahan Masuk-Lulus 1995 – 2000 2007 – 2009 2009 – 2012
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Metode Penelitian Kualitatif Wajib 3
2 Kebijakan Publik Wajib 3
3 Analisis Kebijakan Publik Wajib 3
4 Manajemen Pelayanan Publik Wajib 3
5 Statistika Sosial Wajib 3
6 Perilaku organisasi Wajib 3
7 Pengantar Ilmu Administrasi Publik Wajib 3
8 Intrinsip / Pratikum Wajib 3
Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Aspek Organisasi Dalam DIPA 2013
Implementasi Kebijakan Universitas
Pemberian IMB di Kota Sam Ratulangi
Manado 2012
2 Motif Berperilaku Kepala PUPT 2014 The 2014
Desa Pada Penyelenggaraan Development
Pemerintahan Desa di and Upgrading
Kabupaten Minahasa of Seven
Selatan Universities In
Improving the
Quality and
Relevance of
Higher Education
in
Indonesia
3 Penanggulangan Bahaya PUPT 2014 The 2014
Kebakaran Melalui Development
17

Penguatan Pemberdayaan and Upgrading


Masyarakat Kota Manado of Seven
Universities In
Improving the
Quality and
Relevance of
Higher
Education in
Indonesia
4 Analisis Perilaku DIPA 2014
Membuang Sampah Universitas
Pedagang Kaki Lima di Sam Ratulangi
Pasar Empat Lima Kota 2014
Manado
5 Implementasi Kebijakan PUPT 2015 2015
Pendidikan Dasar di
Kabupaten Kepulauan
Talaud
6 Pemberdayaan Sosial dan DIPA 2015
Ekonomi Masyarakat Pulau Universitas
Kabaruan Kabupaten Sam Ratulangi
Kepulauan Talaud 2015
7 Perencanaan Strategis Pada DIPA 2015
Pengembangan Pariwisata Universitas
Kota Manado Sam Ratulangi
2015
8 Implementasi Kebijakan PUPT 2016 2016
Pendidikan Dasar di
Kabupaten Kepulauan
Talaud (Lanjutan Tahun ke
2)
9 Implementasi Kebijakan PUPT 2017 2017
Alokasi Dana Desa di
Kabupaten Minahasa
Selatan
10 Pemberdayaan Usaha Kecil DRUU 2018 2018
Masyarakat Pesisir Pantai di
Kawasan Minapolitan
Tatapaan Kabupaten
Minahasa Selatan
11 Evaluasi Kebijakan Berbasis 2018
Penanggulangan Bencana di Penelitian dan
Kota Manado Pengembangan
18
19

Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Perlengkapan yang Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


diperlukan
- Tas Ransel 3 Rp.250.000 Rp.750.000
-SUB TOTAL (Rp) Rp.750.000
2. Bahan Habis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Buku Referensi 3 Rp. 100.000 Rp.300.000
- ATK(Buku Agenda, 3 Rp. 125.000 Rp. 375.000
Bolpoint, Map)
- Catridge Canon 2 Rp.282.000 Rp.564.000
Hitam
- Catridge Canon 2 Rp.355.000 Rp.710.000
Warna
- Kertas HVS A4 2 Rp. 60.000 Rp. 120.000
- Tinta Canon Hitam 2 Rp.85.000 Rp.170.000
- Tinta Canon Warna 2 Rp.85.000 Rp.170.000
- Penyimpanan Data 1 Rp. 165.000 Rp 165.000
(Flashdisk 32 GB)
-SUB TOTAL (Rp) Rp. 2.574.000
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Keperluan pembelian 2 Rp. 50.000 Rp. 100.000
barang
- Untuk perjalanan luar
kota
 Biaya Rental 6 Rp. 500.000 Rp. 3.000.000
 Akomodasi 2 Rp. 300.000 Rp. 600.000
-SUB TOTAL (Rp) Rp. 3.700.000
4. Lain-Lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Biaya Publikasi
 Jurnal Nasional 1 Rp. 1.500.000 Rp.1.500.000
Terakreditas SINTA 3
 HAKI (Hak 1 Rp. 900.000 Rp.900.000
Kekayaan Intelektual)
 Leaflet 10 Rp.25.000 Rp.250.000
 Standing Banner 1 Rp.125.000 Rp.125.000
- Biaya pemakaian 3 Rp. 100.000 Rp. 300.000
pulsa
SUB TOTAL (Rp) Rp.3.075.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) Rp. 10.099.000
(Sepuluh Juta Sembilan Puluh Sembilan Ribu Rupiah)
20

Lampiran 3 : Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama/ NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu)
1 Fabiola Ilmu Ilmu 5 - Mengkoordin
Tirsa Kansil Administras Administra Jam/Minggu ir jalannya
i Negara si Negara penelitian
- Membuat
Proposal
- Membuat
panduan
wawancara
- Melakukan
pengamatan
dan
wawancara
- Melakukan
pengumpulan
data
- Melakukan
analisis data
- Membuat
draf artikel
2 Marline Ilmu Ilmu 5  Membantu
Marchelia Administras Administra Jam/Minggu mengumpul
Tambuwun i Negara si Negara data
sekunder
 Membantu
menyusun
proposal dan
panduan
wawancara
 Membantu
analisis data
 Membantu
dalam
pembuatan
artikel
3 Ririn Reci Ilmu Ilmu 5  Mengkoordin
Mendala Administras Administra Jam/Minggu ir
i Negara si Negara pengetikanpr
21

oposal,
laporan, dff
dan lain-lain
 Mengkoordin
ir dan
menyiapkan
semua
peralatan
penelitian
 Melakukan
pengumpulan
data
 Bersama
menganalisis
data
 Bertanggungj
awab atas
pengadaan
proposal,
laporan dan
luaran
22

Lampiran 4 : Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai