PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan dalam sebuah lembaga pendidikan, tentunya tidak boleh melenceng dari
tujuan pendidikan itu sendiri, karena tujuan itulah yang nantinya akan menjadi titik
tolak penyusunan sebuah kerangka rencana. Dan agar sebuah perencanaan dalam
lembaga pendidikan tersebut tidak melenceng dari tujuan pendidikan itu sendiri, harus
digunakan sebuah model dan metode perencanaan yang sesuai dan tepat. Oleh karena
itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang model dan metode perencanaan
pendidikan.
B. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah akan dibahas dalam makalah ini antara lain :
Dengan demikian, model perencanaan dapat diartikan sebagai pola atau contoh atau
acuan yang digunakan dalam penyusunan sebuah perencanaan. Sedangkan metode
perencanaan diartikan sebagai cara atau langkah atau strategi yang ditempuh dalam
penyusunan sebuah perencanaan.
Model dan metode perencanaan dalam lingkup pendidikan, diartikan sebagai pola atau
acuan, dan cara yang ditempuh dalam penyusunan rencana pendidikan secara umum.
Tetapi model dan metode perencanaan pendidikan tentunya berbeda dengan model dan
metode perencanaan pengajaran, perencanaan pendidikan cakupannya lebih luas dan
lebih umum menyangkut rencana dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pengambil
kebijakan tertinggi dalam instansi pendidikan. Sedangkan model dan metode
perencanaan pengajaran sebagaimana dilakukan Oleh Lukman Hakim bahwa model
perencanaan pengajaran memuat komponen sistem pembelajaran dan unsur kegiatan
yang dilakukan, baik oleh guru maupun siswa dalam proses pembelajaran. Dan
metode perencanaan pengajaran merpakan suatu cara menyusun materi-materi
pembelajaran atau pengalaman belajar yang ingin dicapai. Perencanaan berkaitan
dengan bagaimana cara, startegi, atau kegiatn yang dilakukan agar siswa memperoleh
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan.
B. Macam-macam Model Perencanaan Pendidikan
Perencanaan merupakan petunjuk mengenai apa yang akan dilakukan, akan tetapi jika
perencanaan tersebut disusun dengan begitu padat, ketat, kaku, dan tidak manusiawi,
maka dapat menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian, karenanya perencanaan
untuk menjadi alat yang berguna menurut Harjanto perlu juga dipakai dalam suatu
kombinasi yang harmonis dengan alat lainnya seperti pengawasan dan evaluasi. Lebih
lanjut ia mengatakan, suatu rencana yang baik senantiasa menjadi alat petunjuk arah
dan sekaligus merupakan kiat yang lentur dan fleksibel.
Ada beberapa model perencanaan pendidikan yang dikemukakan para ahli pendidikan,
diantaranya Dr. Nanang Fattahdan Dr. Husaini Usman mengemukakan empat model
perencanaan pendidikan, yaitu :
4. Model PPBS
Untuk memahami PPBS secara baik, maka perlu kita perhatikan sifat-sifat esensial
dari system ini. Esensi dari PPBS adalah sebagai berikut:
Modal yang terbesar diberikan Allah kepada manusia adalah wahyu. Wahyu inilah
kemudian seharusnya yang menjadi pembimbing dan pedoman dasar dalam segala
urusan manusia tidak terkecuali dalam model dan metode perencanaan pendidikan.
Kebenaran firman Allah ini didukung oleh argumentasi tekstual (nash). Huruf-
hurufnya, kata-katanya, uslub (susunan kalimat), adalah pilihan Allah sendiri tidak ada
iterpensi sedikitpun dari makluknya.
Model dan metode perencanaan pendidikan berbasis wahyu dimaksud disini adalah
kembali kepada pemahaman akan model dan metode bagaimana Allah menurunkan wahyu
kepada Rasulnya Muhammad saw. Sejak ia mulai diproses menjadi nabi pilihan di akhir
zaman. Tentu rentetan-rentetan peristiwa yang terjadi pada rasulullah dalam peruses
kenabiannya khususnya dalam penerimaan wahyu adalah bukan sutau hal yang
“kebetulan”, dalam artian ini adalah melalui perencanaan Allah yang maha teliti dan maha
tahu tentang makhluknya dan apa yang ia akan sampaikan kepada Rasulnya untuk menjadi
pelajaran bagi ummat-ummat setelahnya.
وقرانا فرقن__اه لتق_رأه على الن__اس على مكث ونزلن__اه ت__نزيال.وبالحق أنزلناه وبالحق نزل وما أرسلناك إال مبشرا ونزيرا
)106-105 :(اإلسراء
“Dan kami turunkan (Al-Qur’an itu) dengan sebenar-benarnya dan al-Qur’an itu telah
turun dengan (membawa) kebenaran” . Dan Al-Qur’an itu lelah kami turunkan secara
ber-angsur-angsur agar kamu membacanya perlahan-lahan kepada manusian kami
menurunkannya bagian demi bagian.
Tahapan turunya wahyu yang dimaksud disini menurut pakar tafsir dari kalangan sahabat,
ibnu abbas, yaitu: QS. Al-Alaq 1-5, QS. al-Qalam 1-7, QS. al-Muzammil 1-10, QS. al-
Mudasstir 1-7, dan ditutup dengan QS. al-Fatihah 1-7. Sehingga apabila ini terjadi akan
dapat diharapkan outpun pendidikan sesui tujuannya yaitu menjadi orang yang bertaqwa.
Maka Model dan Metode perencanaan Peendidikan Islam yang berbasis wahyu tersebut
adalah :
karena surat ini persoalan-soalan substansial tentang siapa itu jati didiri manusia dijawab
dengan subtansial. Sebagaimana kita ketahui, setiap aliran pendidikan memiliki pandangan
dasarnya, dan dengan demikian pendidikan Islampun harus berbasis pada tentang manusia
apa yang dikemukakan pada surat al-Alaq.
Membangun sebuah paradigma pendidikan sangat erat hubungannya dengan “cara
pandang”, seorang terhadap sebuah pendidikan.
Begitu juga halnya dalam paradigma dan model-model pendidikan perlu diktetengahkan
nilai-nilai pendidikan misalnya tentang kecerdasan, kejujuram integritas, moral atau
komitmen, dll. Dan itu sebetulnya dapat dirujuk pada Al-Qalam 1-7. Nilai-nilai ini
diperlukan sebagai standar atau acuan dalam mengukur realitas lebaga pendidikan atau
subyek didik menuju lembaga dan peribadi-peribadi yang dikehendaki
Dengan adanya padangan dasar dan nilai2 yag dikembangkan itulah suatu pola
transpormasi atau metode pendidikan dapat dirumuskan untuk melakukan perubahan anak
didik. Misalnya metode pengajarannya, pilihan materi ajarnya, pilihan kurikulum yang
diterapakan, itu semua secara mendasar ditunjujukkan dalam ayat- surat muzammil.
Kekuatan suatu pendidikan terletak pada seberapa jauh tingkat berubahan yang diberikan
oleh pendidikan itu dlam mentransoprmasi kan subyek didiknya.
Selanjutnya untuk menjaga kontinyuitas proses pendidikan itu hal yang penting untuk
dilakukan adalah membentuk institusi atau perangkat organisasi lainya yang itu semua
sebenarnaya telah dicakup oleh ayat-ayat dalam surat mudassir. sebagimana kita ketahui
bahwa suatu proses pendidikan membutuhkan lingkungan dan perangkat pendukung
lainnya termasuk dalam proses aggaran dll. Perangkat-perangkat ini disusun dengan suatu
pola pendekatan dimana dalam hal-hal yang besifat materil harus tunduk kepada hal-hal
yang lebih kepada sifat-sifat spirituil.
Terakhir, tetapi Mencakup dari sejak awalnya sebuah model perencanaan pendidikan Islam
haruslah memiliki visi yang jelas hendak dijadiakan apa subyek didik ini kedepan dan itu
semua dijawab dengan tuntas dalam surat al-fatihah.
Sebuah visi pada kenyataannya memberikan arahan gerak dan konsistensi utnuk mencapai
tujuan yang menjadi harapan pendidikan.
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”;
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam”;
“Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”;
“Yang menguasai hari pembalasan”;
“hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan
hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan”;
“Tunjukilah kami jalan yang lurus”;
“(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat
kepada mereka;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”.
Dari kelima hal ini (tartibunnuzul) seharusnya kemudian menjadi paradigma dasar dalam
merencanakan model dan metode pendidikan Islam. Jawaban yang dapat ditampilkan
adalah bahwa konsep pendekatan atau paradigma tartibunnuzul ayat ini ini adalah
“ijtihadi”.
Dari uraian dan pembahasan tentang model perencanaan pendidikan di atas, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Model dan metode perencanaan dalam lingkup pendidikan, diartikan sebagai pola
atau acuan, dan cara yang ditempuh dalam penyusunan rencana pendidikan secara
umum. Tetapi model dan metode perencanaan pendidikan tentunya berbeda dengan
model dan metode perencanaan pengajaran, perencanaan pendidikan cakupannya
lebih luas dan lebih umum menyangkut rencana dan kebijakan yang dikeluarkan
oleh pengambil kebijakan tertinggi dalam instansi pendidikan.
2. Macam-macam model perencanaan pendidikan menurut Nanang Fattah yang perlu
diketahui diantaranya:
1. Model perencanaan komprehensif;
2. Model target setting;
3. Model costing dan keefektifan biaya
4. Mode PPBS (planning, programming, budgeting sistem)
Agama Islam dengan ajarannya adalah sebuah konsep yang komprehensif yang mengatur
semua lini kehidupan manusia. perencanaan dalam Islam adalah sebuah keniscayaan dan
harus dipersiapakan segala sesuatu untuk tercapainya tujuan. Al-Qur’an dalam surat Al-
Hasyar ayat 18 Allah menjelaskan tentang keharusan dalam perencanaan:
)18( َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن َآَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َو ْلَتْنُظْر َنْفٌس َم ا َقَّد َم ْت ِلَغ ٍد َو اَّتُقوا َهَّللا ِإَّن َهَّللا َخ ِبيٌر ِبَم ا َتْع َم ُلوَن
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan”(Qs.Al-Hasyr:18).
Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa perlunya perencanaan untuk masa depan, apakah
untuk diri sendiri, pemimpin keluarga, lembaga, masyarakat maupun sebagai pemimpin
Negara.
)208( َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن َآَم ُنوا اْدُخ ُلوا ِفي الِّس ْلِم َك اَّفًة َو اَل َتَّتِبُعوا ُخ ُطَو اِت الَّشْيَطاِن ِإَّنُه َلُك ْم َع ُد ٌّو ُم ِبيٌن
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang
nyata bagimu.(Al-Baqarah 208)
1. Al-Fur’qan 67
َو اَّلِذ يَن ِإَذ ا َأْنَفُقوا َلْم ُيْس ِرُفوا َو َلْم َيْقُتُروا َو َك اَن َبْيَن َذ ِلَك َقَو اًم ا
67. Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan
tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
1. Al-baqarah 185,
ُيِريُد ُهَّللا ِبُك ُم اْلُيْس َر َو اَل ُيِريُد ِبُك ُم اْلُعْس َر َوِلُتْك ِم ُلوا اْلِع َّدَة َو ِلُتَك ِّبُروا َهَّللا َع َلى َم ا َهَداُك ْم َو َلَع َّلُك ْم َتْشُك ُروَن
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan
hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah
atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
1. Ali Imran 191,
اَّلِذ يَن َيْذ ُك ُروَن َهَّللا ِقَياًم ا َو ُقُعوًدا َو َع َلى ُج ُنوِبِهْم َو َيَتَفَّك ُروَن ِفي َخ ْلِق الَّسَم اَو اِت َو اَأْلْر ِض َر َّبَنا َم ا َخ َلْقَت َه َذ ا َب اِط اًل ُس ْبَح اَنَك
)191( َفِقَنا َع َذ اَب الَّناِر
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
1. Al-An’am 62,
62( ُثَّم ُر ُّد وا ِإَلى ِهَّللا َم ْو اَل ُهُم اْلَح ِّق َأاَل َلُه اْلُح ْك ُم َو ُهَو َأْس َر ُع اْلَح اِس ِبيَن
Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang
sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaanNya. Dan Dialah
Pembuat Perhitungan yang paling cepat.
1. Annisa 9,
9( َو ْلَيْخ َش اَّلِذ يَن َلْو َتَر ُك وا ِم ْن َخ ْلِفِه ْم ُذ ِّرَّيًة ِضَع اًفا َخ اُفوا َع َلْيِهْم َفْلَيَّتُقوا َهَّللا َو ْلَيُقوُلوا َقْو اًل َسِد يًدا
) ِإَّن اْلُمَبِّذ ِر يَن َك اُنوا ِإْخ َو اَن26( َو َآِت َذ ا اْلُقْر َبى َح َّقُه َو اْلِم ْس ِكيَن َو اْبَن الَّسِبيِل َو اَل ُتَبِّذ ْر َتْبِذ يًرا
)27( الَّش َياِط يِن َو َك اَن الَّش ْيَطاُن ِلَر ِّبِه َك ُفوًرا
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin
dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan
(hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara
syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
DAFTAR PUSTAKA
Usman, Husaini, Manajemen, Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2006)
Sudjana, H.D, Matode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, (Bandung: Falah Production,
2001)